Tampilkan postingan dengan label Jenny Han. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jenny Han. Tampilkan semua postingan

Minggu, 29 November 2015

[Resensi: It's Not Summer Without You - Jenny Han] Musim Panas yang Tak Sempurna


Judul buku: It's Not Summer Without You
Sub judul: Tak Sempurna Tanpamu
Penulis: Jenny Han
Penerjemah: Chefira Inda P
Desain sampul: Ellina Wu
Penerbit: Gradien Mediatama
Tahun terbit: 2013 (cetakan ketiga)
Tebal buku: 295 halaman
ISBN: 978-602-208-051-0



BLURB

Seorang gadis. Dua lelaki bersaudara. Kepada siapa ia akan melabuhkan hatinya?
Hari-hari untuk bermalas-malasan bagi Isabel (Belly), telah usai. Musim panas panjang yang hangat di rumah pantai sahabat keluarganya, telah berakhir. Musim panas kali ini, menjadi musim panas yang berbeda.
Conrad, lelaki impian seumur hidup Belly, yang kepadanya hatinya selalu tergetar, tidaklah mudah direngkuh. Suatu ketika, lelaki itu menghilang begitu saja. Membawa serta hatinya.
Sementara Jeremiah, adik Conrad yang rupawan, selalu menjadi sahabat terbaik Belly. Namun, benarkah persahabatan sudah cukup baginya?
Tak ada yang lebih diinginkan Belly selain kerinduan agar segala sesuatunya tidak pernah berubah. Namun, kenyataan hidup berbicara lain. Tak terelakkan baginya. Ia harus milih dab menempuh persimpangan jalan.

RESENSI

Musim panas tahun ini, dilalui Belly tanpa Conrad, Jeremiah, Susannah dan rumah musim panas di Cousins. Segalanya berbeda tahun ini. Musim panas bersama kedua cowok itu telah berakhir bersamaan dengan rasa berkabung mereka.
Tak ada lagi rumah musim panas. Tak ada lagi Susannah. Dan tak akan ada lagi Conrad. Setelah putus dengan Conrad seusai pesta dansa dan setelah melihat Conrad mencari penghiburan pada gadis lain, Belly telah mengucapkan kata-kata kasar pada Conrad, yang membuat mereka tak lagi saling bicara.
Tapi Belly tetap saja tak bisa lupa. Pada kedukaaannya, dan terutama pada Conrad.
Hingga Jeremiah menghubunginya dan meminta tolong padanya untuk mencari Conrad karena Conrad kabur di tengah ujian musim panas. Ke mana Conrad? Mengapa ia lari?
Belly dan Jeremiah menyusuri jejak Conrad hingga ke rumah musim panas. Di sana mau tak mau Belly harus berhadapan dengan Conrad. Bertiga di rumah musim panas, cinta segitiga itu tak lagi bisa disembunyikan. Siapa yang menyerah dan siapa yang akan tetap mengejar? Bagaimana nasib rumah musim panas itu tanpa Susannah?

------------

Dibanding dengan seri pertamanya, The Summer I Turned Pretty, novel ini lebih menarik diikuti. Tentunya karena cinta segitiga di antara Belly, Conrad dan Jeremiah makin seru dan makin runyam.

Saya mendapati Belly sudah sedikit dewasa dalam bersikap. Nggak se-childish dan nyebelin seperti di seri pertama. Belly mulai bisa rasional meskipun kata-katanya pada Conrad di hari berkabung itu nggak bisa saya maafkan.
Conrad semakin terasa misterius dan membuat saya penasaran terhadap siapa sebenarnya lelaki yang ada dibalik segala sifat diam dan murung itu. Ada kalanya ia bisa lepas dan mudah untuk dicintai, ada kalanya ia menyembunyikan rapat-rapat perasaannya.
Jeremiah masih menjadi malaikat bagi saya. Kehadirannya selalu terasa menghangatkan cerita, meski ia pun mulai berkembang menjadi sosok lelaki yang serius dan siap mendapatkan apa yang ia mau. Saya paling suka ketika ia akhirnya berani menunjukkan pada Conrad bahwa ia pun menginginkan Belly. Aww~ berhati-hatilah Conrad!

Dengan menggunakan alur maju mundur, kali ini bukan hanya Belly yang berkisah sebagai orang pertama, tapi ada juga "aku" dari sisi Jeremiah. Tadinya saya pikir akan ada juga POV dari sisi Conrad tapi ternyata nggak ada. Mungkinkah POV Conrad disiapkan Jenny Han nanti di buku ketiganya?

Jeremiah tentunya memberi sudut pandang lain yang semakin menarik. Menyoroti cinta segitiga mereka dari sisinya yang terkadang ingin mengalah namun ada kalanya ingin mendapatkan perhatian penuh Belly.

Konfliknya naik turun dan bikin geregetan. Terutama ketika tiba di momen Belly dan Conrad. Chemistry mereka mulai terbentuk dan terasa lebih meletup-letup diibanding seri pertama.

Yang menjadi catatan saya adalah adegan Conrad yang meminta kalungnya kembali pada Belly. Ini sama persis seperti adegan Kavinsky yang meminta kalungnya dari Lara Jean di P.S. I Still Love You. Dan dikarenakan novel ini terbit lebih dulu, membuat saya menyayangkan kenapa ada adegan berulang pada dua serial yang berbeda. Apakah Jenny Han kesulitan mencari adegan paling pedih dalam suatu hubungan selain si cowok meminta barang pemberiannya? Yaah, meskipun dalam kasus Belly, kalung itu nggak diberikan Conrad secara langsung.

Saya menikmati membaca It's Not Summer Without You karena kisah cinta segitiga yang semakin menarik dalam novel ini. Huff... sudah nggak sabar rasanya untuk membaca buku ketiganya.

TEBAR-TEBAR QUOTE

"Setiap orang harus melupakan cinta pertamanya, itulah ritual kehidupan ini." (hlm. 15)

Kau tidak akan pernah tahu kapan kali terakhir kau akan melihat suatu tempat. Atau, seseorang. (hlm. 140)

Bagaimana mungkin dua orang yang dulu pernah dimabuk asmara tidak pernah bertengkar, bertengkar tidak hanya dengan pasangan, tapi juga demi pernikahan mereka? (hlm. 199)

Saat itu barulah aku mengerti. Aku akhirnya mengerti. Bukan pikiran seseorang yang berarti. Melainkan tindakan nyatalah yang berarti, manifestasi terhadap seseorang. Niat di balik semua itu tidaklah cukup. Tidak bagiku. Tidak lagi. Tidak lagi cukup untuk mengetahui bahwa jauh di lubuk hatinya, dia mencintaiku. Kau harus benar-benar mengucapkannya kepada seseorang, menunjukkan bahwa kau peduli. (hlm. 282)

Kamis, 26 November 2015

[Resensi: The Summer I Turned Pretty - Jenny Han] Cinta Musim Panas yang Mengubah Segalanya


Judul: The Summer I Turned Pretty
Sub judul: Ketika Aku Menjelma Cantik
Penulis: Jenny Han
Penerjemah: Chefira Inda P
Desain sampul: Ellina Wu
Foto sampul: ShutterStock
Penerbit: Gradien Mediatama
Tahun terbit: 2013 (cetakan ke 3)
Tebal buku: 286 halaman
ISBN: 978-602-208-050-3



BLURB

Seorang gadis. Dua orang pemuda. Dan, musim panas yang mengubah segalanya.

Setiap kali musim panas tiba, Isabel (Belly) dan keluarganya menghabiskan waktu bersama keluarga Conrad dan Jeremiah di rumah musim panas mereka di Cousins Beach—sejak mereka masih belia. Tahun demi tahun berlalu. Namun musim panas kali ini, Conrad dan Jeremiah telah menjadi pemuda-pemuda yang mencuri hati para gadis, sementara si anak bawang Belly telah menjelma menjadi seorang gadis remaja yang rupawan.
Belly telah memuja Conrad semenjak ia dapat mengingat hal itu. Namun, Jeremiah lebih lugas dalam mengutarakan isi hatinya. Di antara keduanya, hadir Cam—seseorang yang muncul dengan perhatian mendalam di masa kecil mereka.
Apakah musim panas kali ini akan menjadi musim panas berbeda yang akan mengubah segalanya?

RESENSI

Musim panas tahun ini Belly kembali mengunjungi rumah musim panas milik Susannah, sahabat ibunya. Musim panas adalah musim yang paling ditunggu Belly, karena di musim inilah ia bisa bertemu Conrad dan Jeremiah, kedua putra Susannah. Terutama bertemu Conrad.
Sejak kecil Belly telah memuja Conrad, si sulung dari kakak-beradik Fisher. Meskipun setiap musim panas ia selalu saja tersisihkan ketika para cowok–Conrad, Jeremiah dan Steven, kakak Belly–melakukan kegiatan. Tapi tahun ini, Belly bertekad untuk membuat Conrad memandangnya, sebagai seorang gadis yang hampir berusia 16 tahun.
Kedatangan mereka disambut hangat oleh Susannah dan Jeremiah. Tapi suasana hati Conrad begitu buruk. Merasa kesal karena Conrad tetap mengabaikannya, Belly pun berkenalan dengan Cam, seorang cowok yang ternyata sudah menyukainya sejak ia masih si itik buruk rupa.
Belly menghabiskan musim panasnya bersama Cam, dan balas mengabaikan Conrad. Ia bahkan mengabaikan ibunya dan Susannah. Belly tak bisa berhenti menemui Cam, karena selain Cam begitu baik, bagaimanapun juga Belly menyadari bahwa Conrad mulai cemburu.
Apakah Belly berhasil melupakan cinta masa kecilnya? Mengapa Conrad bertingkah begitu berengsek dan bagai siap meledak kapan saja? Apakah musim panas ini akan jadi musim panas terakhir mereka?

-----------------

Semula saya pikir The Summer I Turned Pretty akan menjadi novel yang romantis. Bagaimanapun, seorang cewek yang tetap menjaga cinta masa kecilnya tentunya adalah cewek yang romantis. Sayangnya adegan-adegannya masih kurang menggigit. Berbeda dengan serial To All The Boys I've Loved Before yang adegan bikin melelehnya bertebaran di mana-mana.

Novel ini beralur maju mundur dan diceritakan dengan POV orang pertama yaitu dari sudut pandang Belly sebagai "aku". Namun Belly menjadi "aku" yang serba tahu, karena ia bisa tahu persis kapan Conrad memperhatikannya, kapan Conrad mengawasinya, atau kapan Conrad menjadi tegang karena cemburu. Hal ini membuat Belly terasa narsis banget karena sok sadar kalau sedang diperhatikan :))

Tokoh favorit saya tentu saja Conrad. Cowok yang cuek dan misterius tapi selalu tampil membela Belly. Meski pendiam dan penyendiri, perhatian-perhatian kecilnya pada Belly bahkan ketika kecil saya rasa manis juga.
Sedangkan Jeremiah memang tokoh yang mudah menarik perhatian. Jere-lah yang selalu membanyol untuk meredakan suasana. Jere tipe cowok yang aman untuk dicintai dan nggak akan membuat sakit hati.
Sedangkan Belly saya anggap cukup mengesalkan karena mudah ngambek. Belly membenci cewek-cewek cantik yang dangkal karena memuja Conrad, padahal ia juga begitu. Belly cantik. Ia memuja Conrad. Ia suka diperhatikan cowok-cowok di sekitarnya. Dan ia juga gampang ngambek. How childish she is. Bahkan ia lari ke pelukan Cam pun hanya karena kesal pada Conrad.

Saya suka momen-momen singkat antara Conrad dan Belly yang mestinya penuh letupan, sayang chemistry mereka kurang kuat jika dibanding chemistry Belly dan Jeremiah.
Dan yang paling membuat saya tersentuh adalah hubungan Conrad dan Jeremiah. Jenny Han sukses membuat chemistry di antara mereka berdua.

Penerjemahannya bagus meski ada sedikit typo. Tapi saya masih bisa menikmati aliran ceritanya.

Cukup menyenangkan membaca novel ini, meski saya dibuat iri setengah mati pada Belly. Sementara sifatnya nggak banget menurut saya. Yaah... let's see what will happen in second book, It's Not Summer Without You, semoga saja Belly bisa lebih bijak menghadapi Conrad ^^

TEBAR-TEBAR QUOTE

Kemenangan akan seribu kali lebih manis saat kau diremehkan. (hlm. 143)

Aku bertanya-tanya dalam hati memang seperti inikah cinta masa kecil: mati, merintih, perlahan, dan kemudian menghilang. (hlm. 210)

Rabu, 04 November 2015

[Blogtour & Giveaway] P.S. I Still Love You - Jenny Han



Hai! Siapa di sini yang kangen dengan Lara Jean, si gadis unik di To All The Boys I've Loved Before? Siapa nih yang tadinya #TeamJosh? Apakah kalian ingin tetap mendukung Josh atau siap untuk jadi #TeamJohnAmbrose? Dan siapa di antara kalian yang kekeuh setia jadi #TeamPeter? :))

Untuk tahu jawabannya, kalian harus baca P.S. I Still Love You. Apa? Belum punya bukunya? Oohh... tenang jangan manyun, karena Penerbit Spring yang baik hati akan membagikan DUA novel P.S. I Still Love You buat kalian di blog ini ^^

Caranya mudah kok:

1. Peserta tinggal di Indonesia atau mempunyai alamat pengiriman di Indonesia.
2. Giveaway akan berlangsung selama 2 pekan, yaitu dari hari Rabu, 4 November 2015 - 18 November 2015. Pemenang akan diumumkan dalam 2-3 hari setelah penutupan.
3. Dipersilakan meninggalkan komentar di resensi P.S. I Still Love You di sini
4. Follow twitter @PenerbitSpring & @KendengPanali dan like fanpage Penerbit Spring di facebook juga ya.
5. Follow blog ini via GFC (Google Friend Connect) atau email.
6. Share giveaway ini dengan hashtag #GAPSISLY dan mention akun twitter saya dan Penerbit Spring.
7. Jawab pertanyaan berikut dengan mencantumkan nama, akun twitter, alamat email, dan link share. Pertanyaannya adalah:

Jika kamu terlibat skandal memalukan yang tersebar ke seluruh sekolah dan internet seperti Lara Jean, apa yang akan kamu lakukan untuk menghadapi penilaian orang-orang di luar sana?

8. Jika ada pemenang yang sama yang telah dipilih host yang lain, maka host berhak memilih ulang pemenang.
9. Pemenang diharuskan mengirim email konfirmasi ke nurinawidiani84@gmail.com, email ditunggu paling lambat 2x24 jam setelah pengumuman. Jika dalam waktu tersebut tidak ada konfirmasi apa pun, maka saya akan memilih pemenang lain.

Eits... selain giveaway ini masih ada Kuis Finale dari Penerbit Spring untuk mendapatkan novel P.S. I Still Love You dan paket Emerald Green Label lho.
Caranya kalian harus mengumpulan setiap keping pertanyaan dari seluruh host blogtour ini. Susun semua pertanyaan dan jawabannya ke dalam satu image dan poskan di wall fanpage Penerbit Spring. Jawabannya bisa kalian cari dengan membaca resensi dari host. Pertanyaan Kuis Finale dari blog ini adalah:



Simpan baik-baik ya pertanyaan dan jawabannya :)


Kalian juga bisa mengikuti blogtour dari Blog host lainnya:

1. Biondy Alfian: kireinasekai.blogspot.co.id
2. Fikriah Azhari: fikriah-bookaddict.blogspot.co.id
3. Tri Indah Permatasari: utsukijurnal.blogspot.co.id
4. Neski Andyni: escapeintofantasyworld.blogspot.co.id
5. Fransisca Susanti: bookluvluv.blogspot.co.id
6. Rany Dwi Tanti:  mizukeume.blogspot.co.id
7. Dini Y. Nurhasanah: dhynhanarun.blogspot.co.id
8. Sri Sulistyowati: kubikelromance.com
9. Dian S Putu Amijaya: dianputu26.blogspot.co.id
10. Neneng Lestari: ntarienovrizal.blogspot.co.id
11. Nurina Widiani: kendengpanali.blogspot.co.id (Here you are! ^^)
12. Abduraafi Andrian: bibliough.blogspot.co.id
13. Athaya Irfan: palapakelapakepala.blogspot.co.id
14. Maggie: iamnumberthirteen.blogspot.co.id

*****************************************

Dan kini tiba waktunya untuk mengumumkan dua orang yang beruntung mendapatkan novel P.S. I Still Love You, mereka adalah:

Deena @DEENAmond
dan
Veny @yutakaNoYuki

Selamaaat yaaa~ kalian akan saya hubungi untuk pengiriman data diri dan alamat pengiriman.

Bagi yang belum beruntung, jangan sedih. Kalian bisa mengikuti blogtour ini di blog yang lain. Selamat mencoba :)

[Blogtour & Resensi P.S. I Still Love You - Jenny Han] Ketika Jatuh Cinta pada Cinta



Judul buku: P.S. I Still Love You
Sekuel dari: To All The Boys I've Loved Before
Penulis: Jenny Han
Penerjemah: Airien Kusumawardani
Penerbit: Penerbit Spring
Tahun terbit: September 2015
Tebal buku: 356 halaman
ISBN: 978-602-71505-3-9
Available at: bukupedia.com



BLURB

Lara Jean tidak mengira akan benar-benar jatuh cinta pada Peter.

Dia dan Peter tadinya hanya berpura-pura. Tapi tiba-tiba saja mereka tidak lagi pura-pura. Sekarang, Lara Jean tambah bingung dengan perasaannya dan juga dengan situasi yang dia hadapi.

Saat seorang pemuda dari masa lalunya tiba-tiba kembali ke dalam kehidupannya, percikan yang pernah dia rasakan pun kembali.
Bisakah seorang gadis jatuh cinta pada dua pemuda sekaligus?

Buku ini adalah sekuel dari
To All the Boys I've Loved Before, tempat kita bisa merasakan cinta pertama lewat Lara Jean.

Cinta tidak pernah mudah, tapi mungkin itulah yang membuatnya luar biasa.

RESENSI

Lara Jean kembali menulis surat untuk Peter. Kali ini surat cintanya begitu panas karena ia mencurahkan segala perasaannya sebagai gadis 16 tahun yang sedang jatuh cinta dan menginginkan kekasihnya kembali.
Dan di malam Tahun Baru, akhirnya Lara Jean berbaikan dengan Peter dan kembali berpacaran. Pacaran sungguhan. Bukan lagi pacaran pura-pura seperti sebelumnya. Namun tetap saja, mereka menyepakati beberapa hal sebagai kontrak. Beberapa di antaranya mereka harus jujur satu sama lain dan tak boleh saling menyakiti hati.
Sayangnya bencana terjadi tepat sebelum hari pertama masuk sekolah. Seseorang telah merekam adegan ciuman panasnya dengan Peter di pemandian air panas dan diposting di akun instagram! Lara Jean hampir terpuruk kalau saja Margot, kakaknya yang sedang libur dari kuliahnya di Skotlandia, tidak ada di sisinya dan mendukungnya.
Lara Jean yakin bahwa Genevieve-lah dalang dibalik tersebarnya video itu, tapi Peter menolak percaya dan tetap membela mantan pacarnya. Lara Jean tentu saja sangat kesal.
Ketika itulah, datang surat dari John Ambrose McClaren sebagai balasan untuk surat cinta Lara Jean dulu. Mereka pun mulai saling berkirim surat.
Dan ketika John datang untuk bersama-sama Lara Jean, Chriss, Peter, Trevor dan Genevieve membuka kapsul waktu yang mereka kuburkan saat kelas tujuh, Lara Jean menyadari ia bisa saja jatuh cinta pada John.
Di tengah permainan Assasins-permainan memburu orang yang namanya tertulis di kertas yang mereka miliki-yang mereka mainkan seperti saat SMP dulu, Lara Jean akhirnya menemukan beberapa fakta. Fakta yang menyakitkan dan fakta yang membuatnya melayang. Tentang Peter, tentang John dan juga tentang rahasia Genevieve.
Siapa gadis yang paling istimewa bagi Peter? Siapa sebenarnya dalang dibalik video panas Lara Jean dan Peter? Dan apakah Lara Jean memilih John atau Peter? Hmm... sampai akhir pun pembaca masih dibuat meraba :)

---------------

This is it! P.S. I Still Love You yang saya tunggu-tunggu setelah dibuat penasaran oleh ending menggantung To All The Boys I've Loved Before.

Gaya bertutur Jenny Han begitu mengalir dalam novel ini, masih terasa lincah dan manis. Banyak adegan yang membuat meleleh, dialog yang membuat berdebar-debar, dan chemistry yang luar biasa kuat antar tokohnya.

Keluarga, persahabatan dan percintaan, semua memiliki porsi yang sama kuat dan berperan sama besar dalam novel ini.
Saya menangis ketika tiba di father and daughter moment antara Daddy dan Lara Jean. Aww... itu benar-benar adegan yang paling menyentuh. Selain adegan Peter menerjang ke panggung saat perkumpulan kelas junior dan dengan lantang mengancam si penyebar video, tentunya. :')

Karakternya sangat kuat. Peter tetap digambarkan sebagai pemuda yang narsis dan kekanakan. Saya tahu beberapa pembaca mungkin sebal dengan sikapnya yang seolah plin-plan di seri ini. Namun Jenny Han dengan cerdas menyelamatkan Peter dengan membuatnya sebagai gentleman begitu saya tahu rahasia Genevieve. Maksud saya, duh, cowok yang masih berusaha melindungi mantan, memang kelihatan brengsek. Tapi, saya justru melihat kedewasaan Peter dari caranya berusaha bertanggung jawab pada seseorang yang membutuhkannya.
Lara Jean adalah karakter kesayangan saya. Kuat, mandiri dan unik. Huhuuu... pengin deh belajar bikin kue-kue dari Lara Jean ^^
John menjadi karakter yang lebih manis dari Peter. Perlakuannya pada Lara Jean lebih lugas dan nggak ditahan-tahan. Dan dia memang cocok dijuluki Sundance Kid :))))

Konflik sudah mulai dimunculkan di awal kisah, menyebar dan menjalar hingga menimbulkan ombak yang makin besar. Ini membuat saya nggak bisa meninggalkan kisah ini demi mengikuti naik turunnya hubungan Lara Jean dan Peter. Hal menarik yang disoroti Jenny Han adalah, apakah seorang cewek bisa mencintai dua orang cowok dalam waktu bersamaan?
Hayoo ngaku deh yang pernah mengalami hal yang sama seperti Lara Jean. Awas aja baper. Haha...

Sayangnya penyelesaian konfliknya nggak sesuai ekspektasi saya. Endingnya nggak terlalu tegas, kurang melegakan bagi saya yang sudah panas dingin dibawa alur kisah ini. Tapi tetap saja manis dan dialog penutupnya romantis banget. Aihh... meleleh lagi deh.

Penerjemahannya bagus. Nggak ada kalimat yang rancu atau terbalik susunannya. Enak dibaca dan nggak ada typo.

P.S. I Still Love You benar-benar novel Young Adult yang membawa saya memaknai hubungan dengan Ayah dan saudara, hubungan dengan sahabat dan arti cinta yang bebas menyakiti.

Senangnya karena novel ini bisa diterbitkan di Indonesia oleh Penerbit Spring. Saya jadi penasaran dan nggak sabar dengan novel Penerbit Spring terbaru yaitu Attachment by Rainbow Rowell. Pastinya Attachment juga menyimpan kisah yang manis dan layak ditunggu ^^

TEBAR-TEBAR QUOTE

"Yah, aku masih menganggap kalau menangisi seseorang bukan hal yang menyedihkan. Itu hanya berarti kau sangat peduli pada mereka dan kau sedang sedih." (hlm. 30)

Inilah maksud Margot, standar ganda seperti ini. Cowok akan selalu jadi cowok, tapi cewek harus selalu berhati-hati—tentang tubuh kami, tentang masa depan kami, tentang cara orang lain menilai kami. (hlm. 73)

"Kalau dua orang memang berjodoh, mereka akan menemukan jalan untuk bisa bersama." (hlm. 138)

"Tubuhmu adalah milikmu, untuk kau lindungi dan kau nikmati. Siapa pun yang akan kau pilih untuk ambil bagian dalam kenikmatan itu, itu hakmu untuk memilih. Pilihlah dengan bijak." (hlm. 143)

Tubuhku adalah kuil yang tidak bisa dipuja oleh sembarang cowok.
Aku tidak mau melakukan lebih dari yang bersedia kulakukan. (hlm. 144)

"Hubungan seorang anak perempuan dengan ayahnya adalah hubungan dengan pria paling penting dalam kehidupannya. (hlm. 320)

"Kalau kau kehilangan seseorang dan rasanya masih menyakitkan, saat itulah kau tahu cinta kalian nyata." (hlm. 321)

Banyak orang yang keluar masuk di hidupmu. Untuk satu masa, mereka adalah duniamu, mereka segalanya. Lalu suatu hari mereka bukan lagi apa-apa bagimu. Kau tidak bisa tahu seberapa lama mereka akan berada di dekatmu. (hlm. 347)

Selasa, 18 Agustus 2015

[Resensi: To All The Boys I've Loved Before - Jenny Han] Surat Cinta yang Tanpa Sengaja Terkirimkan


Judul buku : To All The Boys I've Loved Before
Penulis : Jenny Han
Penerjemah : Airien Kusumawardani
Penyunting : Selsa Chintya
Penerbit : Penerbit Spring
Tahun terbit : April 2015 (cetakan pertama)
Tebal buku : 308 halaman
ISBN : 978-602-71505-1-5
Available at: bukupedia.com




BLURB

LARA JEAN

MENYIMPAN SURAT-SURAT CINTANYA DI SEBUAH KOTAK TOPI PEMBERIAN IBUNYA.

Surat-surat itu bukan surat cinta yang ditujukan untuknya, tapi surat yang ia tulis. Ada satu surat untuk setiap cowok yang pernah ia cintai--totalnya ada lima pucuk surat. Setiap kali menulis, ia mencurahkan semua perasaannya. Ia menulis seolah-olah mereka tidak akan pernah membacanya karena surat itu memang hanya untuk dirinya sendiri.

Sampai suatu hari, semua surat-surat rahasianya itu tanpa sengaja terkirimkan--entah oleh siapa.

Saat itu juga, kehidupan cinta Lara Jean yang awalnya biasa-biasa saja menjadi tak terkendali. Kekacauan itu melibatkan semua cowok yang pernah ia tulis di surat cintanya--termasuk cinta pertamanya, pacar kakaknya, dan cowok terkeren di sekolah.


RESENSI

Kehidupan Lara Jean selama ini hanya berpusat pada keluarganya. Ayahnya, dr. Covey, yang merupakan dokter kandungan; Margot, kakak tertuanya; dan Katherine, adik perempuannya yg lebih sering dipanggil Kitty. Dan tentu saja masih ada Josh, tetangga sekaligus pacar Margot. Josh telah menjadi idola bagi gadis-gadis Song, demikian mereka menamai diri mereka berdasarkan nama gadis ibu mereka yang telah meninggal.
Sebagai anak kedua, yang telah kehilangan ibunya saat berusia 10 tahun, tentu saja Lara Jean sangat mengidolakan Margot. Margot selalu teratur, selalu cekatan dan selalu bisa diandalkan. Maka saat Margot berpacaran dengan Josh, meski Lara Jean juga mencintai cowok itu, Lara Jean hanya bisa menerimanya dan mengubur rasa cintanya. Itu sebabnya ia menulis surat cinta untuk Josh. Surat sebagai tanda ia telah selesai mencintai cowok itu. Surat yang hanya ingin ia simpan bersama keempat surat cinta lainnya, tanpa ia niatkan untuk mengirimkannya.
Bahkan ketika Margot pergi kuliah ke Skotlandia dan putus dengan Josh, Lara Jean tetap menganggap Josh adalah milik Margot.
Dan tibalah hari itu, ketika Peter Kavinsky, cowok terkeren di sekolahnya, mendatangi Lara Jean dan menanyakan apa maksud surat dari Lara Jean yang ia terima. Kepanikan melanda Lara Jean, karena meskipun Peter adalah cowok pertama yang menciumnya, ia merasa sudah tidak punya perasaan apa-apa lagi pada Peter.
Dan dimulailah perubahan dalam hidup Lara Jean. Demi menghindari Josh, Lara Jean berpura-pura berpacaran dengan Peter. Karena Peter sendiri juga ingin membuat mantan pacarnya cemburu. Tapi semua jadi di luar kendali. Bagai kotak pandora yang dibuka, surat-surat Lara Jean membuat hidup Lara Jean jungkir balik. Ia harus menghadapi cowok-cowok yang pernah ia sukai, menemukan kenyataan yang mencengangkan, mendapat ciuman dari Josh dan Peter, juga harus menghadapi Genevieve, mantan pacar Peter yang masih menganggap Peter sebagai miliknya dan siap mengincar Lara Jean seperti singa lapar.
Bagaimana Lara Jean menghadapi kekacauan hidupnya? Dan bagaimana hal itu bisa ikut merubah kehidupan gadis-gadis Song? Siapa yang sesungguhnya Lara Jean cintai? Josh atau Peter?

-------

To All The Boys I've Loved Before sudah menarik hati saya sejak awal diterbitkan. Judulnya menggetarkan... well, jujur saya pun pernah melakukan hal yang sama seperti Lara Jean, melampiaskan unek-unek untuk merampungkan perasaan. Hanya saja saya menulisnya di buku harian, bukan di kertas surat dan menyegelnya dengan amplop bertuliskan alamat lengkap seperti Lara Jean. :P
Membaca blurbnya juga membuat saya makin penasaran. Sungguh, saya sudah berniat ingin memburu novel ini.
Namun begitu tahu akhirnya menggantung, dan bakal ada novel keduanya, saya urung. Saya jadi ragu untuk membacanya. Saya takut jadi penasaran.
Karena digantung dan penasaran itu menyebalkan. #eyaaa #tsurhat

Begitu saya berani mencoba membaca, saya sangat menikmatinya. Diceritakan dari sudut pandang Lara Jean sebagai "aku" novel ini membuat saya cengar-cengir. Terutama di bagian dialog Lara Jean dengan Kitty dan dialog Lara Jean dengan Peter.

Karakternya sungguh menyenangkan. Saya suka gambaran seorang ayah dengan tiga anak gadisnya. Langsung kebayang Steven Gerrard dan anak-anak ceweknya. Haha...
Margot cukup menyenangkan di awal cerita, meskipun saya setuju dengan Chris-sahabat Lara Jean-bahwa Margot membosankan. Saya cukup kesal pada Margot saat ia pulang dari Skotlandia dan tampak 'menyepelekan' pilihan Lara Jean. Sebagai kakak perempuan, tingkah kekanakannya terasa menyebalkan.
Dari awal membaca saya sudah yakin kalau saya adalah #TimPeter ^^ Karakternya yang over pede, haus pujian dan tengil itu sungguh menggemaskan. Saya suka chemistry antara Peter dan Lara Jean, adegan-adegan romantis spontan mereka membuat saya memfavoritkan pasangan ini. Juga dialog mereka yang fun, nakal dan jahil. Adegan favorit saya yang melibatkan mereka adalah saat mereka mengunjungi estate sale. Saya bisa memahami mengapa Peter menganggap Lara Jean gadis unik ;)

Hal yang paling saya suka dari novel ini adalah persahabatan Lara Jean dengan Chris. Itu bukan hanya persahabatan embel-embel untuk melengkapi cerita. Tapi ada kesan kuat dalam persahabatan mereka. Lara Jean yang gadis baik-baik bersahabat dengan Chris yang liar, suka ganti cowok dan mabuk. Lara Jean begitu setia dengan menerima kehadiran Chris kapan pun gadis itu membutuhkannya. Dan anggapan buruk Margot tentang Chris salah saat Chris, yang benci karyawisata, tetap ikut demi Lara Jean, dan akhirnya Chris-lah yang membuat Lara Jean tetap kuat. Keren.

Penerjemahannya bagus, gampang dicerna. Banyak catatan kaki tentang istilah dan hal asing yang sangat membantu. Dan yang paling penting, mulus dari typo.

Overall, saya sukaaaaaa kisah ini dan nggak sabar membaca buku keduanya.

TEBAR-TEBAR QUOTE

Kalau cinta diibaratkan seperti kerasukan arwah, mungkin bagiku surat-suratku itu semacam upacara pengusiran arwah. Surat-suratku membebaskanku. (hal. 5)

Bagaimana rasanya jika ada seorang cowok menangis untukmu? Bukan sembarang cowok, tapi Josh. Josh kami. (hal. 31)

"Menurutku sebuah hubungan tidak hanya berkaitan dengan sentuhan fisik. Selalu ada cara untuk menunjukkan bahwa kau menyayangi seseorang, tidak hanya dengan menggunakan bibirmu. Atau bagian tubuh lainnya." (hal. 128)

"Bertengkar bukan pertanda yang baik, Lara Jean. Itu artinya mereka masih saling sayang." (hal. 204)

"Apa menurutmu ada bedanya? Antara milik seseorang dengan dimiliki seseorang?" (hal. 206)

Kurasa sekarang aku tahu perbedaannya, antara mencintai seseorang dari kejauhan dengan mencintai seseorang dari dekat. Ketika kau melihat mereka dari dekat, kau melihat diri mereka yang sesungguhnya, dan mereka juga melihat dirimu yang sesungguhnya. (hal. 375-376)

Cinta itu menakutkan. Cinta berubah. Cinta tidak bisa menghilang. Itulah bagian dari risikonya. (hal. 376)
 

Nurina mengeja kata Published @ 2014 by Ipietoon