Judul buku: My Bittersweet Marriage
Penulis: Ika Vihara
Editor: Afrianty P. Pardede
Penerbit: Elex Media Komputindo
Tahun terbit: 2016
Tebal buku: 350 halaman
ISBN: 978-602-02-8243-5
BLURB
Aarhus. Tempat yang asing di telinga Hessa. Tidak pernah sekali pun terlintas di benaknya untuk mengunjungi tempat itu. Namun, pernikahannya dengan Afnan membawa Hessa untuk hidup di sana. Meninggalkan keluarga, teman-teman, dan pekerjaan yang dicintainya di Indonesia. Seolah pernikahan belum cukup mengubah hidupnya, Hessa juga harus berdamai dengan lingkungan barunya. Tubuhnya tidak bisa beradaptasi. Bahkan dia didiagnosis terkena Seasonal Affective Disorder. Keinginannya untuk punya anak terpaksa ditunda. Di tempat baru itu, Hessa benar-benar menggantungkan hidupny pada Afnan. Afnan yang tampak tidak peduli dengan kondisi Hessa. Afnan hanya mau tinggal dan bekerja di Denmark, meneruskan hidupny yang sempurna di sana.
Kata orang, cinta harus berkorban. Tapi, mengapa hanya Hessa yang melakukannya? Apakah semua pengorbanannya sepadan dengan kebahagiaan yang pernah dijanjikan Afnan padanya?
RESENSI
Kita akan berteman dan saling mengenal, lalu siapa tahu kita akan saling mencintai." (hlm. 68)
Saat sang mama menyuruh Hessa untuk berkenalan dengan anak laki-laki teman mama, Hessa sudah tahu akan ke mana arah perkenalan itu. Hessa pun menolak mentah-mentah gagasan perjodohannya. Apalagi dari hasil stalkingnya di internet, Hessa tahu Afnan adalah lelaki yang pintar, tampan dan mapan yang tinggal di Denmark, maka tentu cukup mencurigakan mengapa lelaki semacam Afnan perlu dicarikan jodoh oleh orangtuanya. Namun di pertemuan pertama mereka, Hessa tahu ia mulai terpengaruh pesona Afnan.
Sementara Afnan sendiri berkejaran dengan waktunya yang singkat di Indonesia. Ia tak punya banyak waktu untuk merayu dan membujuk Hessa. Maka dengan keterusterangan yang polos, Afnan mengajukan lamarannya pada Hessa. Lamaran yang diajukan tanpa paksaan, Afnan pasrah menunggu apa pun keputusan Hessa.
Tanpa dinyana, Hessa benar-benar mempertimbangkan tawaran Afnan, dan ia pun mengiyakan lamaran itu. Dengan hubungan pacaran jarak jauh singkat selama tiga bulan, dan obrolan penuh perencanaan setiap malamnya, Hessa pun resmi menjadi istri Afnan.
Namun rencana ternyata jarang mendekati kenyataan. Meski telah membuat kesepakatan dan persiapan, kepindahan Hessa ke Aarhus rupanya tak mulus. Jauh dari tanah kelahiran, jauh dari keluarga, tiba-tiba menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya, membuat Hessa limbung. Ia pun mengidap Seasonal Affective Disorder. Depresi yang membuat Hessa harus menunda keinginan untuk memiliki bayi, membuatnya makin sensitif karena tak diizinkan pulang ke Indonesia demi pernikahan adiknya, dan membuat Hessa merasa, hanya dirinyalah yang berkorban demi pernikahan ini.
Sanggupkah Hessa dan Afnan menyelesaikan riak-riak rumah tangga mereka?
-------------
My Bittersweet Marriage. Pernikahan memang selalu manis-manis pahit... atau justru pahit-pahit manis? ^^
Well, yang jelas pernikahan harus punya rasa agar tidak hambar dan hanya menjadi sebuah status yang wajib dijalani.
Membaca blurb novel ini membuat saya tertarik seketika. Kota yang asing dan menggelitik rasa ingin tahu saya, premis yang cukup menjanjikan dan disorder yang dialami sang tokoh utama, membuat saya bersemangat untuk membacanya.
Diceritakan menggunakan sudut pandang orang ketiga, My Bittersweet Marriage mengalur maju dengan lumayan lambat. Gaya bercerita Ika Vihara cukup menarik dan santai. Ceplas-ceplos apa adanya.
Beberapa hal dalam novel ini membuat saya curiga bahwa novel ini berangkat dari wattpad, dan ketika saya cek ternyata benar.
Kecurigaan saya berawal dari tanda baca petik tutup yang diselingi spasi dan atribut dialog yang kurang rapi atau tidak tersusun membentuk pola kalimat. Semacam:
"Begini ya rasanya mau menikahi istri kedua." Mikkel tertawa, langsung digaplok mamanya. (Hlm. 67)
Saya pribadi nggak terlalu mempermasalahkannya, karena saya bisa memahami maksudnya. Tapi memang alangkah baiknya jika atribut bisa lebih rapi.
Sedangkan saya suka banget dengan settingnya. Bikin kepo luar biasa. Saya suka membaca cerita dengan tempat-tempat yang unik, lain dari yang lain, dan ditulis dengan menarik serta detail. Ya lokasinya, ya suasananya, ya orang-orangnya.
Hessa sebagai gadis berusia 27 tahun tampil sebagai gadis mandiri dan cantik. Pekerja keras, suka mendongeng bagi anak-anak (saya sebenarnya pengin ini muncul di adegan dan bukan hanya dalam narasi), pintar masak, hmm~ istri idaman banget. Hessa gambaran kebanyakan wanita di usia akhir dua puluhan yang resah akan status lajangnya.
Hingga kemudian kemandiriannya baik dalam masalah finansial maupun kepercayaan diri runtuh ketika tiba di tanah asing. Hessa bagai tercerabut dari kenyamanannya, kesulitan beradaptasi hingga mengalami seasonal affective disorder.
Sementara Afnan adalah pria keturunan Denmark-Indonesia yang kaku, selalu tertantang untuk berkompetisi dan nggak romantis blas. Ahahaha... tapi tindakan spontannya kadang bikin meleleh juga sih.
Secara keseluruhan, karakter dalam novel ini menarik dan punya ciri. Dalam berperilaku karakter-karakter ini cukup menonjolkan ciri mereka, namun dalam berdialog, sayangnya semua tokoh masih seragam. Gaya bicaranya terdengar satu "suara". Bahkan para mama saja gaya bicara dalam dialognya masih sama dengan gaya bicara Hessa, yang usianya jauh lebih muda.
Meski cenderung flat di awal cerita, namun kisah mulai menarik ketika seasonal affective disorder Hessa muncul. Bagaimana tanda-tandanya, apa yang dirasakan Hessa dan bagaimana usaha mereka untuk mengatasinya cukup detail dijabarkan. Memberi wawasan baru. Memberi saya teman baru karena saya pun penderita disorder. Sungguh diperlukan ketabahan dan kesabaran luar biasa bagi suami yang memiliki istri penderita disorder. Di sini saya merasa manusiawinya Afnan dalam mendukung Hessa. Bahwa kadang si suami pun mengalami kelelahan dalam menjaga perasaan sang istri. Walau ada saat saya merasa pertengkaran mereka childish banget, layaknya pasangan usia muda, bukan gambaran pernikahan pria dan wanita di usia akhir dua puluhan. Tapi memang... seperti itulah pernikahan. Salah paham, bertengkar, berkompromi, berdamai, salah paham lagi, dan seterusnya bagai sebuah siklus. Gejolak ringan inilah yang jadi manis-pahit pernikahan yang coba disajikan dalam My Bittersweet Marriage.
Untuk sampul, aaah saya suka banget. Warnanya manis, dan sepeda sampai kapan pun menyimpan romansa pribadi bagi saya. Desain di dalam novel juga cantik dan bikin enjoy dalam membaca.
So, novel ini saya rasa layak untuk jadi bacaan di kala senggang. Perlu waktu yang spesial karena cerita cenderung flat, tapi ada wawasan dan banyak hal yang bisa kita petik dari kisah di dalamnya. Good job Ika Vihara, semoga sukses untuk My Bittersweet Marriage dan novel-novel selanjutnya :)
++++++++GIVEAWAY TIME++++++++++
Sudah baca review My Bittersweet Marriage? Sudah siap merasakan pahit-manis pernikahan Afnan dan Hessa? Kalau siap, saya mau bagikan satu novel My Bittersweet Marriage buat satu orang yang beruntung.
Caranya mudah saja:
1. Peserta tinggal di Indonesia atau memiliki alamat pengiriman di Indonesia.
2. Follow twitter @IkaVihara dan @KendengPanali lalu share giveaway ini dengan hashtag #MyBittersweetMarriage dan jangan lupa untuk mention kami berdua.
3. Follow blog ini via email, GFC atau G+ (optional)
4. Jawab pertanyaan di bawah ini di kolom komentar dengan mencantumkan nama | link share | alamat email
Kamu pilih mana pacaran dulu baru menikah atau menikah dulu baru pacaran? Apa alasannya?
5. Giveaway berlangsung hanya 4 hari dan akan ditutup tanggal 23 April 2016 pukul 23.59 WIB.
6. Jika ada pertanyaan jangan segan colek saya di twitter ya... good luck ;)
***UPDATE***
Haiii... setelah bersenang-senang selama 4 hari sekarang tiba waktunya untuk mengumumkan satu orang yang beruntung mendapatkan novel My Bittersweet Marriage.
Sebelumnya saya ucapkan terima kasih pada teman-teman yang telah berpartisipasi dalam giveaway kali ini. Jawaban kalian keren semua !!
Namun tetap saja harus memilih satu di antara semua jawaban ini. Maka yang beruntung adalah....
Cahya Widyastutik
@cahyawid
Selamaaaat yaa... saya tunggu data diri kamu via email ke nurinawidiani84(at)gmail(dot)com paling lambat 2x24 jam ya.
Bagi yang belum beruntung jangan sedih. Nurina Mengeja Kata bakal ngadain blogtour lain untuk seru-seruan bareng. Nantika yaa :)