Judul buku: With or Without You
Penulis: Prisca Primasari
Editor: Idha Umamah
Penyelaras aksara: Tesara Rafiantika
Penata letak: Gita Ramayudha
Desainer sampul: Lilio Muliya Printis & Agung Nugroho
Penerbit: Gagas Media
Tahun terbit: Agustus 2016
Tebal buku: 234 halaman
ISBN: 978-979-780-861-7
BLURB
Apa jadinya jika Gris, pria pengkhayal dan pelupa itu, hidup tanpa Tulip yang penyabar dan teratur? Dahulu, hal itu tak pernah terlintas di benaknya. Mereka saling menyayangi dan seakan telah ditakdirkan untuk saling melengkapi.
Namun, hidup selalu menyembunyikan sesuatu. Menjelang hari bahagia mereka, ketakutan diam-diam menyusup di hati Gris. Kecerobohannya mungkin akan membuat Tulip pergi dari hidupnya.
Gris tak pernah membayangkan itu terjadi karena selama ini keinginannya tak banyak: hanya ingin membahagiakan Tulip dan tetap bersamanya. Namun, hidup selalu punya teka-teki. Apa jadinya cinta tanpa kebersamaan? Bagaimana jika itu yang terbaik yang ditawarkan hidup kepadamu?
Keresahan menggelayuti hati Gris. Adakah kesempatan untuk mengubah akhir cerita menjadi seperti yang seharusnya?
RESENSI
Sebentar lagi Gris akan menikah dengan Tulip, tapi Gris malah mendapat masalah. Ia dipecat dari pekerjaannya karena salah membuat order. Gris sadar ia memang pelupa dan pasrah saja menerima nasibnya. Yang menjadi kegelisahannya hanya satu, menyampaikan kabar buruk ini pada Tulip.
Di saat sedang membicarakan masalah tersebut dengan Tulip, muncul seorang pria yang janggal dan misterius. Pria itu mengaku bernama Flynn dan memberikan buku Great Tales and Poems karya Edgar Allan Poe. Di dalam buku itu terselip kartu nama milik Wilhelm Beauvior.
Rasa ingin tahu Gris tergelitik, ia pun menyusuri petunjuk itu di tengah kesibukannya mencari pekerjaan baru. Petualangan yang entah ke mana akan berujung.
Siapakah Wilhelm Beauvior? Apakah Gris dapat menemukan pekerjaan baru atau justru harus membatalkan pernikahnnya dengan Tulip?
--------------------
Jangan meragukan Prisca Primasari dalam hal "mendongeng". Setiap kali saya merasa sudah merasa mengenali pola alur bertuturnya, saya menemukan lengkung pola pemikiran lain yang tertuang dalam karyanya. Kali ini melalui With or Without You, Prisca meleburkan unsur dongeng dan dunia nyata dan membuatnya menjadi kisah yang manis dan penuh teka-teki.
Setiap orang bisa saja kehilangan pekerjaannya tiba-tiba, entah karena resign, musibah atau dipecat layaknya Gris. Hal yang normal. Jamak terjadi di sekitar kita. Tapi hanya Gris seorang yang di tengah rasa gelisahnya bertemu seseorang sejanggal Flynn, dan harus memecahkan riddle yang aneh. Novel ini benar-benar menghanyutkan saya ke dunia yang janggal tapi seru dan membuat saya seolah sedang memburu kelinci di wonderland.
With or Without You menggunakan sudut pandang orang ketiga, dengan plot yang rapi. Kental dengan kesan misterius dan diksi yang luwes. Nggak kaku-kaku amat tapi tetap berciri khas Prisca. Narasi, deskripsi dan dialognya pas berimbang. Detailnya sungguh rapi dan suasananya begitu sendu. Saya suka momen setiap Gris dan Tulip bersama, mereka pasangan yang manis dan memberi aura yang tenang.
Saya suka tokoh-tokoh novel ini yang karakternya nggak sempurna. Gris pria biasa dan pelupa akut, tapi dia penyayang dan menghargai setiap orang. Tulip yang teratur menjadi karakter yang membuatnya utuh. Bagai puzzle yang menjadikan mereka satu bentuk sempurna.
Dan Flynn menebarkan warna di sekitar mereka. Saya bertanya-tanya akan seperti apa novel ini tanpa kehadiran Flynn. Dia yang menyemarakkan kisah ini, dia yang membuat suasana sendu meluruh dan membuat saya mau nggak mau tersenyum akan polah dan ucapannya. I really love Flynn. Terutama interaksinya dengan Wilhelm. Kocak dan saya nggak tahu antara pengin jedotin Flynn atau nyium dia. Hahaha...
Dan omong-omong tebakan saya tentang apa yang terjadi di kantor Gris sebelumnya ternyata tepat loh. ^^
Yang jelas novel ini sungguh manis dan menyentuh. Ada banyak cara manusia untuk mencintai, dan ada banyak cara manusia untuk menghadapi kehilangan. Tokoh-tokoh pria di sini rupanya memiliki kemiripan tentang mencintai dan dalam menghadapi kehilangan orang tercinta. Tapi seperti yang dikatakan Tulip:
"'Mencintai selamanya' tidak sama dengan menyakiti diri untuk selamanya. Mungkin Anda tidak akan pernah berhenti membuatkan kopi untuk istri Anda... Mungkin hanya itu yang bisa mengisi kekosongan di hati Anda. Tapi, bukan berarti lantas Anda lupa untuk hidup."
Well, akhirnya saya menutup buku ini dengan rasa hangat di dada. Lagi-lagi saya dibuat tergila-gila oleh karya Prisca.
*********GIVEAWAY TIME**********
Bagaimana? Sudah membaca review With or Without You di atas? Sudah merasa nggak sabar ketemu Gris, Tulip dan si ajaib Flynn?
Nah, melalui blog Nurina Mengeja Kata ini, Mbak Prisca punya satu eksemplar novel With or Without You buat kamu yang beruntung.
Caranya gampang banget kok :)
1. Peserta adalah warga negara Indonesia atau memiliki alamat pengiriman di Indonesia.
2. Follow akun twitter saya @KendengPanali dan akun @priscaprimasari
3. Bagikan link giveaway ini dengan hashtag #WithOrWithoutYou dan jangan lupa mention akun kami berdua.
4. Boleh banget kalau kalian mau follow blog ini, bisa lewat email atau GFC (optional).
5. Jawab pertanyaan berikut di kolom komentar dengan menyertakan Nama | alamat email | akun twitter
Gris dan Tulip menemukan kartu nama di dalam buku Great Tales and Poems yang mereka dapatkan dari Flynn.
Kamu sendiri pernahkah mengalami hal yang sama? Menemukan sesuatu di dalam buku yang kamu dapatkan atau kamu beli bekas? Ceritakan dengan singkat ya benda apa dan apa yang kamu lakukan terhadap benda itu.
Dan bagi yang belum pernah mengalami, kira-kira benda apa yang kamu harap akan kamu temukan dalam buku? Dan apa alasannya?
Cukup jelas ya pertanyaannya? Kalau masih belum jelas, sila colek saya di twitter :)
6. Giveaway berlangsung selama tiga hari dan akan ditutup tanggal 31 Agustus 2016 pukul 23.59 WIB.
7. Yang terakhir, good luck yaa...
Haiii... Senangnya melihat antusiasme teman-teman buat ikutan giveaway ini. Terima kasih banyak bagi yang sudah meramaikan. Menyenangkan bukan membayangkan atau mengingat suatu benda terselip dalam sebuah buku. Seperti pengantar pesan tak terduga, ya? ^^
Kali ini seseorang yang beruntung mendapatkan novel With or Without You adalaaaaahhh.....
Selamaaaaat... Saya tunggu konfirmasi data diri dan alamat lengkap kamu di email saya nurinawidiani84(at)gmail(dot)com dalam kurun 2x24 jam.
Bagi yang belum beruntung jangan sedih, buku MbakbPrisca sudah bisa didapatkan di toko buku kesayangan maupun bukan kesayangan kok. Dan... Jangan tinggalin blog ini ya, karena masih bakal ada giveaway buku kece lainnya. See you.. ;)
------------UPDATE-------------
Haiii... Senangnya melihat antusiasme teman-teman buat ikutan giveaway ini. Terima kasih banyak bagi yang sudah meramaikan. Menyenangkan bukan membayangkan atau mengingat suatu benda terselip dalam sebuah buku. Seperti pengantar pesan tak terduga, ya? ^^
Kali ini seseorang yang beruntung mendapatkan novel With or Without You adalaaaaahhh.....
Dias Sintha
@DiasShinta
Selamaaaaat... Saya tunggu konfirmasi data diri dan alamat lengkap kamu di email saya nurinawidiani84(at)gmail(dot)com dalam kurun 2x24 jam.
Bagi yang belum beruntung jangan sedih, buku MbakbPrisca sudah bisa didapatkan di toko buku kesayangan maupun bukan kesayangan kok. Dan... Jangan tinggalin blog ini ya, karena masih bakal ada giveaway buku kece lainnya. See you.. ;)
26 komentar:
AA. Muizz | dereizen@gmail.com | @nvqds | Saya cukup sering membeli buku bekas, tetapi saya belum pernah menemukan sesuatu/barang di dalamnya. Saya pengin banget menemukan sesuatu yang berharga milik penulis favorit saya, misalnya surat cinta. Dengannya, saya bisa berinteraksi lebih dari sekadar penulis dan pembaca. :)
Nama : Herva Yulyanti
Email :hervahrd@gmail.com
Twitter : @hervayulyanti
Link Share : https://twitter.com/hervayulyanti/status/770094807968522242
Jawaban : Saya belum pernah menemukan benda dalam buku, tapi yang saya harapkan jika nemukan sesuatu dalam buku adalah secarik kertas isinya peta harta karun atau semacam clue untuk saya pecahkan hehehe alasannya pasti yang ninggalin secarik kertas itu ingin orang yang menemukan membantu atau memiliki sesuatu yang menfaat untuk orang lain yang menemukannya :)
Nama: Nur Rachmawati
Email : ombakbintang@gmail.com
Twitter: @OmbakBintang
Jawab : Selama ini aku menemukan kenangan si saat membeli buku bekas, seperti menemukan nama pemilik sebelumnya dalam buku tersebut. Membuatku mengingat orang itu.kalau sebuah benda yang aku harap temukan sepertinya sebuah foto. Kemudian mungkin aku ingin mencari tahu siapa wajah dalam foto tersebut apakah si pemilik buku atau seseorang yang mempunyai arti bagi pemiliknya.apalagi kalau cogan eh.. ๐ธ
Nama: Nur Rachmawati
Email : ombakbintang@gmail.com
Twitter: @OmbakBintang
Jawab : Selama ini aku menemukan kenangan si saat membeli buku bekas, seperti menemukan nama pemilik sebelumnya dalam buku tersebut. Membuatku mengingat orang itu.kalau sebuah benda yang aku harap temukan sepertinya sebuah foto. Kemudian mungkin aku ingin mencari tahu siapa wajah dalam foto tersebut apakah si pemilik buku atau seseorang yang mempunyai arti bagi pemiliknya.apalagi kalau cogan eh.. ๐ธ
Dias Shinta Devi | diasshinta(dot)iyas(at)gmail(dot)com | @DiasShinta
Dulu banget pas masih kelas 5 SD aku ikut persiapan lomba Calistung, pernah nemu pas foto kakak kelas (cowok) dan fotokopi kartu siswa di selipan buku perpus yg kupinjam. Entah bagaimana, buku bacaan yg tinggal satu-satunya mejeng di rak (khusus edisi itu) dan pas dibawa ke rumah ternyata ada foto itu. Wah, saat itu galau mau disimpen atau dibalikin ke yg bersangkutan. Soalnya dia pacar temen aku sih mbak hehehe :D takut ribut sama temen.. namanya jg bocah.
Tadinya aku putusin buat balikin ke yg bersangkutan (kalo aku berani). Besoknya mungkin dia sadar kalo aku jd suka merhatiin dia (padahal niatnya mau balikin foto). Eh besok lusa kakak kelas aku tiba-tiba udah nunggu didepan pintu kelasku, nungguin aku hehe sejak itu jadi kenalan sih, ngobrol bareng.
Fotonya aku simpen sampai dia lulus, setelah itu aku kembaliin foto itu ke buku yg aku pinjam (berhubung dulu gak ada batasan waktu pinjam buku).
Hehehe thanks mbak :) btw pertanyaannya mengingatkan masa lalu wkwkwk
Nama: Santi Rizkiyanti
Email: santirizky95@gmail.com
Twitter: @santirizky95
Sebenarnya aku tidak terlalu yakin berapa kali aku nemuin sesuatu dalam buku yang aku dapatkan. Tapi aku pernah meminjam diperpus. Aku lupa buku ap yang aku pinjam. Setelah sampai di rumah, aku buka beberapa lembar. Dibagian belakang ada secarik kertas ,robekannya g rata. Warna kertasnya merah muda, ada deretan kalimat . Sayangnya aku lupa apa isinya.
Yang ku lakukan hanya membaca nya, lalu membuka lembaran buku itu lagi. Barangkali aku akan menemukan satu lagi. Ternyata tidak. Lalu aku menaruhnya di dlm bukunya lagi.
Bsoknya atau lusa nya kalau enggak salah aku kembalikan ke perpus .
Aku pikir akan menyenangkan jika menemukan sesuatu didalam buku. Rasanya seperti menemukan barang bukti dari sebuah kasus yang sangat penting. Haha
Humaira | humairabalfas5@gmail.com | @RaaChoco
Gris dan Tulip menemukan kartu nama di dalam buku Great Tales and Poems yang mereka dapatkan dari Flynn.
Kamu sendiri pernahkah mengalami hal yang sama? Menemukan sesuatu di dalam buku yang kamu dapatkan atau kamu beli bekas? Ceritakan dengan singkat ya benda apa dan apa yang kamu lakukan terhadap benda itu.
Dan bagi yang belum pernah mengalami, kira-kira benda apa yang kamu harap akan kamu temukan dalam buku? Dan apa alasannya?
Beberapa tahun yang lalu ayahku beli sebuah lemari lama beserta isinya dari seseorang, dan ternyata isinya itu adalah buku-buku lama, seneng banget waktu dapet itu. Dari buku cerita, ilmu pengetahuan sampe buku kesehatan. Kertasnya sudah berwarna kecoklatan, diberi nama, tanggal pembelian dan masih menggunakan ejaan lama. Lalu ada sebuah buku pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan, ternyata si pemilik buku tersebut mencari tanaman tersebut dan menyimpan daunnya di halaman tentang penjelasan tanaman itu. Dan yang bikin aku takjub itu, si pembeli buku itu yang tentu saja si pemilik pertama menyimpan kertas hasil pembelian berupa kwitansi di halaman pertama buku itu.
Dan hal itu ga akan ditemuin saat ini, dan kalo pun ada pasti hanya sedikit yang melakukannya.
Rivani novi ariyanti
rivaninovi@gmail.com
Twitter @rivani_novi
Pernah nemu alamat , tp ngga tau itu alamat siapa soalnya ngga saya cari lebih lanjut.
Nova Indah | n0v4ip[at]gmail[dot]com | @n0v4ip
Saya pernah menemukan satu helai bulu ayam dari kemoceng didalam buku yang diberikan teman saya. Bulu ayamnya cantik karena terdiri dari dua warna. Kalau tidak salah warnanya pink dan hijau. Krn penasaran, saya tanyakan ke teman saya. Dan ternyata dia sengaja menyelipkan bulu ayam tsb karena katanya jika bulu ayam tsb disimpan lama didalam buku, nanti bulunya bisa punya anak gitu. Nah, krn saya penasaran, bulu itu tetap saya biarkan krn saya pengen ngeliat anaknya si bulu... hihi :D
Terima kasih kak :D
Nama : Ana Bahtera
Email: anabahtera@yahoo.co.id
Twitter: @anabahtera
Gak pernah kak, setiap beli buku bekas atau minjem gak pernah nemu apa-apa.
Penginnya mendapatkan ‘kartu nama&alamat’ di dalam bukunya. Saya akan mencoba mencari alamatnya kalau masih berada disekitar tempat tinggal, siapa tau jadi bisa mendapatkan teman baru.
Pengin juga ada yang menyelipkan ‘lukisan antik atau selembar puisi’ kak,tanpa nama,hanya inisial saja karena saya kagum akan mereka yang ahli dalam seni, jadi semakin membuat saya penasaran dengan pemilik buku yang sebelumnya dan mencoba mencari tau orangnya.
nama: emma
email: amrelisha[at]gmail[com]
twitter: @emmanoer22
Jawaban: ada dua buku yang baru-baru ini aku dapat, ada pesan di halaman pertama saat buku itu aku buka, dan aku suka banget pesan dari tulisan tangan dari penulis yang ditunjukkan ke aku itu, dan bertanda tangan penulis tersebut. Buku-buku tadi akhirnya aku sampul dan kasih tanggal saat aku menerima buku itu. Kesan spesialnya itu akan selalu ada setiap kali ingin membaca ulang bukunya.
Nama: Melani I.S
Email: is.melani13@gmail.com
Twitter: @aii_vitri
Beberapa kali beli buku bekas, entah dari toko atau dari pemilik langsung. Pernah juga saling tukar buku (permanen), dapat hadiah buku lama dari teman, atau sekadar pinjam di perpustakaan terutama semasa sekolah&kuliah. Selain itu beberapa kali dapat buku gratis dari penulis langsung. Sejauh yang saya amati, hampir tidak ada pemilik lama yang meninggalkan jejak berharga, bahkan ada yang bukunya masih mulus, bersih dari coretan apa pun haha. Yang paling sering adalah tulisan tangan beserta tandatangan&nama pemilik, atau paling juga kertas tulisan jika buku sudah diteliti&jika ada cacat bisa dikembalikan ke penerbit. Pernah juga dapat novel koleksi pribadi seorang penulis dan dia mencantumkan nama panggilan, yang bagi saya cukup unik&nggak saya sangka hehe. Atau ada juga teman yang pernah memberikan buku lama dengan tulisan tangan beserta tempat&tanggal pembelian buku, mirip kebiasaan saya. Yang cukup unik adalah kebiasaan seorang teman yang bukunya dulu sering saya pinjam, dia tidak pernah melepas bandrol harga buku di bagian belakang (kalau saya sih seringnya dilepas). Ketika saya tanya mengapa, dia jawab:"biar tahu harga di zaman saya beli.kan bisa tahu kenaikan dari tahun ke tahun." Hahaha. Ada juga teman yang membuatkan label khusus bertuliskan namanya dan kode/judul dengan diketik rapi seperti kartu nama, untuk setiap bukunya. Menurut saya menemukan tulisan tangan, tandatangan&nama pemilik lama sudah merupakan kesan tersendiri, karena saya otomatis tersenyum jika nama/tandatangan/bentuk tulisnnya unik. Apa lagi jika ada puisi/kutipan motivasi di buku (pernah dapat juga satu, dari buku yang saya beli langsung dari penulisnya). Seandainya bisa menemukan hal lain, saya sih mengkhayalkan menemukan uang pecahan seratus ribu nyelip, kan lumayan buat beli buku lagi hahaha.. kalau mau main misteri sih pinginnya menemukan nama&nomor telpon seseorang, mirip adegan film Serendipity itu loh hihi..Atau pembatas buku unik buatan sendiri, bunga kering, atau semacamnya.
Maaf ya mbk, puanjang :)) semoga saya beruntung dipilih, dapat novel dari mbk Prisca, untung-untung dibonusi puisi/kutipan kece :)
Eni Lestari | shinra2588@yahoo.com | @dust_pain
Aku lumayan sering beli buku second di olshop langganan. Biasanya sih gak ada apa2 di dalem buku. Palingan cuma coretan ini milik siapa, belinya kapan, sama kata mutiara di halaman pertama buku yang kubeli. Selebihnya gak ada sesuatu yang ditinggalkan pemilik sebelumnya.
Eh, tapi pernah sekali aku nemu uang seribu rupiah di dalem buku. Kalo gak salah pas aku beli novelnya Marry Higgins Clark. Uangnya kinyis2 dan masih baru. Karena merasa gak berhak sama uang itu, langsung aku bilang ke mbak olshop ada duit seribu nyempil di dalem buku. Mbak olshopnya bilang itu mungkin duitnya, dia pakai buat bookmark pas baca novelnya dulu. Karena lama gak dibaca, kadung dijual deh, trus lupa uangnya belum diambil. Katanya duitnya buat aku aja gak papa, toh cuma seribu. Aku langsung mikir, coba dulu yang dipakai buat bookmark uang 100 ribu, mungkin aku gak bakal bilang dan uangnya bakal aku pakai buat beli buku lagi di olshop mbaknya. Hahahaha *plakplak *niat jelek gak pernah jadi kenyataan :p
Eni Lestari | shinra2588@yahoo.com | @dust_pain
Aku lumayan sering beli buku second di olshop langganan. Biasanya sih gak ada apa2 di dalem buku. Palingan cuma coretan ini milik siapa, belinya kapan, sama kata mutiara di halaman pertama buku yang kubeli. Selebihnya gak ada sesuatu yang ditinggalkan pemilik sebelumnya.
Eh, tapi pernah sekali aku nemu uang seribu rupiah di dalem buku. Kalo gak salah pas aku beli novelnya Marry Higgins Clark. Uangnya kinyis2 dan masih baru. Karena merasa gak berhak sama uang itu, langsung aku bilang ke mbak olshop ada duit seribu nyempil di dalem buku. Mbak olshopnya bilang itu mungkin duitnya, dia pakai buat bookmark pas baca novelnya dulu. Karena lama gak dibaca, kadung dijual deh, trus lupa uangnya belum diambil. Katanya duitnya buat aku aja gak papa, toh cuma seribu. Aku langsung mikir, coba dulu yang dipakai buat bookmark uang 100 ribu, mungkin aku gak bakal bilang dan uangnya bakal aku pakai buat beli buku lagi di olshop mbaknya. Hahahaha *plakplak *niat jelek gak pernah jadi kenyataan :p
Aulia | auliyati.online@gmail.com | @nunaalia
Gris dan Tulip menemukan kartu nama di dalam buku Great Tales and Poems yang mereka dapatkan dari Flynn.
Kamu sendiri pernahkah mengalami hal yang sama? Menemukan sesuatu di dalam buku yang kamu dapatkan atau kamu beli bekas? Ceritakan dengan singkat ya benda apa dan apa yang kamu lakukan terhadap benda itu.
Dan bagi yang belum pernah mengalami, kira-kira benda apa yang kamu harap akan kamu temukan dalam buku? Dan apa alasannya?
Kalau beli buku belum pernah nemuin suatu benda di dalamnya. Tapi duluuu banget waktu masih SMP aku pernah nerima buku dari temanku, dia pinjem buku itu dari cowok yg saat itu jadi pacarku *ehem :D Dia nitip ke aku buat balikin. Itu buku tulis berisi catatan pelajaran, kalo nggak salah matematika. Iseng-iseng aku buka-buka buku itu, dan di pertengahan halamannya ada tulisan yg tidak biasa, seperti kata-kata puitis. Sayangnya aku lupa apa isi tulisannya, tapi itu bikin bertanya-tanya kira-kira buat siapa ya tulisan itu? Aku sempat nyalin sih, tapi lupa jg ditaro dimana hahaaa :D Aku tidak pernah bertanya tentang tulisan itu sama dia. Sampai sekarang pun aku tidak tahu apa arti kata-kata puitis yg ditulisnya itu, karena untuk bertanya pada dia pun tidak mungkin lagi, karena dia sudah pergi jauh untuk selamanya bertahun-tahun yg lalu.
Esti | estiyuliastri@gmail.com | @estiyuliastri
Aku pernah menemukan selembar uang kertas lima ratusan lama (yg gambar monyet) di dalam buku bekas yg aku beli. Uang kertas gambar monyet tersebut bertuliskan pesan: TELPON AKU YAA... 08xxxxxxxx. SIAPA TAU KITA BERJODOH.
๐๐๐ Hihii yg aku lakukan saat itu hanya ketawa-ketiwi membacanya. Dan sama sekali tidak berniat iseng menghubungi nomer yg tertera disitu. Aku menyimpannya kembali di dalam buku tersebut, dan membiarkan jika suatu saat ada orang lain meminjam bukuku, akan ikut ketawa ketiwi membaca pesan yg dibawa si monyet ๐
Perdani | daneeollie[at]gmail[dot]com | @daneeollie
Seingatku aku pernah menemukan selembar tiket kereta api PRAMEKS jurusan Solo-Jogja pada buku yang aku pinjam dari seorang teman BBIers yang memang dulu sempat nglaju Solo-Jogja.
Apa yang kulakukan dengan tiket tersebut? Tentu saja aku taruh kembali ke dalam buku tersebut dan kukembalikan bersama buku itu ke temanku tadi, ha3
Nama : Deria Anggraini
Email : deriaanggraini21@gmail.com
Twitter : @derxreads
Jawaban :
Sejauh ini belum pernah menemukan sesuatu di buku2 bekas yg saya beli, karena jarang juga beli buku bekas. Seringnya kalo mau borong buku murah, paling beli buku lama yg nggak laku dijual dan masih disegel.
Kalo ketemu sesuatu di buku, pgnnya sih ketemu kartu nama kayak yg Gris dapetin di buku Great Tales and Poems by Edgar Allan Poe dari org yg mengaku bernama Flynn. Alasannya kan siapa tau kalo pemilik kartu namanya cowok, kan bisa diajak kenalan wkwk siapa tau berjodoh haha. Dan kayaknya seru aja kalo nemu kartu nama, jadi kepo2 gitu nyari tau gimana aslinya org itu
Eh, ikutan hore hore deh :D
Nina Ridyananda
ninaridyananda(at)gmail(dot)com
@ridyananda
Jawab:
Aku jarang beli buku second atau bekas. Kalaupun beli, aku belum pernah nemu sesuatu yang aneh-aneh hehe. Tapi pernah sih, nemu semacam surat cinta dalam bahasa Jerman yang aku temuin di buku sejarah Amerika yang dibelikan masku buat aku. Buku itu kondisinya pas dibeli emang plastikan, tapi kayaknya si pemilik tobuk bekasnya nggak ngecek isi bukunya. Setelah aku terjemahin, itu ternyata surat dari cowok ke cewek, dan bukunya emang ada nama ceweknya. Nggak aku apa-apain sih, mau dikirim ke si cewek, aku nggak punya petunjuk apapun selain nama lengkapnya. Oh, dan suratnya bertanggal 1982.
Nama : Lia Setiawati
Email : Liasetiaw1692@gmail.com
Twitter : @liasetiaw
Jawab:
Beberapa tahun lalu, tepatnya pada masa saya masih SMP, masih berusia belasan tahun. Saya dan teman2 saya gemar membeli buku bekas, buku yang kami beli bermacam macam, yang paling saya gemari adalah Novel Teenlit pada zaman itu.
Membaca Novel Teenlit membuat imajinasi saya soal percintaan bermain, bagaimana jika dalam peran itu saya ikut terlibat, dan sebagainya. oia, lucunya sewaktu membeli salah satu novel, saya lupa judulnya apa. Saya mendapati setangkai bunga mawar yang mulai layu dan menghitam didalam lembar novel tersebut. Saya sama sekali tidak berfikir macam2, dan saya langsung membuang mawar layu tersebut. Belakangan saya berfikir bahwa mawar yang saya temukan itu adalah pemberian seorang kekasih, dan pemilik lama novel tersebut selipkan di lembar halaman novel itu.
Saya sih berharap nya menemukan voucher belanja di dalam buku hehehe :D
Elsita F. Mokodompit | elsitafransisk@gmail.com | @sitasiska95
Saya belum pernah menemukan sesuatu yang terselip di buku bekas. Tapi kalau suatu saat nanti saya bisa menemukan sesuatu maka saya ingin bisa menemukan tiket perjalanan milik si empunya buku yang sebelumnya. Kenapa? Meski menurut kebanyakan orang membosankan, perjalanan kadang adalah sesuatu yanh sangat dinikmati banyak orang. Perjalanan bisa saja menjadi tempat mereka beristirahat sejenak, bersantai dan menikmati luangnya waktu yang mungkin saja jarang mereka dapatkan. Kalau suatu saat nanti saya menemukan tiket perjalanan terselip di dalam buku,saya akan mencoba untuk menemukan pemiliknya lalu bertanya, apa yang ia lakukan saat memegang buku itu, bagaimana bisa tiket itu ada disana dan apa yang membuat ia begitu tergesa hingga melupakan keberadaan tiket tersebut.
Wardah
sepuluh.cokelat@gmail.com
@missfiore_
Nemu pembatas buku! Wkwk :v
Yang nyebelin itu, pernah nemu tulisan nama gede di buku bekas. Sebel banget karena yang jual nggak ngasih tau kondisi bukunya gimana. Makin sebel lagi pas protes, eh malah diomel balik! Dih! Kalo ingat masih suka emosi. -_-
Pernah juga nemu duit lima ribu muluuuus. Tapi di buku pinjaman dari teman, jadi ya udah tahu duit siapa. Tentunya dibalikinlah duitnya. Nggak ditilep kok. XD
Apa lagi ya... Hmm. Oh pernah nemu bon! Bon belanja ini dipakai jadi pembatas buku, sepertinya. Habis bukunya nggak ada pembatasnya. Sedih dikit pad lihat. Cek gitu kek. Atau vocer belanja. Kan bisa dimanfaatin ama yang nemu. XD
Eh tapi kalo jadi yang kehilangan pasti sakit, jadi, yah nggak nemu juga nggak apa. Kehilangan benda berharga itu bikin sakit sih, jadi yah, nggak berharap nemu apa pun.
Masih sedih sekaligus kesal karena nunggu sekitar 3 minggu buat buku ini dari tobuk onlen dan malah disuruh ganti buku karena stok kosong. Buku baru padahal. -_- *sekalian curhat*
Rinita | Kediri | rinivir90@gmail.com | @Rinitavyy
Gris dan Tulip menemukan kartu nama di dalam buku Great Tales and Poems yang mereka dapatkan dari Flynn. Kamu sendiri pernahkah mengalami hal yang sama? Menemukan sesuatu di dalam buku yang kamu dapatkan atau kamu beli bekas? Ceritakan dengan singkat ya benda apa dan apa yang kamu lakukan terhadap benda itu. Dan bagi yang belum
pernah mengalami, kira-
kira benda apa yang kamu harap akan kamu temukan dalam buku? Dan apa alasannya?
Pernah nemuin sesuatu kak, di buku paket bhs inggrisnya perpus, mungkin itu milik orang sebelum aku pinjem buku itu, kali, dan dia lupa mengambil sesuatu itu atau bisa jadi emang sengaja di tinggalin. (jamanku SMP dulu, bukunya di pinjemin, jd gak usah beli, hemat deh :P) yang ku temuin itu kertas lipat yg isinyaaa, itu loh, ada tabel berkotak-kotak kesamping yang kemudian tiap2 kolom/baris paling atasnya di tulisin Nama Artis, Iklan, Buah, Hewan, Negara, Nilai..Pfff, Aku ngakak cantik waktu menemukannya :-D. Gimana enggak coba, ternyata mantan kakak kelasku yg jelas-jelas sudah kelas 3 SMP, masih mainin kek gituan. Tapi, kemudian kertas itu ku buang aja, takutnya nggak sengaja dilihat temenku, terus dituduh, parahnya lagi di tertawain sekelas, kan, malah bikin aku keki kalau dijadikan bahan topik guyonan seminggu.
Bintang Maharani | btgmhrn@gmail.com | @btgmr
Buku ini sebenarnya punyaku sendiri, bukan beli bekas atau dikasih orang apalagi warisan. Buku ini semacam agenda atau mirip-mirip mini binder atau bisa disebut juga diary bagi sebagian orang. Tapi punyaku ini isinya campursari: materi ceramah, materi kuliah, curhatan, kontak teman, dll. Kemudian dulu buku itu saya ungsikan karena tidak ingin dipakai lagi. Bosan. Mungkin gara-gara bentuknya terlalu unyu meski gambarnya bintang warna biru muda dan halaman kosongnya masih sisa banyak.
Selang berapa tahun kemudian, saya menemukan kembali buku itu di tumpukan rak paling dalam. Saya coba baca ulang isinya dan bongkar poketnya (ada kantong selipan di bagian depan & belakang sampulnya). Ternyata ada selembar surat yang ditulis dalam secarik tissue. Isinya ucapan ulang tahun untuk saya dari seorang lelaki. Dia memberi kode inisial namanya di bawah tissue itu, menandakan itu dari dia. Tapi tanpa ada kode inisial nama itu pun saya masih ingat itu tulisan milik siapa.
Dulu saya sudah sempat baca surat tissue ini atau belum ya? Saking lamanya, saya sudah lupa. Kalau pun belum, mungkinkah ada yang diam-diam memasukkannya ke dalam sini dan saya tidak sadar kalau ada surat di dalamnya? Sugguh tidak menyangka bisa mendapat surat ucapan ulang tahun yang sangat manis begitu isinya.
Selama bertahun-tahun saya tidak pernah begitu dekat dengan si pengirim surat itu, dan selama itu pun saya tidak pernah ingat-ingat dia lagi, termasuk berkomunikasi lewat media mana pun. Jadi tidak heran kan kalau saya cukup shock ternyata dia kirim ucapan lewat surat, pakai tissue pula. Entah mengapa hati kecil saya memanggil, meminta jari untuk membalik ke halaman tempat seluruh kontak teman yang dulu pernah saya catat. Nama dan kontak dia ada di situ. Lalu jempol pun bermain di atas keypad mengetik "hai, apa kabar?" lalu dikirim ke nomor hp dan email dia.
Bagaimana dengan surat tissue itu?
Saya lipat lagi dan biarkan dia di tempatnya semula karena saya tidak mau itu sampai hilang. Saya berterima kasih karena dari 1 lembar tissue ini bisa menuntun saya kembali bersilaturahmi dengan seorang teman lama.
Ratih I ratihmulyati02@gmail.com I @Jju_naa
Pernah.
Aku menemukan sobekan tiket film “Janur Kuning” –yang sudah usang- di belakangnya ada tulisan V/500/1986 Dan pesan “Laporannya dikumpul hari Rabu” dengan huruf bersambung yang rapi.
Dan bioskopnya sekarang sudah ga ada lagi, karena sudah hangus terbakar tahun 90an akhir.
Tiket itu aku vinil karena menurut aku, itu barang berharga, bukti sejarah, langka dan tidak semua orang bisa seberuntung aku saat itu –memiliki tiket itu.
Tiket itu aku jadikan pembatas buku sejarah SMP-SMA (aku selipkan di bab yang membahas insiden itu) ada rasa bangga karena memiliki barang buatan dan peninggalan tahun 80-90an (karena setahu aku, tahun 90an akhir film itu sudah dilarang untuk di putar di bioskop). Juga bangga karena bisa punya tiket model jadul, yang serba sederhana dibandingkan dengan tiket bioskop zaman sekarang :D .
Dulu juga aku sering memamerkan ke teman-teman aku “Ini tiket asli loh!”
Sekarang, tiket itu jadi pembatas buku asalnya…dan tiket itu menyimpan banyak kenangan tersendiri untuk aku-betapa semangatnya aku belajar sejarah dan bangganya(?) saat aku memamerkan tiket itu ke teman-temanku :D
Sampai sekarang aku belum pernah nonton film itu, ga berani :D
Tapi, saat aku mau memvinil tiket itu, tukang fotocopynya malah bilang "Anak zaman sekarang ga akan tahu gimana romantisnya film ini. Sampai terbayang-bayang terus, bapak ga bisa tidur waktu itu"
Romantis?? :3
Posting Komentar