tag:blogger.com,1999:blog-6467504912118821102.post1914182523198900471..comments2024-03-02T15:52:42.376+07:00Comments on Nurina mengeja kata: [Blogtour & Giveaway] Seaside - ZeeKendengpanali.blogspot.comhttp://www.blogger.com/profile/14524634128670876795noreply@blogger.comBlogger46125tag:blogger.com,1999:blog-6467504912118821102.post-44728425677272593732017-08-07T12:37:19.523+07:002017-08-07T12:37:19.523+07:00Nama : Nila Suci Ramadhani
Domisili : Aceh
Email :...Nama : Nila Suci Ramadhani<br />Domisili : Aceh<br />Email : Nilasuciramadhani@yahoo.com<br /><br />Pernahkah Kamu Merasa Dendam ?<br />Pernah...tetapi tidak pernah berniat ingin balas..hanya menguatkan diri dan berkata Allah yang akan membalasnya...<br /><br />Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/02602358892206671172noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6467504912118821102.post-23685414841205600392016-11-14T20:41:15.832+07:002016-11-14T20:41:15.832+07:00Nama : Veny
Domisisli : Balikpapan
Twitter : @yuta...Nama : Veny<br />Domisisli : Balikpapan<br />Twitter : @yutakaNoYuki<br />Email : himurasora@gmail.com<br /><br />Aku pernah merasa dendam dengan seseorang, bahkan rasanya sampai mau teriak frustasi saking jengkel dan marahnya. Terus aku langsung berimajinasi segala cara pembalasan dendam yang bisa aku lakukan buat membalas sakit hati ini ...<br />Tapi kemudian hal itu cuma jadi imajinasi aja. Sedendamnya aku, tapi nyatanya aku cuma bisa mendem dendam itu. Kalau ditanya bagaimana cara mengatasi dendam tersebut, aku juga gak tau. Tapi yang kurasakan adalah dendam itu semakin menyusut ketika aku memutuskan untuk nggak ambil pusing, nggak berurusan lagi dan lebih menyibukkan diri sendiri. <br />Mungkin bisa jadi sekedar tips, kalau kamu merasa mendendam, sebaiknya pergi jauh-jauh dari sumber dendam itu. Soalnya membalas dendam juga gak akan ngasih efek apapun. Puasnya sementara tapi setelah itu ya kesel lagi. Karena rasa sakit itu akan tetap tertinggal di memori kita, dan membalas dendam sama sekali gak bisa menggantikan rasa sakit itu. Veny Prasetyowatihttps://www.blogger.com/profile/12248248117769776405noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6467504912118821102.post-13258678737216233932016-11-13T10:01:42.141+07:002016-11-13T10:01:42.141+07:00Moh.Muhyiddin
Sarang Rembang Jateng
@iid_fauz
iid....Moh.Muhyiddin<br />Sarang Rembang Jateng<br />@iid_fauz<br />iid.almuhyi@gmail.com<br />Cara mengatasi dendam..<br />Segala sesuatu atau perbuatan tentu tidak akan semuanya sesuai dengan apa yang kita inginkan, termasuk juga perlakuan atau perbuatan orang terhadap diri kita. Pertama kita harus sadari itu, kita tidak bisa memaksakan semua orang harus bertindak sesuai apa yang kita inginkan. Karena sifat orang, tujuan, maksud, berbeda-beda. Maka dengan begitu kita paling tidak, tahu akan hal itu. Kemudian Berfikirlah, manusia itu dijalankan oleh Allah, Orang tersebut hanya menjadi sarana untuk mununjukkan sifat "kekuasaan" Allah, bahwa serapi, sesetruktur sesuatu yang kita jalankan bisa saja tidak sesuai apa yang kita inginkan, karena kita lemah di hadapan Allah. Semua itu rencana Allah, manusia sebagai perantara saja. Orang yang menjadikan kita dendam itu perantara..<br />kita benci terhadap orang, itu salah satu Cara Allah untuk mengetes Allah, untuk memastikan hambanya mempunyai sifat pemaaf. ingatlah firmanNya Fafshah Safhah Jamil, maka turunkanlah sayap kamu dengan bagus. Kalimat yang digunakan menunjukkan pemberian maaf itu tulus, tidak ada kebencian. Bila masih belum bisa, tetap maafkanlah dan sebisa menghindari orang tersebut. Seperti yang dilakukan Oleh nabi Muhammad, ketika bertemu pembunuh pamannya. Nabi berucap, telah memberi maaf, namun menyingkalah dari pandanganku.. itu sudah cara terakhir.iid Muhyiddinhttps://www.blogger.com/profile/17280025339957626071noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6467504912118821102.post-75041458141981507722016-11-13T01:25:14.921+07:002016-11-13T01:25:14.921+07:00Rinita | Jatim| @RinitAvyy | rinivir90@gmail.com |...Rinita | Jatim| @RinitAvyy | rinivir90@gmail.com |<br /><br />Q: Pernahkah kamu merasa dendam?<br /><br />A: Pernah. Bohong banget kalau aku menjawab tidak. Karena, manusia memang di ciptakan dengan tingkat emosional yang tinggi. Terkadang sulit sekali untuk menetralkannya. Yang pada akhirnya emosional itu berkembang menjadi perasaan tidak suka, bahkan sampai membenci. Tetapi, percayalah, rasa dendamku tidak sebesar kisah novel diatas. Apalagi sampai ada adegan yg menganiaya. Sebab, rasa dendamku cukup ku simpan di dalam hati. Yang lama-kelamaan menjadi tak bersisa jika aku berusaha mengurangi dan menghilangkannya.<br /><br />Q: Apa yang kamu lakukan untuk mengatasinya?<br /><br />A: Tips mengatasi dendan 'ala Rinita': <br /><br />1. Melaksanakan Sholat, baik lima waktu (wajib) atau sunah. Karena, semakin kita dekat dengan Allah, maka semakin jauhlah setan yag menempel di sisi kanan-kiri.<br /><br />2. Menahan hama nafsu serta tahan amarah dari godaan setan adalah cara yg bisa di pakai mengatasi amarah yg berujung dendam. Maka, sering-seringlah melakukan puasa untuk mengatasinya.<br /><br />3. Dendam termasuk sifat tercela yang wajib di tinggalkan. Memang sih, orang pasti memiliki sifat jelek dalam dirinya, meski itu sedikit. Tetapi, sebagai manusia yg memiliki akal dan pikiran, kita bisa kok memadamkan dendam yang membara dan semakin panas itu. Barangkali, dengan sedikit demi sedikit (lama-lama menjadi bukit) menumbuhkan rasa ikhlas di dalam hati.<br /><br />4. Mengatur sisi tingkatan emosional sebaik mungkin. Lalu bisa juga di praktekannya. Yaitu, pada saat kita merasakan adanya euria emosi, segeralah baca lafad 'Taawudz'.<br /><br />5. Melakukan intropeksi diri setiap kali menjelang tidur di malam hari. Dengan mengintropeksi diri sama halnya kita menilai hal apa saja yg sudah di lakukan di siang hari tadi, lalu kita berusaha untuk menjadi lebih baik pada keesokan harinya.<br /><br />5 Tips diatas adalah solusi paling sederhana menurutku, namun terbukti 'echo' mengurangi dan mengatasi perasaa. dendam serta amarah. Semoga bermanfaat. Dan terima kasih atas kesempatannya.Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/15723979822930421919noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6467504912118821102.post-13377252016629598002016-11-12T15:59:00.559+07:002016-11-12T15:59:00.559+07:00Esti | mjokerto| @estiyuliastri| estiyuliastri@gma...Esti | mjokerto| @estiyuliastri| estiyuliastri@gmail.com<br /><br />Pernah, cara mengatasinya yg pertama dengan berusaha berdamai dengan hati & pikiranku.<br />Yg kedua coba mengingat kembali kebaikan-kebaikan yg pernah dilakukan orang tersebut. jadi jangan semata-mata dendam, lantas mata kita tertutup dengan kejelekan2 dia saja yg terlihat. Sedangkan kebaikannya tak nampak. Kalo perlu catat kebaikan2 yg pernah dia lakukan, sehingga saat aku mulai dikuasai emosi, aku bisa baca catatan tersebut, agar emosi & dendam bisa sedikit meredam. Recommended!<br />Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/14511695807201695382noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6467504912118821102.post-48047318118848081482016-11-12T02:42:52.502+07:002016-11-12T02:42:52.502+07:00Nama : Yunia Fatina
Alamat : Mataram
Twitter : @yf...Nama : Yunia Fatina<br />Alamat : Mataram<br />Twitter : @yfatina<br />Email : fatinayunia@gmail.com <br /><br />Dendam telah merusak terumbu karang dalam hidupku. Bertahun-tahun lamanya menyimpan dendam. Dengan dendam itu, aku terus mengejar sesuatu hal yang bisa menjadikanku tak disepelekan lagi. Namun kenyataan yang kudapatkan hanyalah kekecewaan dan kegelisahan. Jiwa tak tenang, fisik pun tak sehat. Apa yang salah dalam diriku? <br /><br />Kuberanikan diri untuk sharing dengan org lain. Beliau menyarankan untuk memplongkan perasaan dari 3D 'Dengki, Dendam, Dongkol'. Terlalu banyak menghimpun potensi2 negatif dalam diri. Negatif thinking, negatif feeling dan negatif motivation shg yg masuk dalam kehidupanku hanyalah yg negatifnya saja. Selain memplongkan hati, aku mencoba melihat kehidupan org2 disekitar, bagaimana mereka sabar, ikhlas serta bersyukur dlm hidup. <br /><br />Ketika dlm perjalanan, tiba2 ban motor bocor. kubiarkan saja bocor sambil terus mengendarai motornya., tapi dgn mengurangi kecepatannya agar seimbang. <br />Sampai di tukang tambal ban, "mbak, ini ban luar dan dalamnya robek besar, harus diganti dengan ban yang baru?". <br />Ku merenung akan peristiwa itu. Terlalu nyamankah aku dengan dendam2 itu? Shg tak terpikirkan bahwa semakin lama kerusakan yg ditimbulkannya semakin besar. <br />*jika hanya sebuah ban rusak, bisalah aku ganti baru, tapi bagaimana jika hidupku yg rusak, entah dimana aku harus mencari gantinya. <br /><br />So mulailah dari memaafkan kesalahan diri sendiri maupun org lain. Terimakasih Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/00386384574562828970noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6467504912118821102.post-53009609707453273682016-11-12T02:40:42.655+07:002016-11-12T02:40:42.655+07:00Nama : Yunia Fatina
Alamat : Mataram
Twitter : @yf...Nama : Yunia Fatina<br />Alamat : Mataram<br />Twitter : @yfatina<br />Email : fatinayunia@gmail.com <br /><br />Dendam telah merusak terumbu karang dalam hidupku. Bertahun-tahun lamanya menyimpan dendam. Dengan dendam itu, aku terus mengejar sesuatu hal yang bisa menjadikanku tak disepelekan lagi. Namun kenyataan yang kudapatkan hanyalah kekecewaan dan kegelisahan. Jiwa tak tenang, fisik pun tak sehat. Apa yang salah dalam diriku? <br /><br />Kuberanikan diri untuk sharing dengan org lain. Beliau menyarankan untuk memplongkan perasaan dari 3D 'Dengki, Dendam, Dongkol'. Terlalu banyak menghimpun potensi2 negatif dalam diri. Negatif thinking, negatif feeling dan negatif motivation shg yg masuk dalam kehidupanku hanyalah yg negatifnya saja. Selain memplongkan hati, aku mencoba melihat kehidupan org2 disekitar, bagaimana mereka sabar, ikhlas serta bersyukur dlm hidup. <br /><br />Ketika dlm perjalanan, tiba2 ban motor bocor. kubiarkan saja bocor sambil terus mengendarai motornya., tapi dgn mengurangi kecepatannya agar seimbang. <br />Sampai di tukang tambal ban, "mbak, ini ban luar dan dalamnya robek besar, harus diganti dengan ban yang baru?". <br />Ku merenung akan peristiwa itu. Terlalu nyamankah aku dengan dendam2 itu? Shg tak terpikirkan bahwa semakin lama kerusakan yg ditimbulkannya semakin besar. <br />*jika hanya sebuah ban rusak, bisalah aku ganti baru, tapi bagaimana jika hidupku yg rusak, entah dimana aku harus mencari gantinya. <br /><br />So mulailah dari memaafkan kesalahan diri sendiri maupun org lain. Terimakasih Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/00386384574562828970noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6467504912118821102.post-75766635810713611812016-11-11T21:24:34.348+07:002016-11-11T21:24:34.348+07:00Nama: Nurwahidah
Domisili: Medan
Twitter: @wawha...Nama: Nurwahidah<br /><br />Domisili: Medan<br /><br />Twitter: @wawha_cuza<br /><br />Email: wawcuz@gmail.com<br /><br />Jawaban: Kalo dendam sih nggak, paling marah aja. Awalnya pasti pengen dia sengsara tapi aku langsung istigfar, nggak boleh doain yang nggak baik untuk orang lain. <br />Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/14790990637693188521noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6467504912118821102.post-32267133316704974712016-11-11T13:53:56.157+07:002016-11-11T13:53:56.157+07:00Nova Indah Putri | Medan | @n0v4ip | n0v4ip[at]gma...Nova Indah Putri | Medan | @n0v4ip | n0v4ip[at]gmail[dot]com<br />https://twitter.com/n0v4ip/status/796743585743962112<br /><br />Syukurnya sampai saat ini saya belum pernah dendam pada siapapun. Kalau marah besar pernah tapi tidak sampai menimbulkan perasaan dendam. Palingan kalo saya lagi marah besar saya memilih pergi dan menjauh untuk memenangkan diri. Terus kalo ketemu orangnya saya bakal memilih diam untuk menghindari konflik. Gitu aja sih kak... hehe :D<br /><br />Terima kasih kak ^^novaiphttps://www.blogger.com/profile/09809472982863655721noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6467504912118821102.post-43778241661982179002016-11-11T12:41:02.116+07:002016-11-11T12:41:02.116+07:00nama : ifah
alamat : bekasi
twitter : @zhiigo
emai...nama : ifah<br />alamat : bekasi<br />twitter : @zhiigo<br />email : zhiigo90@gmail.com<br /><br />aku sih jujur aja nggak pernah ngerasa dendam. Kalau marah, bahkan marah banget sih pernah.<br /><br />Tapi emang nggak pernah ngerasain diperlakukan enggak enak yang bikin aku pengen bales sih. Jadi aku juga nggak tahu gimana caranya mengatasi dendam.<br /><br />Biasanya kalau aku disakiti, aku langsung balas saat itu juga. Dan setelah itu, ya udah. Gitu aja. Nggak nyampe terbawa perasaan yang gimana.<br /><br />Jadi menurut aku, buat ngilangin perasaan dendam, kalo masih tahap awal mungkin dengan langsung konfrontasiin ke orang nya deh. Soalnya dendam tuh kan sebenernya manifestasi dari rasa marah yang terpendam dan berlebihan.Ifahhttps://www.blogger.com/profile/09194542341268955379noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6467504912118821102.post-15664891007687287572016-11-11T05:37:35.053+07:002016-11-11T05:37:35.053+07:00nama: pramestya
domisili: temanggung
akun twitter:...nama: pramestya<br />domisili: temanggung<br />akun twitter: @p_ambangsari<br />alamat email: pramestya23@gmail.com<br /><br />Dendam? Tentu aja pernah. Karena dendam itu akibat dari kemarahan dan terkadang ras iri, maka yang aku lakukan adalah berdiam diri. Aku selalu memilih cara itu ketika marah karena kalau aku berusaha membalas, aku bakal 'hancur' karena nggak kuat.<br /><br />Dan ketika aku berdiam diri, aku membiarkan imajinasiku membalas dendam. Hanya imajinasi, karena sekali lagi jika aku berusaha membalas secara nyata, aku akan 'hancur'. Selain berimajinasi aku akan merenungkan semuanya, apa yang akan aku lakukan setelahnya; tetap berdiri dekat orang yang membuatku dendam atau menjaga jarak untuk menghilangkan rasa dendam sedikit demi sedikit, atau aku harus membuktikan pada dia bahwa aku bisa lebih baik daripada dia, atau apakah ada cara lain untuk membalas namun tidak membuatku berdosa.<br /><br />Aku ini tipe orang pemikir, ada buruk dan baiknya. Buruknya waktu terlewat begitu saja tanpa bisa kugunain untuk hal berguna, baiknya aku punya perencanaan matang dan dalam hal ini, dendam itu kubalas hanya lewat perencanaan.<br /><br />Aku membalas orang yang membuatku dendam dalam pikiran dengan kontrol diri penuh, ketika aku terlalu marah atau dendam, maka aku akan membayangkan pembalasan dalam waktu lama. Sampai aku 'tersadar', aku ingat "Masalah sudah selesai, ini gk penting lagi." dan aku melupakan rasa marahku.<br /><br />Menurutku sih rasa dendan dan marah itu sebenarnya bukan dendan dan marah pada orang lain, tapi lebih pada diri sendiri yang tidak tahan terhadap gangguan dari orang lain. Dan cara efektif untuk mengatasi adalah dengan menyelesaikan pertarungan dengan diri sendiri dan memaafkan diri sendiri.<br /><br />Terima kasih kak:))Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/09686475720349936118noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6467504912118821102.post-89389811350561792782016-11-11T03:06:54.774+07:002016-11-11T03:06:54.774+07:00nama : Siti Faridah
domisili : Kendal - Jawa Tenga...nama : Siti Faridah<br />domisili : Kendal - Jawa Tengah<br />akun twitter : @sitifaridah96<br />alamat email : sitifaridah43@yahoo.co.id<br />pertanyaan : <br />Pernahkah kamu merasa dendam? Apa yang kamu lakukan untuk mengatasinya?<br />Jawaban : Tentu saja pernah,saya selalu mencoba untuk melupakan dan mengabaikan dendam itu. Karena jadi pendendam itu tidak baik.Siti Faridahhttps://www.blogger.com/profile/13980743091468396508noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6467504912118821102.post-71071189574002276032016-11-10T22:42:38.012+07:002016-11-10T22:42:38.012+07:00Nama : jawahirul arifah
Akun twitter : @jawarifah
...Nama : jawahirul arifah<br />Akun twitter : @jawarifah<br />Domisili : Kudus<br />Link share : https://twitter.com/jawarifah/status/796304711175409666<br /><br />Jawaban : kalo kamu punya dendam sama orang, apa yg akan kamu lakukan ? <br />Kalo aku mengikuti dia kemanapun. Kenapa ? Karena aku pingin tau ada alasan apa sebenernya kok aku bisa dendam sama dia. Istilahnya cari latar belakang, masalah apa yg ditimbulkan ? Kalo emang pangkal masalah uda ditemukan dan aku tetap dendam sama dia, maka aku akan melabrak dia dan meminta penjelasan yg sebenarnya. Udah itu, aku akan berusaha memaafkan apa yg terjadi dan menjaga jarak sama dia. Trauma lah. Jadi waswas sama dia. Selanjutnya aku akan melampiaskan sisa sisa dendam dengan makan atau jalan jalan. Karena aku hobi kedua duanya. Sekalian refresing dan melakukan sebuah usaha melupakan. <br /><br />Sekian dan terima kasih. Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/18422383117191017095noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6467504912118821102.post-64054916261018617272016-11-10T21:49:29.159+07:002016-11-10T21:49:29.159+07:00Meika Hapsari | Sukoharjo | @meikahapsari59 | meik...Meika Hapsari | Sukoharjo | @meikahapsari59 | meikahapsari59@gmail.com<br /><br />Pernahkah kamu merasa dendam? Apa yang kamu lakukan untuk mengatasinya?<br /><br />Tentu saja pernah. Adalah sangat wajar, sebagai manusia yang menjalankan hidup dan qodratnya sebagai makhluk sosial yang sangat membutuhkan adanya orang lain dalam hidupnya. Tentu sebagai manusia yang juga tiada sempurna bisa melakukan suatu kesalahan yang mungkin disengaja atau tidak dengan niatnya. Hal inilah yang sering menimbulkan benci, benci dan benci yang terus disimpan dalam hatinya sampai pada tahap dendam yang selanjutnya mencari cara untuk membalaskan semua perbuatannya karena hanya hal itu yang mungkin akan jadi penawar rasa Benci dalam hatinya. Setiap orang mempunyai takaran berbeda-beda dalam dendamnya. Ada yang dendam sebatas pada perasaan kesal dan marah, tetapi ada pula yang tingkat akut sampai berkeinginan untuk membuat seseorang menderita. NAUDZUIBILLAH ...<br /><br />Oleh karena itu, aku selalu berusaha mengatasi rasa dendamku sebelum bertambah sampai akhirnya memuncak.<br />- Pertama, ketika api membara di hatiku dan emosi meluap-luap, aku selalu mengingat Allah dengan mengucap istighfar'Astagfirullah'. Insya allah, hati akan menjadi tenang.<br />- Kedua, aku selalu mengingat untuk apa tujuanku hidup di dunia ini. Aku selalu mengatakan dalam hati, "Meika, jangan hancurkan masa depanmu yang masih panjang dan penuh harapan hanya karena emosi sesaat. Yang berlalu biarlah berlalu toh tidak akan kembali seperti sedia kala!"<br />- Ketiga, aku selalu mengingat bahwa dendan dan benci itu merugikan dirimu sendiri karena hanya membuat hati tidak tenang dan selalu dipenuhi marah. Jadi sebisa mungkin aku akan berusaha memaafkan orang yang membuatku sebal tersebut.<br />- Terakhir, jika benci dan dendam itu tak jua hilang, maka aku akan mengingat-ingat kebaikannya, mungkin ada kebaikan yang pernah ia lakukan padaku. Jangan selalu memikirkan keburukannya, kejahatannya dan sifatnya yang kurang terpuji. Insyaallah dengan itu hatiku akan terobati.<br /><br />Terima kasih. Semoga beruntung. Bismillah ... :)<br />Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/05672571670525139883noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6467504912118821102.post-26580042713597967342016-11-10T18:57:32.513+07:002016-11-10T18:57:32.513+07:00Mifta Rizky W | Gresik | @keyminoz | keyminoz@yaho...Mifta Rizky W | Gresik | @keyminoz | keyminoz@yahoo.com<br /><br />Pernahkah kamu merasa dendam? Apa yang kamu lakukan untuk mengatasinya?<br /><br />Pernah, dendam dgn seseorang tp enggak sampai mengancam nyawa takut masuk penjara wkwkwk mungkin dendamnya sedikit menjurus sakit hati gara-gara beda pendapat ato kata-kata yg dilontarkan nyelekit sampe menusuk di hati, cara mengatasi palingan pertama narik nafas dalem2, terus mbatin kok ada orang sikapnya kayak gitu, trus palingan ngadu sama yang di atas berdoa minta pertolongan gmn enaknya nyari jalan tengahnya, minta maaf kalo misal kita yg bikin orang itu sakit hati duluan, introspeksi diri juga apa kelakuan kita juga nyakiti orang lain.Mifta Rizky Wiratnasarihttps://www.blogger.com/profile/07046718961034519612noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6467504912118821102.post-48541212296968054762016-11-10T17:31:10.688+07:002016-11-10T17:31:10.688+07:00Rizky Tria
Brebes, Jawa Tengah
@Octannow_
rizkytri...Rizky Tria<br />Brebes, Jawa Tengah<br />@Octannow_<br />rizkytria98@gmail.com<br />Pernahkah kamu merasa dendam? Apa yang kamu lakukan untuk mengatasinya?<br /><br />Manusia adalah makhluk perasa, misal sedih, bahagia, marah, sakit, dendam, dll. Jadi (menurutku), tentu saja semua orang pernah mengalami dendam. Termasuk aku. Yang membedakan hanya sering atau tidaknya seseorang mengalaminya. <br />Dendam adalah rasa marah yang kita simpan jauh dalam hati, sehingga menimbulkan kerusakan hati kita sedikit demi sedikit. Dendam juga muncul karena rasa marah yang terus berkembangbiak.<br />Akibat dari menyimpan dendam, tentulah akan mengalami tekanan berkepanjangan. <br />Cara mengatasinya? Pertama, gausah turuti emosi terus-menerus, intinya mengubah 'mindset' terlebih dahulu untuk selalu berfikir positif. Kedua, perlu diingat kalau dendam akan membuat jiwa jadi hina, maka lebih baik memaafkan saja agar jiwa menjadi mulia.<br />Ketiga, sekali-kali jadi orang yang 'masa bodoh', gaperlu lah memikirkan dendam yang bakal nguras waktu. Sakit sih emang sakit, tapi yaudahlah biarkan saja. Pelan tapi pasti dendam itu bakal terbawa angin. Keempat, serahkan pada Tuhan. Percaya biar Tuhan yang membalaskan ketika di akhirat kelak. Rasanya sia-sia kalo waktu dibuang begitu saja demi memikirkan cara buat balas dendam. Be a good girl, pastinya ☺Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/16848618007309968447noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6467504912118821102.post-49130752500562759792016-11-10T07:36:32.780+07:002016-11-10T07:36:32.780+07:00Nama: Ratna Komalasari
Domisili: Tangerang
Twitter...Nama: Ratna Komalasari<br />Domisili: Tangerang<br />Twitter: @dreravios<br />Email: dreravios@gmail.com<br /><br /><br />Semua orang pasti pernah dendam kepada orang lain, termasuk aku.<br /><br />Dendam itu berasal dari hati, kalau hati kita ikhlas kita akan terjauhi oleh dendam itu. Jangan dibawa ke hati apa kata orang, orang gak tau apa yang ada di dalam hati kita hanya kitalah yang tau persis apa yang ada di dalam hati kita.<br />Dendam itu penyakit hati yang tidak ada obatnya sama sekali,tapi kalau kita berserah diri kepada Allah, dan memaafkan orang itu dengan ikhlas dari hati kita insya Allah kita dijauhi dari kata Dendam.<br /><br />Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/10356682849208829028noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6467504912118821102.post-38964292816807277952016-11-09T22:48:46.722+07:002016-11-09T22:48:46.722+07:00Bintang Maharani | Palembang, SumSel | @btgmr | bt...Bintang Maharani | Palembang, SumSel | @btgmr | btgmhrn@gmail.com<br /><br />Tentunya pernah. Tapi untungnya dendam saya tidak pernah berlangsung lama. Karena saat saya merasakan dendam terhadap seseorang, saya selalu berdoa supaya Allah membantu melapangkan hati saya, membuang jauh-jauh rasa dendam yang dapat menjadi noda hitam di hati saya, dan kerelaan untuk memaafkan orang itu meski pun orang itu tidak minta maaf langsung pada saya. Manusia memang mudah untuk marah, tapi sulit sekali untuk memaafkan padahal pahalanya besar. Saya selalu membayangkan kalau seandainya saya di posisi dia yang pernah khilaf melakukan salah dan membuat orang lain marah, tentu saya merasa nggak enak. Apalagi kalau punya salah yang tidak termaafkan. Nggak tenang dunia akhirat kayanya hehe. Makanya saya maafkan saja supaya mggak jadi beban di hati :)Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/08167678570447407399noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6467504912118821102.post-30321886747239310272016-11-09T22:31:59.998+07:002016-11-09T22:31:59.998+07:00nama: afifah khoiriyah
domisili : Yogyakarta
akun...nama: afifah khoiriyah<br />domisili : Yogyakarta <br />akun twitter : @Afifah_1412<br />alamat email : afifah.kh789a@gmail.com<br />Pernahkah kamu merasa dendam? Apa yang kamu lakukan untuk mengatasinya?<br /><br />pernah. Ke teman2 kelas. Mereka menyontek tugasku lalu mereka tanpa punya malu mereka mengolok2ku. Saya berusaha menjauh dari mereka. Jujur semua rasa sakit itu hanya kusimpan diganti tanpa membalas mereka. Aku berdoa pada Allah semoga mereka sadar dg apa ya mereka perbuat. Cara ampuh di saat itu yaitu pejamkan mata, tarik nafas, lalu sebut nama orang yg kau sayang, dan berdoa demi kebaikanmu... Itu sungguh cara efektif dan tercemar Afifahhttps://www.blogger.com/profile/11227685187419193163noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6467504912118821102.post-12711101957153776932016-11-09T22:05:25.884+07:002016-11-09T22:05:25.884+07:00Nama: Hapudin
Kota: Cirebon
Twitter: @adindilla
Em...Nama: Hapudin<br />Kota: Cirebon<br />Twitter: @adindilla<br />Email; hapudincreative@gmail.com<br /><br />Jawaban: Saya pernah dendam kepada orang tua. Karena, mereka secara tidak langsung menggagalkan kuliah saya. Sehingga begitu saya mendapatkan kerja, saya bersikap egois. Saya tidak ada simpati pada mereka. Saya menjauh diri dari mereka seakan-akan kita punya kehidupan masing-masing. <br /><br />Saya tidak melakukan apa-apa untuk menghapus dendam itu. Tapi Allah ikut turun campur mengingatkan saya dengan sakit TB parah. Kabar sakit itu membuat Ibu menangis semalaman mengingat kondisi saya yang kos. Beliau sangat khawatir kondisi saya. Sejak itulah saya memaafkan keputusan mereka yang membuat saya gagal kuliah. Saya lega hingga saat ini untuk menghapus dendam itu. Jika sakit itu datang lagi, saya segera menepisnya agar tidak membuat hati saya kembali menyimpan dendam. Sebab hati yang menyimpan dendam, hati itu sakit dan tidak pernah senang, tentram, dan damai. Lepaskan dendam saat ini juga, kawan!Hapudinhttps://www.blogger.com/profile/07615513400277329813noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6467504912118821102.post-5357069083136532232016-11-09T19:37:59.378+07:002016-11-09T19:37:59.378+07:00Humaira | Purwakarta | @RaaChoco | humairabalfas5@...Humaira | Purwakarta | @RaaChoco | humairabalfas5@gmail.com <br /><br /><br />Pernahkah kamu merasa dendam? Apa yang kamu lakukan untuk mengatasinya?<br /><br /><br />Pernah, sekecil apapun dendam itu aku yakin semua orang pasti pernah merasakannya termasuk aku tentu saja. Saat merasakan pertama kali aku pasti berusaha meredamnya, menarik nafas perlahan dan coba mendinginkan pikiran meski seringkali gagal, tapi aku mencobanya walau yang keluar hanya air mata. Masalah dendam, meski seiring berjalannya waktu selama apapun titik dendam itu masih ada, aku selalu berpikir setiap perbuatan baik-buruk sekecil apapun yang dilakukan pasti ada balasannya. Jadi, meski rasa dendam itu ada di hatiku, aku percaya semua ada balasannya.Humairahttps://www.blogger.com/profile/13644831798820656117noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6467504912118821102.post-18686476056010920422016-11-09T16:04:12.286+07:002016-11-09T16:04:12.286+07:00Nama : Ikal Harun
domisili : Gorontalo
twitter : @...Nama : Ikal Harun<br />domisili : Gorontalo<br />twitter : @justikal<br />email : rifandiharun@gmail.com<br /><br />kalau ditanyakan apa pernah merasakan atau menaruh dendam maka jawabannya adalah pasti.<br />dulu saya sering dipandang sebelah mata oleh teman-teman kampus karna niat saya yang ingin maju sebagai ketua sebuah organisasi. terus-terusan dipandang remeh membuat dendam menyulut di hati saya. namun saya mengubah dendam tersebut menjadi motivasi untuk bisa terus berkarya dan membungkam segala apa yang dialamatkan kepada saya. alhasil saya bisa mendapatkan apa yang saya mau dan orang-orang yang awalnya memandang remeh kini berbalik mendukung saya. intinya adalah dendam itu lumrah namun kita harus tetap cerdas mengkonversikannya menjadi hal yang positif. dan saya percaya dendam adalah motivasi paling ampuh di jagad raya ini.Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6467504912118821102.post-68822652272769638342016-11-09T15:19:20.995+07:002016-11-09T15:19:20.995+07:00Nama : Asep Nanang
Domisili : Jambi
Twitter : @ase...Nama : Asep Nanang<br />Domisili : Jambi<br />Twitter : @asepnanang59 <br />E-mail : asepnanang59@gmail.com<br /><br />Pernah. Menurut saya semua orang pernah merasa dendam. Biasa dendam timbul akibat ada kesalahan atu kekhilafan yang dilakukan oleh orang lain pada kita. Supaya saya bisa mengatasi masalah dendam saya akan membayangkan saya yang berbuat salah tersebut. Saya tentu ingin dimaafkan juga. Dengan begitu ada suatu pemikiran yang timbul yakni setiap manusia bisa salah, maka maafkanlah kesalahan yang diperbuat orang lain. :)Asep Nananghttps://www.blogger.com/profile/16246374583796660362noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6467504912118821102.post-90358536032787485952016-11-09T15:18:36.134+07:002016-11-09T15:18:36.134+07:00Aulia | Serang | @nunaalia | auliyati.online@gmail...Aulia | Serang | @nunaalia | auliyati.online@gmail.com<br /><br />Pernahkah kamu merasa dendam? Apa yang kamu lakukan untuk mengatasinya?<br /><br />Kalau jadi tidak suka, sebel, kesal dan benci pada orang yg pernah mempermalukan aku bisa disebut dendam, berarti aku pernah mengalaminya. Tapi aku tidak memiliki keinginan untuk membalas perlakuannya. Aku hanya tidak ingin lagi berurusan sama orang itu, bahkan menghindari bertemu dengannya supaya rasa benci yg kurasa tidak bertambah. Aku berharap waktu akan menghapus dendam yg kurasa, karena jujur saja membenci seseorang itu tidak menyenangkan.Nunaaliahttps://www.blogger.com/profile/11601633588237122479noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6467504912118821102.post-58115670057657711962016-11-09T14:06:20.597+07:002016-11-09T14:06:20.597+07:00Nama: Andini Ginanti Tuzzahra
Domisili: Rangkasbit...Nama: Andini Ginanti Tuzzahra<br />Domisili: Rangkasbitung, Lebak, Banten<br />Twitter: @andinigt<br />Email: andiniginantituzzahra13@gmail.com<br /><br />Pernah merasa dendam? Pernah<br />Seperti dendam rindu harus dibayar tuntas hehehehe, tiba-tiba teringat salah satu judul buku karena kata dendam. Sebenarnya dendam itu kayak ulat yang menggerogoti hati, dibiarin lama-lama bikin hati cenat-cenut dan merambat ke pikiran. Karena itu kalau dendam harus dibayar tuntas ya dibayar saja. Dibayarnya dengan doa biar orang itu sadar akan kesalahannya dan ga mengulangi lagi. Syukur-syukur kalau dia minta maaf kan memperbaiki tali silaturahmi tuh. Sekalian doa minta jodoh juga. EhAndini Ginanti Tuzzahrahttps://www.blogger.com/profile/17971941621968674887noreply@blogger.com