Judul buku : Baby Proposal
Penulis : Dahlian & Gielda Lafita
Editor : Christian Simamora, Ayuning Alif & Gita Romadhona
Penata letak : Ria Dekha
Desainer cover : Jeffri Fernando
Penerbit : Gagas Media
Tahun terbit : 2009
Tebal buku : 332 halaman
ISBN : 979-780-374-0
BLURB
Seandainya ini mimpi buruk,
Karina ingin cepat-cepat bangun
dan tak ingin mengingatnya lagi….
Tapi kenyataan memilih berlaku kejam kepadanya. Dua garis di testpack yang kini berada di tangannya adalah jawaban tegas: Karina hamil. Dan satu-satunya yang terpikirkan adalah mencari bapak anak ini dan meminta pertanggungjawaban.
Karina tidak berharap dinikahi Daniel. Dia ingin laki-laki itu mengurusinya selama masa kehamilan. Dengan senang hati, dia menyerahkan bayi itu ke tangan Daniel - sesederhana itu.
Namun, berada bersama Daniel membuatnya melihat laki-laki itu dari sisi lain. Sisi lembut dan penuh perlindungan. Sisi yang membuat dadanya berdesir. Perasaan yang mengenalkan Karina pada… cinta. Mungkinkah ini pertanda mimpi buruknya kelak akan berakhir bahagia?
RESENSI
Karina hamil. Dia takut, panik dan bingung. Meskipun berharap alat testpack yang dipegangnya hanyalah khayalan tapi toh nyatanya alat itu benar-benar menunjukkan tanda positif.
Ingatan Karina melayang pada kejadian dua minggu sebelumnya saat dia mendapat hadiah dari kuis SMS stasiun TV berupa liburan ke Lombok. Karina pergi bersama sahabatnya, Dewi. Ketika sedang naik jetfoil mewah dari Benoa ke Lembar, Karina berpapasan dengan Daniel. Karina terpesona pada ketampanan Daniel.
Tak sengaja Karina mencuri dengar saat Daniel bicara di telepon, dari situ Karina tahu bahwa Daniel ditinggal menikah oleh kekasihnya.
Setelah mendarat di Lombok dan mendapatkan kamar di vila, Karina bertemu dengan Daniel lagi di bar. Daniel sedang adu minum dengan Dewi. Melihat Dewi sudah mabuk, Karina berusaha membawa Dewi kembali ke vila, tapi Dewi malah menyuruh Karina menggantikannya untuk adu minum dengan Daniel. Karina dan Daniel pun sama-sama mabuk. Hingga akhirnya berakhir dengan melakukan one night stand.
Kini Karina harus mencari Daniel dan meminta pertanggungjawaban pria itu. Karina tidak menuntut pernikahan, dia hanya minta Daniel mengurusinya selama hamil dan mengasuh anak mereka jika telah lahir, karena menilik masa kecilnya, Karina belum sanggup untuk menjadi ibu. Daniel setuju.
Dua insan yang tadinya asing terpaksa bersama-sama mendatangi ginekolog dan parent's sharing. Perasaan mereka mulai tumbuh. Tapi ada kehilangan besar yang siap menyambut mereka. Saat Karina keguguran, masihkah Daniel bersedia mengurus Karina? Ataukah Daniel akan kembali pada Celinna, kekasihnya?
Tema Baby Proposal cukup mainstream. Terutama di kalangan pembaca Harlequin. Tadinya saya harap Dahlian dan Gielda bisa mengolahnya dengan gaya memikat untuk menghias ke-mainstream-annya.
Daniel digambarkan sebagai pria tampan. Dipertegas dalam narasi setiap kali Karina ngiler menatap Daniel. Sampai saya bosan dan hampir menjerit, "iya Karina…… saya tahu Daniel itu T-A-M-P-A-N!!" ^^
Sedangkan Karina ini mandiri dan cukup keras kepala. Sebagai wanita yang pernah hamil dan bertugas mengurusi ibu-ibu hamil di kampung, saya memang cerewet banget kalau soal kehamilan. Jadi saya sebal setengah mati karena Karina tidak bisa menjaga diri atau menjauhkan diri dari stres.
Itu kalau Karina jadi warga kampung saya, sudah saya seret ke Puskesmas buat dipantau bidan dan dicekoki PMT. Wkwkkk~
Saya biasa melihat chemistry kedua tokoh terbangun dari dialog keduanya. Sayangnya di novel Baby Proposal ini tidak banyak dialog yang menggigit. Terlalu banyak dialog basa-basi. Jadi saya merasa hambar membaca hubungan antara Daniel dan Karina. Rasanya cinta di antara mereka hanya cinta fisik bukan cinta yang terbangun dari interaksi mendalam.
Suasana baru terasa cair saat Karina punya kehidupan baru sebagai cook assistant di sebuah hotel. Karina mulai terlihat 'manusiawi' dengan interaksinya bersama Ken, Lim, juga Chef Betrand. Meski itu terjadi setelah separuh halaman lebih.
Yang menyenangkan dalam novel ini adalah kita disuguhi kehidupan keras sebagai koki di kitchen hotel. Besarnya tekanan yang dihadapi dan istilah-istilah dalam dunia perkokian mewarnai novel ini. Juga selipan informasi tentang budaya minum teh di Inggris yang mungkin belum diketahui beberapa pembaca. (Meskipun bukan informasi baru tapi senang karena penulis memasukkannya dalam novel).
Desain sampulnya punya konsep yang menarik. Lucu saja ada perut ibu hamil diberi pita kado. Tapi kesannya malah seperti Baby Gift bukannya Baby Proposal :)
Ada banyak kesalahan pemenggalan kata, misalnya:
Kar-ina (hal. 193)
Dan-iel (hal. 193)
ger-akan (hal. 204)
men-geluarkan (hal. 204)
dan masih banyak lagi. Kalau saya tulis semua nanti bisa panjang daftarnya. Hehe…
Sedangkan beberapa kesalahan penulisan dalam novel ini antara lain:
isakkannya --> isakannya (hal. 23)
tenggorokkan --> tenggorokan (hal. 215)
sedang sedang --> sedang (hal. 245)
di tata --> ditata (hal. 263)
bibirnya merahnya --> bibir merahnya (hal. 274)
Juga kata "keluar" semua ditulis terpisah menjadi "ke luar". Kalau menunjuk luar sih tentu harus dipisah, tapi kalau yang dimaksud "keluar dari rumah" kan tidak perlu dipisah.
Kesalahan tata kalimat:
* Aroma parfum yang wangi dari tubuhnya. --> Aroma parfum yang wangi menguar dari tubuhnya. (hal. 229)
* Tidak terdengar suara musik klasik yang biasanya menemani lelaki bekerja. --> Tidak terdengar suara musik klasik yang biasanya menemani lelaki itu bekerja. (hal. 232)
* Terdengar suara hanya potongan pisaunya mencincang sayuran. --> Suara yang terdengar hanya potongan pisaunya mencincang sayuran. (hal. 254)
Kesalahan tanda baca:
"Ayo, sekarang tiup lilinnya, perintah Daniel lembut. --> "Ayo, sekarang tiup lilinnya," perintah Daniel lembut. (hal. 215)
"Aku bisa jamin, Ken, janji Karina pelan… --> "Aku bisa jamin, Ken," janji Karina pelan… (hal. 280)
Dalam Baby Proposal juga terdapat inkonsistensi penulisan orang ketiga. Dalam satu paragraf, kata ganti orang ketiga ditulis ia dan dia.
Juga kata tidak dalam dialog berikut:
"Aku tidak mengerti, kenapa tiba-tiba dia nggak jadi datang-" (hal. 19)
Overall, Baby Proposal cukup ringan untuk dibaca saat santai. Atau jika pembaca menginginkan membaca novel setipe Harlequin namun dengan rasa lokal, novel ini bisa jadi pilihan.
Saya beri 2,5 bintang untuk Baby Proposal.