Minggu, 14 Februari 2016

[Resensi: Stay With Me Tonight - Sofi Meloni] Cinta yang Berawal dari Kesalahan


Judul buku: Stay With Me Tonight
Penulis: Sofi Meloni
Editor: Afrianty P. Pardede
Penerbit: Elex Media Komputindo
Tahun terbit: Juni 2015
Tebal buku: 280 halaman
ISBN: 978-602-02-6616-6




BLURB

Mereka bilang hubungan di atas tempat tidur dan cinta itu dua yang berbeda.
Katanya lagi hubungan intim bisa dilakukan dengan ataupun tanpa cinta.
Dengan cinta? Bullshits...!
Cinta itu hanya ada di cerita dongeng belaka, setidaknya itu yang kupercaya sampai aku bertemu dengannya...

Mungkin pertemuan kami diawali dengan cara yang salah
dan mungkin juga pada dasarnya dua orang yang sama-sama terluka tidak seharusnya bersama.

Pada akhirnya kami harus mengakui kalau kami adalah dua orang yang salah untuk satu sama lain.

-Ayu-


RESENSI

Sekali lagi Ayu mendatangi kamar apartemen nomor 1109 dan menunaikan kewajibannya. Kewajiban yang harus ia penuhi sejak pria penghuni kamar itu membeli Ayu dari ayah angkat Ayu. Meski Ayu memiliki kunci apartemen tapi toh hubungan mereka hanya sebagai teman tidur. Mereka berdua sama-sama misterius bagi satu sama lain.
Ada banyak hal yang tak Ayu ungkapkan. Tentang siapa dirinya, asal-usulnya, keluarganya, mengapa ayah angkatnya menjualnya dan bagaimana ia harus menghadapi kelakuan menjijikkan ayah angkatnya sambil menyimpan geram pada ibunya yang begitu buta karena cinta.
Lalu tiba-tiba muncul Ditto, teman SMA dan teman seangkatan Ayu di kampus, setelah mereka berpisah dua tahun. Tampaknya Ditto bersikeras ingin mengulang sejarah dan mengejar Ayu. Walau Ayu telah berulang kali menepis, karena ia bukanlah gadis yang sama lagi.
Hingga suatu hari, ibu Ayu menjadi korban penganiayaan. Biaya rumah sakit yang tak mampu ditanggung Ayu memaksa Ayu mendatangi Benny, pria pemilik kamar apartemen 1109. Benny bersedia memberi uang namun dengan syarat. Syarat yang butuh komitmen besar. Syarat yang ternyata bukan hanya melibatkan antara Ayu dan Benny saja, tapi juga melibatkan Yuana, mantan tunangan Benny yang ternyata begitu mirip dengan Ayu. Oh, ataukah Ayu yang mirip Yuana?
Benarkah hubungan mereka hanya sebatas teman tidur? Tak bisakah cinta meriak di antara dua hati yang sama-sama terluka?

-----------------

Duh. Hati saya masih nyut-nyutan seusai membaca novel ini. Dan selagi saya masih dipenuhi rasa sesak, saya pengin buru-buru menuliskan review untuk Stay With Me Tonight. Karena novel ini my cup of tea banget.

Teman tidur yang berusaha meningkatkan status hubungan. Secara garis besar begitulah novel ini. Tipe novel yang biasa diterbitkan Harlequin. So... tentunya saya suka banget.
Namun karena sebelumnya novel ini berangkat dari wattpad, dan penulis wattpad kebanyakan menggunakan POV orang pertama, maka begitulah Stay With Me Tonight.
Ada dua bab besar dalam novel ini, bab pertama menggunakan POV orang pertama dari sisi Ayu yang mengisahkan hubungan Ayu dan Benny serta kemalangan-kemalangan Ayu.
Sementara pada bab dua, POV menggunakan POV orang pertama dari sisi Benny, tentang betapa desperate-nya Benny dan usahanya mencari Ayu. Ini menjadi bagian favorit saya.

Untuk pengkarakteran tokoh, saya merasa cukup puas. Memang detail fisiknya nggak terlalu dideskripsikan, tapi saya sudah bisa membentuknya dalam imajinasi. Sofi Meloni justru lebih detail dalam rutinitas sang tokoh yang menurut saya jadi mudah tertanam di kepala. Seperti telur dadar misalnya. Atau Ayu yang selalu datang ke kolam renang. Entah bagaimana pengulangan itu malah lebih mengena.

Saya suka dengan karakter Ayu. Biasanya saya sebel sama tokoh yang tertutup dan nggak mau ngomong apa-apa. Bikin jengkel. Tapi ketertutupan Ayu pada Benny dan Ditto justru saya rasakan membuat dirinya misterius dan mengundang rasa penasaran pria-pria itu. Ayu juga terasa nrimo dengan tegar.

Saya juga tadinya suka pada Benny. Sosoknya kalem (tapi di ranjang bergairah banget! Hohoo~) dan penuh perhatian. Dan nggak segan menampilkan kecemburuannya. Yaa~ walau nggak ngaku juga kalau cemburu sih.

"Kamu selalu berhasil membuatku terlihat seperti orang bodoh." - Benny (hlm. 151)

Ada dua hal yang bikin saya jatuh cinta. Sederhana saja. Membawakan payung untuk Ayu saat hujan lebat dan membelikan pembalut untuk Ayu. Well, mari kita hitung, berapa banyak cowok yang mau beliin pembalut buat ceweknya? Saya baru nemu dua: suami saya dan Benny. *terus jadi curhat*
Sayangnya, walau saya paling suka membaca bagian tokoh pria yang desperate dan menyesal karena udah bersikap bodoh. Di bab kedua saya anggap ke-desperate-an Benny agak berlebihan. Saya tetep nangis waktu dia akhirnya ketemu Ayu lagi tapi saya juga tetep merasa Benny merusak dirinya sendiri. Cool dan kalemnya jadi hilang dan berkesan kayak orang labil.

Tapiiii... twistnya bikin pingsan saking melegakannya. Saya juga sempat desperate ketika Benny di rumah sakit. Tapi ternyata.... aaaakk! Manis banget endingnya. Terutam kalimat yang diucapkan Ayu.

Nah, bagi kalian penyuka roman ala-ala novel terbitan Harlequin, saya rekomendasikan banget untuk baca novel ini. Meski hubungan badannya cukup sering dilakukan tapi nggak eksplisit banget kok. Pas bagi saya.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Nurina mengeja kata Published @ 2014 by Ipietoon