Judul buku: Marquis yang Telanjang
Judul asli: The Naked Marquis
Seri: Naked Nobility #3
Penulis: Sally MacKenzie
Alih bahasa: Eka Budiarti
Penerbit: Elex Media Komputindo
Tahun terbit: 2012
Tebal buku: 408 halaman
ISBN: 978-602-00-2592-6
BLURB
Emma Peterson mungkin hanya putri pendeta, sementara dia adalah marquis baru Knightsdale, tapi Charles lebih suka menikahi Emma daripada disuruh mengikuti acara perjodohan.
Tapi begitu usul itu disampaikan, Emma langsung menyambutnya dengan lemparan porselen.
Mungkin usulannya agak kurang ajar, tetapi bukankah keduanya akan sama-sama diuntungkan? Ia bisa mendapat pewaris untuk Knightdale, sementara Emma terjamin kesejahteraan dan posisinya. Sederhana, praktis dan masuk akal.
Bagaimanapun Charles harus menenangkan Emma, karena sebenarnya ia pun sudah mulai... jatuh hati.
RESENSI
Kehidupan Mayor Charles Draysmith berbalik arah saat mendapat berita kematian kakaknya, Paul, dan istrinya, Cecilia karena kecelakaan di Italia. Maka gelar Marquis of Knightsdale pun berpindah padanya. Hal yang sama sekali tak pernah ia bayangkan. Maka ia pun kembali ke kediaman Knightsdale untuk mulai mengurusi tanggung jawabnya.
Di sana ia menemukan bahwa kedua keponakan perempuannya ternyata telah tumbuh besar. Lady Isabelle dan Lady Claire, kedua putri Paul dan Cecilia yang dibesarkan tanpa cinta. Dengan kepolosan yang lugu, Claire mengungkapkan bahwa ia menginginkan Charles sebagai papa barunya dan Miss Emma Peterson sebagai mama barunya.
Ide yang dianggap cemerlang oleh Charles. Ia telah mengenal Emma sejak kecil. Putri pendeta itu dulunya adalah gadis kecil kurus yang selalu mengikuti Charles kemana pun dengan pandangan memuja. Namun ketika ia mengungkapkan ide pernikahan itu pada Emma, sebuah hiasan anjing porselen melayang hampir mengenai kepalanya.
Bisakah Charles meyakinkan Emma untuk menikahinya? Dan rahasia besar apa yang disembunyikan Paman-Kakek Randall di Knightsdale sehingga muncul hantu-hantu yang keluar dari dinding?
-------------------------------
Sejak membaca The Naked Duke, saya suka banget dengan persahabatan James-Charles-Robbie. Mereka kompak dan kocak. Maka setelah membaca kisah pasangan favorit saya Robbie dan Lizzie di The Naked Earl, saya pastinya langsung membaca kisah Charles.
Sebagai anak kedua, Charles digambarkan sempat kebingungan akan tujuannya, itu sebabnya ia ikut berperang ke Semenanjung bersama James. Saya pikir perang lah yang membuat karakter Charles lebih dewasa yang kelihatan banget di The Naked Duke, tapi ternyata dari kisah masa kecil Emma-Charles sudah terlihat kalau Charles memang dewasa dan bertanggung jawab sejak kecil.
Tapi yang cukup bikin syok adalah, karena ternyata di antara ketiga sahabat ini, justru Charles lah yang paling sering punya pengalaman dengan wanita. Uh oh... Nggak nyangka aja. James jelas masih perjaka karena kenangan masa kecilnya dan Robbie terlalu trauma untuk berhubungan dengan banyak wanita.
Saya suka chemistry antara Charles dan anak-anak Paul. Bagaimana cara Charles mengambil hati Isabelle dan Claire itu meluluhkan hati saya. Kelihatan banget deh kalau dia bakal jadi ayah terhebat. Kebanyakan bangsawan memperlakukan anak perempuan nggak seperti cara mereka memperlakukan anak laki-laki, itu sebabnya anak perempuan jarang dekat dengan figur ayah. Tapi Charles mengajak mereka memancing, merayu koki, menjanjikan berenang dan memperhatikan perasaan mereka. Duuuh manisnyaaa...
Chemistry Charles dengan Emma pun tak kalah nyambungnya. Charles selalu menggoda dan Emma selalu merona. Kocak juga membaca ketidakmengertian dan kesalahpahaman Emma tentang proses membuat bayi. Wkwkwk~
Ini novel yang terlucu sejauh saya telah membaca 4 cerita dari seri Naked Nobility. Kepolosan Sarah nggak ada apa-apanya dibanding kepolosan Emma. Dan rombongan gadis pemburu jodoh di dalam novel ini benar-benar kena batunya. Persahabatan ketiga bangsawan juga terlihat kompak dan lucu. Misteri dan ketegangan yang menjadi konflik utama novel ini juga lumayan, terutama bagian lorong-lorong rahasia kediaman Knightsdale.
Terjemahannya sudah cukup bagus daripada seri sebelumnya, meski tetap saja masih ada kata-kata yang kurang pas.
Well, saya sudah ketagihan membaca serial ini dan bakal menyelesaikan seluruh novelnya. Jadi target ketelanjangan berikutnya adalah... Sang Baron. XD
0 komentar:
Posting Komentar