Yuhuuu jumpa lagi di #BBIHUT6 Marathon Post...umm.. setelah kemarin bolong nggak bikin postingan. Biasa lah emak-emak kader kalau awal bulan suka ribet dengan urusan kampung. Kampung asli yaa bukan kampung Maifam di Telegram. Wkwkwk~~
Well, di hari ini saya bakal mengambil tema berkenalan dengan member BBI angkatan 16-17. Saya yang kudet karena jarang muncul di medsos ini sepertinya memang harus menjelajah twitter dan facebook demi menemukan member baru. Ada sih beberapa member baru yang sudah saya kenal dan pernah kerja sama jadi bloghost bareng. Ada juga yang saya kenal karena main game werewolf bareng di Telegram. Namun saya mencari seseorang yang sama sekali belum saya kenal biar bisa nambah temen juga. *karena nggak mungkin kan saya nyari gebetan* XP
Akhirnya saya berhasil juga melobi seorang gadis manis asal Aceh untuk saya seret dan sidang ke blog saya. Hahaha... Sebenarnya namanya nggak asing bagi saya karena gadis ini cukup rajin juga ikut giveaway blogtour di blog saya sepanjang tahun kemarin. Tapi akhirnya kami bisa ngobrol akrab setelah saya kepoin. Hahaha...
Hai, Pida, silakan perkenalkan diri kamu lebih dulu (seperti nama, asal, domisili, status kamu) ke pembaca Nurina Mengeja Kata dong 😉
Hai juga Kak Ina... Terima kasih lohh sebelumnya, karena sudah berkenan mengajak aku untuk kencan di Nurina Mengeja Kata.
Perkenalkan original namaku adalah Shafrida (harap dimaklumi dari mana asal muasal nama email aku berasal *info nggak penting). Kalau di dunia sosmed sih aku lebih dikenal dengan nama Pida Alandrian (udah pada kenal kan yaa, yang belum kenal yukk kita kenalan).
Aku kebetulan lahir dan besar di Aceh, hingga sekarang belum pernah keluar sangkar masih di Aceh aja dari dulu, tepatnya di Aceh Timur. *ih lha kok sama si empunya blog ini juga 32 tahun ngendon di Jogja terus 😂*
Sekarang ini selain 'sok sibuk' dan menyibukkan diri di dunia blogger, aku juga seorang dosen di salah satu Akedemi swasta di Aceh Timur.
Oiyaa, ini status yg dimaksud status apa ya kak?
Kalau status hubungan -> masih single *eheeemm* (dalam arti masih melakukan pencarian pasangan hidup semati sampai sekarang *karena belum ketemu) 😂
*tadinya mau tanya kriteria cowok idaman Pida seperti apa tapi takutnya melenceng dari tema. Jadi lain kali saja saya tanyakan. Atau kamu mau tanya sendiri sekalian pedekate? Silakan saja :) *
Bisa ceritain nggak gimana sih awalnya sampai kamu bisa kecemplung di komunitas BBI?
hmmm, awalnya yaa. Berawal dari tahun 2016 di bulan Februari kalau nggak salah aku. Nah wktu itu aku lag aktif-aktifnya ngikutin GA berhadiah buku di blog-blog, di sosmed juga, pokoknya yang ngadain GA buku lah. Dari pas ngikutin GA itu, aku kan liat-liat tuh suasana blognya, ada yang rame ada yang sepi (sepi di sini maksudnya, nggak banyak banner/logo yang dipasang di blognya). Pas ngeliat logo BBI (ntah di blognya siapa aku lupa) ada yg menarik aja gitu. Penasaran aku cek deh satu-satu blogger yang ngadain GA yang ternyata sama-sama punya logo BBI ini rata-rata. Aku searching juga di paman google ini BBI siapa sih? Kok bisa seheboh ini sihh orang-orangnya. Aku heran juga awalnya, pas aku tau apa itu BBI, ada rasa kagum yang luar biasa. Ternyata di kota besar ada yang hobi baca buku dan punya komunitasnya, beda banget sama di daerah aku 😂 yang sepi nggak ada komunitas apa-apa. Dan ini bagi aku yang pada awalnya masih awam banget jadi tertarik dan pengin gabung. Keren aja gitu bisa masuk komunitas ini dan ada rasa bangga tersendiri pasti. Pas lagi dibuka pendaftaran di tahun 2016, aku ikut daftar dan ternyata nggak lewat seleksi, heheh. Udah nyadar nggak lewat sih, karena umur blog aku waktu itu masih sebutir nasi bangett.
Dari situ aku mulai aktif review-review buku di blog, dan Alhamdulillah pas di buka pendaftaran lg di 2017 aku lolos seleksi (yeyyyy,,, hati aku berdebar2, rasanya seperti sedang nembak cowok langsung di terima, heheh) *sama saya dulu juga merasa gitu. Love you BBI 😘*
Dari situlah awal mula aku bisa berkecimpung di BBI. Jadi curhat panjang gini yaa 😂😂😂
|
Header blog buku Pida... Cakepnyaaaa |
Di Aceh sendiri geliat literasi di sana seperti apa sih? Ada toko buku atau perpustakaan yang bisa dijangkau para pencinta buku nggak?
Kalau aku bilang nggak ada (takutnya ntar ada di suatu daerah yang ternyata akunya aja yg nggak tau apa-apa).
Sewaktu aku masih tinggal di Banda Aceh dulu, kegiatan untuk khusus literasinya aku nggak tau. Karna zaman-zaman kuliah aku dulu sesama teman kampus yg aku kenal; yg penting ada hobi baca, suka baca novel, ada buku yg disuka yaa beli di tobuk. Udah gitu-gitu aja. saling pinjam-meminjam aja. Yang hobi banget baca pun cuma aku sama temen aku berdua.
Dulu punya hobi baca yaa sekadar itu aja. Ada paman google pun cuma dimanfaatin untuk cari info seputaran oppa-oppa cantik (maklum korban dari efek baperan korea).
Makanya pas tau ada BBI (stlah aku selesai kuliah) aku takjub bangett sampe ada perkumpulan-perkumpulan gitu. Pas di tahun 2016 baru deh fokus dan cari-cari tahu lagi tentang komunitas-komunitas buku.
Kalau di daerah aku tepatnya di Aceh Timur, Toko bukunya nihil ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ (ini aku harus sedih atau merana karena nasib tinggal jauh dari tobuk?)
Kalau lagi berkunjung ke Banda Aceh aku palingan cuma sekadar cuci mata aja di tobuknya, krn di Banda Aceh buku-buku terbaru nggak selalu terupdate tepat waktu. Lambat banget.
Jadi jangan heran, sekali aku berkunjug ke Medan, aku sering kalap belanjanya, nggak heran orang rumah ikutan meledak juga. heheheh..
Untuk perpus aku lebih menikmati perpus yg ada di BandaAceh. Di kampung aku; Aceh Timur nggak ada juga.. hehehe
Makanya sampai sekarang aku lebih suka suasana tempat aku tinggal kuliah dulu, di Banda Aceh. (Nggak bermaksud untuk menjelek-jelekkan tempat tinggal aku yang sekarang loh yaa, tapi memang seperti itu adanya). *hiiiks saya jadi sediiiih*
Makanya kak, resiko punya hobi baca dan tinggal di daerah barat Sumatra.. Tapi akunya happy-happy aja kok, jangan ikutan sedih gitu dong kak, heheheh (aku jadi ngerasa bersalah nihh ceritanya).
Solusi kami di sini yaa, harus beli buku di tobuk online, dgn resiko ongkirnya yg udah setengah dari harga buku. *ini juga makin sedih bacanya, saya jadi keinget yang pernah diomongin Mbak W tentang bagaimana dia dan para traveler lain membantu mendistribusikan buku ke pelosok-pelosok. Karena nggak mungkin juga nunggu tindakan pemerintah. Oke ini mulai ngelantur. Back to topic*
Kalau soal buku nih, genre apa yang jadi favoritmu & kenapa? ^^
Ini jawaban yang nggak perlu bikin aku harus putar ulang memori. hehehe. Genre fav aku ROMANCE. *wahah tooosss*
Tapi Romance-nya jangan yang alay-alay juga aku jadi bosan bacanya. Aku suka romance yang marriage life. Suka aja dengan kisah-kisah manis dan pahit ala pernikahan. Mungkin karena efek aku belum nikah juga, jadi sering ikutan baper dengan kisah-kisah romance-marriage life ini. Dan bisa jadi pembelajaran untuk aku pribadi juga sih. Mana tau kisah romance yg pernah aku baca, bisa aku terapkan di kehidupan nyata aku, heheheh (korban pembaca novel yg gampang banget kena baperr). *tapi...tapi... kehidupan rumah tangga nggak sedrama kisah novel, kok. Lebig drama kalau ngurus anak, malah 😢*
Kalau selain romance, genre apa yg masih nyaman kamu baca? Dan ada anti genre tertentu nggak?
Selain Romance (udah fix paling suka). Aku sebenarnya penikmat semua genre sih, tapi balik lagi ke isi dan alur ceritanya yg seperti apa. Terkadang kan genre yang kita sukai ada yg nggak sesuai dengan apa yg selalu diharapkan pembaca. Pernah aku baca romance, tapi ceritanya sangat mengecewakan. walaupun mengecewakan tetap saja romance kesukaanku 😊
dan sampai sekarang belum ada deh yang membuat aku anti sama genre tertentu.
Nah soal romance... penulis favoritnya siapa nih?
Ada beberapa sih, tapi yang paling aku suka romancenya punya Kak Indah Hanaco, heheh... *aih samaan lagi. Penulis yang ini emang kesayangan banget 😄*
Aku juga suka Andrea Hinata dan J.K Rowling. Untuk yg lainnya, aku lebih ke novelnya dulu seperti apa. Kalau novelnya aku suka yaa, berarti penulisnya aku suka juga 😄
Bisa dong kasih rekomendasi untuk saya dan teman-teman lain, tiga buku romance favorit kamu 😉
Dessert - Elsa Puspita
Insya Allah, Sah! - Achi TM
Life - Raatomo
*wah iya, Dessert ini bagus, saya juga suka banget.*
Nah lalu setelah jadi bagian dari blogger buku Indonesia, apa sih keuntungan yg sudah kamu rasakan? Seperti apa suka dukanya?
Keuntungannya, banyak kenalan baru dari luar Aceh yg tentunya punya hobi yang sama, bisa saling share tentang buku-buku yang WAJIB dibaca, bisa tanya-tanya seputar membuat review yang bagus, bisa kenalan sama penulisnya langsung, dan yang terakhir bisa bergabung dengan salah satu komunitas buku BBI .. oiya, yg paling penting bisa kenalan juga sama Kak Ina, kalau nggak kenal nggak mungkin juga kak Ina kepoin aku 😊😊
*wahahaha tanpa BBI dan event ini, mungkin kita hanya dua orang yang saling memfollow di medsos tanpa bersinggungan dan mengobrol yak? Hihihi*
Untuk sukanya sama aja sih dengan keuntungan selama aku jadi Blogger Buku. sedangkan utk dukanya, di awal-awal jadi blogger buku, mungkin keterbatasan dan sulitnya punya dan membeli buku2 baru utk dibaca dan direview. *semogaaa buku-buku semakin mudah diakses seluruh penjuru Nusantara, ya. Sedih kalau dengar ada teman yang terkendala mengakses buku fisik :(*
Intinya sih, jadi bagian Blogger Buku Indonesia itu senang. Doa kami selalu untukmu Bebikuuuhh 😘😘 Dan terima kasih Pida sudah berkenan diseret dan dikepoin di blog Nurina Mengeja Kata. Jangan kapok yaaa~~
***********
Begitulah wawancara saya dengan Pida sang member baru BBI di antara kesibukan kami berdua. Terima kasih BBI, terima kasih divisi event... bisa bikin saya yang kurang gaul ini berkenalan dan ngobrol seru dengan teman sesama member BBI.
Bagi kalian yang ingin berkenalan lebih lanjut dengan Pida Alandrian, kalian bisa follow dan sapa dia di: