Judul buku: Out of The Blue
Penulis: Indah Hanaco
Editor: Midya N. Santi
Ilustrasi & Desain sampul: Iwan Mangopang
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: 2015
Tebal buku: 296 halaman
ISBN: 978-602-03-2171-4
Available at:
bukupedia.com
BLURB
Kemunculan Rengga—pria yang selama ini Sophie ketahui telah memerkosa ibunya—dan Austin, mantan pacarnya yang selebritis, membuat hidup Sophie begitu rumit. Ditambah pertengkaran dengan sahabatnya, Sophie pun nekat menyetujui rencana berlibur ke Skandinavia.
Di Nyhavn, Sophie harus berurusan dengan cowok kasar berego setinggi langit. Jamie menuduhnya tengah menguntit sebagai paparazzi. Setelah beberapa kali tidak sengaja bertemu dan berselisih paham, bahkan mengalami satu kejadian mengejutkan di tepi tebing Preikestolen, keduanya pun semakin dekat.
Ketika mengetahui identitas Jamie sebenarnya, Sophie langsung memutuskan kembali ke Jakarta. Haruskah ia mengambil risiko jatuh cinta dengan trauma yang sama? Atau justru rela melepaskan cowok yang diam-diam membuat hatinya menghangat?
RESENSI
Sophie merasa lega karena salah satu sahabatnya, Amara telah berhasil menemukan kebahagiaan bersama cowok yang tepat. Namun perasaan berbeda ia rasakan bagi Brisha, sahabatnya yang lain. Sophie masih mencemaskan Brisha yang pernah mengalami kekerasan dalam pacaran dengan pacar terdahulunya. Kali ini pun Brisha berkenalan dan tergila-gila pada seorang lelaki yang dikenal dari facebook. Jelas Sophie merasa cemas.
Hingga kecemasannya terbukti. Tapi saat ia berusaha memberi tahu Brisha, sahabatnya itu justru murka dan menuduh macam-macam.
Seolah belum cukup kegalauannya karena bertengkar dengan Brisha, Sophie juga harus berhadapan dengan Austin, mantan pacar Sophie yang telah menjadi artis papan atas. Tak hanya itu, Sophie pun dihantam pertemuan tak terduga dengan ayahnya. Ayah yang selama ini ia pikir kabur setelah memerkosa ibunya.
Pertemuan itu tak bisa tidak menggoyahkan topeng pura-pura kuat yang selama ini dikenakan Sophie.
Untuk menenangkan diri, Sophie pun menerima tawaran ayah dan ibu tirinya untuk melakukan solo trip ke Skandinavia.
Siapa sangka selain menemukan keindahan tak terkira, Sophie juga bertemu dengan cowok overpede dan berego tinggi yang menyebalkan. Tapi seiring berlalunya waktu yang dihabiskan bersama cowok itu sepanjang sisa perjalanan, Sophie bisa bicara tanpa beban dan menjadi dirinya sendiri. Hingga Sophie sadar, Jamie selalu bisa membuatnya nyaman.
Tapi, ada rahasia yang disembunyikan Jamie dari Sophie. Dan saat Sophie tahu siapa Jamie, akankah hal itu merubah penilaian mereka satu sama lain? Bagaimana dengan persahabatan Amara, Sophie dan Brisha yang terancam putus?
-------------
Bagi saya yang belum membaca serial pendahulunya, yaitu Heartling, novel Out of The Blue sama sekali nggak membuat saya bingung. Di awal cerita, latar belakang masing-masing tokoh cukup tergambar dan bisa memberi saya pondasi cerita yang mudah dipahami.
Jalinan cerita dalam Out of The Blue begitu rapi dan mengalir maju dengan cepat. Beberapa pencetus konflik disajikan di awal untuk mendorong Sophie memulai perjalanan dan bertemu Jamie. Dan ketika Sophie telah menginjakkan kaki di Denmark, alur pun mulai melambat.
Diksi yang digunakan tetap berciri khas Indah Hanaco, namun dengan dialog yang lebih luwes.
Novel ini mengambil setting di Jakarta dan Denmark. Denmark! Ini setting yang nggak biasa bagi saya. Saya jadi teringat obsesi saya pada Denmark ketika SMP dulu hingga nekat mengirim surat ke Kedutaan Besar Denmark. Obsesi itu tentu saja lahir karena kakak-beradik Michael dan Brian Laudrup :))
Penggambaran lanskap Skandinavia terasa apik dan rapi. Diceritakan dari sisi Sophie dan Jamie sebagai turis seakan memandu saya ikut merasakan pesona negara berangin ini. Sisi budaya juga diangkat penulis dari food tour yang diikuti Sophie.
Tadinya karena mengambil setting di Denmark, saya pikir penulis akan memasukkan Kepulauan Faroe dan paus, tapi ternyata enggak. Mungkin karena takutnya jadi out of topic dan nggak jadi bergenre YA lagi, ya? Hehe~
Saya suka karakter Sophie dan Jamie serta interaksi mereka yang lepas. Chemistry mereka manis banget meski kadang terasa kekanakan. Pas memang sebagai pasangan young-adult.
Meski tertekan, Sophie tampak kuat dan berani. Karakter Jamie juga khas karena keterlaluan pedenya. Dialog mereka berdua selalu membuat saya terhibur.
Walau saya menemukan inkonsistensi penggunaan kata nggak dalam satu dialog Jamie di halaman 280.
"Kamu tahu tidak, Sophie, aku sebenarnya pengin menyusulmu ke sini waktu tahu kamu pulang. Tapi situasinya nggak memungkinkan."
Juga ada beberapa kesalahan penulisan:
* Sophie merasakan elusan lembut di kepalanya mendapat hadiah. --> Sophie merasakan elusan lembut di kepalanya (bagai) mendapat hadiah. (hlm. 46)
* keningya --> keningnya (hlm. 113)
* mengambalikan --> mengembalikan (hlm. 233)
* apapun --> apa pun (hlm. 240)
* shock --> syok/
shock (hlm. 252)
* ngga --> nggak (hlm. 279)
* pecinta --> pencinta (hlm. 284)
Puas banget baca novel ini. Out of The Blue meski ringan tapi cukup berbobot dengan konflik yang menyentil kaum cewek agar waspada akan "predator-predator" di luar sana. Saya rekomendasikan buat kalian yang suka petualangan ke negeri-negeri menawan.
Nah berikut ini adalah wawancara yang saya lakukan dengan penulis Out of The Blue, Mbak Indah Hanaco. Pertanyaan saya diwarna biru dan jawaban Mbak Indah diwarna merah:
Hai Mbak Indah, selamat atas lahirnya buku yang ke-25, ya. Apa nih tips untuk menjaga kekonsistenan menulis dan inspirasi tetap lancar?
Tengkiu, Mbak Nurina. Tipsnya, disiplin nulis tiap hari. Banyak atau sedikit, itu soal lain. Yang penting, setiap hari harus menulis. Dengan begitu, perlahan tapi pasti kita melatih beberapa hal. Menulis jadi lebih cepat, ide mengalir kian lancar. Menurut pengalamanku, itu yang otomatis terjadi kalau rutin menulis.
Kalau soal inspirasi, dulu awalnya memaksakan diri untuk memerah ide, kalau kebetulan ide lagi ngumpet entah di mana. Jadi, nggak berharap ide datang menghampiri begitu saja. Awalnya sulit tapi Setelah terbiasa, ide nggak akan mandek lagi. Selain itu, membaca juga sangat penting. dan menurutku yang tak kalah penting adalah menonton acara yang bagus. Tidak sebatas film, tapi bisa juga reality show atau film dokumenter. Karena dari sepotong adegan, bisa menceritakan berjuta kisah yang bisa dituangkan ke dalam tulisan.
Bicara soal inspirasi, dari mana asal inspirasi novel Out of The Blue ini?
Sejak awal mau menggarap Out Of The Blue, sudah terbayang gambaran Sophie yang ceria tapi menyimpan banyak rahasia itu, menikmati keindahan Skandinavia dan ketemu cowok aneh. Gambaran itu sudah menempel di kepala waktu aku menulis Heartling. Jadi, begitu punya kesempatan, aku buru-buru menulis kisah Sophie dan Jamie.
Ciri khas Mbak Indah itu kan selalu menyelipkan ilmu baru di setiap novelnya. Bisa cerita sedikit nggak Mbak, pengetahuan apa yang Mbak selipkan di Out of The Blue?
Dari sisi idealisme, Out Of The Blue jauh lebih ringan dibanding Tuhan Untuk Jemima, misalnya. Tadinya pengin menyelipkan pengetahuan tentang Viking di novel ini. Cuma akhirnya dibatasi karena takut membuat cerita melebar tak keruan.
Jadi akhirnya aku cuma menambahkan tentang tur makanan yang memang ada di Denmark, lokasi dan jenis makanannya pun tidak diganti, sesuai aslinya. Juga ada cara melayani konsumen di Anti-Mainstream yang benar-benar diwujudkan oleh banyak resto di luar yang menyediakan layanan drive-through.
Aslinya, pencatat pesanan itu disebut “Runner” atau “Pelari”. Seperti yang diakui Sophie bahwa dia melihat ide itu dari sebuah acara reality show, memang itu yang terjadi. Aku menonton salah satu episode Undercover Boss dan mendadak punya ide untuk menambahkan tentang “Runner” itu di cerita.
Setting Out of The Blue adalah Denmark. Pertanyaannya, kenapa Mbak Indah memilih Denmark? Dan apa saja riset yang dilakukan untuk mendukung setting ini?
Kenapa Denmark? Karena aku kebetulan nyaris tidak pernah membaca novel bersetting Denmark. Jadi, tergelitik untuk mencoba menulis tempat yang selama ini “kurang populer”. Kebetulan, aku punya buku travel Skandinavia dan sekitarnya. Informasinya cukup padat juga. Jadi, terpikir untuk memanfaarkan buku itu sebagai salah satu acuan.
Selain dari buku, sumber informasi sudah pasti internet. Mulai dari blog-blog yang mengulik tentang tempat-tempat di Skandinavia (dan jumlahnya sangat minim). Juga memanfaatkan situs Wikivoyage yang sangat membantu.
Oh ya, hampir lupa. Aku awalnya tersihir Nyhavn itu setelah melihat gambarnya di internet. Sampai bercita-cita pengin ke sana. Karena saat ini belum memungkinkan terbang ke Negeri Dongeng, terpaksa memberi kesempatan pada Sophie dulu untuk ke sana. Semoga aku bisa segera menyusul. Aamiin.
Amiiin. Jangan lupa ajak-ajak saya nanti ya, Mbak. :))
Menerbitkan 25 novel pasti pengalaman penuh jatuh bangun dan berdarah-darah, tapi hasilnya luar biasa. Apa Mbak Indah sudah puas? Sampai kapan Mbak Indah akan tetap berkarya di dunia literasi?
Mustahil puas, Mbak. Kalau aku puas, itu sama saja bunuh diri. Artinya, merasa sudah pintar dan tidak mau lagi belajar. Menjadi penulis, harus selalu haus ilmu. Aku tidak keberatan menjadi orang bodoh. Karena dengan begitu, kita akan bisa memperbaiki kualitas tulisan, menambah wawasan. Kalau mudah puas, sudah pasti tulisan tidak akan berkembang. Itu hal yang paling menakutkan buatku.
Aku tidak akan berhenti menulis selagi ada penerbit yang berkenan menerbitkan tulisanku. Berhenti menulis rasanya mustahil karena aku mencintai dunia ini luar biasa besar. Buku ke-25 ini takkan membuatku berhenti berkarya. Aku sangat berharap ada buku ke-57, ke-81, atau ke-110.
Amiiiin lagi ^^ Semoga sukses dan terus berkarya buat Mbak Indah Hanaco untuk dunia literasi kita.
------------------GIVEAWAY TIME----------------------
Nah, sekarang waktunya saya dan Mbak Indah membagikan satu eksemplar buat kamu yang ingin menelusuri Skandinavia bersama Sophie dan Jamie :)
Syaratnya mudah saja:
1. Peserta adalah warga negara yang berdomisili di Indonesia atau punya alamat kirim di Indonesia.
2. Follow twitter @IndahHanaco dan @KendengPanali
3. Share giveaway ini dengan hashtag #OutofTheBlue dan jangan lupa mention kami berdua.
4. Jawab pertanyaan di bawah ini di kolom komentar dengan menyertakan nama, twitter, link twit dan alamat email. Pertanyaannya adalah:
Jika kamu tahu cowok yang dekat dengan sahabatmu adalah cowok berengsek, apa yang akan kamu lakukan sementara sahabatmu tergila-gila pada cowok itu?
5. Giveaway akan berlangsung selama 5 hari. Giveaway akan ditutup tanggal 23 November 2015 pukul 23.59. Pemenang diumumkan tanggal 24 November 2015.
6. Yang terakhir good luck yaa :))
*****************************************
Akhirnya giveaway blogtour di Nurina Mengeja Kata telah berakhir. Terima kasih kepada Mbak Indah Hanaco yang sudah mempercayakan penyelenggaraan blogtour ini di blog saya.
Terima kasih juga untuk semua peserta yang sudah meramaikan giveaway ini. Kalian adalah sahabat-sahabat yang keren dan setia kawan. Jawaban kalian bikin saya terharu dan merasa iri pada sahabat kalian karena punya seseorang yang perhatian seperti kalian.
Namun karena saya hanya bertugas membagi satu eksemplar novel Out of The Blue, maka saya hanya bisa memilih satu pemenang, dan dia adalaaaaaah:
Nama: Lala
Twitter: @fazidaa_
Selamaaaaat!! Sila kirim data diri dan alamat kirim kamu ke nurinawidiani84@gmail.com dan saya tunggu dalam 2x24 jam.
Bagi yang belum beruntung, jangan sedih karena masih ada kesempatan untuk mendapatkan novel ini di dua blog berikutnya:
29 Nov - 3 Desember 2015
rizkymirgawati.blogspot.co.id
Sampai jumpa di blogtour & giveaway selanjutnya. Dan terus ikuti review-review saya ya :))