Hi all, belum capek ikutan blogtour Tuhan untuk Jemima, kan? Kali ini selamat bertandang ke blog Nurina Mengeja Kata yang akan meresensi daaaaan… memberikan giveaway untuk satu eksemplar novel ini ;)
So, enjoy the tour ^^Judul buku : Tuhan untuk Jemima
Penulis : Indah Hanaco
Editor : Gita Savitri
Perwajahan sampul : Shutterstock & Mulyono
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : Juni 2015
Tebal buku : 305 halaman
ISBN : 978-602-03-1660-4
BLURB
Jemima, gadis gelisah yang merindukan Tuhan, tapi tidak tahu harus mencari ke mana. Diberi kebebasan memilih agama, Jemima malah makin bimbang. Apalagi sederet tragedi sedang mengintai gadis itu dan keluarganya.
Kenneth, pria belia yang sangat tahu apa yang diinginkannya dalam hidup ini, sibuk berjuang untuk kelestarian lingkungan. Saat menyaksikan paus-paus kesayangannya dibantai, dia berkesimpulan tidak memercayai keberadaan Tuhan adalah keputusannya yang paling cerdas.
Kala keduanya bertemu di Selandia Baru, negara cantik berangin dengan berjuta keajaiban, otak dan hati mereka seolah diadu. Di antara keindahan pohon rimu, di antara pertarungan hidup dan mati, serta tamu khusus berwajah cahaya, akankah mereka menemukan hidayah-Nya?
RESENSI
Jemima Damarys syok saat kakak perempuan satu-satunya, Ashlyn Damarys, meninggal karena kecelakaan. Ia merasa berduka dan kehilangan. Hal itu diperparah dengan rasa duka berlebihan kedua orang tuanya. Jemima merasa ditinggalkan sendirian. Seisi rumah memilih menghadapi rasa duka mereka sendiri-sendiri. Jemima menjadi gelisah, ia butuh bersandar, butuh mengadu. Tapi ia belum memilih Tuhan mana yang hendak disembahnya.
Dibesarkan oleh orangtua yang berbeda keyakinan, Jemima dibebaskan untuk memeluk agama sesuai keyakinannya. Namun berbeda dengan Ashlyn yang telah menentukan pilihan, Jemima masih bimbang dan belum kunjung menemukan Tuhannya.
Sementara di belahan bumi lain, Kenneth Nigel Kincaid, seorang aktivis yang ikut dalam aksi penyelamatan paus bersama Sea World Conservacy tak ragu untuk menjadi ateis. Ia merasa Tuhan telah meninggalkan paus-paus tak berdosa itu sendirian hanya untuk dibantai nelayan-nelayan Jepang.
Mereka berdua bertemu di Selandia Baru saat Jemima mengunjungi Nick, bibinya. Jemima yang datang ke Negeri Kiwi tersebut untuk mencari Tuhan menghabiskan beberapa hari bersama Nick, Kenneth dan teman-temannya.
Hingga Jemima mendadak diminta pulang karena ternyata mobil yang dinaiki Ashlyn saat kecelakaan telah disabotase. Ayah Jemima menganggap ada yang mengincar mereka.
Maka dimulailah serentetan teror bagi keluarga Damarys. Ancaman racun, misteri kalung perhiasan Ashlyn, dan usaha penculikan, menghantui keluarga itu. Pembunuh Ashlyn masih menginginkan jatuhnya korban lain.
Maka dimulailah serentetan teror bagi keluarga Damarys. Ancaman racun, misteri kalung perhiasan Ashlyn, dan usaha penculikan, menghantui keluarga itu. Pembunuh Ashlyn masih menginginkan jatuhnya korban lain.
Siapakah pembunuh Ashlyn? Apa motifnya? Apakah Jemima akhirnya akan menemukan Tuhan? Bagaimana akhir hubungannya dengan Kenneth, cowok bule berambut merah dan bermata hijau yang telah memikat hatinya? Dan apakah Kenneth akan tetap menjadi ateis?
----------------
Tuhan untuk Jemima adalah novel lanjutan dari Cinta Sehangat Pagi. Lanjutan karena kedua novel tersebut mengisahkan tentang kisah cinta para aktivis lingkungan yang bergabung dalam Sea World Conservacy. Jadi jangan kuatir, nggak masalah walau kalian belum baca Cinta Sehangat Pagi, karena kisah dalam Tuhan untuk Jemima ini berdiri sendiri.
Novel ini menjawab pertanyaan besar saya di novel sebelumnya. Jika penulis begitu mengidolakan Paul Watson dan Sea Sepherd-nya, kenapa tokoh yang dimunculkan malah tokoh fiktif Lochart Kincaid dengan Sea Warrior-nya? Sementara setting dan aktivitasnya mirip dengan aktivitas Sea Sepherd.
Ternyata inilah jawabannya. Karena akan ada kisah cinta dari klan Kincaid. Waaah… menarik!
Saya ingat bertahun-tahun lalu selepas kuliah, saya menangis saat membaca majalah National Geographic. Itu edisi yang mengulas suku Inuit ketika melakukan perburuan terhadap narwhal. Saya jatuh cinta sekaligus langsung patah hati. Binatang secantik dan seunik itu ditembaki saat sedang bermigrasi :'(
Maka saya senang karena novel ini menyuarakan aktivitas penyelamatan terhadap paus, hewan yang harus kita jaga populasinya.
Saya sangat menikmati novel ini, 305 halaman rasanya habis dalam sekejap. Ceritanya mengalir dengan lebih luwes dibanding Cinta Sehangat Pagi. Plotnya rapi dan diksinya menusuk ke hati. Balutan misteri dan thriller dalam novel ini tentunya menambah seru jalan cerita.
Sebagai gadis yang baru lulus SMA dan beranjak dewasa, karakter Jemima justru terasa matang. Terasa wise dan santun. Saya suka dialog 'mendalam' antara Jemima dan Kenneth. Senang rasanya melihat muda-mudi sudah berpikiran terbuka dan bijak menyikapi persoalan seperti mereka.
Ada banyak informasi yang kita dapat jika membaca Tuhan untuk Jemima. Tentang perburuan paus, lanskap Selandia Baru, Islam dari segi sains, hingga jenis-jenis racun. Saya jadi penasaran pada riset yang telah dilakukan Indah Hanaco untuk menyajikan ilmu-ilmu baru pada pembaca.
Hanya ada sedikit typo di dalamnya:
* tidak dengar Jemima --> tidak didengar Jemima (hal. 40)
* menyulum --> mengulum (hal. 96)
* tanya dengan suara rendah --> tanyanya dengan suara rendah (hal. 118)
* dilakukanoleh --> dilakukan oleh (hal. 122)
* kegunda-han --> kegundah-an (hal. 129)
* jatuh sakit,atau --> jatuh sakit, atau (hal. 139)
* diemukan --> ditemukan (hal. 170)
* menjaga --> menjadi (hal. 210)
* mudah-mudah --> mudah-mudahan (298)
Well, novel memikat ini akan sangat menyenangkan dibaca karena sajiannya yang komplet. Saya beri 4 bintang untuk Tuhan untuk Jemima.
TEBAR-TEBAR QUOTE
Ketika hubungan Internasional itu terputus, sebuah pertanyaan seakan mendompak benak Jemima.
Apakah Tuhan juga bisa dicari di Negeri Kiwi itu? (hal. 69)
Manusia biasanya akan terlalu cerewet untuk mengajukan pertanyaan. Mendebat apa yang dirasa tidak cocok dengan pendapat mereka. Tapi Tuhan yang Mahatahu itu tidak pernah bersikap sok tahu. Tuhan selalu menjadi pendengar sempurna saat orang berdoa, kan? Itulah yang hilang dari hidup Jemima. (hal. 83)
"Pendidikan bisa menanti, tapi menyelamatkan lingkungan enggak bisa ditunda." (hal. 110)
"Tapi jika kamu melepaskan sesuatu dengan mudah, itu artinya kamu memang enggak benar-benar menginginkannya. Jadi, enggak perlu merasa aneh atau apalah. Kebahagiaanmu adalah yang paling penting dalam hidup. No sweat. Remember Jemima, your happiness is down the pike. Go get it before you late." (hal. 128-129)
Jemima tidak akan meminta jalan yang mudah karena itu keinginan yang egois. Tidak masalah kalau jalan itu berliku dan menyusahkan sebab dia tahu Tuhan menyukai orang-orang yang tangguh, para penyintas. (hal. 304)
***********
Tertarik ingin membaca Tuhan untuk Jemima? Nah, saya dan Mbak Indah Hanaco punya satu eksemplar novel Tuhan untuk Jemima bagi kalian pengunjung blog ini. Caranya mudah kok:
1. Follow twitter @KendengPanali dan @IndahHanaco. Jangan lupa share giveaway ini via twitter dan mention kami dengan hashtag #GATuhanUntukJemima
2. Jawab pertanyaan berikut:
Seandainya kalian menjadi aktivis lingkungan seperti Kenneth, binatang apa yang ingin kalian selamatkan? Apa alasannya?
Jawab semenarik mungkin di kolom komentar dengan format:
Nama:
Akun twitter:
Jawaban:
3. Boleh banget kalau mau follow blog ini ;)
4. Giveaway berlangsung dari tanggal 30 Juni dan ditutup tanggal 3 Juli 2015 pukul 23.59 dan pemenang akan diumumkan hari berikutnya :)
5. Yang terakhir… good luck!!
Oh iya, kalian bisa mengikuti rangkaian blogtour ini di blog host yang lain:
22 - 25 Juni 2015 >> Ky's Book Journal
26 - 29 Juni 2015 >> Books-Over-ALL
30 Juni - 3 Juli 2015 >> Nurina Mengeja Kata (perhentianmu saat ini ^^)
4 - 7 Juli 2015 >> Delina Books
8 - 11 Juli 2015 >> The Anti-books
Nama :Dini Auliana Putri
BalasHapusTwitter :https://twitter.com/Dini_AP28
Seandainya kalian menjadi aktivis lingkungan seperti Kenneth, binatang apa yang ingin kalian selamatkan? Apa alasannya?
Jawaban: Kucing, karena baru akhir-akhir ini saya membaca sebuah artikel bahwa banyak hidangan makanan yang bersumber dari daging kucing, seperti dibeberapa negara. Saya menangis saat membaca artikel-artikel tersebut. Belum lagi saat melihat kucing-kucing liar yang berada dijalanan, terlihat sangat kurus dengan tubuh penuh luka. Ingin rasanya membawa pulang kerumah. Sering ada seseorang yang memperlakukan kucing dengan semena-mena, seperti ditendang, dipukul, atau dilempar. Setidaknya kalau tidak suka dengan kucing, jangan sakiti mereka. Dirumah saya memiliki beberapa kucing, saya sangat menyayanginya seperti adik sendiri.
Nama : Lois Ninawati
BalasHapusTwitter : @_loisninawati
Jawaban : anjing. Soalnya, anjing lucu^^ (meskipun ada juga yang galak) harus dijaga deh pokoknya. Bahkan, ada juga di beberapa negara yang makan daging anjing, kan kasian :( katanya orang-orang sana sih, itu tradisi. Tapi kan, masa iya? Makan daging anjing? :(
Nama : Nurhasni Indriani
BalasHapusTwitter : @nhasniindriani
Jawaban : Monyet. Entah kenapa saya merasa kasihan dengan makhluk ciptaan Tuhan yang menurutku unik dan lucu ini. Sebagian dari kita mungkin sering menjumpai mereka sedang dikelilingi sekumpulan orang, baik itu di lingkungan rumah ataupun di jalan. Ya, topeng monyet. Saya tidak mempermasalahkan jenis pekerjaannya. Hanya saja objek dari atraksi yang mereka lakukan. Seekor monyet melakukan apapun yang diperintahkan oleh tuannya. Di salah satu TV pernah menayangkan betapa memilukannya nasib mereka. Mereka dipaksa berlatih keras bahkan ada sebagian yang mengalami siksaan fisik. Miris. Monyet diperlakukan secara tidak manusiawi padahal manfaat mereka bisa menghasilkan uang. Monyet juga makhluk ciptaan Tuhan yang pantas untuk dilindungi. Mereka butuh tempat untuk bebas bukan untuk disiksa dan dipekerjakan.
Terima kasih, :)
Nama: Irmawati
BalasHapusAkun twitter: @irmaa_waati
Jawaban: Tentu jika aku menjadi aktivis lingkungan dan khusus menyelamatkan hewan, aku akan menyelamatkan hewan yang hampir punah, yaitu Harimau Sumatera. Alasannya banyak, tidak hanya karena mendekati kepunahan, tapi Harimau Sumatera ini memang habitat yang harus terus dilestarikan. Harimau Sumatera, semakin hari semakin terancam. Mereka menghadapi dua acaman untuk bertahan hidup. Yang pertama, mereka hampir kehilangan habitat aslinya karena terus dilakukan pembangunan-pembangunan baru. Kedua, mereka masuk kategori hewan yang paling diburu, banyak perdagangan illegal hewan ini. Nah jika aku menjadi aktivis, aku akan berusaha untuk menyelamatkan atau setidaknya mengurangi ancaman-ancaman terhadap Harimau Sumatera ini. Walaupun jujur, aku takut sekali dengan binatang buas, namun iu bukan perkara. Aku harus merangkul berbagai kalangan juga, dari para aktivis lain, masyarakat hingga pemerintah untuk meminimalisir angka kematian hewan ini. Kami melakukan pendekatan-pendekatan yang tujuannya agar kelangsungan hidup Harimau Sumatera ini menjadi lebih baik.
Rini Cipta Rahayu
BalasHapus@rinicipta
Kalau berkesempatan menjadi aktivis lingkungan, aku ingin menyelamatkan hewan yang dianggap sebagai sahabat manusia yang paling setia, anjing.
Walaupun populasinya masih banyak dan tidak masuk dalam kategori terancam punah tapi aku terenyuh ketika mendengar 10.000 ekor anjing dibunuh lalu dimasak dan dimakan beramai-ramai dalam Festival Yulin yang merupakan festival tahunan di Guangxi, China.
Memang sih tidak ada larangan untuk mengonsumsi daging anjing, tapi kan daging anjing tidak baik untuk dikonsumsi. Apalagi membunuh 10.000 ekor dalam satu hari, itu adalah hal yang salah. Hal ini terus jadi pro kontra, disatu sisi pecinta binatang pasti tidak tega jika hewan kesayangan mereka dibantai tapi festival ini juga merupakan tradisi yg dianggap menarik perhatian wisatawan. Kalau menurutku ya jangan sampailah mengorbankan hewan ini, apalagi asal usul hewan yang dibantai di festival ini belum jelas, mungkin hasil curian atau anjing liar :(
Terimakasih
nama : siti zulaikhah
BalasHapustwitter : @kimzujonghee
Aku dari dulu pengen menyelamatkan jenis penyu dan kura-kura.
mengapa?
Di dunia tinggal beberapa jenisnya, tapi para pemburu tega memburu, dibunuh, di makan.
sungguh kejam mereka.
Nama: Nurul Hikmatul Fatimah
BalasHapusAkun twitter: Nurul Hikmatul Fatimah (@nuhifalala)
Seandainya kalian menjadi aktivis lingkungan seperti Kenneth, binatang apa yang ingin kalian selamatkan? Apa alasannya?
Jawaban:
Hewan yang ingin saya selamatkan adalah Elang Jawa (Nisaetus Bartelsi).
Alasannya karena Elang Jawa adalah hewan yang dipercayai sebagai sosok asli lambang NKRI a.k.a burung Garuda, karena memang perwatakannya sangat mirip dengan sang pencengkram pita Bhineka Tunggal Ika kita. Dengan postur tubuh yang tegap, pandangan yang tajam, dan juga cakar yang menggambarkan betapa hebat dan gagahnya Indonesia.
Namun sayang, Elang Jawa ini termasuk juga ke dalam jajaran hewan langka yang terancam punah. Tiap tahun populasi hewan ini semakin berkurang karena perburuan dan hilangnya habitat asli mereka. Saat ini kita memang masih bisa menjumpai beberapa gelintir Elang Jawa yang ada di beberapa tempat seperti Kebun Binatang Bandung, kawasan Tangkuban Perahu, Kaliurang, dsb. Tapi jika dibiarkan dan Elang Jawa benar-benar punah, sosok apa yang akan dilihat generasi muda Indonesia puluhan tahun ke depan sebagai lambang kebanggaan Indonesia? Apakah hanya gambar, atau hanya berita-berita tentang gagahnya hewan yang digadang-gadang sebagai wujud asli dari burung Garuda?
Maka dari itu, saya sangat ingin menyelamatkan Elang Jawa dari kepunahan. Agar generasi muda ke depan bisa melihat dan bukan hanya mengenal burung Garuda, juga agar Indonesia tidak melupakan identitasnya sebagai negara yang gagah dan berani seperti burung Garuda.
Terima kasih. :)
Nama: Dias Shinta Devi
BalasHapusAkun twitter: @DiasShinta
Jawaban:
Burung Hantu mbak, Keberadaannya yg nyaris punah itu luput dari pandangan manusia. Jarang ada yang memperhatikan Aves yang memiliki keunikan sendiri (mata yang dua-duanya ada di depan, dsb).
Di luar negeri bahkan di peras tenaganya untuk mencari uang. Sedih ngeliatnya. Di Indonesia malah dinamakan Burung Hantu, seolah-olah burung lucu itu menakutkan. Ya walaupun memang dia tergolong hewan buas sih, tapi kan hewan juga makhluk hidup yang punya hak untuk dilindungi bukan ditangkap, diperjualbelikan atau dimakan.
Pemerintah Indonesia kalau tidak salah belum mengeluarkan hukum untuk perlindungan Burung Hantu dari kepunahan.. Amat sangat disayangkan. Kalau mereka sampai punah, mungkin manusia tak satupun sadar kalau mereka sudah tak ada~
thanks mbak :))
Nama: Dian Maya
BalasHapusTwitter: @dianbookshelf
Link share: https://twitter.com/dianbookshelf/status/616090590577438720
Seandainya kalian menjadi aktivis lingkungan seperti Kenneth, binatang apa yang ingin kalian selamatkan? Apa alasannya?
Rusa.
Di dekat kampus saya, sada taman kota yang bertujuan melestarikan habitat flora & fauna sekitarnya. Nah, di taman kota itu, hanya sedikit jumlah rusanya dibanding fauna lainnya. Saya kadang sedih apalagi kalo ada mahasiswa yang iseng gangguin mereka. Makanya saya pengen banget ada gitu komunitas yang ikut melindungi habitat flora & fauna sekitar sehingga kesempatan hidup mereka lebih panjang.
Nama: Thia Amelia
BalasHapusAkun twitter: @Thia498
Link: https://twitter.com/Thia1498/status/616170464944066560
Jawaban:
Seandainya kalian menjadi aktivis lingkungan seperti Kenneth, binatang apa yang ingin kalian selamatkan? Apa alasannya?
Belum lama ini, saya melihat diberita bahwa ada seekor orangutan yang dibakar hidup-hidup. Video nya pun diunggah dengan tidak berperasaan di facebook. Saya melihat sendiri video nya, bagaimana orangutan yang walaupun hanya binatang, meninginkan kehidupan yang layak, dibakar dengan tidak berperasaan. Dan setelah melihat video itu, saya tergerak untuk menjadi aktivis lingkungan, apapun binatang yang memang sudah langka saya ingin melindungi nya, tapi untuk sekarang, saya lebih condong ke orangutan. Orangutan itu tinggal di hutan, tapi berapa banyak hutan yang gundul saat ini karena penebangan liar, ataupun pembakan masal. Sudah hampir 80% hutan sekarang beralih fungsi menjadi lahan kelapa sawit, pertambangan, dan pepohonan yang ditebang kayunya. Mereka tidak punya tempat tinggal, bahkan para petani yang tidak tau malu menjadikan hutan sebagai lahan pertanian itu malah menyiksa dan membunuh orangutan karena alasan mereka adalah hama, bahkan tidak jarang para orangutan itu dijual untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Alasan lain kenapa saya ingin menjadi aktivis orangutan adalah, saya merasa bahwa ketika saya berhasil menyelamatkan orangutan, berarti saya berhasil menyelamatkan dunia. Karena menjadi aktivis orangutan, secara tidak langsung saya mengusir orang-orang yang akan merusak hutan yang menjadi jantung dunia, tempat dimana dunia bernafas dan mendapatkan oksigen. Saya juga bisa membuat para orangutan itu hidup dengan baik, dan keseimbangan alam akan terjaga.
Neneng Lestari
BalasHapus@ntarienovrizal
Seandainya kalian menjadi aktivis lingkungan seperti Kenneth, binatang apa yang ingin kalian selamatkan? Apa alasannya?
Aku ingin menyelamatkan gajah. Hewan ini hampir punah karena keserakahan manusia mengambil gadingnya. Mirisnya lagi, aku pernah melihat foto kepala gajah yang udah di penggal dengan gading hilang Dan di share di media sosial. aku sempat berpikir, apa yang mereka pikirkan ketika gajah itu di penggal seperti itu?
ada dua hal yang membuat aku begitu marah ketika mereka menganiaya gajah.
1. Gajah itu hewan yang ramah banget. Dia bisa menjadi kawan manusia bila di latih dengan benar. Dan ia juga bisa menghibur anak kecil dengan kepintarannya. Banyak kan sekarang antraksi yang menggunakan gajah sebagai hewan penghiburnya.
2. Gajah itu hewan yang bermanfaat banget. Ingat gak beberapa bencana alam yang dulu sempat melanda indonesia.? Saking parahnya alat-alat berat gak bisa masuk untuk mengangkat puing2 bangunan. Lalu siapa yang membantu manusia kala itu? Gajah ..... dengan kekuatan yang ia punya ia berhasil menyelamatkan korban yang masih sempat di tolong. Dan manusia dengan teganya membalas kebaikan hewan seperti itu dengan menghabisi nyawanya dengan sadiS? Dimana nurani mereka
3. Dan gajah itu gampang menangis. Pernah lihat di acara tv (lupa acaranya) dia bisa menitikan air mata. rasanya aku ikut nangis
Nama:Eri Tri Anggini
BalasHapusTwitter: @eritrii
Seandainya kalian menjadi aktivis lingkungan seperti Kenneth, binatang apa yang ingin kalian selamatkan? Apa alasannya?
Jika saya menjadi aktivis lingkungan seperti Kenneth, maka hal pertama yang saya lakukan untuk menyelamatkan binatang adalah menyadari bahwa manusia, hewan, dan tumbuhan adalah makhluk hidup yang ingin tinggal dan hidup di bumi dengan aman serta damai. Selanjutnya menyadari bahwa tempat tinggal makhluk hidup harus dijaga dan dirawat. Manusia yang mempunyai akal pikiran harusnya menjaga apa yang ada di bumi ini dengan baik, memanfaatkan dengan cara yang benar. Jika lingkungan tidak di rusak maka hewan dan tumbuhan yang merupakan suatu ekosistem dapat hidup dengan layak. Jadi, apapun binatang harus di selamatkan dimulai dengan kesadaran diri sendiri.
Seperti yang telah diberitakan di beberapa media, tidak hanya orang utan, kucing, burung cenderawasih, gajah, atau pun badak yang harusnya diselamatkan tetapi semua hewan dan tumbuhan wajib di selamatkan. Jika manusia yang mempunyai kodrat makhluk sempurna saja ingin di selamatkan, mengapa hewan dan tumbuhan tidak di selamatkan pula?
Nama : Afika Yulia Sari
BalasHapusTwitter : @afikayulia
Jawaban :
Jika saya diberi kesempatan untuk menjadi aktivis lingkungan, saya ingin menyelamatkan Jalak Bali.
Alasannya, karena awalnya Ayah saya memelihara banyak burung dirumah. Burung-burung tersebut terlihat cantik. Bukan itu saja, rumah saya terasa seperti berada dipedesaan ulah suara merdu si burung. Sejak saat itulah saya tertarik sekali ingin lebih banyak mengenal spesies burung yang ada di Indonesia ini.
Mengapa saya memilih Jalak Bali yang saya selamatkan? Siapa sih yang tidak tau dengan burung tersebut? Semua orang pasti mengenalnya. Jalak Bali merupakan salah satu burung yang banyak diminati oleh para kolektor dan pemelihara burung. Bagaimana tidak? Dengan penampilannya yang apik, juga memiliki warna bulu yang putih, sehingga mempunyai daya tarik tersendiri. Tidak heran memang, jika banyak yang memburunya. Hal itu menyebabkan populasi burung ini terancam punah. Untuk mencegah hal itu, insyaallah jika ada kesempatan untuk saya, saya akan membuat tempat untuk penangkaran burung khususnya Jalak Bali. Insyaallah.
Nama: Alfa
BalasHapusAkun twitter: @kardusepatu
Jawaban:
(Binatang yang dipilih tidak harus satu, kan? Karena saya ingin menjawab beberapa..)
Ada beberapa binatang yang saya pilih, yaitu orang utan, berbagai jenis harimau dan hiu.
Seperti yang selama ini banyak diberitakan, orang utan di daerah Kalimantan yang "tak sengaja" masuk pemukiman warga dibunuh secara mengenaskan, misalnya dibakar hidup-hidup. Menurutku itu sangat kejam. Banyak orang utan dan manusia yang sama-sama perlu "diedukasi", diedukasi untuk tinggal di habitatnya dan diedukasi untuk tidak membunuh.
Kemudian harimau. Harimau di Indonesia sudah berkurang drastis dibandingkan 20 tahun yang lalu, beberapa penyebabnya adalah perburuan liar (dan masalah reproduksi, sepertinya). Perburuan liar seperti itu sebenarnya juga terjadi di luar negeri. Dan apa yang diambil pemburu dari harimau buruannya? Kulitnya. Banyak harimau mati diburu untuk diambil kulitnya dan dijadikan alas kaki di rumah manusia.
Selanjutnya hiu. Ada beberapa hiu yang secara terang-terangan dilindungi oleh pemerintah (dalam artian tidak boleh diburu supaya jenisnya tetap lestari), tapi masih ada tangan-tangan nakal yang memburunya (bahkan bayi hiu juga) untuk kemudian dijual sebagai...? Sebagai bahan baku sup makanan manusia. Dan, sampai sekarang masih ada juga restoran yang menyediakan sup sirip hiu, padahal sudah jelas bahwa memburu hiu itu dilarang. Nelayan-nelayan yang menangkap hiu (secara sembunyi-sembunyi) berdalih bahwa harga hiu lebih mahal dari jenis ikan lain. Menurutku pembelaannya tak sepenuhnya salah. Coba kalau semua manusia sepakat untuk tidak makan sup sirip hiu, pasti restoran-restoran juga tak mau menjual menu yang tidak dipesan konsumen. Alhasil pihak restoran pun tidak mau membeli hiu yang dijual nelayan, dan pada akhirnya tak akan ada yang memburu hiu untuk dikonsumsi.
Selain ketiga binatang di atas sebenarnya masih banyak binatang yang perlu dilindungi dan itu bukan tanggung jawab aktivis/pemerintah semata, masyarakat biasa juga bisa turut ambil bagian dalam penyelamatan/pelestarian binatang-binatang tersebut (seperti contohnya pada kasus hiu yang kusebutkan tadi).
Nama : Rina Eko Wati
BalasHapusTwitter : @HikariMio
Seandainya kalian menjadi aktivis lingkungan seperti Kenneth, binatang apa yang ingin kalian selamatkan? Apa alasannya?
Kanguru Pohon Wondiwoi yang berada di Papua. Kanguru ternyata tidak hanya terdapat di Australia saja, hanya ukurannya lebih kecil dibandingkan Kanguru di Australia. Alasannya karena ini salah satu satwa yang langka yang cuma ada di Papua saja dan jumlahnya sekitar 50 ekor. Kalau kita sendiri tidak sadar untuk menyelamatkannya, saya yakin anak cucu kita tidak akan bisa melihat langsung satwa langka ini di masa yang akan datang. Miris kalo mendengar membaca berita tentang satwa di Indonesia, karena kesimpulannya ga jauh dari kata hampir punah dan kata-kata lain yang mengindikasikan kurangnya komitmen pemerintah melindungi satwa-satwa langka sehingga perburuan dan perdagangan satwa tersebut seolah dibiarkan saja. Maraknya perburuan liar yang tidak memperhatikan dampak yang ditimbulkan, juga penebangan hutan secara berlebihan pohon yang berfungsi sebagai tempat tinggal dan sumber makanan bagi Kanguru Pohon ini hilang. Akibatnya populasi Kanguru Pohon Wondiwoi lama kelamaan dapat punah.
Nama : Agatha Vonilia M.
BalasHapusAkun twitter : @Agatha_AVM
Seandainya kalian menjadi aktivis lingkungan seperti Kenneth, binatang apa yang ingin kalian selamatkan? Apa alasannya?
Lumba-lumba, selama ini lumba-lumba hanya dijadikan sebagai hiburan semata karena disuruh melakukan atraksi-atraksi yang mendebarkan serta menyenangkan penngunjung suatu kebun binatang, misalnya. Kita tidak melihat dari sisi hewan. Mereka melakukan beberapa latihan yang mungkin sangat menyakitkan bagi hewan lumba-lumba tersebut. Mungkin kalau dia dapat berbicara, dia akan merasa kesakitan. Lumba-lumba tersebut perlu dilindungi dan dijaga kelestariannya bukan dijadikan objek wisata. Mereka memang hewan pintar tapi kepintarannya jangan dimanfaatkan begitu saja. Kita, manusia seringkali lupa bahwa hewan juga makhluk hidup mereka membutuhkan tempat tinggal yang layak dan juga perlakuan yang layak. Bukan ditangkap, katanya mau dilestarikan tapi malah dijadikan sirkus. Kadang mungkin mereka tidak diberi makan dengan sepantasnya oleh penangkap mereka. Kalau seperti ini, lumba-lumba tersebut akan punah dari habitatnya. Aku ingin di kebun binatang manapun atau tempat penangkaran di mana pun benar-benar melestarikan dan melindungi hewan-hewan tersebut.
Nama: Anis Antika
BalasHapusTwitter: @AntikaAnis
Jawaban:
Pengen nyelametin Monyet yang biasa dipakai buat pertunjukan topeng monyet. Topik ini sempat hangat diperbincangkan dimana-mana. Karena menurut informasi, monyet-monyet tersebut sering disiksa oleh majikannya dan nggak diberi makan. Udah begitu lehernya di rantai, nggak tega banget ngelihatnya. Kalau monyet larinya kejauhan itu rantai langsung di tarik. Katanya manusia tapi tindakannya itu sungguh nggak manusiawi. Karena itu saya sangat mendukung larangan topeng monyet. Dan pengennya ngambil monyet-monyet itu dari pemilik kemudian membawanya ke penangkaran.
Nama: Insan Gumelar Ciptaning Gusti
BalasHapusAkun twitter: @san_fairydevil
Jawaban: Inu.. Doggy.. Guguk.. Huguk.. Anjing..
Kenapa? Karena saya suka anjing. Hewan pertama yang aku kenal sebagai hewan peliharaan di rumah adalah anjing. Dulu aku punya Sembilan ekor anjing dan hanya sisa satu. Yang terakhir itu sangat sangat pintar. Tapi saying, gara-gara seekor betina dia meninggalkanku... TT__TT
Oke, aku move on setelah itu. Lamaaaa... akhirnya aku punya lagi. Bentuknya kecil, imut-imut, gemesin banget, sukanya tidur di deket kakinya ayahku.. itu yang bikin aku cemburu. Ah, mungkin karena yang kasih nama bapakku jadi dia deketnya sama bapakku. Dia dikasih nama bulldog.. Nama yang enggak pas banget sama bentuknya. -_- Tapi dia diracun.. Menyebalkannya aku suka banget sama anjing, tapi aku hidup di lingkungan yang salah. Para tetanggaku banyak yang antipati sama anjing.
Dan setelah itu untuk kesekian kalinya aku punya lagi dan setelah kurawat dari kecil, dari aku kuat gendong sampai enggak, akhirnya dengan berat hati harus aku relakan. Dia pergi untuk selamanya. Dan sejak itu aku enggak punya lagi. Bukan enggak mau, tapi aku enggak mau harus berpisah setelah bersama lama banget.
Sebab ada yang bilang, perasaan seekor anjing yang sudah terikat dengan pemiliknya itu sangat erat.
Mungkin karena hal itu juga, setiap aku nonton film yang berhubungan dengan anjing aku selalu terharu. Apalagi film yang judulnya Hachiko. Berapa kalipun nonton pasti nangis. Bahagianya punya anjing seperti Hachiko..
Jadi sekarang setiap melihat, bertemu, bermain meskipun itu milik orang lain aku enggak merasa takut. Aku suka, aku seneng, dan aku seakan ingin dekat dnegan mereka, Aku ingin berteman dengan mereka.
Dan jika suatu saat nanti aku memiliki tempat dan uang yang cukup aku ingin membuka tempat untuk anjing-anjing liar yang entah memang mereka hidup di jalanan atau dibuang oleh pemiliknya karena berbagai faktor.. Membayangkan hidup, bermain, bercanda dengan mereka itu menyenangkan.. Sebab aku merasa tugas mereka itu mulia yaitu membuat orang-orang yang mau berteman dengan mereka bahagia.. :D
Nama: Agnes Budianto
BalasHapusAkun twitter: @agnesb0702
Jawaban: Burung cendrawasih. Aku suka burung cendrawasih karena pas pelajaran IPA kelas 5, aku ingat banget kalau burung cendrawasih itu hewan yang dilindungi karena udah mau punah. Karena itu, aku ingin banget melindungi burung ini dari kepunahan. Kan sia-sia masa namanya "paradise of birds" udah gak ada lagi. Mungkin gak cuman di Indonesia aja ada, karena ada juga di Australia, tapi kan setidaknya bisa mengurangi kepunahan di Indonesia dan mungkin bisa menyebarluaskan kampanye menyelamatkan burung cendrawasih.
Nama: Muhammad Arsyad Yahya
BalasHapusTwitter: @arsyad_yahya
Seandainya kalian menjadi aktivis lingkungan seperti Kenneth, binatang apa yang ingin kalian selamatkan? Apa alasannya?
Binatang atau hewan atau dalam Biologi adalah semua organisme yang masuk dalam kingdom Animalia. Ciri utama dari kingdom ini adalah multiseluler, eukariotik, tidak berklorofil, heterotrof, makroskopis, aerob, dll. Pusing dengan istilahnya? Buka kembali buku biologi nya.. hehe
Melalui klasifikasi di atas,dan juga telah telah diakui para ahli, bolehlah saya memilih TERUMBU KARANG sebagai binatang atau hewan yang akan saya selamatkan bila menjadi aktivis lingkungan. Iya bener. Terumbu Karang itu hewan. Gak percaya? Googling deh.. hehe
Kenapa saya memilih Terumbu Karang? Jawabannya ada di IPA kelas IV SD, yakni RANTAI MAKANAN. Udah tau khan maksudnya? Bila lupa, buka kembali buku biologinya. Haha (hatrick nyuruh). Simpelnya, kehidupan di laut tidak lepas dari proses rantai makanan atau jaring jaring makanan atau proses makan dimakan. Mulai dari organisme paling rendah yakni organism autotrof (fitoplankton) hingga organism tertinggi yakni karnivora besar misalnya paus dan hiu.
Organisme segede apapun ataupun ikan sekecil apapun hidupnya akan bergantung pada terumbu karang. Ikan paus atau hiu hidupnya bergantung dari jumlah ikan berukuran sedang yang dikonsumsinya. Ikan sedang bergantung hidupnya dari jumlah ikan kecil yang dimakannya. Ikan kecil bergantung hidupnya pada ikan mungil yang dimakannnya. Ikan mungil bergantung hidupnya pada ikan mini yang dimakannya. Ikan mini bergantung pada tumbuhan laut dan alga yang dimakannya. Tumbuhan laut dan alga bergantung pada terumbu karang. Alga bersimbiosis dengan terumbu karang sehingga bias terus tumbuh menjadi “rumah” bagi ikan-ikan dan “makanan” alga. Terumbu karang menjadi ‘tanah’ bagi alga agar bisa tumbuh dan ikan herbivor bisa makan dari sini. Kawasan Terumbu karang yang kaya oksigen menyebabkan banyaknya fitoplankton dan zooplankton menjadikan basis dasar rantai makan di laut berkembang sehingga menjadi sumber makanan bagi ikan.
Kerusakan terumbu karang akan menyebabkan ketidakseimbangan pada rantai makanan. Mulai dari ikan mini hingga ikan paling gede skalipun hidupnya akan terancam. Mereka akan sulit menemukan mangsanya masing-masing. Belum lagi bila dihitung faktor luar misalnya eksplorasi ikan besar-besaran atau perburuan terumbu karang oleh manusia. Bila terus berlanjut, bisa bisa puluhan tahun mendatang ikan dan seafood bukan lagi lauk yang tersaji di meja makan. Belum lagi bila dihitung faktor rantai makanan dari darat yang hidupnya bergantung dari ikan misalnya burung pemakan ikan di pantai, penguin, anjing laut, dll.
Pada akhirnya menyelamatkan keseimbangan ekologis kehidupan dimulai dari terumbu karang. SAVE REEF CORAL!
Jiah @jiahjava
BalasHapussaya mau ngelindungi Kura2, penyu sebangsanya
saya ngeri aja kura2 yg wkt kecil dibebasin ke laut eh habis dimakan predator. Itu kaya di film apa itu.
Lagian, Jepara tempat saya tinggal ada kura2 gede banget. Dulu wkt mama Lauren msh hdp pernah ngramal kalau kura2nya hdp, minta dimandiin. Beneran dimandiin akhirnya.
Coba bayangin kalo kura2 pd diambil terus dijadiin patung kaya kura2 di Jepara? Kan kasihan...