Pages

Rabu, 10 Juni 2015

[Resensi Jungkir Balik Dunia Mel by Indah Hanaco] Mengikuti Serunya Mel Terjungkir dan Terbalik


Judul buku : Jungkir Balik Dunia Mel
Penulis : Indah Hanaco
Penyunting : Dila Maretihaq Sari
Perancang sampul : Fahmi Ilmansyah
Pemeriksa aksara : Intan & Prita
Penata aksara : Gabriel
Ilustrasi isi : Itsna Hidayatun
Penerbit : Bentang Belia (Bentang Pustaka)
Tahun terbit : Januari 2012
Tebal buku : vi + 254 halaman
ISBN : 978-602-9397-05-5
Available at: bukupedia.com




BLURB

Hidup Mel hampir sempurna. Gimana enggak? Mel punya pacar dan sohib yang bener-bener asyik. Tico, pacar yang ganteng dan selalu ngertiin Mel. Fika, Nef, dan Yuri, tiga besties yang mengisi hari-hari Mel dengan penuh tawa.

Keadaan berubah dilema ketika Wing, mantan Mel, mendadak muncul lagi. Tico jadi tak sesempurna dulu di mata Mel. Eh tahunya, Wing juga sudah punya pacar baru.

Persahabatan Mel dengan tiga besties-nya pun sedang enggak akur. Yuri, si paling cantik bikin masalah di geng. Belum lagi, adik Mel, Shasy, yang juga nyebelin banget.

Gimana Mel menghadapi hari-hari di usia remajanya?
Mungkinkah Mel balikan lagi sama Wing?



RESENSI

Di usia 13 tahun Mel yang punya tiga sahabat dekat: Yuri, Nef dan Fika, pertama kalinya mengenal cinta. Merasakan jatuh cinta dan berpacaran dengan Wing, teman sekelasnya. Sayangnya cinta itu nggak berjalan mulus. Setelah enam bulan pacaran, Mel dan Wing putus karena Wing terlalu sibuk dengan les-lesnya dan nggak punya waktu buat Mel.
Memasuki SMA, Mel yang tetap satu sekolah -- bahkan satu kelas -- dengan ketiga besties-nya, berkenalan dengan gengnya Edgar. Mel sendiri berpacaran dengan Arland, salah satu teman Edgar. Sementara Edgar sedang mengincar Yuri. Malangnya, Mel melihat sendiri Arland selingkuh, mereka pun putus.
Bukan hanya hubungan percintaan Mel yang jatuh bangun, tapi persahabatan mereka berempat pun mengalami pasang surut. Ada saat di mana Mel iri pada Yuri, ada saat Nef tersinggung pada Yuri, ada pula saat Yuri mengalami kesedihan yang tragis.
Hingga akhirnya Mel bertemu Tico, mahasiswa keren yang perhatian banget dan dewasa. Tapi saat salah satu teman SMP Mel mengundang Mel ke acara ulang tahunnya, Mel kembali bertemu Wing. Meski mereka membawa pacar masing-masing, tapi getar-getar itu masih ada. Mel kembali merasakan sengatan listrik itu. Apa benar cinta mereka hanya cinta monyet? Apakah mereka bisa balikan sementara sama-sama telah memiliki kekasih?

-----

Jangan kaget saat membuka bab pertama Jungkir Balik Dunia Mel. Novel ini bukan novel biasa, karena bukan hanya dunia Mel saja yang jungkir balik tapi letak bab pertama dan selanjutnya juga sengaja diacak.
Bab pertama letaknya bukan di halaman satu tapi di halaman 24.
Sebenarnya penulis sudah memberi peringatan sebelumnya di dalam Ucapan Terima Kasih, agar pembaca jangan bingung membaca urutan babnya. Pembaca bisa baca dengan dua cara, sesuai urutan halaman atau urutan bab. Tapi saran saya, sih, lebih enak baca sesuai urutan bab, meski setelah selesai satu bab harus balik lagi ke daftar isi untuk melihat bab selanjutnya di halaman mana.
Konsep yang sangat unik meski sedikit merepotkan. Mungkin jika di akhir bab diberi informasi di mana letak bab selanjutnya, pembaca jadi lebih bisa menikmati tanpa gangguan.

Alurnya mengalir maju, plotnya juga lumayan rapi. Tiap bab menunjukkan babak baru kehidupan Mel. Meski sudut pandangnya orang ketiga tapi merupakan sudut pandang Mel, sebagai tokoh utama. Jadi hanya terfokus pada pemikiran dan perasaan Mel, ditambah lagi catatan harian Mel yang diselipkan di tiap bab, semakin menguatkan fokus sudut pandang.

Karakter dalam Jungkir Balik Dunia Mel cukup banyak. Tapi Indah Hanaco mampu membuat perbedaan antara tokoh yang satu dengan tokoh yang lain. Perbedaan karakter ini konsisten terwujud dalam dialog, tingkah laku dan pemikiran.
Dialognya menarik terutama karena selipan informasi yang dijelaskan dengan catatan kaki. Ada informasi tentang Skatole, Joseph Pujol hingga ikan coelacanth dan mesin antikythera.

Konflik cenderung flat, makanya cocok dibaca sekali duduk. (Walau saya butuh tiga hari menyelesaikan novel ini karena terserang demam cikungunya). Ringan tapi sarat makna. Karena novel ini bukan hanya berisi kisah cinta Mel, tapi juga arti persahabatan, persaudaraan dan hubungan dengan orang tua.

Hanya saja Mel sepertinya terlalu banyak menemui kebetulan. Mel beruntung banget karena bisa sekelas dengan ketiga sahabatnya. Padahal saya dulu mesti kepisah kelas sama sahabat-sahabat saya huhuuuu~
Mel juga beruntung sudah putus dari Arland sebelum Arland kena kasus. Coba kalau masih jadi pacar Arland, Mel bisa ikut terseret kasus tuh.

Ukuran dan jenis font-nya menarik. Enak dibaca. Apalagi saya sama sekali nggak menemukan typo. Ilustrasi di dalamnya unyu. Meski saya nggak begitu sreg dengan cover-nya. Kurang jungkir balik kayaknya. :D

Saya beri 4 bintang untuk Jungkir Balik Dunia Mel.


TEBAR-TEBAR QUOTE

Penampilan memang sering mengaburkan isi dari kemasannya. Padahal, isi jauh lebih penting. (hal. 53)

Cinta itu mirip jelangkung. Datang tak dijemput, pulang tak diantar. Bisa pergi tanpa permisi dan hadir tanpa diundang. (hal. 75)

Rasa iri yang mengotori hati kadang membuat otak jadi beku dan lidah meloloskan kata-kata negatif yang menyakitkan. (hal. 89)

Mencintai bukan hanya tentang keinginan untuk memiliki. Mencintai juga tentang melepaskan dan membebaskan. (hal. 160)

Ke mana pun pandangan mencari, cinta tak akan datang bila saatnya belum tiba. Jadi, jangan menghindar jika hatimu telah mengatakan "ya". (hal. 177)

Mungkinkah sekadar mencintai saja tidak cukup untuk sebuah hubungan? (hal. 198)

Cinta memang tidak pernah salah. Meski sudah berusaha memalingkan wajah darimu, ternyata hatiku hanya mampu takluk padamu. (hal. 221)

"Terserah kalo orang bilang ini cinta monyet. Aku justru mau bilang, hati-hati sama cinta monyetmu." (hal. 236)

Jangan pernah meremehkan cinta monyet. Usia bukanlah tolok ukur untuk menilainya. Orang yang tepat, hati yang menemukan tempat bersandarnya, dan kesediaan untuk saling memahami, bisa mengubahnya menjadi "cinta naga". (hal. 237)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar