Pages

Minggu, 29 November 2015

[Resensi: It's Not Summer Without You - Jenny Han] Musim Panas yang Tak Sempurna


Judul buku: It's Not Summer Without You
Sub judul: Tak Sempurna Tanpamu
Penulis: Jenny Han
Penerjemah: Chefira Inda P
Desain sampul: Ellina Wu
Penerbit: Gradien Mediatama
Tahun terbit: 2013 (cetakan ketiga)
Tebal buku: 295 halaman
ISBN: 978-602-208-051-0



BLURB

Seorang gadis. Dua lelaki bersaudara. Kepada siapa ia akan melabuhkan hatinya?
Hari-hari untuk bermalas-malasan bagi Isabel (Belly), telah usai. Musim panas panjang yang hangat di rumah pantai sahabat keluarganya, telah berakhir. Musim panas kali ini, menjadi musim panas yang berbeda.
Conrad, lelaki impian seumur hidup Belly, yang kepadanya hatinya selalu tergetar, tidaklah mudah direngkuh. Suatu ketika, lelaki itu menghilang begitu saja. Membawa serta hatinya.
Sementara Jeremiah, adik Conrad yang rupawan, selalu menjadi sahabat terbaik Belly. Namun, benarkah persahabatan sudah cukup baginya?
Tak ada yang lebih diinginkan Belly selain kerinduan agar segala sesuatunya tidak pernah berubah. Namun, kenyataan hidup berbicara lain. Tak terelakkan baginya. Ia harus milih dab menempuh persimpangan jalan.

RESENSI

Musim panas tahun ini, dilalui Belly tanpa Conrad, Jeremiah, Susannah dan rumah musim panas di Cousins. Segalanya berbeda tahun ini. Musim panas bersama kedua cowok itu telah berakhir bersamaan dengan rasa berkabung mereka.
Tak ada lagi rumah musim panas. Tak ada lagi Susannah. Dan tak akan ada lagi Conrad. Setelah putus dengan Conrad seusai pesta dansa dan setelah melihat Conrad mencari penghiburan pada gadis lain, Belly telah mengucapkan kata-kata kasar pada Conrad, yang membuat mereka tak lagi saling bicara.
Tapi Belly tetap saja tak bisa lupa. Pada kedukaaannya, dan terutama pada Conrad.
Hingga Jeremiah menghubunginya dan meminta tolong padanya untuk mencari Conrad karena Conrad kabur di tengah ujian musim panas. Ke mana Conrad? Mengapa ia lari?
Belly dan Jeremiah menyusuri jejak Conrad hingga ke rumah musim panas. Di sana mau tak mau Belly harus berhadapan dengan Conrad. Bertiga di rumah musim panas, cinta segitiga itu tak lagi bisa disembunyikan. Siapa yang menyerah dan siapa yang akan tetap mengejar? Bagaimana nasib rumah musim panas itu tanpa Susannah?

------------

Dibanding dengan seri pertamanya, The Summer I Turned Pretty, novel ini lebih menarik diikuti. Tentunya karena cinta segitiga di antara Belly, Conrad dan Jeremiah makin seru dan makin runyam.

Saya mendapati Belly sudah sedikit dewasa dalam bersikap. Nggak se-childish dan nyebelin seperti di seri pertama. Belly mulai bisa rasional meskipun kata-katanya pada Conrad di hari berkabung itu nggak bisa saya maafkan.
Conrad semakin terasa misterius dan membuat saya penasaran terhadap siapa sebenarnya lelaki yang ada dibalik segala sifat diam dan murung itu. Ada kalanya ia bisa lepas dan mudah untuk dicintai, ada kalanya ia menyembunyikan rapat-rapat perasaannya.
Jeremiah masih menjadi malaikat bagi saya. Kehadirannya selalu terasa menghangatkan cerita, meski ia pun mulai berkembang menjadi sosok lelaki yang serius dan siap mendapatkan apa yang ia mau. Saya paling suka ketika ia akhirnya berani menunjukkan pada Conrad bahwa ia pun menginginkan Belly. Aww~ berhati-hatilah Conrad!

Dengan menggunakan alur maju mundur, kali ini bukan hanya Belly yang berkisah sebagai orang pertama, tapi ada juga "aku" dari sisi Jeremiah. Tadinya saya pikir akan ada juga POV dari sisi Conrad tapi ternyata nggak ada. Mungkinkah POV Conrad disiapkan Jenny Han nanti di buku ketiganya?

Jeremiah tentunya memberi sudut pandang lain yang semakin menarik. Menyoroti cinta segitiga mereka dari sisinya yang terkadang ingin mengalah namun ada kalanya ingin mendapatkan perhatian penuh Belly.

Konfliknya naik turun dan bikin geregetan. Terutama ketika tiba di momen Belly dan Conrad. Chemistry mereka mulai terbentuk dan terasa lebih meletup-letup diibanding seri pertama.

Yang menjadi catatan saya adalah adegan Conrad yang meminta kalungnya kembali pada Belly. Ini sama persis seperti adegan Kavinsky yang meminta kalungnya dari Lara Jean di P.S. I Still Love You. Dan dikarenakan novel ini terbit lebih dulu, membuat saya menyayangkan kenapa ada adegan berulang pada dua serial yang berbeda. Apakah Jenny Han kesulitan mencari adegan paling pedih dalam suatu hubungan selain si cowok meminta barang pemberiannya? Yaah, meskipun dalam kasus Belly, kalung itu nggak diberikan Conrad secara langsung.

Saya menikmati membaca It's Not Summer Without You karena kisah cinta segitiga yang semakin menarik dalam novel ini. Huff... sudah nggak sabar rasanya untuk membaca buku ketiganya.

TEBAR-TEBAR QUOTE

"Setiap orang harus melupakan cinta pertamanya, itulah ritual kehidupan ini." (hlm. 15)

Kau tidak akan pernah tahu kapan kali terakhir kau akan melihat suatu tempat. Atau, seseorang. (hlm. 140)

Bagaimana mungkin dua orang yang dulu pernah dimabuk asmara tidak pernah bertengkar, bertengkar tidak hanya dengan pasangan, tapi juga demi pernikahan mereka? (hlm. 199)

Saat itu barulah aku mengerti. Aku akhirnya mengerti. Bukan pikiran seseorang yang berarti. Melainkan tindakan nyatalah yang berarti, manifestasi terhadap seseorang. Niat di balik semua itu tidaklah cukup. Tidak bagiku. Tidak lagi. Tidak lagi cukup untuk mengetahui bahwa jauh di lubuk hatinya, dia mencintaiku. Kau harus benar-benar mengucapkannya kepada seseorang, menunjukkan bahwa kau peduli. (hlm. 282)

2 komentar: