Hi all, belum capek ikutan blogtour Tuhan untuk Jemima, kan? Kali ini selamat bertandang ke blog Nurina Mengeja Kata yang akan meresensi daaaaan… memberikan giveaway untuk satu eksemplar novel ini ;)
So, enjoy the tour ^^Judul buku : Tuhan untuk Jemima
Penulis : Indah Hanaco
Editor : Gita Savitri
Perwajahan sampul : Shutterstock & Mulyono
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : Juni 2015
Tebal buku : 305 halaman
ISBN : 978-602-03-1660-4
BLURB
Jemima, gadis gelisah yang merindukan Tuhan, tapi tidak tahu harus mencari ke mana. Diberi kebebasan memilih agama, Jemima malah makin bimbang. Apalagi sederet tragedi sedang mengintai gadis itu dan keluarganya.
Kenneth, pria belia yang sangat tahu apa yang diinginkannya dalam hidup ini, sibuk berjuang untuk kelestarian lingkungan. Saat menyaksikan paus-paus kesayangannya dibantai, dia berkesimpulan tidak memercayai keberadaan Tuhan adalah keputusannya yang paling cerdas.
Kala keduanya bertemu di Selandia Baru, negara cantik berangin dengan berjuta keajaiban, otak dan hati mereka seolah diadu. Di antara keindahan pohon rimu, di antara pertarungan hidup dan mati, serta tamu khusus berwajah cahaya, akankah mereka menemukan hidayah-Nya?
RESENSI
Jemima Damarys syok saat kakak perempuan satu-satunya, Ashlyn Damarys, meninggal karena kecelakaan. Ia merasa berduka dan kehilangan. Hal itu diperparah dengan rasa duka berlebihan kedua orang tuanya. Jemima merasa ditinggalkan sendirian. Seisi rumah memilih menghadapi rasa duka mereka sendiri-sendiri. Jemima menjadi gelisah, ia butuh bersandar, butuh mengadu. Tapi ia belum memilih Tuhan mana yang hendak disembahnya.
Dibesarkan oleh orangtua yang berbeda keyakinan, Jemima dibebaskan untuk memeluk agama sesuai keyakinannya. Namun berbeda dengan Ashlyn yang telah menentukan pilihan, Jemima masih bimbang dan belum kunjung menemukan Tuhannya.
Sementara di belahan bumi lain, Kenneth Nigel Kincaid, seorang aktivis yang ikut dalam aksi penyelamatan paus bersama Sea World Conservacy tak ragu untuk menjadi ateis. Ia merasa Tuhan telah meninggalkan paus-paus tak berdosa itu sendirian hanya untuk dibantai nelayan-nelayan Jepang.
Mereka berdua bertemu di Selandia Baru saat Jemima mengunjungi Nick, bibinya. Jemima yang datang ke Negeri Kiwi tersebut untuk mencari Tuhan menghabiskan beberapa hari bersama Nick, Kenneth dan teman-temannya.
Hingga Jemima mendadak diminta pulang karena ternyata mobil yang dinaiki Ashlyn saat kecelakaan telah disabotase. Ayah Jemima menganggap ada yang mengincar mereka.
Maka dimulailah serentetan teror bagi keluarga Damarys. Ancaman racun, misteri kalung perhiasan Ashlyn, dan usaha penculikan, menghantui keluarga itu. Pembunuh Ashlyn masih menginginkan jatuhnya korban lain.
Maka dimulailah serentetan teror bagi keluarga Damarys. Ancaman racun, misteri kalung perhiasan Ashlyn, dan usaha penculikan, menghantui keluarga itu. Pembunuh Ashlyn masih menginginkan jatuhnya korban lain.
Siapakah pembunuh Ashlyn? Apa motifnya? Apakah Jemima akhirnya akan menemukan Tuhan? Bagaimana akhir hubungannya dengan Kenneth, cowok bule berambut merah dan bermata hijau yang telah memikat hatinya? Dan apakah Kenneth akan tetap menjadi ateis?
----------------
Tuhan untuk Jemima adalah novel lanjutan dari Cinta Sehangat Pagi. Lanjutan karena kedua novel tersebut mengisahkan tentang kisah cinta para aktivis lingkungan yang bergabung dalam Sea World Conservacy. Jadi jangan kuatir, nggak masalah walau kalian belum baca Cinta Sehangat Pagi, karena kisah dalam Tuhan untuk Jemima ini berdiri sendiri.
Novel ini menjawab pertanyaan besar saya di novel sebelumnya. Jika penulis begitu mengidolakan Paul Watson dan Sea Sepherd-nya, kenapa tokoh yang dimunculkan malah tokoh fiktif Lochart Kincaid dengan Sea Warrior-nya? Sementara setting dan aktivitasnya mirip dengan aktivitas Sea Sepherd.
Ternyata inilah jawabannya. Karena akan ada kisah cinta dari klan Kincaid. Waaah… menarik!
Saya ingat bertahun-tahun lalu selepas kuliah, saya menangis saat membaca majalah National Geographic. Itu edisi yang mengulas suku Inuit ketika melakukan perburuan terhadap narwhal. Saya jatuh cinta sekaligus langsung patah hati. Binatang secantik dan seunik itu ditembaki saat sedang bermigrasi :'(
Maka saya senang karena novel ini menyuarakan aktivitas penyelamatan terhadap paus, hewan yang harus kita jaga populasinya.
Saya sangat menikmati novel ini, 305 halaman rasanya habis dalam sekejap. Ceritanya mengalir dengan lebih luwes dibanding Cinta Sehangat Pagi. Plotnya rapi dan diksinya menusuk ke hati. Balutan misteri dan thriller dalam novel ini tentunya menambah seru jalan cerita.
Sebagai gadis yang baru lulus SMA dan beranjak dewasa, karakter Jemima justru terasa matang. Terasa wise dan santun. Saya suka dialog 'mendalam' antara Jemima dan Kenneth. Senang rasanya melihat muda-mudi sudah berpikiran terbuka dan bijak menyikapi persoalan seperti mereka.
Ada banyak informasi yang kita dapat jika membaca Tuhan untuk Jemima. Tentang perburuan paus, lanskap Selandia Baru, Islam dari segi sains, hingga jenis-jenis racun. Saya jadi penasaran pada riset yang telah dilakukan Indah Hanaco untuk menyajikan ilmu-ilmu baru pada pembaca.
Hanya ada sedikit typo di dalamnya:
* tidak dengar Jemima --> tidak didengar Jemima (hal. 40)
* menyulum --> mengulum (hal. 96)
* tanya dengan suara rendah --> tanyanya dengan suara rendah (hal. 118)
* dilakukanoleh --> dilakukan oleh (hal. 122)
* kegunda-han --> kegundah-an (hal. 129)
* jatuh sakit,atau --> jatuh sakit, atau (hal. 139)
* diemukan --> ditemukan (hal. 170)
* menjaga --> menjadi (hal. 210)
* mudah-mudah --> mudah-mudahan (298)
Well, novel memikat ini akan sangat menyenangkan dibaca karena sajiannya yang komplet. Saya beri 4 bintang untuk Tuhan untuk Jemima.
TEBAR-TEBAR QUOTE
Ketika hubungan Internasional itu terputus, sebuah pertanyaan seakan mendompak benak Jemima.
Apakah Tuhan juga bisa dicari di Negeri Kiwi itu? (hal. 69)
Manusia biasanya akan terlalu cerewet untuk mengajukan pertanyaan. Mendebat apa yang dirasa tidak cocok dengan pendapat mereka. Tapi Tuhan yang Mahatahu itu tidak pernah bersikap sok tahu. Tuhan selalu menjadi pendengar sempurna saat orang berdoa, kan? Itulah yang hilang dari hidup Jemima. (hal. 83)
"Pendidikan bisa menanti, tapi menyelamatkan lingkungan enggak bisa ditunda." (hal. 110)
"Tapi jika kamu melepaskan sesuatu dengan mudah, itu artinya kamu memang enggak benar-benar menginginkannya. Jadi, enggak perlu merasa aneh atau apalah. Kebahagiaanmu adalah yang paling penting dalam hidup. No sweat. Remember Jemima, your happiness is down the pike. Go get it before you late." (hal. 128-129)
Jemima tidak akan meminta jalan yang mudah karena itu keinginan yang egois. Tidak masalah kalau jalan itu berliku dan menyusahkan sebab dia tahu Tuhan menyukai orang-orang yang tangguh, para penyintas. (hal. 304)
***********
Tertarik ingin membaca Tuhan untuk Jemima? Nah, saya dan Mbak Indah Hanaco punya satu eksemplar novel Tuhan untuk Jemima bagi kalian pengunjung blog ini. Caranya mudah kok:
1. Follow twitter @KendengPanali dan @IndahHanaco. Jangan lupa share giveaway ini via twitter dan mention kami dengan hashtag #GATuhanUntukJemima
2. Jawab pertanyaan berikut:
Seandainya kalian menjadi aktivis lingkungan seperti Kenneth, binatang apa yang ingin kalian selamatkan? Apa alasannya?
Jawab semenarik mungkin di kolom komentar dengan format:
Nama:
Akun twitter:
Jawaban:
3. Boleh banget kalau mau follow blog ini ;)
4. Giveaway berlangsung dari tanggal 30 Juni dan ditutup tanggal 3 Juli 2015 pukul 23.59 dan pemenang akan diumumkan hari berikutnya :)
5. Yang terakhir… good luck!!
Oh iya, kalian bisa mengikuti rangkaian blogtour ini di blog host yang lain:
22 - 25 Juni 2015 >> Ky's Book Journal
26 - 29 Juni 2015 >> Books-Over-ALL
30 Juni - 3 Juli 2015 >> Nurina Mengeja Kata (perhentianmu saat ini ^^)
4 - 7 Juli 2015 >> Delina Books
8 - 11 Juli 2015 >> The Anti-books