Pages

Kamis, 29 Oktober 2015

[Resensi: Dangerous Love - Christina Tirta] Kebencian dan Kebohongan yang Berbahaya


Judul buku: Dangerous Love
Penulis: Christina Tirta
Editor: Donna Widjajanto
Desain sampul: Marcel A. W.
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: 2015
Tebal buku: 296 halaman
ISBN: 978-602-03-1679-6



BLURB

Dunia Catherine luluh lantak saat ibunya menikah lagi dengan ayah Chantal. Chantal adalah gadis manis yang menyenangkan dan dicintai seluruh dunia. Hanya Catherine yang bertekad membencinya sepenuh hati. Bagaimana tidak? Chantal merebut Mami, satu-satunya orang yang ia sayangi. Chantal bagaikan tsunami yang menghancurkan kehidupan Catherine.

Namun, membenci Chantal bukanlah masalah terbesar Cath.

Hidupnya makin berantakan seperti keping-keping puzzle yang berserakan sejak Christ, pria misterius yang dikenalnya di kafe tenda Joe berhasil mencuri hatinya. Ia terpaksa menjalani kebohongan yang bagai jerat tak berujung pangkal.

Tertatih-tatih Cath berusaha melepaskan diri. Melewati berbagai rintangan yang membuatnya mengalami dan menyadari arti cinta dan benci.

Mencintai dan dicintai.

Membenci dan dibenci.

Sanggupkah Catherine terbebas dari perangkap itu dan menyusun keping-keping puzzle-nya hingga utuh?

RESENSI

Catherine membenci Chantal. Di mata Catherine, Chantal adalah gadis manja, menye-menye, sehalus porselen yang annoying. Selain karena dengan tanpa rasa rikuh Chantal bermanja-manja pada Mami, Chantal juga selalu merecoki Catherine dengan gaya bak malaikatnya.
Selama ini, Catherine menganggap hidupnya baik-baik saja walau hanya hidup berdua dengan Mami. Meski tak pernah tahu siapa ayah kandungnya, Catherine tak pernah mengeluh dan berusaha tegar. Namun kedamaian itu rusak saat Om Frans dan putrinya, Chantal, menerobos masuk dalam kehidupan mereka. Terlebih, Om Frans seolah membenci Catherine dan enggan dekat dengannya. Dirinya yang selama ini menjadi pusat dunia Mami, tersingkirkan. Ia harus berbagi Mami dengan Om Frans dan Chantal.
Di tengah rasa kebenciannya, Catherine berkenalan dengan Christ, pria tampan misterius yang membuat Cath jatuh cinta. Sayangnya, Christ adalah pria pilihan Om Frans untuk Chantal. Chantal yang telah berpacaran dengan Marco, membujuk Cath agar menyamar menjadi dirinya. Cath menerimanya dan berperan sebagai Chantal hingga ia tak sadar telah terjerumus jauh.
Namun kebohongan sampai kapan akan bisa bertahan? Dan kebencian sampai kapan akan bersemayam? Mampukah Cath lepas dari kebohongan dan kebenciannya? Siapa yang sebenarnya berselimut kebohongan, kebencian, obsesi dan ketulusan? Cath, Chantal, Christ atau Marco?

-----------

Sebagai orang yang nggak bisa membenci siapa pun, anehnya saya bisa merasakan simpati pada Catherine saat membaca Dangerous Love. Padahal pada mulanya saya sedikit enggan membaca novel ini, karena menurut blurb, tokoh utamanya punya rasa benci.  Bukannya biasanya bagian benci-membenci itu jatahnya peran antagonis, ya? ^^

Tapi saya akui, begitu membaca halaman pertama, saya merasa berempati pada Catherine. Mungkin karena novel ini diceritakan dari sudut pandang orang pertama, yaitu sudut pandang Cath, saya jadi memahami kegusarannya.
Dan, memang bisa dibilang kalau Chantal itu sooooo annoying. Sumpah, saya pun sebal dengan kecerewetannya dan kekurangpekaannya. Dalam dialognya pun Chantal bisa mengkritik dengan berbalut kepolosan. Jadi menurut saya, Christina Tirta benar-benar sukses membuat karakter yang nyebelin tapi polos.
Menurut saya sih, yang paling menyebalkan itu justru tokoh Mami dan Om Frans. Well, sebagai seorang ibu, saya sih pasti lebih mengutamakan perasaan anak-anak. Masa iya, saya berbahagia sama orang yang saya cintai padahal saya tahu orang itu nggak mencintai anak saya. Bikin geregetan deh si Mami. :p

Diceritakan dengan alur maju-mundur, novel bertema dark romance ini memiliki plot yang rapi. Saya suka dengan diksi dalam narasinya yang terasa menyesakkan, dan dialognya yang luwes. Nggak ada dialog basi, semuanya mengalir dan terasa nyambungnya.
Beberapa adegan dan dialognya bikin melting. Gaya romantis Christ yang dingin itu yang nggak nguatin.

Yang menjadi pertanyaan buat saya, itu Pak Reza gimana? Saya kira dia bakal ngapain gitu kalau menilik gelagat dia terhadap Catherine di kafe tenda Joe. Sampai saya pikir, asyik banget ya, si Cath, diperebutkan tiga cowok keren sekaligus; Marco, Christ dan Pak Reza. ^^
Sayangnya, penyelesaian konfliknya terlalu cepat dan mudah. Atau mungkin karena novel ini menggunakan POV orang pertama, jadi saya nggak bisa mendapatkan momen galau dan patah hatinya si tokoh pria. Hiks.
Berasa kurang puas kalau nggak melihat sendiri bagaimana si pria menderita dan galau mengharapkan maaf.

Tapi, novel Dangerous Love ini beneran keren. Jangan underestimate hanya karena adegan nyamar-menyamar bak FTV. Nggaaak. Ini jauuuh lebih rapi, baik dari sisi logika maupun jalan cerita. Kalian yang suka dark romance dengan tokoh cewek yang kuat dan nggak sempurna, musti baca Dangerous Love deh.

TEBAR-TEBAR QUOTE

"Waktu? Masa muda nggak bisa diulang. Aku nggak mau dia menyesali semuanya. Membiarkan hidupnya tersia-sia." (hlm. 46)

"Cuma orang yang punya dosa yang biasanya kabur dari sesuatu." (hlm. 108)

"Obsesi bisa membunuhmu. Kamu setuju nggak sama ungkapan itu?" (hlm. 146)

"Obsesi itu kata yang ekstrem, bukan? Tapi manusia itu makhluk yang mudah dimakan obsesi." (hlm. 148)

Kehidupan begitu rapuh dan membingungkan. Mencintai, dicintai, membenci, dibenci. Semua bagaikan roda yang tidak tahu kapan akan berhenti berputar. (hlm. 274)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar