tag:blogger.com,1999:blog-6467504912118821102.post2711952625800219412..comments2024-03-02T15:52:42.376+07:00Comments on Nurina mengeja kata: [Blogtour: Review + Giveaway] Cinderella Teeth - Sakaki TsukasaKendengpanali.blogspot.comhttp://www.blogger.com/profile/14524634128670876795noreply@blogger.comBlogger48125tag:blogger.com,1999:blog-6467504912118821102.post-11411186768925753312015-12-31T22:24:02.811+07:002015-12-31T22:24:02.811+07:00Nama : Daisy
Email : Stupidliar367@gmail.com
Twitt...Nama : Daisy<br />Email : Stupidliar367@gmail.com<br />Twitter : @daisy_skys<br /><br />Ceritakan pengalaman kalian dengan dokter gigi. Boleh cerita ketakutan atau kesenangan saat bertemu dokter gigi. Cerita yang unik dan menarik akan berkesempatan mendapatkan novel ini.<br /><br /><br />Jujur , Awalnya aku takut banget ke dokter gigi . Karena waktu kecil dulu aku pernah nonton kartun yang mengkisahkan tentang dokter gigi . kawat gigi , pagar gigi ( behel ) , bisingnya alat - alat milik Pak dokter . Dulu dalam bayanganku sebelum bertemu dokter gigi , dokter gigi itu akan mencabut gigiku dengan tang yang besar dan paati akan terasa menyakitkan , Dia akan melihat dalam mulutku dan memarahiku karena tidak menjaga gigiku dengan baik , lalu dia akan memasang kawat gigi atau behel sebagai hukumanku . Teman - teman membullyku dengan benda asing di gigiku ini .Dan aku nggak mau itu terjadi .<br /><br />Tapi sayangnya itu cuma khayalan anak kecil umur 5 tahun .<br />Dokter gigi ternyata tak seburuk itu kok . Yang kutemui kebetulan dokternya cowok dan GANTENG . Biarpun masih anak ingusan aku mah udah bisa bedain mana cowok ganteng mana yang bukan , samapai sekarang pun sama . Selain ganteng orangnya juga ramah , nada bicaranya halus pas nyuruh aku buka mulut . Aku malu - malu mau buka mulut dan tadaaa ... inilah penampakan gigi anak 5 tahun yang suka coklat dan permen gula - gula . Ompong . Gigiku harus dicabut supaya tidak menggangu pertumbuhan gigi baru . Dokter menyuntik gusiku .Aku awalnya bergidik melihat jarum suntik itu , aku memandang minta pertolongan Mama . Seakan - akan mau bilang " Mama yakin ini nggak bahaya ? " .Dan mama mengangguk meyakinkanku . Sakit dan terasa nyeri waktu gusiku disuntik , setelah itu mati rasa . Gigiku sukses dicabut tanpa rasa sakit sesikitpun . Tapi setelah misi pencabutan gigi susuku itu berhasil dokternya kasih aku apel .<br />" Dok nggak ada racunnya kan ini " ucapku polos waktu itu mengingat kisah putri salju .<br />Si dokternya ketawa dan bilang nggak ada . <br />Malamnya sebelum tidur kuletakkan gigiku yang dicopot dibawah bantal . Berharap peri gigi datang dan mengambil gigi tanggalku lalu menggantinya dengan duwit sekoper . Paginya kuperiksa gigi itu masih ditempatnya . Lalu aku berfikir , mungkin peri gigi belum buka cabang di indonesia adanya di Barat . Mungkin buka cabangnya barengan krusty krab punyanya Mr.Krab. hahah ...<br />Freyahttps://www.blogger.com/profile/18053010704511245636noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6467504912118821102.post-56071064114033347282015-12-31T19:29:16.241+07:002015-12-31T19:29:16.241+07:00Nama : Sofhy Haisyah
Twitter : @Sofhy_Haisyah
Emai...Nama : Sofhy Haisyah<br />Twitter : @Sofhy_Haisyah<br />Email : sofhyhaisyah28[at]gmail[dot]com<br /><br />Pertama kali bertemu dengan dokter gigi itu pas TK. Saat itu, gigi pertamaku yang goyang adalah gigi seri atas sebelah kiri. Aku pun bolos masuk sekolah, karena waktu itu orangtuaku mengira kalau aku ke dokter gigi bawaannya takut. Padahal, aku mah santai aja. Bahkan, bekal coklat yang aku bawa masih sempat aku makan sebelum cabut gigi ^^<br /><br />Lagipula, tak ada alasan sama sekali buat takut pada pencabutan gigi pertamaku dulu. Karena, aku diantar sama Ayah, dan memang aku lebih senang jika bersama Ayah, jadi pas cabut gigi itu akunya bukan dikursi pasien tapi dipangkuan Ayah. Lalu, rumah dokter giginya luas dan menakjubkan banget (bagi aku yang anak-anak dulu). Soalnya, tamannya luas, ada kolam ikan mas-nya gede-gede, terus ditengahnya ada patung buaya. Jadi, aku yang ngerasain gusiku ngilu dan bibir jadi membengkak sehabis disuntik, tetap senang-senang aja, karena ada tempat main ^^<br /><br />Nah, adapun kesan yang aku nggak suka dulu itu yaa bau gigi palsu. Aku nggak tahu apa namanya, yang jelas bahan gigi palsu terus dibentuk sedemikian rupa dengan alat, nah debunya itu aku nggak suka bau-nya. Bau ! >_<Sofhy Haisyahhttps://www.blogger.com/profile/16531032019887964806noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6467504912118821102.post-13237206390666696222015-12-31T15:26:55.930+07:002015-12-31T15:26:55.930+07:00Nama: Esti
twitter: @estiyuliastri
email: estiyuli...Nama: Esti<br />twitter: @estiyuliastri<br />email: estiyuliastri@gmail.com<br /><br />"Ceritakan pengalaman kalian dengan dokter gigi. Boleh cerita ketakutan atau kesenangan saat bertemu dokter gigi"<br /><br />Pengalamanku dengan dokter gigi macem-macem kak. Karena aku sering gonta-ganti dokter gigi alias gak cocok.hehe<br />Waktu sekitar umur 6 thn, gigiku sering banget bermasalah, gara-gara berlubang.<br />Dokter pertama yang aku kunjungi kalau gak salah namanya, drg.Ratna, orangnya sedikit bicara & agak kasar juga cara nanganin pasien.<br />Akhirnya aku pun minta orang tuaku untuk pindah ke dokter gigi lain. Namanya drg.Yusuf, orangnya ramah ke pasien apalagi pasien anak-anak. Tiap selesai berobat beliau selalu ngasih aku eskrim di lemari es ruang praktiknya. Katanya sih biar meredakan ngilu..hihii aku sih seneng2 aja.<br />Cukup sering aku berobat ke drg.Yusuf. Sampai suatu hari aku datang lagi untuk cek up gigi, petugas resepsionisnya bilang beliau sudah meninggal minggu kemarin..karna serangan jantung.<br />sedih dengernya.huhu<br />Cukup lama gak rajin berobat ke dokter gigi lagi.. Sekarang aku punya dokter gigi langganan baru, yang ternyata teman ibuku SD. <br />Drg.Yuni, Dokternya juga sabar, tapi agak kurang cekatan dalam nanganin pasien (menurutku sih..hihi).<br />Jadi intinya,belum ada yang bisa menggantikan posisi drg.Yusuf di hatiku..huhu sedihh kalo inget, karna uda cocok sih.<br />Sekian..Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/14511695807201695382noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6467504912118821102.post-71257959003590868062015-12-31T14:25:38.329+07:002015-12-31T14:25:38.329+07:00Nama : Nova Indah Putri Lubis
Twitter : @n0v4ip
Em...Nama : Nova Indah Putri Lubis<br />Twitter : @n0v4ip<br />Email : n0v4ip[at]gmail[dot]com<br />Link Share : https://twitter.com/n0v4ip/status/682451980048924672<br /><br />Kalo bicara soal dokter dan klinik gigi, sama seperti Saki, yang saya ingat adalah bunyi nginnngg nginnngg dari suara mesinnya ditambah dokternya yang pake masker. Itu pertama kalinya saya ke klinik gigi dan waktu itu saya pergi nya sama emak dan kedua kakak saya. Kami menunggu antrian di lobby. Yang pertama kali masuk itu kakak saya yang pertama. Saat keluar, dia senyum-senyum, itu artinya prosesnya lancar. Lalu masuk yang kedua, sama seperti kakak pertama, dia keluar dengan senyum-senyum, itu artinya gak ada masalah selama didalam sana. Saya cukup lega meski debar-debar jantung saya tetap gak karuan. Nah, masalah nya datang disaat ada anak laki-laki yang masuk setelahnya. Beberapa menit setelah anak laki-laki ini masuk, terdengar suara jeritan dari dalam dan diikuti suara raungan yang menurut saya memekakkan telinga. Seketika rasa takut itu langsung hinggap. Saya langsung merinding dan gak berapa lama saya nangis di lobby. Emak saya sontak kaget dan langsung mujuk-mujuk saya biar diam tapi saya tetap nangis. Gak berapa lama, si anak laki-laki tadi keluar dengan mata merah, muka merah sambil megangin pipinya. Saya ngerasa dia kayak monster dan saya makin takut waktu itu. Alhasil, waktu tiba giliran saya, saya gak mau masuk kak. Saya meronta-ronta disitu gak mau masuk, saya peluk emak saya kuat. Perawat dan emak saya terus ngebujuk saya dan kakak2 saya juga berusaha meyakinkan saya, kalo di dalam gak bakal diapa-apain. Tapi saya tetap gak mau. Akhirnya, karena emak saya juga ikut kedalam bersama saya, saya jadi mau ikut. Tapi 'penderitaan' saya blum berakhir. Saat dokter ingin melakukan penambalan pada gigi saya, saya gak ngerti apa yang dia lakukan, tapi yang jelas setau saya dia salah tindakan. Karena saya lihat emak saya khawatir banget karena pendarahan di mulut saya. Emak saya marah-marah sama si dokter dan saat itu saya ngerasa sakit banget dan saya nangis. Padahal setau saya, sebelum tindakan dilakukan, saya di bius terlebih dulu. Tapi gak tau kenapa saya bisa merasakan sakit dan air mata saya keluar. Namanya juga anak-anak. Kalo sakit ya cuma bisa nangis, karena saya memang belum ngerti apa-apa. Alhasil, tindakan yang seharusnya sebentar jadi lama. Dari situ saya gak mau lagi ke klinik gigi dan saya benci dokter gigi. Selain karena dokternya yang menurut saya kayak monster, pengalaman yang saya dapatkan selama di klinik gigi juga gak bisa saya lupain. Dan yang lucunya, sekarang atasan saya di kantor adalah dokter gigi... haha. Ironis sekali... :D *lebay*<br /><br />Terima kasih kak ^^ novaiphttps://www.blogger.com/profile/09809472982863655721noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6467504912118821102.post-25044013878030522442015-12-31T13:11:31.559+07:002015-12-31T13:11:31.559+07:00Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/03838665918806762164noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6467504912118821102.post-72832724497150406082015-12-31T09:22:10.404+07:002015-12-31T09:22:10.404+07:00Nama: Kitty
Akun twitter: @womomfey
Link share twe...Nama: Kitty<br />Akun twitter: @womomfey<br />Link share tweet: https://twitter.com/WoMomFey/status/682378418126622720<br />Ceritakan pengalaman kalian dengan dokter gigi. <br /><br />Hmm… jujur aja nih ya! Aku sebenernya mirip sama Saki, tokoh utama dalam Cinderella Teeth ini, yang benci sama Dokter Gigi! Karena aku punya pengalaman gak ngenakin sama Dokter Gigi sewaktu masih kecil dan itu benar-benar terbawa sampai sekarang!<br />Ceritanya, dulu ketika tiba saatnya gigi susuku mulai tanggal digantikan gigi seri, sering kali gigi susu itu otomatis sudah mulai goyang sebelum gigi seriku tumbuh. Hal ini membuatku senang karena mudah bagiku menanggalkan gigi susu yang memang sudah goyang sehingga aku tidak perlu berkunjung ke Dokter Gigi. Semua hanya berbekal seutas benang yang diikatkan kepada gigi susuku yang goyang dan tinggal tarik, maka gigi itupun tanggal dengan sendirinya.<br />Namun suatu ketika, saat aku diajak mamaku kunjungan rutin ke Dokter Gigi, setelah melakukan pemeriksaan, Sang Dokter menemukan cikal bakal gigi seri dibelakang salah satu gigi susuku. Yang membuatku sebal, gigi susuku itu belum goyang sama sekali dan akarnya benar-benar masih tertanam dengan kuat di dalam gusiku. Untuk menghindari terjadinya penumpukan gigi, maka Sang Dokter pun memutuskan untuk segera mencabut gigi susuku sebelum si gigi seri benar-benar muncul dan akhirnya berada pada tempat yang salah.<br />Karena selama ini aku mengalami kemudahan dalam mencabut gigi susuku, awalnya aku tidak keberatan dan langsung mengiyakan tantangan dari Sang Dokter. Tentu saja saat menjawab tantangan tersebut kepercayaan diriku sedang berada dalam puncak kejayaannya. Namun setelah pada akhirnya Sang Dokter melakukan upaya pencabutan gigi menggunakan tang, aku segera menyesali keputusan awalku. Gigi susuku tetap diam tak bergeming meskipun Sang Dokter telah mencengkramkan tangnya dengan gagah untuk mencabutnya. Tentu saja aku merasakan kesakitan yang luar biasa dan kepercayaan diriku turun drastis. Dan entah kenapa, Sang Dokter masih bersikeras mencoba untuk yang ke-2 kalinya dan TETAP GAGAL, saudara-saudara!!!<br />ARGHHH!! Kalau ingat peristiwa itu aku merasa kesal luar biasa! Akhirnya tendanganku mendarat di perut Sang Dokter saking kesalnya aku menahan sakit dan tangis. Saat itu aku masih berusia 7 tahun! Sejak saat itu aku selalu bersikeras menghindari kunjungan ke Dokter Gigi manapun!<br />Kittyhttps://www.blogger.com/profile/09625355489544197007noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6467504912118821102.post-58889749389280345722015-12-30T16:31:56.271+07:002015-12-30T16:31:56.271+07:00Beberapa tahun lalu, saya pergi ke dokter gigi unt...Beberapa tahun lalu, saya pergi ke dokter gigi untuk menambal gigi saya yang bolong. Ternyata, bolongnya gigi saya udah lumayan parah. Sampai ada bagian gusi yang nyempil di sela-sela retakan gigi. Kata dokternya, gusi saya musti 'disingkirkan dikit'. Nggak tahu deh gimana caranya gusi itu 'dilenyapkan', tapi saya ketakutan setengah mati mendengar naasehat dokter itu. Saya bertanya, apa itu akan sakit, dan apa darahnya akan banyak? Dokternya bilang, seperti yang dilakukan semua dokter gigi, itu tidak sakit, akan sedikit berdarah, tapi itu hanya tindakan kecil dan akan cepat banget dikerjainnya. Tapi saya lupa, bahwa kepanikan bisa membuat segala sesuatunya bertambah parah. Dalam tinjauan medis, perdarahan bisa membesar jika pasien merasa stres. Dan itulah yang terjadi pada saya. Karena terlalu ketakutan, gusi saya berdarah lebih banyak dari normalnya. Saya semakin panik, dan saya merasa darah di seluruh tubuh saya berhenti mengalir. Tampaknya, dokternya jadi ikutan panik ngeliat saya yang pucat. Saya nyaris pingsan di sana, dan satu-satunya hal yang saya pikirkan adalah: 'kayaknya hari ini saya bakal mati, deh!'. Soalnya, beberapa minggu sebelumnya, sahabat saya baru saja meninggal dunia karena kehabisan darah di meja operasi. Tapi sebenarnya skalanya beda ama situasi saya. Sahabat saya itu menjalani operasi besar. Sedang saya, hanya menjalani 'penyingkiran nol koma sekian mili gusi'. Saya berharap, hari itu saya bisa terlihat sedikit lebih keren di depan dokter gigi dan ibu saya :D<br /><br />Nama: NM Rayanti Sari Dewi<br />Akun twitter: @biblionervosa<br />Email: biblionervosa@gmail.comIyagi Fiction Club (IFC) Kendarihttps://www.blogger.com/profile/12547414583643021984noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6467504912118821102.post-74242114407048231052015-12-30T12:36:03.619+07:002015-12-30T12:36:03.619+07:00Nama: Tri Wahyuni
Twitter: @tewtri
E-mail: triwahy...Nama: Tri Wahyuni<br />Twitter: @tewtri<br />E-mail: triwahyuni.irawan3@gmail.com<br /><br />Kalau secara pribadi saya tidak ada masalah sama dokter gigi tapi ada salah satu dokter yang meninggalkan kesan cukup 'gez' waktu saya masih kecil. Itu waktu ayah saya buat pertama kalinya ke klinik gigi buat nyabut gigi gingsulnya. I don't know why? Gigi yang saling tumpang kan kanan sama kiri, kukira yang bakal dicabutnya yah itu yang gingsulnya aja. But hari itu ayah saya mesti kehilangan 4 buah giginya dan diganti dengan gigi palsu. And yah, saya diantara ingin ketawa dan sebel juga. Ompong sebelum waktunya kan itu nggak banget. Oleh karena itu, sebisa mungkin saya berupaya agar bisa terhindar dari masalah gigi. No. Saya tidak mau nasib gigi saya semengerikan itu.Terry Irawan 3https://www.blogger.com/profile/13861134914670530743noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6467504912118821102.post-86450418847689243922015-12-30T12:34:58.213+07:002015-12-30T12:34:58.213+07:00Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.Terry Irawan 3https://www.blogger.com/profile/13861134914670530743noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6467504912118821102.post-69300788275078717562015-12-29T14:56:30.057+07:002015-12-29T14:56:30.057+07:00Nama: Aulia
Twitter: @nunaalia
Email: auliyati.onl...Nama: Aulia<br />Twitter: @nunaalia<br />Email: auliyati.online[at]gmail[dot]com<br /><br />Ceritakan pengalaman kalian dengan dokter gigi. Boleh cerita ketakutan atau kesenangan saat bertemu dokter gigi. <br /><br />Jawaban:<br />Pengalaman pertama ke dokter gigi (waktu kecil) aku lebih tertarik dengan peralatan dokter gigi, karena kursinya beda dengan dokter yang lain, bisa disetel naik turun gitu, hehee, lalu ada lampu sorot di atas kepala, silau man! :D Ada juga sebuah alat/tempat yang begitu gelas ditaruh di atasnya akan keluar air, keren! <br />Aku paling antusias kalau membersihkan karang gigi, walaupun saat pemeriksaan dan perawatannya dan ngilu, tapi melihat hasilnya gigi jadi bersih setelah karang gigi dibersihkan, jadi puas.<br />Nunaaliahttps://www.blogger.com/profile/11601633588237122479noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6467504912118821102.post-57805476662471426532015-12-29T14:14:34.482+07:002015-12-29T14:14:34.482+07:00Nama: Risna Rahmadyah
Twitter: @heyrisna
Email: ra...Nama: Risna Rahmadyah<br />Twitter: @heyrisna<br />Email: rahmadyahr@gmail.com<br /><br />Terakhir berurusan dengan dokter gigi kalo ga salah pas SD. Sekarang udah kuliah Alhamdulillah ga punya masalah lagi sama gigi. Hehehe.. Tapi dulu ke dokter gigi gara-gara harus cabut gigi dan tambal gigi. Yah.. gigiku dulu berlubang. Dulu waktu pertama kali dicabut sih takut gitu. Ga kebayang bakal sakit kayak gimana. Tapi pas udah di ruang dokter entah kenapa malah biasa saja. Apalagi waktu mau dicabut ditanya "mau pake pasta pencabut rasa apa, Dik?" Karena waktu itu masih SD dan suka sekali strawberry jadilah kupilih rasa itu. Untuk pertama kalinya merasa keren sekali ada pasta dengan berbagai rasa dan pas dicabut gigi jadi ngga sakit. Sungguh. Terus beberapa bulan setelahnya gigiku ada yang berlubang, harus ke dokter gigi lagi. Aku malah senang, haha. Memang tidak ada pasta rasa-rasa lagi sih. Tapi entah mengapa (juga), aku malah senang waktu proses penambalan yang lama. Gigiku jadi geli-geli gimana gitu XD aku jadi nagih .-. Tapi anehnya, aku malah mencium bau sate dari gigi yang ditambal XD aku tidak tahu bagaimana bisa hidungku mencium bau seperti itu. Itu pengalaman di dokter gigi spesialis, lain lagi dengan dokter gigi di puskesmas. Untuk kali pertama, aku merasakan sakit bukan main saat mencabut gigi. Tidak ada pasta rasa-rasa. Si dokter dengan cepat mencabut gigiku X( Sudah sakitnya minta ampun, setelahnya pun linu sekali gusiku.Itu pengalamanku selama mengunjungi dokter gigi. Aku tidak kapok, hanya saja, semoga anak-anak seumuran SD saat mencabut gigi di puskesmas tidak mengalami kesakitan seperti aku :))Heyrisnahttps://www.blogger.com/profile/08523614578670926946noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6467504912118821102.post-12636855145635443182015-12-27T10:13:29.460+07:002015-12-27T10:13:29.460+07:00Nama : Nina denisa aryani
Twiiter :@Ninadenisa12
A...Nama : Nina denisa aryani<br />Twiiter :@Ninadenisa12<br />Alamat email:Ninadenisa1@gmail.com<br /><br />Pengalaman dengan dokter gigi saat q kelas 2 smk gigi q yg atas awalnya gak rata jadi mamah q nyuruh q pakai kawat gigi atau dsebut behel <br />Awalnya q takut karna kata teman2 q sangat sakit sampai ga bisa buat makan pas ktmu dokter q bercerita apa yg dkatakan tmn2 q kata dokter memang sakit tp cuma sebentar nanti seperti biasa dan gigi q bakal rapih akhirnya q beranikan diri walaupun saambil nangis hehe awalnya memang enyut2n kaya sakit gigi bengkak tp lama kelamaan q terbias dan alhamdulilah gigi q skrg rapih dan q dh lepas pakai behelnyaAnonymoushttps://www.blogger.com/profile/07396855503418780298noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6467504912118821102.post-38398087895525549992015-12-27T09:45:21.273+07:002015-12-27T09:45:21.273+07:00Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/07396855503418780298noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6467504912118821102.post-66382542514210207042015-12-26T18:12:49.331+07:002015-12-26T18:12:49.331+07:00Nama : Hary Gimulya
Twitter : @angels_rutherfo
Ema...Nama : Hary Gimulya<br />Twitter : @angels_rutherfo<br />Email : harygimulya@gmail.com<br /><br />Menurutku hampir semua orang tidak suka dengan yang namanya ke dokter gigi.<br />Hayo, bener ga?<br />Namun bagaimana jadinya ketika dokter gigi yang tadinya terlihat begitu menakutkan bagiku, tiba-tiba berubah menjadi seorang hero untukku?<br />Kejadian ini terjadi ketika aku masih SD. Saat itu orangtuaku sedang mengunjungi pamanku dan aku ikut dengan mereka.<br />Ketika mereka sedang mengobrol, aku keluar rumah dan berniat keliling-keliling rumah.<br />Namun naas bagiku karena ketika sedang berjalan, aku tidak melihat adanya pagar kawat di depanku.<br />Aku pun terjebak dan mengenai kawat itu. Langsung saja aku pun terjatuh keras.<br />Aku masih ingat dengan jelas saat itu wajahku langsung mengenai tanah, dan gigiku patah dan berdarah.<br />Sontak aku menangis dan orangtuaku pun terkejut.<br />Aku lalu langsung dibawa ke rumah sakit. Oleh rumah sakit tersebut, aku dirujuk untuk dirawat oleh dokter gigi terkait gigiku yang patah tsb.<br />Saat itu aku makin menangis sejadi-jadinya karena sudah memikirkan dokter gigi yang mengerikan.<br />Namun segala pemikiranku berubah saat bertemu dengan dokter gigi yang hendak merawatku.<br />Dengan ramah ia menyapaku, juga membujukku agar tidak menangis.<br />Ia juga menjelaskan mengenai kondisiku kepada orangtuaku.<br />Tidak berapa lama kemudian, dokter tsb sudah merawatku dengan telaten.<br />Dan akhirnya kondisi gigiku pun bisa pulih seperti semula.<br />Sejak itu, pandanganku berubah tentang dokter gigi.<br />Bagiku, ia merupakan sosok hero bagiku. Dan sejak itu, aku bercita-cita menjadi seorang dokter gigi.<br />Sayang, aku gagal mewujudkan cita-citaku tersebut. Namun itu tidak mengubah pandanganku terhadap dokter gigi.<br />Bagiku, dokter gigi tetaplah seorang hero yang sangat dibutuhkan oleh kita semua.Haryhttps://www.blogger.com/profile/08752271030229410729noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6467504912118821102.post-75544467051335075352015-12-26T17:15:31.147+07:002015-12-26T17:15:31.147+07:00Nama : Shiela Hartiningtyas
Twitter : @ruth_shiela...Nama : Shiela Hartiningtyas<br />Twitter : @ruth_shiela<br />Email : yskasim@gmail.com<br /><br />Ceritakan pengalaman kalian dengan dokter gigi.<br />Jawaban :<br />Kejadian ini terjadi sekitar 1 tahun yang lalu.<br />Saat itu, aku sering sekali mengalami pusing, lalu karena tidak sembuh-sembuh, aku kemudian berobat ke dokter.<br />Dokter mengatakan bahwa aku itu pusing gara-gara giginya ada yang bermasalah.<br />Akhirnya aku pun periksa ke dokter gigi, dan dokter giginy mengatakan bahwa gigi geraham belakangku tumbuh dan menabrak gigi depannya.<br />Dokter itu bilang bahwa itu harus dicabut, tapi karena rahangku terlalu kecil, dokternya bilang harus dicabut di ruang operasi.<br />Kebayang donk takutnya gimana. Ke dokter gigi saja paling males kalau tidak penting-penting sekali, ini malah harus dioperasi.>_<<br />Aku paling takut ke ruang operasi.<br />Tapi pasanganku mengatakan bahwa ia bakal menemaniku dan memberiku tiket premiere film X-Men:Days of the Future Past jika mau dioperasi.<br />Wow, siapa coba yang ga mau nonton premiere sebuah film box office seperti X-Men?<br />Apalagi aku ngefans berat dengan Hugh Jackman.<br />Karena iming-iming tiket premiere tersebut, akhirnya aku pun memberanikan diri masuk ruang operasi.<br />Syukurlah operasinya berjalan lancar, dan setelah itu pun aku menonton premiere film X-Men Days of the Future Past bersama pasanganku.<br />Meskipun agak tidak nyaman juga sih, karena pipiku masih bengkak seperti sedang makan bakpao.<br />Tapi gpp, yang penting bisa melihat aksi idolaku Hugh Jackman sebagai Wolverine.^^Shielahttps://www.blogger.com/profile/16212248905411265604noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6467504912118821102.post-77460583960321406472015-12-26T06:03:33.556+07:002015-12-26T06:03:33.556+07:00Nama: Putri Prama A.
Twitter: @putripramaa
email: ...Nama: Putri Prama A.<br />Twitter: @putripramaa<br />email: anantaprama@yahoo.co.id<br />Terakhir kali bertemu dokter gigi adalh saat pemeriksaan siswa. Nah, saat itu semua siswa-siswi angkatanku dicek kesehatannya, mulai dari tinggi badan, berat badan, kondisi gigi, telinga, mata, dll. Saat itulah aku ketemu dokter gigi, dokter itu cuma minta aku mangap aja. Kupikir aku bakal diceramahin habis-habisan karena gigi depan bagian bawahku benar-benar nggak rapi dan sisa-sisa makanan sering nempel di sana. Kupikir dokternya bakal komentarin juga tentang gigiku yang ada plaknya karena aku sering ngemil tengah malam tanpa sikat gigi lagi. Kupikir dokternya bakal ngomentarin tentang gusiku yang warnanya nggak sehat. Banyak banget 'kupikir' di otakku ini. Tapi, tapi, tapi, si dokter biarin aku lewat begitu aja kaya laler. Kampret banget. Padahal, aku udah siap nanggung malu kalo si dokter gigi ini ngomentarinnya di depan teman. Tapi, beruntung lah, aku hanya dianggep 'laler' yang hinggap sama dokternya. <br />Udah gitu doang. Garing banget acara ketemu dokter gigi itu. :3<br />Putrihttps://www.blogger.com/profile/18114291463648712794noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6467504912118821102.post-38543226132315315112015-12-24T22:59:28.496+07:002015-12-24T22:59:28.496+07:00Nama : Meilina Istanti
Akun twitter : @meic_chan
E...Nama : Meilina Istanti<br />Akun twitter : @meic_chan<br />Email : meilinaistanti@gmail.com<br /><br />Cerita ini saat aku kelas 6. Dua gigi seri ku bagian atas hampir copot karena jatuh dari sepeda dan gigiku membentur aspal. Aku takut ompong karena gigiku sudah gigi permanen. Aku menangis, ibuku panik tetapi tidak tinggal diam. Dia membawaku ke dokter gigi yang *ehm* agak menakutkan. Saat-saat itulah aku merasa sangat takut. Takut sama dokternya, sama alat2nya, juga takut ompong. Tapi pada akhirnya aku berterima kasih pada dokter itu. Gusiku dijahit dan aku tidak jadi ompong ^_^ .<br />Walaupun happy ending, aku tetap menyimpan rasa takut pada dokter gigi. Entahlah~Naisthttps://www.blogger.com/profile/12003139965335435910noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6467504912118821102.post-66194387859310938692015-12-24T04:00:36.311+07:002015-12-24T04:00:36.311+07:00Vena Dwi Masfiyah
@venadwim
Tulungagung
Cerita me...Vena Dwi Masfiyah<br />@venadwim<br />Tulungagung<br /><br />Cerita menarik saat di dokter gigi? Hoho...<br />Sebenarnya sejak SD kelas 1 aku sering ke dokter gigi karena tak berani cabut gigi susuku sendiri. Takut sakit. Lalu ayahku mencoba membawaku ke dokter gigi supaya gigiku dicabut. Awalnya sih aku mau-mau saja karena berpikir kalau gigi aku dicabut sama dokter gigi tidak akan sakit. Memang benar tidak sakit, tapi mencium bau obat-obatan di klinik malah membuatku pusing. Bahkan saat nyampe rumahpun aku merasa masih membau bau obat-obatan tersebut.<br />Jadi, kalau ke klinik tuh takutnya bukan sama dokter giginya, tapi sama bau obatnya. Aneh sih (?)<br />Tapi untungnya, sekarang kengerianku sama bau obat itu jauh berkurang. Syukur deh ya :)<br />Itu terjadi karena berkat sering berkunjung ke klinik. Jadi lama-lama terbiasa deh sama bau obat-obatannya :)<br />Vena dehttps://www.blogger.com/profile/08415270306718393968noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6467504912118821102.post-54855608212815184202015-12-23T14:19:16.354+07:002015-12-23T14:19:16.354+07:00Ten | @ten_alten | regulus_noel@yahoo.com
aku dan...Ten | @ten_alten | regulus_noel@yahoo.com<br /><br />aku dan adekku sama-sama punya pengalaman buruk berhubungan dengan dokter gigi.. ;A; *lap ingus*<br />aku pengen tau rahasia Saki (yang juga nggak suka dokter gigi) biar nggak takut sama dokter gigi lagi T~T<br /><br />semua bermula ketika aku SD, saat itu mendadak siswa disuruh baris di kelas, tapi keluar kelas tiap 5 orang bergantian. tiba giliranku, ternyata ada kunjungan rutin dokter gigi ke sekolah. dokter ngetuk-ngetuk gigi kelinciku, salah satu gigi kelinciku cuma goyang sedikit gegara abis jatuh. tanpa babibu cuma bilang "cuma sakit sedikit ya, kayak digigit semut," langsung dicabut saat itu juga hingga berdarah-darah.. T~T *dan baju seragam putih kena darah itu horor betul*<br />mana ada sakit kayak digigit semuuutt! D'8< <br />semenjak itu, tiap tahun berikutna ada cek gigi di sekolah, aku kabur ke kantin buat sembunyi atau ke UKS pura-pura sakit dan tidur.. QwQ<br /><br />yang ini kisah adekku yang bikin aku semakin nggak suka, takut, ngeri, horor sama dokter gigi. <br />ada salah satu gigi geraham adekku tumbuh miring kalo nggak salah, dan karena miring itu jadi kena pipi dalem. karena kena pipi dalem dan juga buat makan, pernah suatu hari sampai berdarah gitu. karena khawatir, terus dibawa ke dokter gigi. dokternya bilang saat itu harus dikasih obat dulu, baru 2 hari kemudian balik lagi, karena kata dokternya harus operasi. di hari operasi, di tengah-tengah operasi dengan ruangan ada berbagai macem alat yang mengerikan itu, bius lokal adekku abis pas di tengah operasi. jelas gitu adekku nangis.. aku berasa ada di posisi dia.. ngeri, takut, ngilu, campur aduk, dan itu horor banget.. ;A; <br /><br />Aku semakin menghindari dokter gigi, dokter gigi itu udah kayak Dementor di Harry Potter.. -_-"Ten Akatsukihttps://www.blogger.com/profile/17818750400235805336noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6467504912118821102.post-17059274710055411262015-12-23T07:26:12.059+07:002015-12-23T07:26:12.059+07:00
nama : Wening Purbawati
twitter : @dabelyuphi
ema...<br />nama : Wening Purbawati<br />twitter : @dabelyuphi<br />email : dabelyu_phi@yahoo.com<br />share : https://twitter.com/DabelyuPhi/status/677701935722557442<br /><br />dulu, pas jaman SD kan sering ada tuh bulan pemeriksaan kesehatan gigi yang diadain tiap tahun sekali kalo gak salah. nah, saat itu pemeriksaannya tuh digilir, dari mulai kelas satu terus berurutan sampai kelas enam.<br />waktu itu aku udah duduk di kelas lima SD, tapi tetep aja tiap tahun rasanya deg-degkan pas ada hari pemeriksaan gigi tersebut, terlebih beberapa hari sebelumnya tuh gigiku emang lagi sering sakit dan ada satu gigi yang udah goyang-goyang. kan makin parno tuh, ntar pasti kena cabut sama dokternya dan pasti sakitnya luar biasa (soalnya gigiku masih agak kuat nempel di gusi)<br />nah, pas bu dokternya masuk di kelasku, aku makin tambah panik, bingung mau ngumpet mana biar gak ikut diperiksa. tapi sayangnya aku duduk dibarisan depan, jelas nggak bisa ngumpetlah. akhirnya aku cuma bisa pasrah dan harap-harap cemas semoga gigiku bisa lolos.<br />tapi... ternyata doaku nggak terkabul!! pas bu dokternya meriksa gigiku, beliau bilang kalo gigiku memang harus dicabut, apalagi itu gigi susu, jadi biar cepet diganti sama gigi dewasa.<br />pas beliau mulai nyiapin alat-alatnya, mulai deh aku nangis karena takut. terlebih liat jarum suntik buat anestesinya! (seumur-umur aku benci banget sama yang namanya jarum suntik) aku sampe harus dipegangin sama wali kelas aku dan asisten dokter itu biar tetep tenang saat dikasih anestesi dan dicabut gigiku itu. walaupun bayanganku prosesnya bakalan lama dan sakit banget, ternyata cuma bentar aja dan gak sesakit pas lagi kumat giginya.<br />kalo dipikir-pikir lagi, ternyata bu dokter yang dulu nyabut gigiku pas SD dan bikin aku nangis kenceng banget dan paling heboh satu sekolahan ternyata adalah mama orang yang lagi dekat sama aku itu rasanya maluuu banget!! apalagi kalo lagi ikut kumpul keluarga mas pacar, pasti deh suka diingetin momen yang cukup memalukan itu. karena dulu, ada adek kelas yang giginya dicabut juga, nangisnya gak seheboh aku T_TWeninghttps://www.blogger.com/profile/06530839565972556343noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6467504912118821102.post-36208087117837186412015-12-22T22:51:11.220+07:002015-12-22T22:51:11.220+07:00Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.Sampan Biruhttps://www.blogger.com/profile/01885596569014188084noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6467504912118821102.post-83469401547184675572015-12-22T20:48:56.513+07:002015-12-22T20:48:56.513+07:00Nama: Didi Syaputra
Twitter: @DiddySyaputra
Email:...Nama: Didi Syaputra<br />Twitter: @DiddySyaputra<br />Email: syaputradiddy@gmail.com<br /><br />Sebenarnya rada sedikit samar sih ingatanku mengenai dokter gigi. Karena yah jujur aja, udah lama banget sekitaran 11 tahun yang lalu tepatnya kelas 2 SD ketemu dokter gigi. Eits, bukan sakit gigi lho. Hehe XD. Tapi karena dulu saat kecil aku punya keistimewaaan yang menyakitkan Hiks ;(. Yaitu gigi taring yang lumayan panjang dan nggak tahu kenapa arah gigi tersebut ke atas tepat menembus di bawah hidung. Jadi kalau misalnya kecedot atau kesentuh sedikit aja udah berdarah bahkan hidungnya juga ikutan berdarah. Nah semakin keseringan berdarah awalnya orangtua yang nggak tahu ya mulai curiga, jadi deh aku diperiksa sama Emak terus nemu tuh gigi grandong-nya, mulanya agak berontak mau dibawa ke dokter tapi karena nggak tahan lagi sakitnya, ya udah pasrah aja. <br /><br />Ritual pertamanya saat di ruang praktek dokter di dongengin dulu sama susternya, agak lumayan tenang sih, tapi abis dokternya dateng dongeng manis itu nggak ngaruh lagi, berubah jadi semacam teror, tapi untungnya semua keluarga yang nemenin nggak disuruh keluar yah karena permintaanku juga, di sana ada Abah, Emak sama Oom yang nemenim. Pas dokternya mulai beraksi dengan ngasih bius itu udah mulai pucat nggak mau buka mulut, buka mulut juga karena dipaksa sama Abah, terus saat benda aneh milik dokter masuk ke mulut aku mulai kejang-kejang mau lari tapi karena 3 orang dewasa yang megangin kaki, tangan sama kepala ya alamat nggak bisa gerak, tapi sempat juga nguladahin pakaian tuh dokter, Hehe. pokoknya cukup berantakan untuk ukuran dokter karena diamukin pasien Hehe. Abisnya takut banget sama alat-alat aneh milik dokter apalagi jarum suntik, bahkan sampai sekarang masih nggak berani sama alat tersebut, mending disuruh minum obat banyak daripada disuntik. Selain sakit, juga malu karena seringnya dokter nyuntik di bokong XD. Mulai saat itu sedkit ngeri kalau liat perlatan dokter, kalau dokternya sih biasa aja, karena rata-rata ramah banget. <br /><br />Terima kasih!Didi Syaputrahttps://www.blogger.com/profile/01336228670726716842noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6467504912118821102.post-12582742097903333742015-12-22T16:55:47.344+07:002015-12-22T16:55:47.344+07:00nama : Alvina
twitter : @alvina13
email : orybun(...nama : Alvina<br />twitter : @alvina13<br />email : orybun(at)gmail.com<br /><br />Mbak ina mungkin bosen dengerin saya curhat atau update status di grup joglosemar tentang perawatan saluran akar saya ya. Ngoahahaha. Tapi begitulah, sudah dua bulan ini saya ngurusin gigi geraham bawah saya yang harus dirawat saluran akarnya. dulu pernah ditambal, tapi ternyata setelah 4 tahun ditambal suatu hari gusi saya bengkak gitu deh. usut punya usut ada jaringan yang rusak dan harus dibersihkan di dalam sana. Saya yang awalnya anti sama dokter gigi jadi tiap minggu harus sowan (bertamu) ke dokter gigi saya yang manis dan bersahaja (plus suka nelat) itu.. <br />saya takut ke dokter gigi cuma karena satu, saya takut rahang saya dislokasi lagi T_T *trauma yang menyakitkan*<br /><br /><br />begitulah, sekarng masih satu gigi yang dirawat, dan amsih ada dua gigi lagi antri untuk di PSA. <br />huhuhu, makanya jagalah gigi sebelum gigimu mendustaimu.. alvina vanilahttps://www.blogger.com/profile/14443694786508273666noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6467504912118821102.post-51614655104262840272015-12-22T13:16:49.854+07:002015-12-22T13:16:49.854+07:00Nama: Athaya
Twitter: @jeruknipisanget
Email: ath...Nama: Athaya <br />Twitter: @jeruknipisanget<br />Email: athaya.irfan97@gmail.com<br /><br />Pernah di kasih buku cerita bergambar setelah pulang dari dokter gigi.<br />Dokternya tau aku suka buku itu saat lagi nunggu di ruang tunggu, tapi awalnya aku malu untuk ambil bukunya. Takutnya si dokter akan marah kalau aku pegang bukunya-begitu pikirku saat masih kecil.<br /><br />Tapi karena aku jadi anak baik, tenang saat di tambal giginya si dokter mau kasih bukunya buat aku.<br />Ahh, andai aku bisa kembali ke masa kecil :)<br />Everything with Athayahttps://www.blogger.com/profile/00871944636523603373noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6467504912118821102.post-18962857768962630342015-12-22T11:43:35.852+07:002015-12-22T11:43:35.852+07:00Nama : Siti Aliyah
Twitter : @Adechan18
Email : sa...Nama : Siti Aliyah<br />Twitter : @Adechan18<br />Email : saliyah@rocketmail.com<br /><br />Pengalaman ke dokter gigi :<br />Waktu itu kali pertama ke dokter gigi pas SD kelas 4 (FYI sekarang saya baru lulus SMA). Sebelum ke dokter gigi sering banget yang namanya gigi sakit (waktu itu gigi graham bawah kanan kiri udah bolong), emang sih nantinya juga bakal sembuh sendiri pas minum obat warung gitu, terus pernah juga diobatin pake air garam (entah ngaruh atau nggak, ikutin saran org tua aja). Tapi kalau sakit giginya lagi kambuh tuh rasanya kepala, telinga, sampai tulang pipi berasa kaya ada ngilu-ngilunya gitu. Karena waktu itu masih kecil, jadi pas sakit gigi cuma bisa nangis sampe ketiduran. Karena belum ada perkembangan setelah minum berbagai macam obat, akhirnya saya diajak orang tua pergi ke dokter gigi, rencananya gigi yg sakit itu mau dicabut atau nggak ditambal gitu. Pertama kali pergi ke dokter gigi di dampingin ibu, nunggu lumayan lama karena banyak orang yg juga bernasib sama kaya saya. Sempet kaget dan parno pas ada ibu-ibu keluar dari ruang periksa dgn keadaan pipi bengkak. Yang tadinya tenang-tenang aja nunggu giliran periksa, jadi malah khawatir takut pipinya bakal gitu juga. Akhirnya setelah lumayan lama nunggu dengan perasaan resah, giliran saya yang diperiksa. Kesan pertama masuk ke dalam ruangannya yaitu dingin, untung sikap dokternya nggak ikutan dingin, hehe.. Waktu itu dokternya perempuan dan alhamdulillah baik, nggak judes. Nah pas diperiksa itu saya kaget lagi (maklum orangnya kagetan.. Hehe..) Iya jadi ketika gigi yg bolong itu dibersihin pake selang air (entah apa namanya), airnya langsung nyentuh gigi yg lagi sakit, sontak langsung kaget. Berasa nyut-nyutan. Dan akhirnya gigi yg bolong itu ditambal, awalnya sih berasa ada yg aneh gitu digigi. Tapi akhirnya terbiasa juga. Semenjak dari dokter gigi itu udah nggak pernah lagi yang namanya sakit gigi...<br /><br />Begitulah pengalaman saya pergi ke dokter gigi untuk pertama kalinya, dan sampai sekarang belum pernah lagi ke dokter gigi. Siti Aliyahhttps://www.blogger.com/profile/12942606213596177987noreply@blogger.com