Selasa, 22 Maret 2016

[Resensi: Gravity - Rina Suryakusuma] Cinta yang Mampu Menarikmu Kembali


Judul buku: Gravity
Penulis: Rina Suryakusuma
Desain sampul: Orkha Creative
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: Februari 2016
Tebal buku: 328 halaman
ISBN: 978-602-03-2512-5




BLURB

Cecilia selalu merasa ia dan Declan seperti magnet yang tarik-menarik, tetapi kecintaan Declan untuk traveling dan profesinya sebagai fotografer membuat pria itu sering meninggalkan Cee. Lama-kelamaan kehadiran Declan mulai terasa hanya sebatas suvenir, foto, dan pesan singkat.

Hingga suatu hari, pertemuan yang tak sengaja dengan Bernard, menggoyahkan Cee. Sang business analyst memesona hati Cee dengan sosoknya yang selalu ada ketika Declan selalu meninggalkannya.

Dan, ketika Cee nyaris yakin dengan perasaannya terhadap Bernard, Declan kembali mencoba memenangkan hati Cee.

Cee bimbang, namun seperti gravitasi, semua orang yang sudah digariskan ada dalam hidupmu, akan selalu kembali padamu. Tapi benarkah akan selamanya seperti itu?


RESENSI

Menjadi seorang photo editor di Jakarta Channel Week membuat Cecilia bisa mengenal Declan, seorang fotografer lepas yang handal dalam mengabadikan dunia melalui lensanya. Cecilia telah menghabiskan waktu cukup lama menanti Declan, hanya untuk mendapati dirinya menjadi tempat singgah sementara sebelum pria itu beranjak lagi ke belahan bumi lain demi memburu petualangan. Cecilia harus menelan kekecewaan bahwa Declan tak pernah bisa menetap cukup lama di sisinya, menemaninya.
Lalu muncullah Bernard, seorang business analyst yang bagaika. jangkar aman bagi kehidupan Cecilia. Bernard selalu ada, di saat darurat maupun di saat-saat tak terduga. Perhatian dan hal-hal remeh yang diberikan Bernard perlahan mengguncang hati Cecilia.
Cecilia harus menentukan pilihan, kepada siapa ia siap bersandar. Sementara Cecilia juga berusaha menyingkap rahasia yang ada di dalam selembar foto yang ditemukannya. Sebuah foto keluarga—suami, istri, dan anak perempuan—yang menurut ibu Cecilia adalah foto keluarga yang tidak bahagia.
Siapa yang akan Cecilia percayai untuk meletakkan hatinya? Sang traveler yang merupakan cinta dan harapannya ataukah sang business analyst yang selalu ada di sana baginya? Dan berhasilkah Cecilia menyusuri jejak masa lalu dengan berbekal sebuah foto usang? Siapakah ketiga orang di dalam foto itu?

---------

For me, you're my gravity. No matter which path I choose, there's always something that leads me back to you. (hlm 316)

Gravity mengingatkan saya pada seseorang, pada kisah perjalanan cintanya dan pada keputusan yang diambilnya mengenai pendamping hidup selamanya. So... saya jadi rada sentimentil saat membaca novel ini. Huhuuu...
Tapi terlepas dari perasaan itu, saya merasa Gravity adalah novel Rina Suryakusuma yang paling saya suka, sejauh ini.

Dikisahkan melalui sudut pandang orang ketiga, novel ini beralur maju dengan plot yang tampak rapi. Terasa mengalir dan enak diikuti. Komposisi antara narasi-deskripsi-dialognya pas dan nggak berlebihan. Ada informasi yang ditahan yang membuat saya asyik menebak-nebak dan merasa kegirangan saat dugaan saya terbukti benar.

Setting cerita bermula di Jakarta, di gedung perkantoran tempat Cecilia dan Bernard sama-sama bekerja. Cecilia di lantai lima yaitu kantor Jakarta Channel Week sementara Bernard di lantai 23 yaitu sebuah perusahaan tambang minyak.
Setting Bali juga cukup sering muncul karena Cecilia memilih Bali sebagai lokasi pernikahan sepupunya, Dianne. Selain itu di Bali pulalah Cecilia mulai menyusuri dan menyelidiki masa lalu bermodal selembar foto.
Sst... adegan favorit saya pun terjadi di Bali, di sebuah pantai ketika Bernard menyodorkan benda sederhana namun sarat makna ;)

Karakter dalam novel Gravity terasa kuat dan berciri khas. Ada kalanya saya geregetan dengan sifat Cecilia yang sulit mengambil keputusan. Duh, untungnya Nolan, sahabat Cecilia yang setia banget, tabah menghadapi kebebalan Cecilia. Di sini saya suka peranan Nolan yang mencoba memberi nasehat tapi terkesan nggak ikut campur banget.
Bernard dan Declan menjadi dua sosok pria yang kontras. Bernard tipe family-man yang bisa memperhatikan hal-hal kecil, melakukan hal-hal sederhana tapi menyentuh. Sementara Declan adalah sang pemimpi, yang selalu menikmati passion-nya, mencintai alam dan kehidupan dengan sepenuh jiwanya. Mencintai Cecilia dengan caranya sendiri.
Pekerjaan Declan tentunya sungguh menarik dan membuatnya mudah digilai. Seorang fotografer dengan jam terbang tinggi yang melanglang satu kota ke kota lain. Satu negara ke negara lain. Satu benua ke benua lain. Seorang teman saya bercerita tentang fotografer freelance yang bisa menganggur lama jika sedang tidak ada job atau project. Biasanya mereka membuat semacam proposal untuk project tertentu yang dikirimkan ke media-media calon pembeli semacam National Geographic, Boston Globe, Getty image, dsb. Baru setelah deal baru bisa jalan. Atau sebaliknya jalan dulu, hunting foto, lalu jualan ke media kemudian.
Maka menilik betapa singkatnya waktu luang Declan di Jakarta untuk bertemu dengan Cecilia dan betapa cepatnya ia mendapat tugas, saya rasa Declan termasuk jajaran fotografer top dunia. Hmm... keren!

Konfliknya berkembang dan nggak monoton. Untuk menghindari rasa bosan pembaca memang perkembangan konflik akan membuat kisah menjadi lebih menarik. Namun jika nggak hati-hati malah bisa semakin mbulet.
Di dalam Gravity, dengan gaya bertutur yang luwes, Rina Suryakusuma memberi kisah yang semakin berwarna namun sayangnya penyelesaian konfliknya terkesan 'mudah' dan 'berdiri sendiri' tanpa punya kaitan besar dengan konflik utama cinta segitiga antara Declan-Cecilia-Bernard.

Overall, saya sangat suka novel ini. Betapa saya menemukan banyak hal tentang menentukan sebuah pilihan, tentang mempercayakan hati dan masa depan, tentang mencari jangkar yang kokoh untuk berakar dan bertunas. Bagi kalian yang masih bingung menentukan arah atau malah telah menemukan jangkar untuk bersandar (seperti saya), kalian harus membaca novel ini.


TEBAR-TEBAR QUOTE

"Tidak ada orang sibuk, Cee. Waktu orang mengatakan padamu bahwa mereka sibuk, itu bukan mengacu pada jadwal mereka, melainkan pada urutan prioritas mereka." (hlm. 150)

Sesuatu yang selalu kaucari, kadang datang ketika kamu sudah tidak menginginkannya lagi. Ketika penantianmu akhirnya tiba, biarpun hanya sekelumit, tetap ada rasa bahagia. (hlm. 228)

Hubungan yang sukses tidak terjadi begitu saja, Cee. Suatu hubungan bisa bertahan bukan karena ditakdirkan seperti itu. Suatu hubungan bisa bertahan karena dua manusia di dalamnya memutuskan untuk berusaha dan berjuang." (hlm. 290)

5 komentar:

Putri mengatakan...

Aku suka banget sama quotes halaman 150 itu. Aku menerapkannya di kehidupan, setiap janjian sama orang dan orangnya nggak nepatin pasti kepikiran quotes itu. >_<

Kendengpanali.blogspot.com mengatakan...

Huum iyaa jleb banget itu quote-nya >.<

Rina Suryakusuma mengatakan...

Thanks ya, Mbak :) So glad you like it

Kendengpanali.blogspot.com mengatakan...

Sama-sama, Mbak Rina. Semangat terus ya Mbak :)

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

Posting Komentar

 

Nurina mengeja kata Published @ 2014 by Ipietoon