Judul buku: Melody & Mars
Penulis: Mia Arsjad
Editor: Tri Saputra Sakti
Ilustrasi & desain sampul: Kitty Felicia Ramadhani
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: September 2015
Tebal buku: 288 halaman
ISBN: 139786020320021
BLURB
Hidup Mel itu sudah terjadwal. Segalanya harus teratur, tepat waktu, dan sesuai jalur demi masa depan. Nggak ada waktu buat santai dan main-main. Mel harus lulus tepat waktu, lalu bekerja untuk membantu Ibu jadi tulang punggung keluarga.
Lalu... dengan acara aneh bin konyol, Mel bertemu Marshall, si artis kurang terkenal.
Cowok itu kebalikan dari segala sifat Mel. Marshall yang easy going, santai, dan ceria, seolah hidupnya mulus nggak ada beban.
Seumur hidup Mel belum pernah seakrab ini dengan makhluk bernama laki-laki. Marshall adalah pengalaman baru. Entah berapa kali cowok itu bilang supaya Mel hidup dengan santai dan rileks. Dan entah kenapa, bisa-bisanya Mel berkali-kali nurut dengan "ajakan" santai cowok itu.
Dia selalu sukses bikin Mel yang minim pengalaman soal cowok jadi tersipu-sipu, salah tingkah. Meski saat Mel sedang terjebak masalah mengerikan.
Sampai tiba-tiba Mel tahu, hidup Marshall nggak semulus itu. Di balik segala keceriaannya, Marshall menyimpan rahasia yang membuat Mel merasa dibohongi habis-habisan, dipermainkan, dan dibodohi.
RESENSI
Melody melihat Marshal pertama kali di Ancol, dan pertemuan pertama mereka benar-benar konyol namun sungguh berkesan. Mars yang sedang kesal membuang sepatu kanannya ke laut dari tepian pantai Ancol, sadar bahwa itu perbuatan tolol, ia pun segera mendekati laut untuk mengambil sepatunya. Namun Melody mengira jika Mars hendak bunuh diri, maka tanpa pikir panjang karena panik, Melody berlari mendekat dan memeluk Mars.
Pertemuan mereka berlanjut saat Melody berniat mengembalikan sweater Mars yang dipakaianya setelah bajunya sendiri basah karena air laut. Hingga mereka pun berteman dan Mars pindah ke depan rumah Melody. Mereka semakin dekat seiring dengan betapa nyamannya mereka satu sama lain.
Namun Melody mendapat masalah di kampus. Salah satu dosen mata kuliah umum memberi Melody nilai E dan menjebak Melody. Takut membawa masalah itu ke polisi akan menyebabkan ibunya sakit, Melody memenuhi permintaan sang dosen untuk memberi uang sebagai ganti kencan. Akankah Melody sanggup mengatasi masalahnya? Bisakah Melody mengumpulkan uang lima belas juta rupiah ataukah ia harus rel berkencan dengan sang dosen?
Dan apa masalah besar yang disembunyikan Mars?
-------------------------
Melody & Mars menjadi satu lagi novel Young Adult dari Gramedia Pustaka Utama yang asyik banget dibaca. Bener deh makin lama saya makin cinta sama lini ini, dan ketagihan bacanya.
Saya suka ide ceritanya yang memasangkan dua orang yang saling bertolak belakang. Marshall yang easy going, santai, suka bercanda dan ganteng banget bertemu dengan Melody yang serba teratur, polos, kalem tapi kalau panik suka heboh sendiri. Lucu banget. Mereka jadi pasangan yang unyu, asyik dan seru. Aaah pokoknya loveable banget deh mengamati interaksi mereka berdua.
Sementara untuk konfliknya cukup menegangkan juga. Saya suka takjub sendiri membaca beragamnya konflik yang ditawarkan oleh lini Young Adult ini. Kadang rasanya kasihan membayangkan anak-anak muda ini (ngomong dengan gaya sok tua) harus menjalani masalah seberat itu. Dan rasanya kadang konfliknya malah lebih sadis daripada konflik yang dihadapi orang dewasa. Huhuuu...
Dalam novel ini masalahnya muncul dari kedua tokoh utama. Mars dan Mel sama-sama menanggung beban yang berat dan bikin frustasi. Tapi yang terasa keren mereka bisa saling mendukung dan nggak egois. Masing-masing berusaha membantu pasangannya lebih dulu. Duuuh so sweet banget nggak sih?
Novel ini menggunakan POV orang ketiga dan beralur maju. Ceritanya mengalir dengan lincah dan plotnya rapi. Dialognya seru dan lucu. Banyak istilah-istilah yang mengocok perut dan bikin ngakak. Saya sih merasa chemistry antara Mars dan Mel ini asyik banget. Adegannya pas banget porsinya, ada saat-saat kocak, saat-saat aneh dan memalukan tapi juga ada saat-saat romantisnya.
Yang paling lucu bagi saya adalah saat Marshal mulai pindah ke kompleks Mel, dan kemudian dikerubuti para ibu dan asisten rumah tangga. Lalu Mel yang melihatnya langsung ngajak Mars buat ngobrol dengan cara... naik becak muter komplek doang. Hahahahaaa...
Saya sebenarnya berharap ada adegan absurd tambahan untuk itu. Ya masak para ibu itu diem aja lihat Mars dan Mel di dalam becak muter-muter komplek doang. Minimal ada yang tetap ngejar lah, atau malah nyegat becaknya. *pukpuk abang becak yang gempor*
Dan saya sebenarnya juga lumayan sempat gemas sama Melody yang keras kepala waktu diminta melaporkan Pak Seto ke polisi. Hiiih... anak muda emang susah ya mempercayai orangtua sendiri. Saya kalau jadi ibu, biar punya penyakit juga maunya dikasih tau kalau anak kena masalah. Kok ya alasan Melody nggak mau lapor polisi karena takut ibunya jadi sakit itu kok bikin saya geregetan. Dan kok ya pasrah pasrah aja diperas Seto. Padahal sebagai pelaku posisi Seto ini lemah dan sebenarnya kalau Melody memang niat banyak celah yang bisa diserang. Masak mahasiswi pintar langganan nilai A kok bisa dapat E itu aja udah aneh, Mel bisa minta pihak kampus menyelidiki lembar jawabannya atau apalah semacamnya. *sok berlagak detektif* Gyahahaha...
Tapi okelah, penyelesaian konfliknya udah pas. Hanya saja untuk penyelesaian konflik Mars saya merasa kalau lumayan terburu-buru. Lha kok begitu doang. Nggak kecewa sih tapi pengin yang lebih dramatis. Tapi saya udah sempat dibuat nangis kok. Ketika Mars dan Mel bertengkar terakhir kali. Hiks... Dan saya juga tersentuh akan perjuangan Mars. Mereka sama-sama berjuang dengan kepala tetap tegak.
Melody & Mars merupakan kisah sepasang remaja saling bertolak belakang yang ternyata menyimpan masalah masing-masing. Kisah yang nggak bisa dibilang ringan karena ada perjuangan demi impian dan harga diri di dalamnya. Yang pasti sih saya merekomendasikan banget novel ini :)
0 komentar:
Posting Komentar