Judul buku: Cinta 4 Sisi
Penulis: Indah Hanaco
Desain kaver: Steffi
Penerbit: Grasindo
Tahun terbit: Oktober 2013 (cetakan kedua)
Tebal buku: 272 halaman
ISBN: 978-602-25-1010-9
BLURB
Violet
Bertekuk lutut pada seseorang yang mengaku mencintainya selama beberapa tahun. Dalam perjalanannya kemudian dia belajar, bahwa yang (konon) berusia panjang itu tidak menjamin apa-apa.
Quinn
Jatuh hati pada salah satu temannya, terpikat oleh pesona fisik yang menawan. Namun harus menerima fakta pahit, ada waktu ketika dirinya masih kurang menarik dibanding cinta pertama sang kekasih.
Jeffry
Mengaku setia pada kekasihnya, tapi tak mampu mengendalikan inderanya yang selalu tertambat pada sosok menawan perempuan asing. Baginya, menepat lawan jenis yang menarik itu tak bermakna apa-apa.
Eirene
Mungkin tergolong tipe orang yang selalu terjebak pada stigma "cinta pertama tak mungkindilupakan".
Ada dua orang kekasih yang merasa diabaikan. Diam-diam bersekutu untuk menyadarkan pasangan masing-masing bahwa mereka ada. Hingga persekutuan itu justru mengikut mereka terlalu dalam. Menyadarkan dan membuka mata akan perasaan murni yang membelit keduanya. Penyangkalan dan penolakan hanya menambah penderitaan saja. Penderitaan karena menyimpan cinta yang terlarang.
RESENSI
Violet telah berpacaran dengan Jeffry beberapa bulan, sayangnya Jeffry selalu saja jelalatan setiap kali melihat perempuan cantik. Dan yang membuat Violet sebal adalah Jeffry tak pernah merasa bersalah setiap kali Violet menegurnya. Jeffry selalu beralasan ia hanya menatap tidak sampai melakukan hal yang lebih jauh karena yang ia cintai hanyalah Violet.
Namun saat mereka menghadiri resepsi pernikahan teman Jeffry, mereka bertemu teman-teman Jeffry yang lain termasuk juga sepasang kekasih Eirene dan Quinn. Eirene yang dulunya adalah adik kelas Jeffry tampak langsung menyedot perhatian Jeffry. Mereka bicara dengan akrab sampai-sampai mengabaikan pasangan masing-masing. Bahkan sejak itu, Jeffry dan Eirene makin intens berhubungan melalui telepon.
Merasa tak tahan, Quinn mendatangi Violet dan berdiskusi tentang hubungan yang terjadi di antara pacar mereka. Hingga tercetuslah ide dari Quinn untuk bersekutu. Quinn mengajak Violet bersandiwara seolah-olah mereka saling tertarik. Tentunya agar pacar mereka cemburu dan tidak bertindak makin jauh. Violet pun setuju.
Namun bagaimana jika hubungan sandiwara mereka berubah jadi hubungan yang nyaman? Bagaimana jika cinta bersemi di hati keduanya tepat saat Jeffry sanggup mengubah sikapnya?
---------------
Saya membaca novel ini benar-benar dalam sekali duduk. Begitu memulai saya sudah nggak bisa berhenti. Pantang menutup buku sebelum tamat! :))
Cinta 4 Sisi diceritakan menggunakan POV orang ketiga tapi lebih terfokus pada Violet. POV yang membuat saya ikut geregetan pada tingkah Jeffry dan benar-benar pengin nyiram air ke mukanya karena jelalatan. Sumpah sebel banget. Haha...
Plotnya rapi dan diksinya apik khas kepenulisan Indah Hanaco. Tentunya hal ini membungkus kisah percintaan yang biasa menjadi alur cerita yang enak diikuti.
Banyak hal yang saya suka dalam novel ini. Salah satunya adalah kebiasaan Quinn yang mengambil sayuran yang nggak disuka Violet ketika makan dan demikian juga sebaliknya. Saya jadi ingat cerita sahabat saya yang selalu mengambil makanan yang disisihkan di piring istrinya dan anak-anaknya dan kemudian menyebutnya kantong sampah rumah tangga. XD
Tapi ketika dilakukan Quinn kok kesannya memang sweet dan perhatian banget, ya. :p
Saya juga suka 90's stuff yang diselipkan Indah Hanaco dalam novel ini. Aihh... beneran saya langsung memutar lagu When You Say Nothing at All sambil membaca novel ini.
Selain itu, ada kutipan menarik dalam novel Cinta 4 Sisi:
Dalam salah satu episode Criminal Minds, Violet pernah terkesima dengan ulasan Dr. Spencer Reid. Menurutnya musik yang didengar saat seseorang berusia sekitar 14 tahun, akan bertahan di memorinya seumur hidup. Musik itulah yang akan terus dicintainya meski usia terus beranjak tinggi dan lagu-lagu baru datang silih berganti. (hlm. 128)
Hoo... jadi itukah sebabnya saya nggak pernah bisa berhenti mendengarkan No Matter What dari Boyzone dan Baby When You're Gone-nya Bryan Adams ft Mel C? :D
Hehe~ back to topic, karakter dalam Cinta 4 Sisi tentunya yang paling menarik adalah Jeffry. Apalagi kalau bukan karena karakternya yang seakan minta ditonjok.
Sedangkan karakter Violet cukup membuat emosi. Aduuh, sabar banget ya itu teman-temannya yang berusaha menasehati Violet. Jelas-jelas ada yang perhatiannya lebih dan sangat mengutamakan kenyamanannya, kok malah makin menyesatkan diri.
Lalu Quinn, aih saya suka deh begitu penulis menyebutkan ciri fisik Quinn yang giginya nggak rata tapi terlihat menarik. Tapiiii... kenapa namanya Quinn padahal asli Yogya? Padahal meski namanya Tarjo kalau sifatnya seperti itu saya bakalan tetap suka lho. *ya emang ada tokoh novel pop dinamai Tarjo?* *emangnya ini FTV?* *disepak*
Bisa dibilang chemistry di antara Quinn dan Violet ini asyik dan sweet banget. Adegan Violet di ruang kerja Quinn dan menunggu pria itu bekerja terasa romantis. Dan ketika Quinn menunduk ketika kaki Violet lecet di resepsi pernikahan Sheila, walau agak berasa drakor, tapi itu juga saya suka. Pokoknya, love this couple, deh.
Well, meski kisah Cinta 4 Sisi cukup sederhana, tapi saya merekomendasikannya bagi kalian yang memang suka cerita-cerita manis dan romantis. Pesan saya cuma satu, awas meleleh karena Quinn :)))
0 komentar:
Posting Komentar