Pages

Senin, 06 Juli 2015

[Resensi: The Secret Wedding Dress - Ally Blake] Magisnya Gaun Pengantin Rahasia


Judul buku : The Secret Wedding Dress
Sub judul : Gaun Pengantin Rahasia
Penulis : Ally Blake
Penerjemah : Ayu Mahatma
Penerbit : Elex Media Komputindo
Genre : Contemporary Romance
Tahun terbit : 2015
Tebal buku : 312 halaman
ISBN : 978-602-02-5966-6
Available at: bukupedia



BLURB

Gaun pengantin… tapi tanpa pengantin.

Paige Danforth tidak mengharapkan pernikahan yang indah karena pengkhianatan ayahnya dulu. Akan tetapi di sale gaun pengantin tahun itu, dia tak dapat menahan dirinya dari gaun pengantin dari sifon. Sepertinya dia harus mengakhiri kesendiriannya.

Datanglah tetangga barunya, Gabe Hamilton. Dia sangat menginginkan Paige di ranjangnya--tanpa ikatan, tanpa patah hati.
Tapi, akankah sang petualang yang bertubuh besar dan nakal itu mengakhiri perjalanannya saat dia melihat gaun pengantin di lemari Paige.


RESENSI

Saat diminta menemani sahabatnya, Mae, ke sebuah toko gaun pengantin yang sedang diskon besar-besaran, secara tak sengaja Paige Danforth melihat gaun pengantin yang langsung memikatnya. Entah terdorong oleh hal apa, Paige yang sangat anti pada hubungan jangka panjang, membelinya tanpa ragu.
Saat melihat Paige membeli gaun tersebut, Mae menganggap Paige harus segera menemukan seorang pria.
Sekembalinya ke apartemen, saat di dalam lift, Paige membuat perjanjian dengan dirinya sendiri bahwa ia akan mengajak bercinta pria pertama yang tersenyum padanya. Dan masuklah Gabe Hamilton ke dalam lift itu.
Gabe adalah penghuni penthouse yang terletak di lantai teratas apartemen. Gabe benar-benar berbeda dengan pria yang biasa Paige kencani. Paige lebih suka pria berjas yang bekerja berjam-jam, sementara Gabe selalu terlihat kasual dengan kemeja yang mempertontonkan bahu bidangnya.
Tak bisa dipungkiri adanya percik gairah di antara mereka. Dengan lift yang selalu naik turun sesukanya sendiri, Paige terdampar di penthouse Gabe dan memulai hubungan tanpa ikatan.
Gabe yang begitu tertutup karena pernah dikhianati perempuan berambut pirang-yang mirip Paige, hanya ingin menjadikan Paige tempat singgah sesaat. Karena ia tak pernah ingin menetap. Tapi betapa terkejutnya Gabe setelah kembali dari urusan bisnis, ia mendapati Paige di apartemennya… dalam balutan gaun pengantin! Apa Paige ingin menjeratnya? Apa Paige menginginkan komitmen? Tapi Paige malah menangis dan mengungkapkan betapa irinya ia terhadap Mae.
Apakah Paige hanya sekedar butuh hubungan seksual ataukah ia mencintai Gabe? Sanggupkah Gabe mengakhiri hubungan mereka? Mengapa ia tetap teringat Paige saat melihat hiasan flamingo di Venisia?

------

Satu kalimat di pikiran saya: Terlalu banyak adegan seksual! Hahaha…
Ini pertama kalinya saya baca karya Ally Blake, lumayan berkesan karena ide ceritanya yang menarik. Yaah~ cerita yang mengaitkan gaun pengantin memang berkesan romantis.

Karakterisasi tokohnya lemah, hanya mengambang. Saya nggak teryakinkan bahwa mereka benar-benar anti komitmen. Meski Gabe digambarkan pekerja keras tapi tak terungkap dengan jelas tentang dunia kerjanya. Demikian juga dengan Paige. Seolah profesi mereka hanya tempelan.
Meskipun begitu saya suka aliran ceritanya dan konflik dalam diri mereka.
Dialognya aman dan datar, nggak ada dialog menggigit yang mengena. Saya pikir saat Paige dan penghuni apartemen yang lain bermasalah dengan lift apartemen, akan ada satu adegan konfrontasi Paige dengan Sam, si pemilik apartemen. Tapi ternyata nggak ada. Seolah, 'terima saja lift-nya seperti itu, fokus saja pada betapa hotnya mereka berhubungan'.
Dan meski akhirnya terungkap apa penyebab lift apartemen naik turun sesukanya, bagi saya itu nggak mengejutkan.

Saya suka dengan cover novel ini. Sederhana tapi kesan romantisnya dapat banget. Judul juga langsung tertangkap mata dengan cantik.

Penerjemahannya bagus meski ada beberapa typo dalam novel ini:

* Paige menunjuk --> Mae menunjuk (hlm. 9)
* mas bodoh --> masa bodoh (hlm. 52)
* mengehembuskannya --> menghembuskannya (hlm. 56)
* kerasa kepala --> keras kepala (hlm. 56)
* …pintu apartemennya." --> …pintu apartemennya. (hlm. 79)
* dah --> dan (hlm. 104)
* …yang dimaksud --> …yang dimaksud. (hlm. 122)
* …yang berbeda." --> …yang berbeda. (hlm. 132)
* …seperti dia. --> …seperti dia." (hlm. 132)
* yang tidak yang berguna --> yang tidak berguna (hlm. 207)
* dengan pola makan begitu. --> dengan pola makan begitu." (hlm. 214)
* tau --> tahu (hlm. 222)
* penyataan --> pernyataan (hlm. 229)
* yang dalam mata Paige --> yang dalam di mata Paige (hlm. 273)
* atasan Mae. --> atasan Mae." (hlm. 276)
* menari --> menarik (hlm. 290)
tanpa bahkan menoleh --> bahkan tanpa menoleh (hlm. 292)

Novel ini begitu ringan sehingga cocok dibaca dalam perjalanan, sambil menanti seseorang atau janji. Bahasanya lugas dan berasa kontemporer. Saya sarankan hanya untuk pembaca dewasa karena hot scene-nya bertebaran di sepanjang kisah ^^
Saya beri 3 bintang untuk The Secret Wedding Dress.

TEBAR-TEBAR QUOTE

Jika seorang wanita terlihat seperti masalah, besar kemungkinan dia akan menimbulkan masalah. (hlm. 30-31)

Pria yang enggan menunjukkan kepribadiannya pada suatu tempat berarti tidak terikat dengan tempat itu. Atau dengan orang-orang yang tinggal di tempat itu. (hlm. 61-62)

2 komentar:

  1. Hallooo, Kak.

    Yuk, ikuti Lomba Blog "Terios 7 Wonders, Borneo Wild Adventure".
    Tiga blogger terbaik akan diajak menjelajah Kalimantan dan berkesempatan mendapatkan grand prize, MacBook Pro.

    Info selengkapnya: http://log.viva.co.id/terios7wonders2015

    Jangan sampai ketinggalan, ya!

    BalasHapus
  2. Maaf, ini yang kemarin gabung BBI bukan?
    Tolong kirim URL link akun FB kamu ke email aku ya, vionasese138@gmail.com

    Regards,
    Tim Divisi Membership BBI

    BalasHapus