Kamis, 18 Agustus 2016

[Resensi] Flip-Flop by Rido Arbain dan Ratna Rara

Judul buku: Flip-Flop
Penulis: Rido Arbain dan Ratna Rara
Editor: Pradita Seti Rahayu
Art: A Subandi
Penerbit: Elex Media Komputindo
Tahun terbit: Juni 2015
Tebal buku: 216 halaman
ISBN: 9786020267180



BLURB

Dia bahkan belum selangkah pun keluar dari kota ini, tapi rinduku terlalu bandel untuk diberi tahu. Perubahan yang cepat membuat kita kalah. Jarak yang lebar membuat kita jengah. Aku tak lagi yakin, kita adalah aku dan kamu. Tapi, aku, kamu, jarak, juga dia. Kenapa kamu menyerah? 

...

RESENSI

Anggun adalah primadona sekolah yang menjadi idola cowok-cowok di sekolah. Tapi menurut kabar, Anggun tidak mau berpacaran dengan cowok yang masih memakai seragam putih abu-abu. Anggun cuma mau berpacaran dengan mahasiswa. Namun Bobby tetap nekat melakukan pendekatan. Ia tetap berusaha meraih hati Anggun, bahkan meski ia harus bersaing dengan Steven, cowok blasteran yang cakep dan tajir itu.
Untungnya Anggun mau menerima Bobby. Anggun menemukan sisi Bobby yang baik dan tabah. Ia merasa nyaman bersama Bobby. Dan kenyamanan itu terwujud dalam badannya yang semakin membesar, alias gemuk.
Namun selepas SMA, Bobby bakal meneruskan kuliah ke Malang. Mereka terancam menjalani LDR. Anggun merasa hampa apalagi sahabatnya, Sheza juga bakal melanjutkan kuliah ke Manchester. Saat itulah Steven kembali bertemu dengan Anggun, sebagai pacara Sheza. Sama-sama ditinggal kekasih, Anggun dan Steven makin dekat. Dan Anggun mulai sibuk diet agar tidak merasa malu saat jalan bersama Steven. Tanpa sadar ia malah makin menjauh dari Bobby.
Akankah hubungan LDR mereka berhasil? Dan bagaimana dengan program diet Anggun yang justru malah membahayakan kesehatannya?

------------------------

Flip-Flop adalah sebuah novel duet yang bertema LDR. Uh-huh LDR yang terkenal serem itu dan yang bikin banyak pasangan jadi alergi. Saya tertarik banget baca novel ini karena covernya cakep banget. Lucu. Dan kayaknya memang mewakili isinya. Judulnya juga unik. Meski saya gak tau juga apa hubungannya flip-flop dengan LDR. Setahu saya flip-flop itu diucapkan kalau dua orang ngomong hal yang sama berbarengan. Maka setelahnya dua orang itu harus spontan bilang flip atau flop. Eh kalau ini sih kebiasaan alay saya sama temen jaman SMA sih.... kebiasaan yang masih berlanjut sampai sekarang di grup WA. Ngoahaha....

Umm balik ke novel Flip-Flop, novel ini ditulis dengan sudut pandang orang pertama, bergantian antara tokoh utama cowok dan tokoh utama cewek. Karena ditulis oleh dua orang, terasa banget perbedaan "suara" si aku. Sayangnya saya sempat dibuat bingung dengan timeline ceritanya. Ketika Anggun bercerita tentang masa kini, bab berikutnya Bobby bercerita tentang masa lalu. Rasanya seperti buta waktu karena loncatan waktunya yang dari depan, ke belakang, balik ke depan lagi, dan ke belakang lagi tanpa disertai informasi apa pun.
Untungnya gaya bertutur Rido Arbain dan Ratna Rara begitu enak dibaca, pilihan diksinya segar, dan humor yang diselipkan juga pas. Mereka kelihatan enjoy menertawai diri sendiri.

Karakter dalam novel ini juga unik. Anggun yang tadinya adalah primadona sekolah dan jadi idola banyak cowok, setelah berpacaran dengan Bobby malah berubah secara fisik. Anggun jadi gemuk karena ia nyaman dan bahagia bersama Bobby. Dan karena Bobby mencintai Anggun apa adanya, bukan hanya mencintai kecantikan Anggun saja. Hingga ketika LDR dan kembali dekat dengan Steven ia mulai insecure dan terancam anorexia. Tema ini bikin kita melek, bahwa fisik bukanlah segalanya. Bahwa kita harus mencintai dan menjaga tubuh kita sendiri.
Memang rada jengkel juga dengan Anggun tapi memang remaja kalau stres malah jadi makin aneh kelakuannya. Itu sebabnya orang dewasa perlu ada untuk mendukung.

Saya lumayan suka dengan Bobby. Punya tekad kuat, baik dan penuh perhatian juga lumayan kocak. Heran, ada ya cowok yang nggak pernah marahin pacarnya. Ahaha... Tapi kalau saya sih lebih suka dimarahin kalau udah kelewatan. Kalau sama cowok yang terlalu sabar saya bisa-bisa jadi ngelunjak. :p
Saya malah suka banget sama Sulung, kakak Anggun. Jahil memang, bahkan cenderung jahat waktu kecil. Tapi dia tetap kakak yang perhatian dan sayang banget sama Anggun. Saya justru lebih suka interaksi antara Sulung dan Anggun yang seru dan manis.

Saya mengamati ada dua masalah utama dalam novel ini. LDR dan anorexia. Kegalauan menjalani LDR kerasa banget dari sisi Bobby. Sementara Anggun yang takut kesepian dan merasa sedih karena nggak punya teman malah sibuk diet demi bisa jalan dengan Steven. Diet yang salah, yang bisa saja berujung pada kematian. Stresnya berlipat ganda. Tapi semua pesan moralnya sih bisa saya tangkap.

Yang lumayan bikin penasaran justru endingnya. Mungkin karena novel ini hanya menggunakan sudut pandang Anggun dan Bobby, motif Steven sebenarnya, mengapa ia mendekati Anggun lagi rada nggak jelas. Apa hanya karena dia juga nggak betah LDR atau memang tipenya tipe brengsek. Saya sih sebenarnya pengin Steven dapat pelajaran, biar kapok. Tapi ya sudahlah, yang penting endingnya memang Anggun dan Bobby banget. Manis sesuai cara mereka sendiri. Nggak berlebihan dan kelihatan alami.

Buat kalian yang suka cerita teenlit, apalagi yang sebentar lagi bakal LDR-an dengan pacar, novel ini perlu banget dibaca. Baca dan rasakan sendiri manis dan kocaknya novel Flip-Flop.

2 komentar:

Rido Arbain mengatakan...

Terima kasih sudah baca FLIP-FLOP ya, Nurina. Senang baca review-nya. :)

Kendengpanali.blogspot.com mengatakan...

Sama-sama.. Terima kasih sudah berkunjung :)

Posting Komentar

 

Nurina mengeja kata Published @ 2014 by Ipietoon