Nggak terasa ternyata tahun 2017 hampir berakhir, bahkan hanya bersisa hitungan jam. Sedih akutu~~
Jika dibanding tahun lalu, tahun 2017 ini ampun dah, mood baca novel romance ilang, mood ngeblog terbang entah ke mana, dan sekali baca buku susah move on-nya wkwkwk~
Saya menutup tahun 2017 dengan 77 buku saja. Pencapaian baca saya bisa dilihat di goodreads challenge berikut ini:
Dari 77 buku tersebut hanya 22 buku saja yang saya tulis reviewnya. Memang sejak awal tahun saya telah memutuskan untuk berhenti dulu menerima tawaran blogtour ataupun mereview buku, karena saya sempat merasa kewalahan. Membaca dan mereview jadi seperti sebuah tanggung jawab yang harus dituntaskan. Saya ingin membaca dan menulis sesuai ritme saya, tanpa dibatasi deadline. Namun memang akibatnya seolah saya jadi nggak produktif dalam membaca dan mereview. Padahal, buku-buku yang saya baca tahun ini lebih mengena dan lebih saya sukai dibanding tahun lalu.
Tengok saja buku Raden Mandasia si Pencuri Daging Sapi karya Yusi Avianto Pareanom yang edan banget bikin saya susah move on. Juga buku Dusta-Dusta Kecil alias Big Little Lies milik Lianne Moriarty yang membuat saya heboh ngepromosiin buku ini ke teman-teman saya. Atau bagaimana saya takjub pada Para Bajingan yang Menyenangkan karya Puthut EA yang koplak banget.
Saya juga menemukan penulis-penulis yang bikin saya jatuh cinta berat pada karyanya seperti Gunawan Tri Atmodjo, Dea Anugrah dan Kedung Darma Romansha. Saya tenggelam dalam puisi-puisi memikat milik Jokpin, F Aziz Manna, Hasan Aspahani dan Triyanto Triwikromo.
Pengalaman paling seru adalah saya berhasil menyusuri kisah Hoegeng, melalui beberapa biografinya. Ya, saya mirip orang yang kehausan saat memburu buku-buku yang mengangkat kisah beliau. Bahkan saya sampai meminjam novel Halaman Terakhir jauh-jauh dari Mbak Desty di Palopo. Wkwkk~ Bacaan yang akhirnya membuat saya tertarik untuk menelusuri kisah-kisah para tokoh yang menandatangani Petisi 50. Sayangnya saya gagal saat hendak menulis reviewnya. Hhh~
Intinya walau tahun ini bacaan dan review saya merosot jauh dari tahun lalu, tapi tahun ini banyaaaak buku bagus yang berhasil saya baca. Pada bulan-bulan akhir saya juga bisa kembali menikmati membaca novel romance dan menemukan buku yang bikin saya nangis nggak berenti-berenti kayak lagi nonton film India Kabhi Kushi Kabhi Gam... hahaha~
The Devilish Mr. Danvers karya Vivienne Lorret adalah salah satunya.
Hmm... untuk tahun 2018 saya nggak akan muluk-muluk lagi deh. Harapan saya adalah bisa membaca sesuai pilihan saya, dan mungkin lebih rajin bikin review. Sejak akhir tahun 2017 saya juga mulai menerima tawaran review dan blogtour lagi walau masih dengan menggunakan pertimbangan-pertimbangan. Semoga tahun depan saya bisa bekerja sama dengan baik dengan pihak-pihak yang mempercayai saya.
Yaah... sampai jumpa di tahun 2018 dengan bacaan-bacaan yang semoga semakin keren-keren. Salam literasi :)
Sama nih mbak, resolusiku tahun depan juga baca buku yang membuat kita nyaman dan kalau bisa mereview sebanyak mungkin, tetap semangat ya :D
BalasHapusUwuwuwuu~ semangat ya, Sulis... membacalah karena kita bahagia melakukannya 😘
BalasHapus