Judul buku: Texas Rain (Whispering Mountain #1)
Sub judul: Talam Hujanmu
Penulis: Jodi Thomas
Alih bahasa: Debbie Hendrawan
Penerbit: Elex Media Komputindo
Tahun terbit: 2012
Tebal buku: 502 halaman
ISBN: 978-602-00-3328-0
Available at: bukupedia
BLURB
Saat pertama kali bertemu, Rainey Adam mencuri ciumannya--kemudian kudanya. Keterlaluan!
Sekarang McMurray, sang Texas ranger, bertekad untuk melacak wanita yang telah menggodanya itu dan membawanya kembali ke Whispering Mountains sebagai istrinya.
Namun sang pemberontaknya itu terlalu tangguh untuk dihadapi, bahkan untuk Ranger paling kuat di Texas sekalipun.
RESENSI
Travis McMurray, sang ranger, akhirnya pulang ke peternakan keluarganya setelah kurang lebih dua tahun bertempur di banyak peperangan di negara tetangga yang baru terbentuk. Travis ingin berada di rumah untuk bersantai dan mengingat siapa dirinya sebelum memakai lencana.
Tumbuh besar di Whispering Mountain, Travis telah kehilangan ayah dan ibunya saat ia berusia sepuluh tahun. Sejak itu, bersama Teagen dan Tobin yang juga baru berusia 11 tahun dan 6 tahun, Travis menjaga dan mengasuh Sage, adik perempuannya yang masih bayi. Bukan hanya itu, mereka belajar mengokang senjata untuk mengusir orang-orang yang berusaha mendekati tanah peternakan mereka.
Kepulangan Travis tentu disambut bahagia oleh Sage, bagaimana pun juga ia perlu pengawas untuk menemaninya datang ke pesta dansa. Travis yang setuju menemani tak disangka bertemu seorang gadis yang menarik di sana. Gadis itu berdiri di balik bayang-bayang, seolah bersembunyi, hingga Travis menabraknya. Rasa penasaran membuat Travis mengikutinya dan mendapati fakta bahwa gadis itu adalah pencuri kuda. Yang keterlaluan, gadis itu mencuri ciuman darinya dan mencuri salah satu kudanya!
Bertekad ingin mencari gadis yang ia anggap peri, Travis mengejar ke utara, namun malah harus berhadapan dengan perampok. Travis tertembak dan terluka. Meski kawanan perampok berhasil diringkus, dan Travis bisa menyelamatkan seorang bocah kurus kecil berusia tiga tahun, tapi Travis terancam lumpuh dan tak bisa lagi menjadi ranger.
Keuntungan kecil dari kejadian itu adalah, sang peri pencuri kuda muncul di hadapan Travis dan... mencuri ciuman dan kudanya sekali lagi.
Travis bagai singa yang terluka, mengaum pada siapa saja yang mendekat. Saat itulah surat-surat Rainey, peri yang telah mencuri kudanya, menyelamatkannya. Rainey merasa khawatir akan kesehatan Travis dan meminta maaf akan kuda yang telah ia pinjam. Surat-surat itu menghibur Travis dan membangkitkan semangat Travis untuk mencari gadis itu ke penjuru dunia.
Berhasilkah Travis menemukan Rainey? Apa alasan Rainey mencuri kuda dan petualangan apa yang menantinya?
--------
Ranger berdarah setengah Indian setengah Irlandia merupakan daya pikat Texas Rain. Nggak salah saya meminta buku ini sebagai hadiah dari Romancenesia, karena novel ini saya banget.
Koboi, mau jelek atau cakep selalu keren di mata saya. Macho gitulah menurut saya. Dan suku Indian selalu berasa misterius dan "old". Ada kesan tua dan bijak dalam filosofi mereka. Nah, kalau dua hal itu bersatu dalam wujud kakak-beradik McMurray, bagaimana saya bisa menolak?
Dengan latar Texas tahun 1854, novel ini menyajikan banyak konflik. Konflik Travis yang merasa takut harus berhenti menjadi ranger, konflik Rainey dengan ayahnya, konflik percintaan Travis dan Rainey, kehadiran Duck, petualangan Rainey di Austin hingga dendam salah satu penjahat yang pernah dijebloskan Travis ke dalam penjara.
Kompleks banget ya, kan? :))
Dan sayangnya karena terlalu banyak konflik, ada beberapa konflik yang sebenarnya membuat saya penasaran akan endingnya tapi nggak tertuntaskan. Misalnya saja tentang misteri gadis penghuni kamar kontrakan Rainey sebelumnya yang menghilang dan meninggalkan gaunnya tergantung di teras. Teruuuus??? Nggak terungkap. Membuat saya jadi penasaran banget :(
Bicara tentang koboi, kira-kira apa yang ada di benak kalian? Kalau saya sih langsung terbayang Douglas, tokoh dalam komik Miriam karya Kyoko Hikawa. Hihi.. Dari dulu saya nggak bisa move on dari sosok koboinya, sih.
Travis di sini juga digambarkan sebagai pria canggung yang susah berhadapan dengan wanita. Sebagai seseorang yang memiliki darah campuran, ia sering dianggap tidak pantas mendapatkan wanita terhormat. Padahal ia ranger tangguh yang pastinya digilai wanita-wanita. Rainey sendiri selalu menyebut Travis sebagai pria pohon ek.
Bagi saya sosok Rainey cukup mengimbangi Travis. Sebagai gadis yang sejak usia tiga belas tahun mengajar di sekolah, Rainey terpelajar dan punya tekad kuat. Mandiri, berani dan cerdas.
Banyak tokoh bermunculan, tapi saya rasa tidak akan membuat pembaca kebingungan karena tiap tokoh yang muncul punya ciri dan kekhasan tersendiri.
Beberapa typo dalam novel ini:
* melarikan diri perjodohan --> melarikan diri dari perjodohan (hal. 59)
* pria melirik --> pria itu melirik (hal. 69)
* Andreson --> Anderson (hal. 69)
* mengetahui keberadaan mereka. --> mengetahui keberadaan mereka." (hal. 80)
* Spayol --> Spanyol (hal. 206)
* secermelang --> secemerlang (hal. 420)
Bagi pembaca penyuka cerita kehidupan barat yang liar, saya sangat merekomendasikan novel ini. Thanks to Romancenesia yang telah memberi saya novel petualangan nan memikat ini :*
TEBAR-TEBAR QUOTE
"Beberapa pria merasa lebih hebat setelah mereka kehilangan sedikit darah." (hal. 4)
Apabila semua jika dalam hidupnya mulai melebihi kata mungkin, itu berarti bukan kabar gembira. (hal. 58)
"Aku akan menemukanmu, aku bersumpah. Jika kau menghilang lagi, aku akan menemukanmu." (hal. 101)
Banyak buku berkomentar seorang wanita yang tidak berhati-hati dengan pakaiannya, tidak hanya mempermalukan keluarganya, tetapi juga terganggu secara mental. (hal. 127-128)
"Memang begitulah anak-anak--mereka merangkak naik ke hatimu dan tetap tinggal di sana. Tak ada yang bisa kau lakukan." (hal. 188)
"Jika kau sudah menikah, kau akan tahu bahwa terkadang lebih baik menurut daripada berusaha dan memberi banyak alasan pada seorang wanita." (hal. 379)
"Pria bisa bersikap sangat berani dan pendiam untuk waktu yang lama. Segera setelah tiba di rumah, mereka akan meruntuhkan dinding itu dan berhenti berpura-pura kalau mereka tak terkalahkan." (hal. 395)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar