Judul buku: Cincin Separuh Hati
Penulis: Netty Virgiantini
Editor: Husfani Putri & Astheria Melliza
Desain sampul: Marcel A. W.
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: 21 September 2015
Tebal buku: 280 halaman
ISBN: 978-602-03-1932-2
BLURB
Nilam benar-benar nekat!
Demi menghindari pertanyaan "kapan kawin" di acara reuni SMA, Nilam memakai cincin bekas pertunangan sepupunya. Dia bahkan mengganti profile picture dan status jejaring sosialnya; "Bertunangan dengan Aryobimo".
Nilam lupa bahwa satu kebohongan akan membawanya pada kebohongan-kebohongan berikutnya.
Hingga suatu hari, seorang lelaki bernama Aryobimo datang menemui Nilam, menuntutnya bertanggungjawab atas retaknya pernikahan lelaki itu karena dituduh telah berselingkuh dengan Nilam. Satu hal yang tidak Nilam duga, cincin separuh hati memaksanya menghadapi hantu-hantu masa lalu....
RESENSI
Sejak bergabung dengan grup WhatsApp teman SMA, Nilam jadi sering chatting sampai lupa waktu, akibatnya ia selalu terlambat datang ke kantor.
Namun itu bukan masalah besar jika dibandingkan dengan ajakan reuni teman-teman segrupnya. Bagi Nilam, reuni adalah hal yang paling ia hindari. Bagaimana tidak, usianya telah mencapai 35 tahun tapi ia masih melajang. Meskipun itu adalah pilihan hidupnya tetap saja teman-temannya akan mengerenyit heran dan mencecarnya dengan beragam pertanyaan.
Maka ketika istri sepupunya menawari Nilam untuk memakai cincin pertunangannya, Nilam setuju. Nilam pun berpura-pura telah bertunangan dengan mengunggah foto cincinnya dan memasang status "bertunangan dengan Aryobimo". Nilam bahkan memamerkan cincin itu di depan teman-temannya saat reuni, dan membual tentang calon tunangannya.
Tak disangka, itulah awal prahara. Seorang pria bernama Aryobimo mendatangi kantornya dan menuntut pertanggungjawaban Nilam. Pria yang memiliki pasangan cincin separuh hati itu marah karena istrinya menuntut cerai gara-gara status Nilam. Ternyata, pria mantan tunangan sepupunya, yang Nilam jadikan calon tunangan fiktif, adalah suami salah satu teman SMA Nilam.
Seolah keruwetan belumlah cukup, datang seorang pemuda yang mengaku sebagai adik Nilam. Nando mengungkapkan bahwa ia adalah adik Nilam satu bapak lain ibu.
Kedua lelaki yang tiba-tiba saja muncul dalam hidup Nilam itu membuat Nilam terpaksa harus menghadapi kemarahan dan dendam masa lalunya.
Bagaimana Nilam menyelesaikan masalah yang telah dibuatnya? Mampukah ia menepati janjinya untuk tidak pernah menikah dan tetap menyimpan kebencian terhadap bapaknya?
------------
Hal pertama yang melintas dalam pikiran saya saat membaca novel ini adalah, model cincinnya romantiiiss. ^^
Saya kira pria yang memilih cincin seperti ini sebagai cincin pertunangan pastilah pria romantis, ternyata malah pria lempeng. Hehe....
Tokoh pria dalam novel ini khas tokoh dalam novel-novel karya Netty Virgiantini, pria santun dan baik budi bak gentleman. Sabaaaaar banget menghadapi kejutekan Nilam. Tokoh Aryo (namanya sama seperti nama anak saya ^^) ini berasa istimewa karena selain dewasa juga bikin gemas karena kelempengan dan sejarah masa lalunya yang menyedihkan.
Diceritakan dengan sudut pandang orang ketiga, dan lebih terfokus pada Nilam. Kesedihan dan kepahitan hidupnya mengikat saya dalam rasa simpati. Meski saya nggak setuju juga dengan janji yang dibuatnya.
Plotnya rapi dan runut. Temanya menarik dan kekinian. Ada sindroma khas wanita usia pertengahan tiga puluhan yang berpotensi menjadi konflik, dan penulis dengan jeli mengolahnya menjadi cerita yang apik.
Diceritakan dengan sudut pandang orang ketiga, dan lebih terfokus pada Nilam. Kesedihan dan kepahitan hidupnya mengikat saya dalam rasa simpati. Meski saya nggak setuju juga dengan janji yang dibuatnya.
Plotnya rapi dan runut. Temanya menarik dan kekinian. Ada sindroma khas wanita usia pertengahan tiga puluhan yang berpotensi menjadi konflik, dan penulis dengan jeli mengolahnya menjadi cerita yang apik.
Saya selalu suka dengan gaya bertutur Netty Virgiantini. Diksi yang dipilihnya menarik dan selalu bisa menyelipkan nilai kesantunan dalam ceritanya. Ada kesan sederhana tapi kaya makna dalam gaya kepenulisannya. Pun dengan Cincin Separuh Hati, Netty Virgiantini memberikan kesan kearifan dan nrimo menjalani hidup tokoh-tokohnya.
Penulis juga sering menghadirkan kebudayaan jawa sebagai penghias kisahnya. Rumah berbentuk joglo, nama-nama yang njawani—Saya tahu lho, Surtikanti itu dalam pewayangan adalah nama istrinya Basukarna ^^, kuliner untuk kletikan, pakaian dan tas batik yang dikenakan, juga Mbah Uti yang sering nembang jawa. Ini membuat setting terasa kuat. Bahkan ketika Aryo dan Nilam datang ke Taman Balekambang, ada penjelasan singkat tentang sejarah tempat itu.
Konflik dalam Cincin Separuh Hati ini lumayan ruwet, meskipun keruwetannya dibikin sendiri oleh si tokoh utama. Lumayan sebal juga karena kekeraskepalaan Nilam. Namun penyelesaiannya malah berasa mudah dan twistnya masih bisa saya tebak. :))
Beberapa typo dalam novel ini:
* kenanganan --> kenangan (hlm. 109)
* ragu untuk langkah --> ragu untuk melangkah (hlm. 112)
* di ceritakan --> diceritakan (hlm. 129)
* dari keluar dari ponsel --> keluar dari ponsel (hlm. 146)
* …sambil tertawa --> …sambil tertawa. (hlm. 200)
* padanya --> padanya. (hlm. 237)
* rumah --> rumah. (244)
* tak beda jauh beda. --> tak jauh beda. (hlm. 253)
* ia dipadamkan --> ia padamkan (hlm. 273)
Overall, Cincin Separuh Hati membuat saya memaknai kejujuran dan nggak membenci seseorang mentah-mentah. Pasti ada alasan dibalik perbuatan seseorang, dan pasti ada penyesalan yang meski terlambat layak untuk kita beri maaf.
Saya rekomendasikan novel Amore ini bagi kalian yang ingin menikmati bukan hanya kisah cinta yang dipertemukan takdir tapi juga kisah tentang kasih sayang anak terhadap orang tuanya.
TEBAR-TEBAR QUOTE
"Nggak ada dua orang yang akan mengalami nasib sama persis di dunia ini." (hlm. 28)
"Pernahkah kamu mendengar bahwa harapan itu berteman dengan kekecewaan? Kalau nggak ingin kecewa, jangan pernah berharap apa-apa. Jalani saja hidup ini apa adanya. Seperti air mengalir, ikutlah ke mana arus akan membawamu. Walaupun mungkin alirannya akan menenggelamkanmu. Rasa sakit dan kecewanya nggak akan seberat orang yang selalu berharap."
"Kalau hidup tanpa berani berharap, itu sama saja putus asa!" (hlm. 28)
"Janji yang nggak membawa kebaikan, nggak perlu ditepati." (hlm. 226)
Ini dik Aryo yang lagi 'baca' blurb, semoga nanti bisa sesabar dan sesantun Mas Aryo ^^
hehehe,, sama mba, saat pertama kali pengen baca novel ini karna liat cincinnya, manis gimanaaa gitu, tapi setelah baca makin penasaran sama isinya :D
BalasHapusPuas ya, kaver dan isi sama menariknya :)
HapusModel-Model Cincin perTunangan
BalasHapusAgen Sbobet
Khas mbak Netty
BalasHapusbanget ceritanya, lucu-lucu tapi manis. pokoknya campur aduk banget baca buku ini. kadang biki senyam-senyum, tapi juga bikin mewek.
Khas mbak Netty
BalasHapusbanget ceritanya, lucu-lucu tapi manis. pokoknya campur aduk banget baca buku ini. kadang biki senyam-senyum, tapi juga bikin mewek.