Jumat, 12 Februari 2016

[Resensi: I Can't Stop Loving You - Adeliany Azfar] Menerima Cinta Apa Adanya


Judul buku: I Can't Stop Loving You
Penulis: Adeliany Azfar
Penyunting: Bagas Prasetyadi
Desain sampul: Mahar Mega
Penerbit: Eazy Book
Tahun terbit: 2012
Tebal buku: 219 halaman
ISBN: 978-602-19746-4-3



BLURB

Setiap cinta pasti meninggalkan luka.

Cinta yang kuberikan dengan tulus, tanpa syarat, telah dikhianati.
Hidupku terombang-ambing, tak tentu arah…
Membuatku semakin jauh dari cinta…
Saat mimpi tak lagi mampu kuraih, saat hidup tak lagi terasa berarti…
Dia berdiri di hadapanku…menggenggam tanganku, mewarnai hidupku…
Membuatku merasakan kembali arti kehidupan… arti cinta.
Namun…benarkah ia adalah cinta yang selama ini kutunggu?

Cinta yang tak akan pernah menggoreskan luka?


RESENSI

Jeanne Verfaillie lagi-lagi diminta mengantarkan pesanan tamu tetap di Delicieux, Victor Belpaire. Selama dua tahun pria itu selalu datang tiap hari dan selalu minta agar Jeanne yang mengantar pesanan ke mejanya. Permintaan yang membuat Jeanne kesal.
Victor sendiri adalah seorang fotografer yang bekerja di harian lokal Brussels. Ia selalu datang ke Delicieux untuk melihat Jeanne, dan untuk memastikan gadis itu baik-baik saja setiap harinya. Padahal di kantor, ada seorang reporter yang juga menaruh hati pada Victor.
Hanya saja ada satu kehidupan Jeanne yang gadis itu sembunyikan. Jeanne menjalani kehidupan liar di klub-klub malam. Ia berubah dari Jeanne yang polos dan sederhana menjadi Jeanne yang glamor dan nakal.
Hingga suatu malam saat Victor sedang mencari berita di klub malam, ia bertemu seseorang yang sangat mirip dengan Jeanne. Wajah yang sama namun dengan penampilan dan tingkah yang berbeda. Gadis itu mengaku sebagai saudara kembar Jeanne.
Benarkah gadis itu saudara kembar Jeanne? Mengapa ia sampai terperosok dalam dunia hiburan malam? Dan akankah perasaan Victor berubah?

-------------

I Can't Stop Loving You menjadi karya kedua Adeliany Azfar yang saya baca setelah novel Sweet Home. Dan secara kematangan cerita dan pengolahan premis, jelas Sweet Home lebih juara dibanding novel ini.

Secara garis besar, I Can't Stop Loving You adalah kisah perjuangan seorang gadis yang dipaksa terjerumus dalam dunia yang nggak dia inginkan, dan masih memiliki impian untuk hidup normal. Dan tentunya akan ada pangeran yang akan datang menyelamatkannya dan menerimanya apa adanya. Klise?
Nggak juga. Justru sangat menarik dan cukup menjanjikan.

Saya sebenarnya suka dengan setting Brussels dalam novel ini. Terasa baru dan unik, hanya saja masih kurang tergali. Dan ada pertanyaan dalam benak saya saat disebutkan Jeanne memakai seragam SMA. Benarkah di Brussels siswa SMA-nya juga memakai seragam dan bukannya pakaian bebas?

Menggunakan POV orang ketiga, novel ini beralur maju mundur. Sayangnya gaya berceritanya masih kaku dan kurang luwes. Saya tersendat-sendat dan hampir bosan dengan sikap Jeanne yang bukannya membuat iba tapi seolah minta dikasihani.

Pengkarakteran para tokohnya masih mengambang dan kurang mendalam. Terlalu banyak campur tangan penulis dalam gerak para tokohnya sehingga nggak alami.
Yang membuat saya entah geli entah bagaimana adalah saat Jeanne terjatuh di zebra cross dan nggak ada yang mau menolong padahal lampu hampir berubah hijau. Lalu Victor muncul dan menyelamatkannya. Di situ dibilang seandainya Victor nggak menolongnya, mungkin Jeanne akan tertabrak mobil. Yaah... apa iya, mobil yang berhenti di traffic light begitu lampu berubah hijau tetap akan jalan meski ada cewek jatuh di zebra cross? Paling banter nglakson aja kan? Atau manusia udah sesadis itu?
Maaf kalau saya terpaksa memutar bola mata membaca hal ini.

Jeanne benar-benar tokoh yang membuat geregetan. Masa iya sih gadis 18 tahun sebegitu polosnya sampai nggak tahu pekerjaan apa yang menantinya di klub malam. Nggak curiga waktu dibilang bakal melayani tamu? Jeanne ini tinggal di planet sebelah mana? Nggak punya teman cewek buat nggosip? Nggak baca surat kabar atau majalah? Duh. Polosnya nggak masuk akal.
Dan sumpah, Jeanne ini hobi menggali kubur sendiri. Sudah terjerumus, masih juga pacaran sama junkies, dan gampang kena masalah karena sembrono. Lalu membenci dirinya sendiri. Memaki-maki dirinya sendiri. Bikin capek.

Sementara untuk dialog juga masih nanggung. Teman-teman yang mengikuti review saya pasti tahu bahwa saya sangat mendewakan dialog. Mau dialog baku atau dialog 'lo-gue' atau dialog campur-campur, nggak masalah selama chemistry dalam dialog itu ada. Saya nggak suka jenis dialog basa-basi dan kaku. Saya pusing.
Dan dialog macam itulah yang ada dalam novel ini. Jujur, dialog dan chemistry dalam Sweet Home lebih klik daripada novel ini.

Sebagai novel bersetting luar, saya juga terganggu dengan penggunaan kata Tuan untuk menggantikan Mr.
Entah ini gaya selingkung penerbit atau memang dari penulisnya sendiri, tapi saya memang nggak nyaman membaca Jeanne memanggil Victor dengan Tuan. Mr. atau Sir mungkin lebih pas.

Dan yang terakhir, penyelesaiannya bagai sihir ibu peri dalam dongeng Cinderella. Entah bagaimana, setelah babak belur habis-habisan diterpa konflik dan bencana, Jeanne menghilang. Lalu tiba-tiba... bum! Berubah jadi Cinderella.
Dan berbahagia selama-lamanya. :)


0 komentar:

Posting Komentar

 

Nurina mengeja kata Published @ 2014 by Ipietoon