Judul buku: The Kolor of My Life
Penulis: Netty Virgiantini
Desain sampul: Orkha Creative
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: 9 Juli 2015 (cetakan pertama Desember 2008)
Tebal buku: 192 halaman
ISBN: 978-602-03-1513-3
BLURB
Sumpah demi kolor molor!
Neyra benar-benar nggak terima kolor batik keberuntungannya jatuh ke tangan Damar, cowok bertampang jadul bin cupu dan culun yang tinggal di rumah Simbah, tetangganya yang eksentrik.
Segala jurus sudah Neyra kerahkan demi mendapatkan kembali kolor spesial itu. Termasuk mengerahkan Jurus Macan Betina, yang nembuatnya berubah menjadi cewek supergalak - siap mencakar dan menerkam Damar.
Alih-alih berhasil, kesialan demi kesialan terus merundung Neyra. Dan kesialan terbesar adalah: Neyra mulai berdebar-debar nggak keruan dan salah tingkah bila berada di dekat Damar.
Gimana dong? Apa ini yang namanya cinta dari mata turun ke kolor?
RESENSI
Bagi Neyra si Pencinta Kolor, kolor batik kawungnya adalah kolor keberuntungan. Meskipun cara ia mendapatkannya berawal dari kesialan di Pasar Klewer, tapi Neyra yakin ia selalu mendapat keberuntungan saat memakainya. Sudah banyak bukti tak terbantahkan bahwa ia bisa menghindari kesialan hanya dengan memakai kolor batik kawung itu.
Namun semua berubah di siang hari berhujan itu. Meski sudah berusaha menyelamatkan celana kolornya dari hujan lebat, Neyra tetap kalah dari angin kencang yang menghembus celana kolornya ke... atap rumah tetangganya.
Serangkaian misi pun dijalankan Neyra untuk merebut kembali kolor itu dari atap rumah Simbah, tetangga yang sudah Neyra anggap seperti simbah sendiri. Tapi celana kolornya justru malah semakin tak tergapai karena... telah dipakai Damar!
Damar adalah saudara Simbah dari Sragen yang mulai hari itu pindah ke rumah Simbah karena ayahnya telah meninggal. Damar yang ternyata juga pindah ke sekolah Neyra dan menjadi teman sebangku Neyra itu mulai sering terlihat memakai celana kolor batik kawung keberuntungan Neyra. Dan sejak itu kesialan bertubi-tubi mendatangi Neyra. Duh... Neyra harus merebut celana itu kembali, tapi benarkah ia sungguh membenci Damar? Bukankah garis batas antara cinta dan benci itu begitu tipis?
-------
Sekali lagi saya dibuat nyengir-nyengir bak anak kuda oleh karya Netty Virgiantini. Pantas saja novel ini menyabet Juara Pertama Cerita Konyol Tahun 2008. Sungguh, konyolnya minta ampun!
Temanya berawal dari hal sederhana, tapi berkembang jadi luar biasa lucu. Gaya narasi yang kocak di sekali waktu, hiperbolis di kala lain dan puitis di satu momen membuat novel ini nggak berkesan monoton. Dialognya pun luwes dan nggak kaku dan berlogat jawa.
Point yang saya suka dari novel ini adalah unsur budaya lokal yang diangkat oleh penulis. Ada kolor batik kawung yang memang saya sendiri akui enak dipakai. Kolor batik itu adem dan praktis dan isis :)))
Juga pagelaran wayang kulit yang diperagakan Simbah yang diselipkan dengan gaya humor telah memberi warna budaya dalam novel ini.
Tapi masih ada lagi bagian favorit saya, Neyra terlepas dari sikapnya yang nyebelin karena suka bentak-bentak dan main marah-marah sama Damar, memainkan olahraga yang "beda" dari tokoh novel kebanyakan. Neyra jago main tenis meja. Saya pikir asyik juga si Neyra karena memainkan cabang olahraga ini. Jadi teringat Kogoro Mouri. Loh? Hahaha.. ujungnya larinya ke komik juga :p
Karakter Damar sendiri... aduuuh bikin iba setengah mati karena selalu dimarahi Neyra. Saya kira Damar ini bakal jadi favorit emak-emak karena kesantunan dan gaya jadulnya :)))
Judulnya lucu karena saya pikir ini plesetan dari ungkapan the color of my life, ya? Hihi... Dan saya lebih suka cover cetakan yang ini daripada cover cetakan pertamanya karena celana kolor batiknya jadi sorotan utama dan warnanya kalem.
Hanya ada sedikit kesalahan penulisan dan tanda baca dalam novel ini:
* maksudmua --> maksudmu (hal. 53)* sountrack --> soundtrack (hal 79)
* Dasar bocah... --> "Dasar bocah... (hal. 90)
* berasalan --> beralasan (hal. 112)
* mikiran --> mikirin (hal. 132)
* ...lama. --> ...lama." (hal. 135)
Kalau kamu suka novel-novel humor nan konyol, saya sarankan baca novel ini. Dijamin bakal ngikik-ngikik geli oleh polah tingkah Neyra, Simbah dan tokoh lainnya. Porsi romannya walau sedikit tapi nyeees banget. Sempat hampir nangis juga sih karena adegannya sediiiih :(
TEBAR-TEBAR QUOTE
"Kadang-kadang kita memang ndak bisa membedakan orang yang bener-bener sedang kena musibah dan membutuhkan pertolongan, atau orang yang sengaja memanfaatkan rasa simpati kita untuk berbuat jahat." (hal. 29)
Makhluk lemah, lembut, dan tak berdaya? Hah, makhluk yang satu ini bahkan lebih galak daripada singa betina! (hal. 121)
Tapi sebagai laki-laki, rasa sakit justru menguatkannya. Mendewasakannya untuk tetap mencintai tanpa berharap balasan yang sama. (hal. 172)
The Kolor of My Life nemenin "Damar" belajar.
Eh... tapi kalau berdasar sablengnya
mungkin cocoknya jadi "Yoga" :D
Teenlit! Judulnya lutcuh deh >,<
BalasHapusIni lucu loh Ki, seruu gitu :)
Hapussaya juga (agak) nangis pas adegan damar sama neyra di atap pasca berpulangnya ibu damar, adegannya itu loh hiks hiks banget mbaa
BalasHapusMoment manis dan romantisss :)
Hapus