Rabu, 07 Desember 2016

[Resensi] Love in Montreal - Arumi E

Judul buku: Love in Montreal
Penulis: Arumi E
Editor: Donna Widjajanto
Desain sampul: Orkha Creative
Desain isi: Nur Wulan
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: November 2016
Tebal buku: 228 halaman
ISBN: 978-602-03-3460-8



BLURB

Montreal. Di sinilah Maghali Tifana Safri, perancang baju asal Solo yang mulai bersinar namanya, mendapat kesempatan melanjutkan studi. Ujian berupa teror dari sekelompok orang hampir merontokkan sikap toleran Maghali, kalau saja Kai Sangatta Reeves tidak muncul menyelamatkannya. Rupawan, cerdas, berhati emas. Model sekaligus dokter dan relawan. Pesona Kai begitu kuat, tapi Maghali sadar dia tak boleh terlena karena lelaki itu berada di kutub yang berbeda. 

Ujian lain datang dalam bentuk gadis cantik bernama Isabelle. Model pirang yang memeragakan baju-baju rancangan Maghali ini meminta bantuan untuk lari dari jerat cinta sesama dan pemberitaan miring tentang masa lalunya. Seolah belum cukup pelik, Maghali kembali diuji kala Kai yang dirundung duka melabuhkan rasa resah pada dirinya, membuat gadis ini makin sulit memendam rasa. Kesadaran Maghali baru pulih kala melihat Isabelle mendekati Kai. Susah payah hatinya mengakui, keduanya lebih cocok menjadi pasangan karena sama-sama rupawan dan tak ada halangan mengadang. 

Ketika masa tinggalnya di Montreal berakhir, Maghali mengira selesai pula siksaannya menahan rasa pada Kai. Tapi pada satu hari sakral di Tanah Air, Kai tiba-tiba muncul. Akankah terbentang masa depan untuk keduanya, ataukah mereka harus puas dengan sepotong episode penutup?


RESENSI

Selama satu tahun, Maghali akan melanjutkan studynya di Montreal. Ia mendapatkan kesempatan dari La Mode Montreal karena rancangan-rancangan modest wear miliknya unik dan menarik. Kesempatan emas yang tentu tak bisa ditolak.
Melalui La Mode, Maghali bertemu dengan dua model yang akan memperagakan baju rancangannya, Isabelle dan Kai. Siapa sangka Maghali akan menjadi akrab dengan mereka. Isabelle yang ramah dan Kai yang gentleman dan ternyata masih punya darah Indonesia.
Kehidupan Maghali tak akan biasa saja karena kehadiran mereka. Isabelle punya masalah dan memohon bantuannya, sedangkan Kai... membuat jantung Maghali berdetak tak menentu.
Namun, bila ini memang cinta, apakah cinta mereka bisa bersatu? Bagaimana dengan Isabelle yang mengaku menyukai Kai juga? Akankah Maghali memilih mundur saja?

------------------

Love in Montreal merupakan salah satu seri Around The World With Love batch ketiga. Sebelumnya Arumi E telah menulis Love in Adelaide untuk batch pertama dan Love in Sydney untuk batch ketiga. Dari ketiganya, baru Love in Montreal saja yang sudah saya baca. Novel ini memang berkaitan dengan kedua novel sebelumnya, tapi hanya sebatas keterkaitan antar tokoh utama. Jadi novel ini tetap bisa dinikmati secara lepas dan nggak menunjukkan spoiler pendahulunya kok. 😉

Novel ini diceritakan melalui sudut pandang orang ketiga, dan lebih banyak terfokus pada Maghali atau yang kemudian lebih akrab disapa Lili (meski bagi saya nama Maghali lebih eksotis daripada Lili). Perasaan-perasaan Maghali tampak lebih menonjol dibanding karakter yang lain. Jadi saya cukup dibuat bertanya-tanya tentang perasaan Kai. Karena sikap Kai yang penuh perhatian itu begitu manis tapi seolah masih wajar. Dalam bayangan saya Kai memang akan selalu penuh perhatian seperti itu tanpa pandang bulu. Saya jadi galau deh.. Kai ini menganggap Maghali spesial nggak sih?
Maka ketika momen galaunya Kai muncul, saya sorak-sorak bergembira deh... udah gemes banget sih 😷😷

Setting tempat dalam novel ini sebagian besar ada di Montreal, saya diajak menyusuri tempat-tempat yang luar biasa. Deskripsinya mendetail dan rapi, pas takaran dan penempatannya. Di bab-bab akhir, settingnya berpindah ke Solo dan Sangatta. Dari Montreal hingga ke Sangatta, betapa Kai dan Lili telah melalui banyak hal.
Selain latar tempat, latar musimnya pun dideskripsikan dengan apik oleh Arumi. Belajar selama setahun di Montreal, pastilah Lili telah melalui semua musim yang ditawarkan kota itu. Di setiap musim, ada kejadian penting yang terjadi, membuat Love in Montreal semakin berkesan saja rasanya. Pahit dan manis. Kesedihan dan kebahagiaan. Betapa banyak yang telah Lili lalui hanya dalam jangka waktu satu tahun.

Bicara tentang karakter, Maghali terlihat mandiri dan berani. Ia juga ramah pada siapa saja dan selalu optimis. Saat mengalami kejadian nggak enak pun, ia tetap berpikiran baik dan tawakal. Maghali juga ramah dan ringan tangan. Meski galau tentang perasaannya terhadap Kai tapi Maghali nggak plin-plan, ia tetap tau apa yang ia inginkan untuk hidupnya.
Sementara Kai, aduuh.. jujur Kai bukan tipikal hero favorit saya. Kai itu terlalu luar biasa. Ganteng, mapan, baik, jago masak, juga penuh keteladanan. Kai seolah nggak ada cacatnya. He is so prince charming. Bukan tipe saya yang penyuka beast. Ya ampun Kai bahkan nggak pernah marah dan terganggu. Cute and charming banget deh.

Love in Montreal bukan hanya kisah romantisme berlatar tempat-tempat indah. Ada kisah tentang perjuangan dan toleransi di dalamnya. Maghali berani tampil berbeda, berani tetap mempertahankan identitasnya, meski beberapa orang menudingnya. Keyakinannya nggak goyah sedikitpun.
Ia tetap memiliki pikiran positif terhadap Isabelle. Bahkan berani mendukung gadis itu.
Tinggal di negara di mana ia menjadi minoritas, Maghali merasakan benar mana yang tulus menerimanya dan mana yang membencinya karena Islamophobia. Namun sama seperti Maghali, saya percaya rasa kemanusiaan masih lebih besar dibanding mempermasalahkan tentang perbedaan.
Kegalauan yang timbul karena perbedaan keimanan antara dirinya dan Kai pun cukup menyakitkan. Namun Maghali tetap bersabar. Ada saatnya kita untuk diam, tapi ada saatnya ketika tanda-tanda itu muncul, kita harus melangkah.

Well, secara keseluruhan Love in Montreal menyajikan kisah yang manis dan hangat. Membaca novel ini menjadi pengalaman yang seru. Maghali telah menularkan keberaniannya dan positif thinkingnya. Saya rekomendasikan novel ini untuk pembaca yang menyukai setting yang unik dan charming hero. Hati-hati pesona Kai memang luar biasa memikat, lho.

Bagi yang penasaran, simak deh book trailer Around The World With Love 3 berikut ini 😉



1 komentar:

Posting Komentar

 

Nurina mengeja kata Published @ 2014 by Ipietoon