Jumat, 06 Februari 2015

Resensi Between Shades of Gray

Judul buku : Between Shades of Gray
Penulis : Rita Sepetys
Penerbit : Noura Books
Penerjemah : Ingrid Nimpoeno
Penyunting : Rika Iffati Farihah
Tebal buku : 386 hal
Cara dapat : hadiah kuis #BestMoment2014


BLURB

Para tentara menerobos masuk ke gubuk kami sambil mengacungkan senapan... menyuruh kami berdiri dan menunggu di luar gubuk. Kami mulai berbaris lambat sambil menyeret barang-barang kami. Sebuah truk besar terparkir di dekat kantor. Komandan berdiri di beranda bersama seorang perwira yang tak kukenal. Mereka mulai meneriakkan nama-nama sesuai urutan abjad. Orang-orang naik ke bagian belakang truk.
Aku menatap Andrius. Matanya menemukan mataku. "Aku akan menjumpaimu," katanya. Aku tidak mengeluarkan satu suara pun. Namun, untuk pertama kalinya setelah berbulan-bulan, aku menangis. Air mata menyembul dari rongga mata kering dan mengaliri pipiku dalam satu aliran cepat. Aku berpaling. Kami berjalan menuju truk dan naik ke dalamnya. Aku menunduk memandang Andrius. Mesin menyala dan meraung. Aku melambaikan tangan untuk mengucapkan selamat tinggal.
Bibir Andrius membentuk kata-kata "Aku akan menjumpaimu." Dia mengangguk sebagai penegasan. Aku membalas anggukannya.
Namun, aku ragu dia akan menemukanku, andai dia tahu ke mana tentara NKVD akan membawa kami.


REVIEW

Between Shades of Gray menceritakan tentang Lina Vilkas seorang gadis usia 15 tahun yang pada suatu malam diciduk oleh tentara NKVD dari rumahnya bersama ibu dan adik lelakinya.
Mereka dideportasi dari Lithuania ke Siberia bersama orang-orang yang dianggap anti-Soviet. Dan selama perjalanan Lina berusaha membuat pesan rahasia berupa gambar-gambar simbol untuk diedarkan. Berharap pesan itu sampai ke tangan ayahnya yang terpisah dari mereka.
Lina terus menyimpan harapan bahwa mereka akan kembali ke tanah air mereka secara utuh dan lengkap. Sementara itu ia menyaksikan satu per satu, orang-orang yang dideportasi bersamanya, gugur secara mengenaskan.

------------

Novel ini begitu kelam dan mematahkan hati, bahkan sejak kalimat pembuka paragraf pertama bab satu.
"Aku bergaun tidur saat mereka mencidukku." (Hal 2)
Dan selanjutnya kisah bergulir antara rasa pilu, harapan, keputusasaan dan kesedihan. Ada saat-saat dimana adegan yang diceritakan begitu mengenaskan, hingga tangan terasa gatal ingin melompati halaman. Terutama saat bayi Ona meninggal. Saya sampai memeluk bayi saya erat-erat seusai membacanya :(
Meski hanya fiksi, tapi kematian anak-anak dan bayi bukanlah hal yang mudah untuk dibaca. (˘̩̩̩_˘̩ƪ)
Plotnya yang maju dengan beberapa kali flashback ditulis dengan begitu luwes. Entah itu perkataan seseorang atau suasana, bisa membawa kembali kenangan masa lalu yang membuat cerita semakin kontras. Bahagia di masa lalu dan menderita di masa kini.
Penerjemahan sempurna dan saya sama sekali tidak menemukan typo. Perfect!

Tokoh yang saya suka adalah Elena Vilkas, ibu Lina dan Jonas. Elena begitu tegar, cerdas dan berani. Ia mempertahankan mati-matian agar mereka bertiga tetap bersama-sama. Elena juga yang terasa paling waras di antara para tahanan lainnya. Selain Andrius Arvydas, bocah lelaki kuat yang menjalin roman canggung dengan Lina.
Sayangnya romansa di cerita ini hanya sedikit. Hubungan Lina dan Andrius di tengah penderitaan tidak digali dalam. Saya bahkan sempat curiga pada Nikolai Kretzsky yang sepertinya menaruh perasaan. Entah pada Lina atau pada Elena XD
Tapi kembali lagi, karena novel ini adalah hisfic, yang berusaha mengisahkan Perang Dunia dan dominasi Soviet dari sisi penduduk Lithuania, tentunya kisah cinta bukan sajian utama novel ini.

TEBAR-TEBAR QUOTE

Pernahkah kau bertanya-tanya berapa nilai nyawa manusia? Pagi itu, nyawa adikku setara nilainya dengan arloji-saku. (Hal 28)
"Dengarkan," kataku. "Para lelaki." Suara itu semakin lantang. Semakin lantang. Mereka sedang menyanyi, menyanyi sepenuh tenaga. Andrius ikut menyanyi, lalu adikku dan lelaki berambut kelabu. Dan, akhirnya lelaki botak bergabung, menyanyikan lagu kebangsaan kami. Lithuania, tanah air para pahlawan...
Aku menangis. (Hal 68)
Semangat melambung. Andrius dan Jonas berteriak dan bersorak. Miss Grybas mulai melantunkan "Bawa Aku Kembali ke Tanah Airku". Orang-orang saling berpelukan dan bersorak-sorai.
Hanya Ona yang diam. Bayinya sudah mati. (Hal 77)
"Rasa humor kita," kata Ibu dengan mata basah gara-gara tertawa. "Mereka tidak bisa merampas itu dari kita, bukan?" (Hal 137)
"Kostas," desah Ibu. "Dia begitu kikuk, tapi begitu tulus. Terkadang ada semacam keindahan dalam kekikukan. Ada cinta dan emosi yang berupaya mengungkapkan diri, tapi pada saat itu hanya berakhir dengan kekikukan. Bisakah dimengerti?" (Hal 177)
"Tidak. Jangan takut. Jangan memberi mereka apa-apa, Lina, bahkan rasa takutmu." (Hal 267)
Saya beri 3 BINTANG untuk Between Shades of Gray, karena dari novel ini saya mendapat pelajaran tentang ketegaran dan keberanian dalam situasi terberat dan tersulit sekalipun. (.)

3 komentar:

copret mengatakan...

menurutku, nikolai menyimpan hati pada elena?

copret mengatakan...

boleh tanya tidak, tentang penokohan mereka. tokoh utamanya Lina, Elena dan Andrius? atau hanya Lina tokoh utamanya ya? sedang ada tugas kritik misesis, dan masih belum terlalu paham. soalnya semua tokoh berpengaruh menurutku

Kendengpanali.blogspot.com mengatakan...

Haee... maaf baru kebaca 😭😭 aku pikir Elena termasuk tokoh utama karena dia terus jadi bagian penting cerita..

Posting Komentar

 

Nurina mengeja kata Published @ 2014 by Ipietoon