Kamis, 31 Maret 2016

[Resensi: Perfect Purple - Indah Hanaco] Kisah Cinta di Tengah Penyelamatan Paus


Judul buku: Perfect Purple
Penulis: Indah Hanaco
Penyunting naskah: Moemoe Rizal dan Irawati Subrata
Desain sampul: Inekeu Rahayu
Desain isi: Kulniya Sally
Proofreader: Febti Sribagusdadi Rahayu
Penerbit: Pastel Book
Tahun terbit: Januari 2016
Tebal buku: 196 halaman
ISBN: 978-602-7870-64-2




BLURB

Gadis keras kepala ini bernama Milly. Dia menyukai ungu, dan tahu apa yang dia inginkan. Masuk jurusan pilihan ibunya bukanlah keinginannya. Sementara itu berkampanye menyelamatkan paus minke adalah keinginannya. Apa pun risikonya.

Milly lantas mengarungi kapal berwarna ungu, berlayar menuju kutub selatan yang tampak keunguan dari kejauhan. Dia akan berupaya menyelamatkan paus dari perburuan. Mengenal orang-orang yang mendedikasikan nyawanya demi lingkungan. Dan, membenci mereka yang mengeruk sumber daya alam demi uang.

Namun, meskipun keras kepala sebetulnya keinginan Milly terus berubah. Mungkin suatu hari dia akan berhenti, dan kembali menjadi gadis biasa dari Pematangsiantar. Namun Milly bertemu laki-laki yang mengubah hidupnya di atas kapal. Mengajarkannya deburan menyenangkan selain ombak dan keindahan warna ungu. Yaitu ...


RESENSI

Mendekati kelulusan, SMA Milly di Pematangsiantar kedatangan tamu istimewa. Seorang aktivis lingkungan dari Sea Not For Sale, sebuah organisasi konservasi lautan non-profit yang berusaha menyelamatkan hewan-hewan laut langka dan mecegah kerusakan di laut. Bukan hanya membagi kisah tentang petualangannya berkampanye melawan perburuan paus, Neal O'Mara ternyata juga membuka pendaftaran anggota baru yang akan direkrut untuk berkampanye bersamanya.
Mendengar kesempatan itu, Milly pun berusaha mati-matian agar diterima. Gadis itu melakukan segala usaha agar bisa ikut berkampanye. Meskipun rasa antusiasmenya bukan sepenuhnya karena ingin menyelamatkan paus.
Ketika berhasil mendapatkan tiket emas dan bergabung dengan aksi kampanye SNFS, Milly seketika menyesal. Berlayar di tengah lautan luas, dihantam badai dan mendapati beberapa insiden membuat Milly mual. Ia mulai menyadari caranya lari dari masalah bukanlah jalan yang tepat.
Hingga seekor paus terbunuh. Melihat kejadian itu membuat benak Milly terguncang. Seluruh kru kapal pun mati-matian berusaha mencegah pemindahan paus ke sebuah kapal pabrik. Di titik ini, Milly menyadari usaha Neal dan seluruh krunya adalah tindakan nyata yang luar biasa.
Ketika akhirnya ia berhasil dekat dengan Neal dan berbagi rahasia-rahasia kecil mereka, Milly merasa semakin terikat dengan SNFS. Sayang kedekatan mereka memancing kemarahan Deborah, gadis yang selalu menempel Neal ke manapun.
Berhasilkah kru SNFS mencegah kematian paus minke? Akankah Milly melanjutkan kampanye bersama SNFS? Lalu bagaimana kelanjutan hubungan Milly dan Neal?

----------------

Saya sudah membaca dua buku karya Indah Hanaco yang berhubungan tentang aktivis laut, yaitu Cinta Sehangat Pagi dan Tuhan untuk Jemima. Di kedua novel tersebut diceritakan bahwa tokoh utamanya adalah aktivis laut yang (pernah) berusaha menyelamatkan paus dari kebrutalan industri. Jadi saya sudah lumayan akrab dengan isu penyelamatan paus ini.

Namun yang membedakan Perfect Purple dari dua novel tersebut adalah porsi kampanye dan latarnya. Di Perfect Purple, peran Neal dan Milly dalam penyelamatan paus benar-benar menjadi porsi utama, dan latar yang digunakan adalah benar-benar aktifitas kampanye mereka di tengah lautan dan berhadapan dengan kapal-kapal penangkap paus.

Itu sebabnya saya mendapati bahwa novel ini begitu seru dan mendebarkan. Baru di buku inilah Indah Hanaco menceritakan dengan detail bagaimana cara aktivis bekerja. Suasananya dibangun dengan baik, bagaimana Milly berusaha menyesuaikan diri, bagaimana tanggapan dan keakraban kru kapal, dan bagaimana situasi tegang terbangun begitu seekor paus dibantai.
Tampaknya riset yang dilakukan Indah Hanaco benar-benar menyeluruh, saya malah sampai curiga jangan-jangan penulis ini bukan hanya sekedar menonton film dokumenter Whale Wars, tapi sudah mengintili Paul Watson dan Sea Sepherd Conservation Society-nya. :))
Yap.. yap.. novel ini memang lagi-lagi terinspirasi dari Sea Sepherd Conservation Society.

Pengkarakteran dalam novel Perfect Purple terasa pas. Beberapa novel Indah Hanaco menampilkan tokoh heroine yang sedikit terlalu bijak yang kadang nggak begitu sesuai dengan usianya, tapi di Perfect Purple, saya mendapati seorang heroine yang anak SMA banget. Keras kepala, merasa tindakan dan keputusannya benar, punya rasa gentar namun juga punya kekuatan untuk berjuang. Dan... sensitif. Ahahahaa... lucu juga mendapati Milly langsung mundur teratur begitu mendapat konflik kecil dari Neal.
Neal sendiri tadinya cukup asing bagi saya. Meski sudah melakukan dialog dengan Milly di Pematangsiantar, saya belum menemukan karakternya. Baru ketika mendapati Neal ikut terjun sendiri melakukan aksi penyelamatan paus, saya terkesan. Apalagi ketika Neal berdialog santai dengan Milly, duh langsung meleleh. Rasanya Neal ini santai, ramah dan lembut. Tapi kalau udah bad mood... langsung berubah auranya. Huhuhuuu... tapi saya malah suka. Berasa manusiawi dan nggak berlebihan.

Novel ini beralur maju dan menggunakan sudut pandang orang ketiga, yaitu sudut pandang Milly. Bahkan saat Neal dan kru lain mencoba menggagalkan pemindahan daging paus, dari sisi Milly lah ketegangannya digambarkan. Aksi yang menurut saya mungkin akan lebih menegangkan bila ditulis dari sisi Neal. Tapi... karena ini perjalanan kisah Milly, saya rasa memang lebih relevan jika Milly yang bercerita.

Overall saya suka dengan novel Perfect Purple ini. Banyak hal bisa didapat dari novel ini. Bukan hanya tentang aksi heroik penyelamatan paus tapi juga pengetahuan-pengetahuan ringan yang selalu diselipkan Indah Hanaco di setiap novelnya. Jadi, nggak rugi deh baca novel ini. Apalagi Neal dan Milly pasangan yang maniiiis banget, malu-malu tapi unyu ;)

2 komentar:

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

Posting Komentar

 

Nurina mengeja kata Published @ 2014 by Ipietoon