Jumat, 29 April 2016

[Posbar BBI] Dongeng Sekolah Tebing - Clara Ng


Judul buku: Dongeng Sekolah Tebing
Sub judul: 52 Kisah Sekolah Terpencil di Ujung Angin
Penulis: Clara Ng
Editor: Umi Andriani dan Fita Riyadi
Ilustrator: Ella Elviana
Desain cover: Sihol Gianito
Layout isi: Lulu T. Helmy
Penerbit: Penerbit Buah Hati (imprint Penerbit Lentera Hati)
Tahun terbit: Agustus 2011
Tebal buku: 232 halaman
ISBN: 978-602-8663-73-1



BLURB

Ada bangunan bercat biru yang digunakan sebagai sekolah dan tempat seekor sapi berteduh pada malamnya. Bangunan itu terletak di ujung tebing, di mana angin selalu bertiup kencang setiap hari. Di senja hari, plang kayu itu tersiram cahaya matahari jingga sehingga bersinar-sinar dan terbacalah....

S KOLAH TEBING

Huruf e yang hilang tidak pernah diukir lagi sebab tidak ada seorang pun yang tahu cara mengukirnya. Dulu salah seorang ayah murid di Sekolah Tebing menyumbangkan plang tulisan itu. Dia mengukirnya dengan sangat cantik sampai-sampai ketika ukiran itu patah, tidak ada seorang pun yang sanggup memperbaikinya.

Di bulan Juli yang udaranya panas sekali, sekolah tiba-tiba ramai dengan kedatangan dua belas muridnya. Mereka datang dengan baju berwarna-warni dan sandal plastik dari berbagai penjuru. Sekolah sudah dimulai. Kamu mau tahu apa yang terjadi di gedung biru itu?


RESENSI

Buku hardcover ini diawali dengan kisah Kupu-kupu yang Tidak Mau Tidur. Hmm~ sebenarnya sih bukan kupu-kupu yang nggak mau tidur, tapi seekor ulat bulu bernama Upik, yang enggan tidur karena masih ingin bermain dengan teman-temannya. Padahal untuk berubah jadi kupu-kupu, Upik harus mulai tidur dalam kepompongnya. Lalu siapa yang akhirnya berhasil membujuk Upik agar tidur? Aah... tentunya binatang malam yang bisa menyanyikan lagu pengantar tidur. Coba tebak binatang apa? ;)

Ketika Upik berubah menjadi kupu-kupu ia terbang ke dalam kelas, saat itulah Ibu Sheila, ibu guru di Sekolah Tebing memberi tahu murid-muridnya, bahwa kehadiran kupu-kupu bisa jadi adalah pertanda mereka akan kedatangan tamu!
Ternyata tamu itu adalah seorang gadis kecil penyuka warna biru bernama Tia. Kepindahannya ke desa membawa Tia menjadi murid ketiga belas Sekolah Tebing. Kini bersama kedua belas temannya, dan Ibu Guru Sheila serta hewan-hewan penghuni desa, beragam kisah dimulai.

Mendapati buku anak dengan 52 cerita di dalamnya sungguh menyenangkan bagi saya. Bukan hanya menyajikan kisah moral baik melalui tingkah polah para murid Sekolah Tebing yang bisa diteladani anak-anak, tapi juga fabel-fabel lucu yang bisa menambah pengetahuan dan banyak lirik syair yang bisa dinyanyikan.
Selain itu ada beberapa kisah kehidupan pribadi Ibu Guru Sheila. Diceritakan pula bahwa Ibu Sheila punya kawan "ajaib" yaitu Gatot Kaca. Yap... Gatot Kaca si tokoh wayang ini sering mendatangi Ibu Sheila di dalam mimpi dan mengajak Ibu Sheila melakukan petualangan yang seru.

Di antara kisah-kisah tersebut saya paling suka dengan Hari Melamun Sedunia. Ini cerita yang menggelitik bagi saya dan membuat saya kagum pada Ibu Guru Sheila. Dikisahkan anak-anak sedang mengerjakan dua puluh lima soal matematika di dalam kelas. Lalu kemudian hujan turun. Ketika Ibu Sheila mengumumkan waktu habis dan anak-anak harus mengumpulkan pekerjaan mereka, tak ada satu pun murid yang menyahut. Kira-kira apa yang sedang mereka lakukan, ya? Dan bagaimana reaksi Ibu Sheila.. aaah... saya paling suka dengan kisah ini :)

Sedangkan putra sulung saya yang sudah TK, selain fabel-fabel yang menjadi favoritnya, dia juga suka kisah Telur Dinosaurus. Putra saya menganggap cerita itu seru dan mulai ikut mencari telur dinosaurus di taman dan pekarangan. Hahaha...

Sementara untuk putra bungsu saya yang masih berusia dua tahun, dia sudah sangat terhibur dengan gambar ilustrasi yang lucu-lucu. Gambar sapi, kucing, anjing, bebek, jangkrik dan tentunya binatang favoritnya... kupu-kupu. Semua gambar ia tunjuk dengan bersemangat dan mudah ia kenali.

Membaca buku ini benar-benar menyenangkan. Dan lebih menyenangkan lagi jika bersama dua buah hati yang meringkuk di sisi kanan dan kiri saya. Nah sekarang setelah selesai membaca kisah yang ke-52 yang sangaaat mengharukan, saatnya menutup buku dan... tidur yang ny enyak. Semoga mimpi indah, anak-anak :)



[Resensi: Love Fate - Sari Agustia] Perjuangan Tessa untuk Mendapatkan Buah Hati


Judul buku: Love Fate
Penulis: Sari Agustia
Editor: Pradita Seti Rahayu
Penerbit: Elexmedia Komputindo
Tahun terbit: April 2015
Tebal buku: 240 halaman
ISBN: 978-602-02-6007-6




BLURB

Kata orang, pernikahan yang kupunya ini sempurna.

Karier kami sama-sama menanjak. Sejak dua tahun lalu, kami mulai tinggal di rumah sendiri. Tak hanya itu, kami pun membekali diri kami masing-masing sebuah mobil untuk bepergian setiap harinya. Oh ya, kami juga punya dana untuk travelling keluar negeri — setidaknya sekali dalam setahun — dan berkunjung ke rumah Ambu di Bandung atau rumah Bapak serta Ibu Mertuaku di Malang.

Hanya satu yang sebenarnya menggangu: keturunan. Lima tahun bahtera ini berjalan, belum juga hadir si buah hati.

Kami tak pernah menunda. Tak pernah juga mempermasalahkannya. Dan... tak pernah juga membicarakannya.

Bagaimana ini...

Suamiku sebenarnya mau punya anak atau tidak?

Yang ke dokter hanya aku. Yang mau adopsi hanya aku. Masa hanya aku saja yang berusaha?


RESENSI

Pernikahan Tessa Febriana Sasmita dan Bhas telah berjalan selama lima tahun, kehidupan pernikahan mereka tampak sempurna dari luar. Komitmen mereka terhadap pekerjaan membuat mereka hidup mapan. Meski belum juga memiliki momongan mereka tetap santai dan tak menyinggungnya satu sama lain.
Namun kepercayaan diri Tessa berubah sejak pulang ke Malang dan menghadiri pernikahan Indah, adik perempuan Bhas. Cecaran pertanyaan dari keluarga besar tentang anak, juga sindiran Ibu Mertua yang tak ada habisnya, membuat Tessa berpikir ulang. Apalagi tak lama kemudian Indah hamil.
Tessa memutuskan untuk mendatangi ahli kesuburan. Sayang Bhas menolak ikut dan membiarkan Tessa berjuang sendirian. Tekad Tessa pun semakin kuat saat bertemu dengan Kanti, cleaning service kantor yang tengah hamil. Keadaan memaksa Kanti untuk menyerahkan bayinya kepada orang lain jika lahir nanti.
Hingga Tessa dinyatakan hamil setelah beberapa kali berobat, kebahagiaan itu membuat Tessa bersemangat. Namun di usia dua bulan, bayinya berhenti tumbuh dan terpaksa harus dibersihkan. Sedih, terpukul dan merasa bersalah... Tessa memutuskan ingin mengadopsi bayi Kanti. Namun keinginannya ditentang sang suami.
Akankah Tessa kembali menemukan kebahagiaannya dan menimang seorang bayi? Apakah kebahagiaan pernikahan harus selalu tergenapi oleh kehadiran tangis bayi?

---------

Saya sudah cukup lama juga ngidam novel ini. Bagi saya lini Le Mariage dari Elexmedia benar-benar menggelitik rasa penasaran saya. Bukan hanya karena covernya yang selalu imut dan unyu (saya tahu, saya memang paling lemah dengan cover cantik), tapi juga karena ide ceritanya selalu menarik.
Problema pernikahan memang ada saja, banyak hal bisa digali dari kehidupan dua insan yang telah berkomitmen bersama. Dan siapa bilang pernikahan adalah akhir bahagia selamanya? Justru pernikahan adalah gerbang ribuan cerita romantisme dan perjuangan.

Dalam Love Fate, perjuangan itu mewujud dalam diri Tessa yang berjuang ingin memiliki anak. Namun separuh perjuangannya, harus ia usahakan sendiri. Hanya Ambu yang mendukungnya, sementara Bhas lebih ogah-ogahan dan Ibu Mertua selalu nyinyir dan memaksa.
Saya cukup prihatin. Seberapa banyak wanita seperti Tessa di dunia ini? Jika kehidupan pernikahan tidak segera dikaruniai buah hati, mengapa wanita yang selalu disalahkan? Mengapa wanita yang dianggap gagal?

Love Fate dikisahkan melalui sudut pandang orang pertama, yaitu sudut pandang Tessa. Ada dua bab yang memuat sudut pandang Bhas.. yang bagi saya terasa sebagai pembelaan diri.
Sayang novel berpremis menjanjikan ini nggak sesuai harapan saya. Terlalu banyak narasi yang bertele-tele. Narasinya sering melebar ke mana-mana, terutama saat Tessa menuju Malang, saya merasa seolah sedang membaca jurnal perjalanan.
Sampai bab 6, cerita masih membosankan karena masih penuh bla bla bla... penjelasan tetek bengek prosesi pernikahan. Namun di bab tujuh, alur mulai menarik. Konflik mulai beriak dan menambah tempo.

Membaca novel ini, dari awal saya sudah menyadari ketidakberesan yang dialami Tessa dan Bhas. Hubungan mereka seolah berjarak, monoton dan datar. Kurang komunikatif. Padahal kunci keberhasilan keluarga adalah komunikasi. Bukan hanya diam bukan hanya memendam. Ini yang bahaya. Bhas juga terlalu menjaga perasaan ibunya dan nggak pernah terang-terangan membela Tessa.

Sebenarnya saya bingung karena saya menemukan rasa sebal sekaligus sayang pada novel ini. Huhuhuu...
Di satu sisi saya senang novel ini hadir dengan segala narasi panjangnya tentang permasalahan kehamilan. Bahwa novel ini menyorot tentang merokok bisa menurunkan kualitas organ reproduksi, tentang kehidupan anak-anak panti asuhan yang mestinya layak mendapatkan kasih sayang, juga tentang rasa cinta dan hormat pada orang tua. Saya salut dengan hal itu. Novel ini cocok dibaca sebagai gambaran kehidupan perkawinan.
Tapi di sisi lain ada keegoisan manusia yang kental. Keegoisan seorang suami, dan keegoisan Ibu Mertua yang haduuuh... amit-amit untung Ibu Mertua saya nggak seperti ini.

Lalu kekesalan saya memuncak di endingnya. Yaah... semua orang berhak menentukan jalannya. Saya tahu ending ini logis dan jamak terjadi di dunia nyata. Tapi inikah jawaban dari segala perjuangan Tessa? Lalu apa yang diharapakan dari pembaca setelah membaca novel ini? Kemandirian mungkin.
Yang jelas saya harap wanita mana pun yang tengah berjuang mendapatkan buah hati, jangan sampai merasa hancur. Karena wanita yang berjuang layak didukung dan dicintai.

Senin, 25 April 2016

[Guest Post] Ridyananda's Five Badass Heroines


Hari ini saya menjamu tamu agak malaman. Moga-moga aja nggak ketahuan Pak RT ya... bisa-bisa tamu saya dimintai KTP karena bertamu malam-malam. Wkwkwk~

Langsung aja yaa.. saya kenalkan dengan guest saya yang terkenal suka bawa pecut kemana-mana dan siap memecut cowok hawt member BBI yang nggak tertib. :p
Yap dialaaah... Nina alias Ridyananda. Monggo-monggo Nina, silakan bercuap-cuap, tapi jangan keras-keras, nanti Pak RT bisa dengar.. bisa minta dipecut dese >.<



Aduh, jadi malu sendiri #dikeplak
Makasih Mbak Ina sudah mengizinkan Nina numpang lewat. Pertama kalinya nih main ke rumah Mbak Ina *celingukan* Agak bingung juga mau bikin postingan yang gimana, tapi untunglah sang tuan rumah sudah memberi saya tema postingan. Hehe. *iye saya kan baik hati, nggak sombong, dan gemar menimbun*

Perkenalkan dulu. Nama saya Nina Ridyananda (nama blogger sih). Saya bertempat tinggal di The Bookadict Diaries, sebuah blog yang memang berbasis bahasa Inggris karena saya sukaaaaa sekali baca Contemporary Romance dan Paranormal Romance dari negara orang. Genre favorit saya emang Romance, dengan subgenre bermacam-macam—sport, erotica, BDSM, dark, fantasy, military, suspense, dan lain sebagainya. *nah sekarang paham kan kenapa Nina selalu bawa pecut?* *kunyah beling* 
Saya akuin, saya sendiri jarang baca novel Indonesia sejak beberapa kali dipehapein dan dikecewakan, sakitnya itu kayak ditikung temen #eh Terus terang, saya kurang cocok baca novel Indonesia karena kurang bervariasi aja bagi saya, dan saya sendiri kurang aktif mengikuti perkembangan tren Romance dalam negeri. Semoga saya bisa segera nemu novel Indonesia yang bikin saya ternganga kagum dan mengembalikan kepercayaan pada dunia fiksi di negeri sendiri.
Oke, cukup curhatnya. Anyhoo, biasanya saya ngomongin cowok. Karena, tentu saja, Romance tidak akan lengkap tanpa kehadiran heroes yang bisa bikin meleleh. Ganteng, perhatian, atletis. Semuanya adalah atribut cowok Romance yang paling tipikal. Kadang ya nemu aja yang kinky, agak culun, pendiam, terluka akibat perang. Tapi karena saya sudah bosen banyak ngomongin cowok ganteng, kali ini saya diminta bahas cewek-cewek badass versi saya.
Saya suka sekali cewek yang bisa fight her own battles. Cewek yang tau dia maunya apa, dan nggak gampang dipengaruhi oleh keseksian cowoknya. Di Contemporary Romance, saya agak jarang nemu cewek-cewek begini, tapi di salah satu subgenre favorit saya lainnya, Paranormal, ada beberapa cewek keren yang menurut saya bisa dibilang badass.


Elena Deveraux dari seri Guild Hunter (Nalini Singh)

Baca Review Archangel's Kiss (Guild Hunter #2)

Elena ini adalah cewek pertama yang berhasil bikin saya terkagum-kagum. Secara fisik, dia emang jago berantem dan jago pegang senjata. Saya suka juga sama sisi vulnerable yang hanya dia tunjukkan pada Raphael dan loyalitasnya ke teman-temannya. Sifat pantang nyerah dan mulut smartass Elena juga layak ditiru, hehe. Elena juga yang bikin saya ngefans berat sama Tante Nalini.



Sejauh ini, cover di atas adalah cover favorit saya yang menggambarkan Elena. Saya blas nggak tau siapa yang cocok buat memerankan Elena. Biarlah dia ada di imajinasi saja X)


Eve Dallas dari seri In Death (J.D. Robb)

Baca Review Brotherhood In Death (In Death #42)

Seorang letnan divisi pembunuhan, Eve secara fisik serupa dengan Elena. Kuat, fit, dan jago berantem (bahkan sama Roarke juga). Tapi kalau udah sama Roarke, hadeeeeh, sisi ceweknya keluar meskipun dese keras kepala dan nggak mau dianggap lemah. Saya suka banget sama Eve Dallas, karena dia tokoh yang sangat amat kompleks dan di setiap buku baru In Death (hitungan sekarang 42 menjelang 43), saya menemukan keunikan baru dalam Eve.



Saya sampai sekarang bingung menggambarkan Eve, tapi saya kebayang Maggie Grace versi rambutnya pendek pas dia main di Lockout. Cuma rambutnya harus jadi cokelat dulu hehe.


Kate Daniels dari seri Kate Daniels (Ilona Andrews)

Anyway, ketika pertama baca buku Kate Daniels-nya IA, saya ngerasa sangar aja senjatanya pedang. Dia jago sihir, dan secara fisik, dia emang dideskripsikan nggak secantik heroines lain kebanyakan. Meskipun saya sudah nemu cewek-cewek yang rada mirip Kate, dia masih ada di hati saya karena Kate itu endearing.



Kate di sini adalah pose favorit saya.


Sylvie Bissenette dari buku Creed (Kristen Ashley)

Baca Review Creed (Unfinished Hero #2)

Yang satu ini bukan dari paranormal. Sylvie adalah salah satu karyawan Knight Sebring yang tugasnya melindungi cewek-cewek escorts yang bekerja pada Knight. Saya terkesan sekali pada Sylvie, yang berusaha move on (meskipun gagal) dari hubungannya dengan Tucker Creed yang berakhir tragis, kemudian mau memberi kesempatan lagi meskipun udah terlalu banyak masalah ketika mereka terpisah. Selain itu, Sylvie adalah tipe anti-heroine, dia nggak cocok pada cetakan cewek baik-baik. Kalau Sylvie cowok, udah saya nikahin deh.



Sampulnya emang nggak assuming banget ya XD tapi gambar pier itu ada filosofinya buat Creed-Sylvie


Charlie Erickson dari buku Defenseless (Corinne Michaels)

Baca Review Defenseless

Agen CIA. Yang berani melawan CIA karena dia punya kepercayaan sendiri. Mungkin bacaan saya aja yang kurang luas, karena saya baru pertama kali ini ketemu agen CIA cewek sebagai tokoh utama. Dan saya suka penulisnya membuat Charlie sebagai cewek semi-tomboy yang leleh juga sama Mark, cowoknya.



Aww. Saya suka banget angle dan pengambilan gambar sampul ini. KEREN!


Saya sering juga nemu cewek-cewek yang saya kagumi di buku. Definisi saya tentang cewek badass memang sebatas cewek itu bisa mempertahankan diri, hehe. Dasarnya saya emang gak suka sama cewek yang dikit-dikit nurutin cowoknya, plinplan, terlalu insecure, dll. Tapi banyak sekali cewek-cewek lain yang memorable buat saya. 
Definisi badass bisa kok dipakein ke cewek yang berjuang untuk keluarga, berjuang untuk mimpinya. Karena setiap cewek, fiksional atau bukan, emang spesial kan? *injek Ana Steele*

Sekian dulu guest post saya. Karena nulisnya hari Minggu, 24 April, saya nonton Rossi dan abang Marquez dulu ya!

Salam,

Nina Ridyananda
So-called book-blogger with Romance fetish



Hyaa... terima kasih Nina sudah mampir dan bergosip ria di Nurina Mengeja Kata. Untung nggak ketahuan Pak RT ya, Nina. Ahaha...
Nah itulah lima cewek badass dalam pandangan Nina, lalu bagaimana menurut kalian? Siapa heroines yang badass abis versi kalian? Jangan segan buat berbagi di kolom komentar ya ;)

[Blogtour: Review + Giveaway] Garnish - Mashdar Zainal


Judul buku: Garnish
Penulis: Mashdar Zainal
Penyunting: Miz
Tata sampul: Amalina
Tata isi: Violetta
Penerbit: de TEENS
Tahun terbit: April 2016
Tebal buku: 220 halaman
ISBN: 978-602-391-126-4



BLURB

Anin mengabaikan larangan sang ayah yang tak suka melihatnya melukis. Ia bertekad mewarnai kanvas hidupnya.

Buni ingin membuktikan pada mamanya bahwa memasak adalah jalan hidupnya, bahwa dia punya cara sendiri untuk menjadi berarti.

Kelindan takdir membawa dua manusia yang saling tak mengenal ini dalam perjalanan hidup penuh warna.


RESENSI

Bagi Buni, dapur dan rempah-rempah adalah kesenangan yang terbentur harapan sang mama. Meski sejak kecil menyukai memasak tapi sang mama sama sekali tak mengizinkan Buni mendekati dapur. Harapan dan impian mama hanyalah agar Buni menjadi ekonom sukses seperti papanya. Meski patuh dengan setengah hati, dan lulus menjadi sarjana ekonomi, Buni tak juga berhasil mendapatkan pekerjaan. Tekanan dari mama semakin besar seiring keinginan hati Buni untuk memasak. Hingga puncaknya, mama membuang hasil masakan Buni. Merasa disepelekan dan dianggap tak berguna, Buni protes dengan melumuri tubuhnya dengan saus dan kecap lalu pergi meninggalkan rumah.
Di sisi lain ada Anin seorang putri kesayangan ayahnya. Saat kecil, seusai melihat pameran lukisan dan membeli alat gambar bersama sang ibu, ibunya mengalami kecelakaan hingga meninggal. Sejak itu perhatian ayah Anin menjadi berlebihan. Apalagi setelah ayahnya menikah lagi dan Anin memilih tinggal di rumah lama. Anin terkekang oleh aturan-aruran ayahnya. Hingga ketika ia memilih untuk melukis, ayahnya melarang dan memicu pemberontakan gadis muda itu. Anin menumpahkan cat air ke tubuhnya dan kabur dari rumah.
Dua insan, dengan masalah yang sama, bertemu di bangku sebuah taman. Saling mengungkapkan keresahan, saling mengajukan harapan dan mulai merangkai impian. Bersama.
Bisakah Anin dan Buni mencapai impian-impian mereka? Akankah mereka berdamai dengan keluarga mereka masing-masing?

--------

Garnish hadir menyodorkan cerita dengan permasalahan yang jamak dialami kaum remaja yang beranjak dewasa. Passion yang terbentur harapan orang tua. Jujur... saya pun mengalaminya.

Novel ini diceritakan dengan sudut pandang orang pertama secara bergantian di setiap bab. Dari sudut pandang Buni dan sudut pandang Anin. Ini membuat saya bisa menyelami perasaan dan keresahan Anin dan Buni. Namun sayangnya, saya merasa suara "aku" milik Buni dan Anin masih mirip, nggak ada perbedaan dalam bertutur di antara kedua "aku" sehingga kadang saya lupa siapa yang tengah bertutur.

Buni adalah pemuda yang manis, sikapnya sopan dan lumayan sensitif. Gayanya boleh juga saat memasak. Sedangkan Anin gadis yang ceria dan berkeinginan kuat. Gaya bicaranya sedikit ceplas-ceplos dan membuat suasana menjadi hidup.
Interaksi antar keduanya saya anggap cukup cair, meski ada pula saat saya merasa obrolan mereka sedikit kaku dan membosankan.
Tapi di antara itu semua, ada banyak hal-hal bijak yang saling mereka lontarkan, sehingga terlihat kedewasaan yang siap muncul dari diri mereka.

Saya suka dengan detail pembuatan kafe dalam novel ini. Step-step yang dilakukan Buni dan Anin, hal-hal kecil yang dipikirkan untuk membangun kafe mereka diceritakan dengan sangat mendetail. Membuat usaha mereka di dalam novel ini lebih terasa nyata.

Overall saya menikmati membaca novel ini. Bukan hanya tentang kasih sayang dan kepercayaan yang tumbuh antar dua insan, tapi juga kepercayaan terhadap mimpi dan terhadap keluarga kita. Cukup banyak kalimat yang quotable di dalam novel ini yang membuat saya jadi mulai berpikir tentang mimpi-mimpi saya.


**********GIVEAWAY TIME***********



Sekarang waktunya saya untuk membagi satu novel Garnish bagi satu orang yang beruntung. Sudah siap?

Caranya mudah seperti biasa yaa...

1. Peserta berdomisili atau memiliki alamat kirim di Indonesia.

2. Follow akun twitter @Divapress01 dan @KendengPanali serta fanpage Penerbit DIVA Press

3. Bagikan info giveaway ini dengan tagar #GAGarnish dan jangan lupa mention akun saya dan akun divapress

4. Follow blog ini melalui email, GFC atau G+ (optional)

5. Jawab pertanyaan di bawah ini di kolom komentar dengan menyertakan nama | akun twitter | alamat email

Apa impian kamu dan bagaimana usaha kamu untuk meraihnya?

6. Giveaway dibuka selama sepekan dan akan ditutup tanggal 1 Mei 2016 pukul 23.59 WIB.

7. Yang terakhir... selamat bersenang-senang, good luck ya :)

****UPDATE*****

Hai... hai... sudah waktunya bagi saya untuk mengumumkan siapa yang beruntung dalam giveaway Garnish ini.

Sebelumnya saya ucapkan terima kasih pada para peserta yang telah meramaikan giveaway ini. Impian kalian luar biasa dan membuat saya terharu. Saya aminkan semua impian ini yaa.
Karena impian tidak bisa dinilai mana yang lebih baik dan usaha tak bisa diukur mana yang lebih berat maka kali ini saya meminta bantuan mesin random untuk memilih pemenang.

Dan dia adalaaaah....



Yap... nama yang bertengger di angka satu adalah pemenangnya, yaitu

Ratnani Latifah / @ratnaShinju2chi

Selamaaat... saya tunggu data diri dan alamat lengkap kamu via email nurinawidiani84(at)gmail(dot)com paling lambat 2x24 jam ya.

Bagi yang belum beruntung jangan sedih, tetap semangat dan tetap membaca yaa. Sering-sering mampir ke blog ini untuk intip opini saya tentang buku-buku yang saya baca. Salam cinta baca ;)


Minggu, 24 April 2016

[Resensi: A Wallflower Christmas - Lisa Kleypas] Kisah Cinta Di Malam Natal


Judul buku: Perayaan Cinta di Pengujung Tahun
Judul asli: A Wallflower Christmas
Penulis: Lisa Kleypas
Alih bahasa: Eliyanti J. Saleh
Sampul dikerjakan oleh: Marcel A. W.
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: Desember 2009
Tebal buku: 288 halaman
ISBN: 978-979-22-5228-6



BLURB

Para wallflower adalah empat gadis muda London yang bersahabat dan saling membantu dalam pencarian cinta sejati. Sekarang setelah menikah dengan bahagia, mereka kembali bersatu untuk membantu seorang playboy sinis mendapatkan kebahagiaannya.

Playboy Amerika Rafe Bowman, kakak Lillian dan Daisy, tiba di London untuk mencari istri. Putri Lord dan Lady Blandford yang cantik dan berdarah biru menjadi pilihan sang ayah. Dengan iming-iming posisi di kerajaan bisnis ayahnya, Rafe pun bersedia mendekati sang lady.
Rafe menyadari bahwa gadis London sangat berbeda dengan gadis Amerika. Ia pun meminta bantuan para wallflower. Sayangnya rencana para wallflower untuk membantu Rafe malah membawa pria itu kepada situasi yang lebih rumit. Terutama ketika ia tak bisa menentukan apakah gadis yang harus dipikatnya adalah lady yang akan membawanya kepada kesuksesan dan posisi tinggi di masyarakat atau gadis biasa yang mencuri hatinya sejak awal berjumpa.


RESENSI

Keempat wallflower punya tugas berat, membantu Rafe Bowman untuk mendapatkan Natalie Blandford. Maka sebelum memperkenalkan Rafe dengan Natalie, Lillian memutuskan mengundang Hannah Appleton, pemdamping Lady Natalie, untuk mengorek informasi yang bisa mereka gunakan dalam mempersatukan Rafe dan Natalie.
Sayang di pertemuan pertama, Rafe telah memberi kesan buruk di hadapan Hannah. Bukan hanya bersikap sangat Amerika, Rafe juga terang-terangan mengganggu Hannah dan mencium Hannah tanpa sepengetahuan keempat mantan wallflower. Tindakan yang cukup kurang ajar namun di sisi lain menggelitik hasrat Hannah.
Hannah pun bertekad untuk menggagalkan rencana perjodohan itu karena menganggap Rafe tak pantas bagi Natalie. Hannah merasa Natalie lebih cocok bagi Lord Travers. Sayangnya ketertarikan Natalie pada Rafe begitu besar dan tanpa peduli nasihat Hannah, Natalie berniat menjadi istri Rafe.
Namun di Stony Cross Park, di kediaman Lord Westcliff, justru Hannah semakin merasa nyaman dengan kehadiran Rafe dan terganggu dengan kedekatan Rafe dan Natalie. Seperti halnya Rafe yang kebingungan untuk menuruti keinginan ayahnya atau mengejar Hannah demi dirinya sendiri.
Dan tepat menjelang natal... Rafe harus membuat keputusan.

--------------

A Wallflower Christmas menjadi pelengkap bagi keempat seri wallflowers sebelumnya. Novel yang lebih tipis dibanding novel-novel sebelumnya ini menyajikan kisah tentang kakak Lillian dan Daisy sekaligus memberi kisah tambahan tentang kebahagiaan rumah tangga keempat wallflower.

Jujur yang saya nantikan adalah momen romantis Lillian dan Westcliff seperti yang mereka umbar dalam It Happened One Autumn, tapi rupanya bonusnya bukan hanya pasangan paling cetar ini tapi juga momen uhuk panas uhuk antara Evie dan Sebastian. Bisa dibilang fans Sebastian sang hero dalam Devil in Winter bakal senang dengan bonus roman ini ^^

Di novel sebelumnya yaitu Scandal in Spring, saya sebal setengah mati dengan keegoisan Lillian terhadap Daisy. Tapi di novel ini, Lillian jadi penuh pengertian dan nggak terlalu menuntut. Justru yang ada malah Lillian mencari gara-gara dengan Westcliff karena terbakar cemburu. Kkk~
Sayang mungkin karena keterbatasan jumlah halaman, pasangan Annabelle dan Simon Hunt nggak banyak diumbar seperti di Secret of A Summer Night.

Karakter Rafe benar-benar menawan. Ada saat Rafe begitu jahil dan lucu, tapi ada juga kalanya Rafe tampil sebagai gentleman dan luar biasa mempesona. Saya suka dengan pendiriannya dan bagaimana Rafe akhirnya mengambil keputusan.
Hannah cukup menyebalkan di awal cerita, terlalu kritis terhadap Rafe. Huhuu... main curiga main tuduh. Tapi sikap waspadanya memang menggemaskan. Saya paham kenapa akhirnya Rafe nggak tahan juga untuk mencium Hannah.
Chemistry di antara mereka berdua mengalir dan asyik diikuti. Interaksinya natural dan dialog yang saling mereka lemparkan terasa hangat dan kuat. I love this couple :)

Dan settingnya lagi-lagi di Stony Cross Park di musim dingin tahun 1845. Rupanya seluruh kisah wallflower memang berpusat di manor kediaman Westcliff. Tapi memang di mana lagi tempat terindah untuk saling jatuh cinta selain di Hampshire.

Yah akhirnya selesai sudah saya membaca ulang seri wallflower ini. Sedih tapi juga senang. Laah... 
Tapi tentunya saya bakal bertemu lagi dengan beberapa karakter dalam novel ini di seri-seri Lisa Kleypas yang lain. Overall saya menikmati membaca ulang seri wallflower dan sepertinya akan berlanjut dengan membaca ulang seri Hatthaway Family. Hmm... kita tunggu saja ^^

Sabtu, 23 April 2016

[Resensi: Scandal in Spring - Lisa Kleypas] Penemuan Cinta Wallflower Terakhir


Judul buku: Skandal Musim Semi
Judul asli: Scandal in Spring
Seri: Wallflowers #3
Penulis: Lisa Kleypas
Alih bahasa: Ratih Susanty
Sampul oleh: Marcel A. W
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: April 2009 (cetakan kedua)
Tebal buku: 408 halaman
ISBN: 978-979-22-4416-8



BLURB

Akhirnya tiba giliran Daisy Bowman, wallflower terakhir, untuk mencari calon suami. Setelah menjalani tiga season tanpa berhasil menggaet bangsawan seorang pun, akhirnya Daisy diberi ultimatum oleh ayahnya untuk segera mendapatkan calon suami. Kalau tidak, dalam jangka waktu dua bulan ia akan dinikahkan dengan Matthew Swift, pegawai kepercayaan ayahnya.
Daisy benar-benar shock membayangkan dirinya menikah dengan pria kurus yang angkuh dan sok tau itu. Namun ia tak memperhitungkan bahwa dengan berlalunya waktu, pria itu telah berubah menjadi pria yang sangat memesona dengan sensualitas memabukkan. Dengan cepat Daisy menyadari pria yang selama ini ia benci ternyata menjadi pria yang ia impikan.
Namun, Matthew ternyata menyimpan masa lalu kelam, yang tak berani ia ungkapkan kepada siapa pun. Meskipun demikian, Daisy tetap bersedia menerima Matthew berikut masa lalunya. Tepat di tengah kebahagiaan mereka, rahasia kelam itu terungkap dan mengancam menghancurkan Matthew serta jalinan cintanya dengan Daisy.


RESENSI

Thomas Bowman merasa marah karena puteri bungsunya tak juga berhasil menggaet bangsawan eropa, ia merasa telah nengeluarkan banyak uang tanpa hasil, dan menjuluki Daisy Bowman sebagai parasit. Maka ia memutuskan untuk menjodohkan Daisy dengan Matthew Swift, pria yang paling ia percaya di perusahaannya. Pria yang lebih ia sayang daripada putera-puterinya sendiri.
Bagi Daisy, ingatannya tentang Matthew adalah pria kurus menyebalkan yang efisien, kejam dan licik. Maka betapa terkejutnya Daisy saat Matthew muncul di Stony Cross Park sebagai pria gagah dan menawan yang pesonanya mengancam kewarasan Daisy.
Matthew sendiri telah lama mencintai Daisy, mengamati gadis itu dan menyimpan perasaannya dalam-dalam. Ia takut mendekati Daisy karena menyimpan masa lalu yang kelam. Masa lalu yang mungkin bisa melukai gadis yang dicintainya.
Semakin lama mengenal Matthew, semakin Daisy menyadari perasaannya dan perasaan Matthew. Maka untuk nendorong agar Matthew mau mengakui rasa cintanya, Daisy mendekati Lord Llandrindon. Tapi rupanya Llandrindon pun jatuh hati pada Daisy.
Ditambah lagi, kedekatan Daisy dan Matthew ditentang habis-habisan oleh Lillian, kakak Daisy.
Akankah Daisy menemukan pria yang mencintainya seperti ketiga wallflower sebelumnya? Apakah masa lalu Matthew benar-benar tak terampunkan?

--------------

Scandal in Spring mempersembahkan wallflower terakhir, Daisy Bowman. Bagi saya Daisy adalah gadis yang paling menyenangkan dari semua wallflowers. Annabelle terlalu mengagungkan keningratannya pada awalnya, Lillian meledak-ledak dan kurang rasional, Evie pemalu. Tapi Daisy selalu ceria, selalu romantis, selalu jahil tapi juga logis.

Ketiga wallflowers sebelumnya dapat dibaca di buku yang telah saya review ini:

Secret of A Summer Night
It Happened One Autumn
Devil in Winter

Daisy dikisahkan adalah gadis yang suka membaca. Penuh mimpi romantis tapi juga bersemangat melakukan hal-hal gila. Pola pikirnya unik. Dulu di saat membaca novel Devil in Winter untuk pertama kalinya, saya pikir pasangan Daisy nantinya adalah Cam Rohan. Mengingat apa yang Daisy lakukan bersama Cam di lorong rahasia. *saya nangis saking irinya* *bahahaa*
Tapi rupanya jodoh Daisy bukan Cam. *sujud syukur*

Matthew tipe pria yang sabar, saya suka ketabahannya dalam menjaga perasaannya dan sikap hati-hatinya. Tapi karena dari awal Lillian menceritakan hal yang jelek-jelek tentang Matthew saya jadi sebal juga. Ahaha.. tapi saya tersentuh ketika tiba di adegan Daisy tahu bahwa Matthew menyimpan kancing baju Daisy. Err... sempat mikir kok kayak psycho ya. Hihihiii.. tapi romantis.  Menyimpan benda milik seseorang yang dicintainya dan membawa

Sayangnya saya menganggap cerita di novel ini nggak terasa spesial. Nggak bersemangat seperti It Happened One Autumn juga nggak penuh debaran seperti Devil in Winter. Meski memang cukup manis sebagai penutup serial.

Sudah empat novel seri wallflower yang saya selesaikan. Sudah selesai? Eiits... belum. Masih ada satu novel ekstra untuk melengkapi keempat wallflower ini. Jadi tunggu review A Wallflower Christmas di blog ini, ya :)

Rabu, 20 April 2016

[Blogtour: Review + Giveaway] My Bittersweet Marriage - Ika Vihara


Judul buku: My Bittersweet Marriage
Penulis: Ika Vihara
Editor: Afrianty P. Pardede
Penerbit: Elex Media Komputindo
Tahun terbit: 2016
Tebal buku: 350 halaman
ISBN: 978-602-02-8243-5



BLURB

Aarhus. Tempat yang asing di telinga Hessa. Tidak pernah sekali pun terlintas di benaknya untuk mengunjungi tempat itu. Namun, pernikahannya dengan Afnan membawa Hessa untuk hidup di sana. Meninggalkan keluarga, teman-teman, dan pekerjaan yang dicintainya di Indonesia. Seolah pernikahan belum cukup mengubah hidupnya, Hessa juga harus berdamai dengan lingkungan barunya. Tubuhnya tidak bisa beradaptasi. Bahkan dia didiagnosis terkena Seasonal Affective Disorder. Keinginannya untuk punya anak terpaksa ditunda. Di tempat baru itu, Hessa benar-benar menggantungkan hidupny pada Afnan. Afnan yang tampak tidak peduli dengan kondisi Hessa. Afnan hanya mau tinggal dan bekerja di Denmark, meneruskan hidupny yang sempurna di sana.

Kata orang, cinta harus berkorban. Tapi, mengapa hanya Hessa yang melakukannya? Apakah semua pengorbanannya sepadan dengan kebahagiaan yang pernah dijanjikan Afnan padanya?


RESENSI

Kita akan berteman dan saling mengenal, lalu siapa tahu kita akan saling mencintai." (hlm. 68)

Saat sang mama menyuruh Hessa untuk berkenalan dengan anak laki-laki teman mama, Hessa sudah tahu akan ke mana arah perkenalan itu. Hessa pun menolak mentah-mentah gagasan perjodohannya. Apalagi dari hasil stalkingnya di internet, Hessa tahu Afnan adalah lelaki yang pintar, tampan dan mapan yang tinggal di Denmark, maka tentu cukup mencurigakan mengapa lelaki semacam Afnan perlu dicarikan jodoh oleh orangtuanya. Namun di pertemuan pertama mereka, Hessa tahu ia mulai terpengaruh pesona Afnan.
Sementara Afnan sendiri berkejaran dengan waktunya yang singkat di Indonesia. Ia tak punya banyak waktu untuk merayu dan membujuk Hessa. Maka dengan keterusterangan yang polos, Afnan mengajukan lamarannya pada Hessa. Lamaran yang diajukan tanpa paksaan, Afnan pasrah menunggu apa pun keputusan Hessa.
Tanpa dinyana, Hessa benar-benar mempertimbangkan tawaran Afnan, dan ia pun mengiyakan lamaran itu. Dengan hubungan pacaran jarak jauh singkat selama tiga bulan, dan obrolan penuh perencanaan setiap malamnya, Hessa pun resmi menjadi istri Afnan.
Namun rencana ternyata jarang mendekati kenyataan. Meski telah membuat kesepakatan dan persiapan, kepindahan Hessa ke Aarhus rupanya tak mulus. Jauh dari tanah kelahiran, jauh dari keluarga, tiba-tiba menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya, membuat Hessa limbung. Ia pun mengidap Seasonal Affective Disorder. Depresi yang membuat Hessa harus menunda keinginan untuk memiliki bayi, membuatnya makin sensitif karena tak diizinkan pulang ke Indonesia demi pernikahan adiknya, dan membuat Hessa merasa, hanya dirinyalah yang berkorban demi pernikahan ini.
Sanggupkah Hessa dan Afnan menyelesaikan riak-riak rumah tangga mereka?

-------------

My Bittersweet Marriage. Pernikahan memang selalu manis-manis pahit... atau justru pahit-pahit manis? ^^
Well, yang jelas pernikahan harus punya rasa agar tidak hambar dan hanya menjadi sebuah status yang wajib dijalani.

Membaca blurb novel ini membuat saya tertarik seketika. Kota yang asing dan menggelitik rasa ingin tahu saya, premis yang cukup menjanjikan dan disorder yang dialami sang tokoh utama, membuat saya bersemangat untuk membacanya.

Diceritakan menggunakan sudut pandang orang ketiga, My Bittersweet Marriage mengalur maju dengan lumayan lambat. Gaya bercerita Ika Vihara cukup menarik dan santai. Ceplas-ceplos apa adanya.
Beberapa hal dalam novel ini membuat saya curiga bahwa novel ini berangkat dari wattpad, dan ketika saya cek ternyata benar.
Kecurigaan saya berawal dari tanda baca petik tutup yang diselingi spasi dan atribut dialog yang kurang rapi atau tidak tersusun membentuk pola kalimat. Semacam:

"Begini ya rasanya mau menikahi istri kedua." Mikkel tertawa, langsung digaplok mamanya. (Hlm. 67) 

Saya pribadi nggak terlalu mempermasalahkannya, karena saya bisa memahami maksudnya. Tapi memang alangkah baiknya jika atribut bisa lebih rapi.
Sedangkan saya suka banget dengan settingnya. Bikin kepo luar biasa. Saya suka membaca cerita dengan tempat-tempat yang unik, lain dari yang lain, dan ditulis dengan menarik serta detail. Ya lokasinya, ya suasananya, ya orang-orangnya.

Hessa sebagai gadis berusia 27 tahun tampil sebagai gadis mandiri dan cantik. Pekerja keras, suka mendongeng bagi anak-anak (saya sebenarnya pengin ini muncul di adegan dan bukan hanya dalam narasi), pintar masak, hmm~ istri idaman banget. Hessa gambaran kebanyakan wanita di usia akhir dua puluhan yang resah akan status lajangnya.
Hingga kemudian kemandiriannya baik dalam masalah finansial maupun kepercayaan diri runtuh ketika tiba di tanah asing. Hessa bagai tercerabut dari kenyamanannya, kesulitan beradaptasi hingga mengalami seasonal affective disorder.
Sementara Afnan adalah pria keturunan Denmark-Indonesia yang kaku, selalu tertantang untuk berkompetisi dan nggak romantis blas. Ahahaha... tapi tindakan spontannya kadang bikin meleleh juga sih.
Secara keseluruhan, karakter dalam novel ini menarik dan punya ciri. Dalam berperilaku karakter-karakter ini cukup menonjolkan ciri mereka, namun dalam berdialog, sayangnya semua tokoh masih seragam. Gaya bicaranya terdengar satu "suara". Bahkan para mama saja gaya bicara dalam dialognya masih sama dengan gaya bicara Hessa, yang usianya jauh lebih muda. 

Meski cenderung flat di awal cerita, namun kisah mulai menarik ketika seasonal affective disorder Hessa muncul. Bagaimana tanda-tandanya, apa yang dirasakan Hessa dan bagaimana usaha mereka untuk mengatasinya cukup detail dijabarkan. Memberi wawasan baru. Memberi saya teman baru karena saya pun penderita disorder. Sungguh diperlukan ketabahan dan kesabaran luar biasa bagi suami yang memiliki istri penderita disorder. Di sini saya merasa manusiawinya Afnan dalam mendukung Hessa. Bahwa kadang si suami pun mengalami kelelahan dalam menjaga perasaan sang istri. Walau ada saat saya merasa pertengkaran mereka childish banget, layaknya pasangan usia muda, bukan gambaran pernikahan pria dan wanita di usia akhir dua puluhan. Tapi memang... seperti itulah pernikahan. Salah paham, bertengkar, berkompromi, berdamai, salah paham lagi, dan seterusnya bagai sebuah siklus. Gejolak ringan inilah yang jadi manis-pahit pernikahan yang coba disajikan dalam My Bittersweet Marriage.

Untuk sampul, aaah saya suka banget. Warnanya manis, dan sepeda sampai kapan pun menyimpan romansa pribadi bagi saya. Desain di dalam novel juga cantik dan bikin enjoy dalam membaca.

So, novel ini saya rasa layak untuk jadi bacaan di kala senggang. Perlu waktu yang spesial karena cerita cenderung flat, tapi ada wawasan dan banyak hal yang bisa kita petik dari kisah di dalamnya. Good job Ika Vihara, semoga sukses untuk My Bittersweet Marriage dan novel-novel selanjutnya :)


++++++++GIVEAWAY TIME++++++++++


Sudah baca review My Bittersweet Marriage? Sudah siap merasakan pahit-manis pernikahan Afnan dan Hessa? Kalau siap, saya mau bagikan satu novel My Bittersweet Marriage buat satu orang yang beruntung.

Caranya mudah saja:

1. Peserta tinggal di Indonesia atau memiliki alamat pengiriman di Indonesia.

2. Follow twitter @IkaVihara dan @KendengPanali lalu share giveaway ini dengan hashtag #MyBittersweetMarriage dan jangan lupa untuk mention kami berdua.

3. Follow blog ini via email, GFC atau G+ (optional)

4. Jawab pertanyaan di bawah ini di kolom komentar dengan mencantumkan nama | link share | alamat email

Kamu pilih mana pacaran dulu baru menikah atau menikah dulu baru pacaran? Apa alasannya?

5. Giveaway berlangsung hanya 4 hari dan akan ditutup tanggal 23 April 2016 pukul 23.59 WIB.

6. Jika ada pertanyaan jangan segan colek saya di twitter ya... good luck ;)

***UPDATE***

Haiii... setelah bersenang-senang selama 4 hari sekarang tiba waktunya untuk mengumumkan satu orang yang beruntung mendapatkan novel My Bittersweet Marriage.

Sebelumnya saya ucapkan terima kasih pada teman-teman yang telah berpartisipasi dalam giveaway kali ini. Jawaban kalian keren semua !!
Namun tetap saja harus memilih satu di antara semua jawaban ini. Maka yang beruntung adalah....

Cahya Widyastutik
@cahyawid

Selamaaaat yaa... saya tunggu data diri kamu via email ke nurinawidiani84(at)gmail(dot)com paling lambat 2x24 jam ya.

Bagi yang belum beruntung jangan sedih. Nurina Mengeja Kata bakal ngadain blogtour lain untuk seru-seruan bareng. Nantika yaa :)

Minggu, 17 April 2016

[Resensi] Devil in Winter - Lisa Kleypas


Judul buku: Romansa Pada Musim Dingin
Judul asli: Devil in Winter
Seri: Wallflowers #3
Penulis: Lisa Kleypas
Alih bahasa: Sisilia Kinanti G
Sampul dikerjakan oleh: Marcel A. W
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: Februari 2009
Tebal buku: 424 halaman
ISBN: 978-979-22-4345-1




BLURB

Evangeline Jenner, si wallflower gagap dan pemalu yang selalu meringkuk di sudut ruangan tiba-tiba saja muncul di ambang pintu Lord Sebastian St. Vincent tanpa pendamping. Dan lebih gilanya, gadis itu mengajukan penawaran yang paling mengejutkan: lamaran pernikahan!

Sebastian, sang aristokrat playboy yang terkenal bejat, mengagumi keberanian gadis itu. Dengan kondisi keuangan yang buruk, ia merasa lamaran itu akan menguntungkan satu sama lain mengingat Evie akan mewarisi kekayaan ayahnya dari klub judi terkenal di London.
Siapa sangka di balik sikap pemalunya, Evie ternyata bisa sangat keras kepala. Dan ketika ia berkeras untuk menjadikan pernikahan mereka hanya di atas kertas, tak ada yang bisa dilakukan Sebastian untuk meluluhkannya. Untuk pertama kali dalam hidupnya, Sebastian menemukan lawan sepadan.


RESENSI


Evangeline Jenner si gadis pemalu dan selalu bicara tergagap mengambil keputusan nekat. Evie merasa terdesak karena ayahnya sekarat, sementara keluarga ibunya berniat menikahkannya dengan sepupunya, Eustache. Maka dengan berani, Evie mendatangi kediaman Sebastian St. Vincent, seorang viscount muda yang beberapa hari sebelumnya menculik sahabat Evie, Lillian Bowman. Akibat usaha penculikan itu, Sebastian menghancurkan persahabatannya dengan Marcus, Earl of Westcliff. Usaha penculikan yang didorong keputusasaan karena ayah Sebastian terancam bangkrut. Sebastian harus menikahi gadis kaya dan mendapatkan mas kawin yang besar untuk memperbaiki keuangannya.
Mengetahui kondisi keuangan Sebastian yang kritis, Evie mengajukan sebuah tawaran pernikahan pada playboy flamboyan itu. Tanpa berpikir dua kali, Sebastian menerima tawaran itu, tahu bahwa Evie adalah pewaris tunggal dari klub judi Jenner, dan merasa sanggup memenuhi syarat yang diajukan Evie.
Seusai menikah dan mengendus-endus di penjuru klub judi milik ayah Evie, Sebastian menyadari ketertarikannya pada klub itu. Ia merombak total urusan klub judi, dan memecat biang kerugian klub. Namun masalah Sebastian bukan hanya itu saja, Sebastian yang selama ini sangat berpengalaman menghadapi wanita kali ini harus mengalami emosi tak pasti yang asing seperti yang dirasakannya pada Evie, gadis yang dibalik kegagapannya ternyata sangat keras kepala. Dan ketika seseorang mengincar nyawa Evie, tindakan yang diambil Sebastian benar-benar di luar dugaan orang-orang yang mengenalnya.

------------

Seri wallflowers berlanjut! Setelah Secret of A Summer Night dan It Happened One Autumn kini giliran Evie Jenner beraksi.
Cukup kaget juga awalnya dengan kenekatan Evie, nggak nyangka plot yang disiapkan bagi Evie ngetwist banget dengan karakter Evie yg ditampilkan di dua buku sebelumnya. Apalagi Evie yang pemalu dipasangkan dengan playboy yang nyebelin.

Konon, The Devil in Winter ini paliiing banyak jadi favorit pembaca Lisa Kleypas. Mungkin ini dikarenakan setiap perempuan pasti punya fantasi untuk bisa menaklukkan playboy dan membuatnya bertobat. *sotoy* XD
Atau jangan-jangan ini fantasi saya pribadi? Gyahahaha...
Yaah... tapi saya memang suka perkembangan cerita dalam novel ini. Beberapa adegan benar-benar menancap di kepala—tentunya selain adegan meja bilyard yang fenomenal—dan bikin iri.

Karakter Sebastian memang nyebelin di It Happened One Autumn, tapi di sini Sebastian begitu mudah dicintai. Alih-alih jadi playboy brengsek yang suka meremehkan, Sebastian justru kelihatan bertanggung jawab dan penuh perhatian. Detail kecil seperti menghangatkan kaki Evie itu romantis deh. Saya juga suka kedalaman emosi yang membuatnya ingin menjauhkan Evie.
Sebagai heroine, Evie memang bukan favorit saya. Tapi saya suka dengan tekadnya yang kuat dan kesabarannya menghadapi Sebastian. Sikapnya yang santai dan caranya memperlakukan Sebastian lama-lama membuat saya menyukainya. Meski pemalu, tapi Evie sungguh keras kepala dan cerdas.
Lalu yang saya suka tentu saja kemunculan Cam Rohan, tangan kanan ayah Evie yang kemudian jadi orang kepercayaan Sebastian. Dan yang nantinya bakal dibuat kisah sendiri dalam seri Keluarga Hathaway!
Cam ini hero favorit saya di antara semuaaaa hero Lisa Kleypas.

Devil in Winter mungkin menyajikan kisah klise tentang playboy yang bertekuk lutut pada satu wanita dan mempersembahkan hatinya untuk selamanya. Tapi... jalan ceritanya benar-benar asyik diikuti, emosi yang ditunjukkan kedua tokohnya kuat dan interaksinya menarik, adegan panasnya bisa mendidihkan segelas es campur, dan ikatan persahabatan dalam novel ini bikin haru. Apa pun keputusan sahabat, layak kita dukung, dan tentunya tentang memaafkan kesalahan seorang sahabat. Aaww... so sweet banget deh novel ini.
Setelah ini saya bakal lanjut baca dan mereview novel keempatnya, Scandal in Spring, jadi tetap ikuti blog ini yaa ;)

Jumat, 15 April 2016

[Resensi] Cerdas Mengelola Keuangan Pribadi - Herlina P Dewi


Judul buku: Cerdas Mengelola Keuangan Pribadi
Penulis: Herlina P Dewi
Editor: Weka Swasti
Proofreader: Carolina Ratri
Desain cover: Teguh Santosa
Layout isi: Arya Zendy
Penerbit: Stiletto Book
Tahun terbit: Oktober 2015
Tebal buku: 218 halaman
ISBN: 978-602-7572-42-3



BLURB

Berbagai masalah berkaitan dengan keuangan pribadi akan dibahas dengan detail dalam buku ini, seperti:
• Cara membuat dan mengelola anggaran
• Cerdas mengatur pengeluaran
• menyiasati 'pengeluaran nakal' perempuan
• Pentingnya perempuan menabung
• Memilih produk asuransi dan investasi.
• Dan lain-lain

Bagi Anda yang sudah menikah, dalam buku ini juga dibahas keuangan suami-istri, yang menjawab berbagai pertanyaan, seperti:
• Apakah sebaiknya si istri tetap bekerja?
• Bagaimana mengelola anggaran keluarga?
• Pengeluaran apa yang bisa dipangkas?
• Dan lain-lain

Buku ini juga dilengkapi dengan kuis, tabel-tabel simulasi, serta contoh-contoh kasus yang sering dialami perempuan, sehingga akan sangat mudah dicerna dan dinikmati.
So, say YES to financial freedom, Ladies!


RESENSI

Sebelum membahas tuntas bagaimana cara Cerdas Mengelola Keuangan Pribadi, saya terlebih dulu diuji dengan semacam kuis mengenali diri. Kuis yang harus dijawab jujur seeeejujur-jujurnya untuk mengetahui apakah saya tergolong dalam tipe boros, tipe perhitungan atau tipe supertertib?
Sayang pertanyaan dan pilihan jawabannya khas wanita sekali, jadi kadang saya bingung mau pilih yang mana, misal:
Apakah Anda tahu berapa uang yang Anda habiskan untuk facial di salon langganan?
Karena saya nggak pernah facial, dan ke salon juga cuma buat potong rambut, saya anggap aja pertanyaannya adalah berapa uang yang saya habiskan untuk hobi saya (membaca) dan uang yang saya habiskan untuk memenuhi hobi saya (membeli buku). Huehue..

Setelah mengenali diri, saya diajak memahami Pentingnya Merencanakan Keuangan Pribadi dan dibantu menyusun anggaran. Saya diajak menentukan target jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang serta membuat catatan pengeluaran yang dibagi dalam tiga kelompok: pembayaran utang, tabungan rutin dan biaya hidup.
Nah... nah... lalu gimana dong kalau pengeluaran lebih besar dari pemasukan? Jangan kuatir. Ada trik-trik yang disarankan dalam buku ini untuk mensiasatinya.
Yang paling saya suka dari buku ini, Herlina P Dewi memberikan contoh tabel-tabel anggaran keuangan yang bisa kita isi, lho.
Bagi perempuan yang sudah menikah seperti saya, di buku ini dipaparkan dengan komplit apa yang harus saya lakukan agar keuangan nggak bikin geger dan perang, tapi justru makin mempererat romantisme.. tsaah. Karena ada ulasan tentang perlu tidaknya istri bekerja, apa saja yang mesti dipertimbangkan untuk mengambil keputusan, dibahasa tuntas di buku ini lengkap dengan tabel simulasi apabila istri bekerja dan apabila tidak bekerja.
Berlanjut ke cara Mengelola Rekening Bank, penulis dengan rapi membagi penjelasannya untuk perempuan lajang dan untuk yang telah berkeluarga. Kira-kira berapa banyak rekening yang sebaiknya kita miliki? Jawabannya ada di sini.

Di chapter dua saya diajak untuk Mengelola Pemasukan yang berupa mengelola pendapatan bulanan dan mencari penghasilan tambahan. Nah ini penting bagi ibu rumah tangga macam saya karena ada tips-tips agar upaya sampingan bisa sukses.
Yang gak kalah pentingnya adalah... mengelola THR. Haduuh... kalau diberi uang THR itu, pasti yang muncul di pikiran adalah apa saja yang bisa dibeli dengan uang tersebut, ya kan? Tapi eits.. ternyata THR pun harus dikelola dengan baik agar tidak menguap. Pokoknya cara supaya nggak tekor saat lebaran bisa dipelajari di buku ini.
Lalu yang nggak kalah nyeseknya adalah tentang manajemen utang. Ternyata ada minimal tiga pertanyaan kunci sebelum memutuskan untuk berutang. Saya pun terbantu dengan tujuh langkah bebas utang yang dituturkan dengan terperinci. Semangaaat bebas utang!

Dalam chapter tiga, saya dibantu Mengelola Pengeluaran. Sebagai perempuan cerdas, saya harus mengubah kebiasaan belanja dengan bantuan tips cerdas membelanjakan uang, untuk menghindari pengeluaran "nakal" perempuan. Hihihii...
Bagi yang punya masalah dengan kartu kredit, tenang saja... buku ini membahas tuntas cara memperlakukan kartu kredit dengan bijak.

And then, tiba waktunya saya diajak Memikirkan Masa Depan di chapter empat. Karena saya perempuan, saya harus menabung. Mengapa? Ya karena saya perempuan *diinjek*
Membaca fakta-fakta yang harus dihadapi perempuan saya manggut-manggut dan merasa bersalah karena nggak tertib menabung. Untung buku ini memaparkan produk-produk investasi lengkap dengan risikonya. Tinggal tentukan saja mana yang cocok untuk saya.

Hingga di chapter lima ketemulah saya dengan mitos-mitos tentang uang, masalah-masalah keuangan dan solusinya dan yang paling keren adalah: resolusi keuangan bulanan! Aiih... bisa sehat nih keuangan saya kalau bantuannya detail begini.

Yeaay... semoga saya berhasil menerapkan apa yang saya dapatkan di dalam buku Cerdas Mengelola Keuangan Pribadi. Kuncinya adalah disiplin dan semangaaat!
Buat teman-teman perempuan hebat baik yang masih lajang maupun telah berkeluarga saya rekomendasikan deh buku ini karena selain mencerahkan ada kuis-kuis untuk mengenali diri kita dalam memperlakukan keuangan dan things to do yang berguna banget. Layout di dalam buku ini pun asyik dan seru sehingga saya nggak bosan membacanya.

Giveaway Hop BBI Birthday Party!




Happy anniversary Blogger Buku Indonesia yang kelima!!!
Hmm... umur lima tahun itu kalau anak balita lagi masa-masanya belajar 'dewasa', masa ketika kepercayaan diri mulai terbentuk. Saat anak belajar disiplin, belajar sosial, juga belajar mengenal harapan atau cita-citanya.
Kalau dipikir-pikir... sama dong ya kayak BBI.. semoga di usia yang kelima ini, BBI makin solid, makin disiplin dan penuh harapan. Ciyeeeh..

Nah untuk memeriahkan ulang tahun BBI, sebenarnya ada lima rangkaian postingan sejak hari Senin lalu, tapi karena saya lagi sok sibuk dengan anak-anak yang sedang menghadapi UN jadi saya hanya bisa mengikuti postingan hari terakhir ini ^^

Melalui Giveaway Hop ini saya ingin berbagi novel kolpri saya, ada dua buku cantik yang keren dan unyu ini bagi satu peserta yang beruntung.




Nah caranya mudah saja:

1. Peserta berdomisili atau memiliki alamat kirim di Indonesia.
2. Follow akun twitter @KendengPanali juga akun instagram @kendengpanali
3. Share giveaway hop ini di media sosial kamu dan jangan lupa untuk mention saya.
3. Follow blog ini via email atau GFC (optional saja jika kamu merasa blog ini berguna bagi kamu)
4. Jawab pertanyaan di bawah ini di kolom komentar dengan menyebutkan: nama | email | domisili | akun medsos

Share dong buku apa yang sangat kamu suka dan apa pengaruhnya bagi kehidupan kamu.

5. Giveaway berlangsung selama sepekan dan akan ditutup tanggal 21 April 2016 pukul 23.59 WIB.
6. Naah mudah kan? Good luck yaa ;)

Ooh iya... kalian juga bisa mencoba peruntungan dalam giveaway hop yang diadakan teman-teman anggota BBI yang lain  di sini yaa. Selamat bersenang-senang dalam perayaan Ulang Tahun Blogger Buku Indonesia yang ke-5!!

************UPDATE**********

Haii.... adakah yang menunggu pengumuman Giveaway Hop ini?

Terima kasih untuk 35 teman yang sudah ikut meramaikan giveaway di Nurina Mengeja Kata. Senang dan terharu membaca momen teman-teman dengan buku favorit. Keren banget!!

Maka saya memutuskan merandom nomor urut peserta giveaway ini untuk menemukan pemenangnya. Dan dia adalah......



No 16! Yang bila ditelusur di kotak komentar berarti adalaah...

F Juni Ismarianto
@FJrean

Selamaaat.. saya tunggu data diri kamu via email ke nurinawidiani84(at)gmail(dot)com paling lambat 2 x 24 jam ya. Buat yang lain jangan putus asa, masih akan ada keseruan lain di blog ini lho ;)

Rabu, 13 April 2016

[Blogtour: Review + Giveaway] Cat and Dog 1 - Park Hee Jung


Judul buku: Cat and Dog 1
A web comic by: Park Hee Jung
Penerjemah: Silvanissa
Penyunting: Novianita
Proofreader: Selsa Chintya
Layout: Valencia Brigitta
Penerbit: Penerbit Haru
Tahun terbit: Februari 2016
Tebal buku: 196 halaman
ISBN: 978-602-7742-74-1



BLURB

Joo Yeong Woo

Meski hanya bertemu sekali saat masih balita, perlahan aku mulai jatuh cinta pada Mo Seul Woo, tunanganku yang tampan dan juga seorang artis. Akhirnya, hari pernikahanku tiba!

Mo Seul Woo

Aku cuma bertemu dengannya sekali sepuluh tahun yang lalu saat dia masih bayi, dan cewek itu buang air besar di depanku. Aku tidak akan pernah menikahinya.

RESENSI

Sudah tiba waktunya bagi Joo Yeong Woo untuk menikah. Perjodohan yang telah lama disepakati akhirnya akan diwujudkan. Meskipun Yeong Woo baru sekali dipertemukan dengan Mo Seul Woo, tapi rasa cintanya perlahan-lahan mulai tertanam seiring dengan tiap lembar foto Seul Woo yang diterimanya.
Sementara Mo Seul Woo sudah sebal sejak pertemuannya yang pertama dengan Yeong Woo. Seul Woo yang kini berprofesi sebagai artis punya masalahnya sendiri dengan sang mantan kekasih, Ha Yoon. Banyak isu yang beredar berkaitan dengan hubungan mereka yang putus-sambung. Publik menganggap Seul Woo lah yang bergantung pada Ha Yoon.
Di hari pernikahannya, Yeong Woo menanti Seul Woo tanpa lelah. Ia tetap berdiri menunggu Seul Woo hingga berjam-jam. Ketika akhirnya Seul Woo datang dan menjemput Yeung Woo tiba-tiba saja di tengah perjalanan mereka... Ha Yoon berulah.
Akankah Seul Woo meninggalkan Yeong Woo dan mendatangi Ha Yoon? Kesulitan apa yang diterima Seul Woo karena ulah Ha Yoon?

------------

Cat and Dog adalah webtoon yang populer banget di Korea, dan rupanya Penerbit Haru dengan sangat berbaik hati mewujudkan Cat and Dog dalam sebuah K-Toon sehingga bisa disentuh dan dielus-elus. Hihihii...
Sebegitu populernya Cat and Dog sehingga stasiun MBC pun telah melamar webtoon ini untuk diadaptasi ke dalam... K-drama! Uwaaa...

Awalnya ketika melihat cover dan membaca permulaan cerita, saya jadi teringat pada manhwa Goong. Kisah perjodohan dengan cowok sok cool gitu kan, mirip-mirip yaa ^^
Tapi Cat and Dog tetap punya warna tersendiri, dong. Ada saat saya dibikin terkikik geli karena kekocakan Yeong Woo, terharu akan ketetapan hati Yeong Woo, ada rasa penasaran terhadap tokoh-tokoh misterius yang muncul dan juga terpesona pada ekspresi Mo Seul Woo yang dingin dan datar.
Artworknya keren banget. Saya terutama suka detail di mata para tokohnya, ekspresif dan punya ciri khas. Tapi yang saya suka sih mata Song Jaemin, sahabat Seul Woo, sendu tapi juga misterius.
Penempatan balon juga pas, rapi, dan nggak membingungkan. Kalimat-kalimatnya sederhana dan mudah ditangkap maknanya. Pewarnaannya nggak terlalu tajam jadi berkesan lebih manis.
Penerjemahannya bagus, bahkan cukup mendetail sehingga keseluruhan cerita gampang dipahami.

Di buku pertama ini sifatnya masih pembukaan, pengenalan para tokoh dan saya rasa konstruksi ceritanya cukup bagus. Konflik di akhir buku ini juga lumayan nendang dan bikin penasaran akan kelanjutannya. Kocak, seru dan penasaran teraduk jadi satu saat baca Cat and Dog volume satu ini.
Hanya saja entah kesalahan penerjemahan atau ketidaklogisan dari penulis tentang tahun kejadian dan usia. Jika pertemuan mereka terjadi sepuluh tahun lalu dan bila ketika itu Yeong Woo masih bayi... berarti seharusnya Yeong Woo baru berusia 10-11 tahun, kan ya? Tapi di dalam cerita disebutkan Yeong Woo sudah 19 tahun.

So... buat kalian yang suka kisah percintaan khas Korea, K-Toon ini boleh banget dicoba. Dijamin langsung nagih. Apalagi karena bakal dibuat dramanya, membaca buku ini saya sarankan jadi kewajiban. Hmm~ kira-kira siapa ya yang cocok jadi Joo Yeong Woo dan Mo Seul Woo? ;)


+++++++++GIVEAWAY TIME+++++++++


Sudah baca review Cat and Dog volume 1 di atas? Sudah merasa penasaran? Sudah merasa pengin baca K-Toon ini?
Kalau sudah... saya punya satu eksemplar K-Toon Cat and Dog #1 ini buat satu pemenang yang beruntung, lho. Mau??

Caranya gampang:

1. Peserta adalah warga negara Indonesia dan punya alamat kirim di Indonesia.

2. Klik "suka"/"like" fanpage Penerbit Haru

3. Share post/status di facebook saya ini ke timeline kalian (twitter/facebook) dengan hashtag #CatAndDogBlogtour dan jangan lupa mention @PenerbitHaru dan @KendengPanali (via twitter) atau tag Penerbit Haru dan Nurina KendengPanali (via facebook)

4. Jawab pertanyaan berikut:

Menurut kalian siapa yang cocok menjadi pemeran Joo Yeong Woo dan Mo Seul Woo untuk drama Cat and Dog?

Tulis jawaban di kolom komentar status facebook saya ini atau juga boleh di kolom komentar blog ini. Jika menjawab di blog, jangan lupa sertakan nama dan akun facebook kalian supaya saya bisa melacak share dan like kalian.

5. Giveaway akan berlangsung selama sepekan dan ditutup tanggal 19 April 2016 pukul 23.59 WIB. Pemenang akan diumumkan setelah rangkaian blogtour berakhir.

6. Yang terakhir.. good luck ya ;)

Senin, 11 April 2016

[Resensi: It Happened One Autumn - Lisa Kleypas] Perseteruan Panas di Musim Gugur


Judul buku: Suatu Hari di Musim Gugur
Judul asli: It Happened One Autumn
Seri: Wallflowers #2
Penulis: Lisa Kleypas
Alih bahasa: Juliana Tan
Editor: Dharmawati
Sampul dikerjakan oleh: Marcel A. W.
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: Februari 2009 (cetakan kedua)
Tebal buku: 424 halaman
ISBN: 978-979-22-4255-3




BLURB

Sebagai Earl of Westcliff, Marcus sangat menyadari tanggung jawab yang diembannya sangat besar dan karenanya dia tidak bisa main-main dalam memutuskan sesuatu. Termasuk memilih calon istri. Dan Lillian Bowman sudah pasti tidak memenuhi syarat. Gadis itu bukan keturunan bangsawan, kasar, suka membantah, lancang, dan luar biasa keras kepala. Lillian jelas bukan pilihan yang layak untuk menjadi pendampingnya.
Lillian sangat membenci Lord Westcliff. Apa pun yang dilakukan pria arogan, sok berkuasa, sok tahu, kaku, tidak berperasaan, dan menjengkelkan itu selalu memancing kemarahannya. Ia kasihan pada siapa pun gadis yang akan menjadi istri pria itu. Tapi ketika parfum ajaibnya berhasil memikat pria itu, Lillian pun gamang.
Marcus dan Lillian menyadari betapa mereka bertolak belakang. Siapa pun akan mengatakan mereka pasangan yang sangat tidak serasi. Tapi pada suatu hari di musim gugur yang indah, mereka menemukan bahwa semua yang mereka pikir salah tentang diri masing-masing ternyata merupakan hal yang paling mereka sukai.


RESENSI

Lillian Bowman adalah putri tertua keluarga Bowman yang merupakan keluarga pengusaha di Amerika. Keluarganya membawa Lillian dan adiknya, Daisy, ke Inggris untuk menggaet suami bangsawan. Hal yang sepenuhnya sulit dilakukan, karena meski kaya raya, tapi sikap dan sifat Lillian sama sekali tak mencerminkan keanggunan seorang Lady. Sikapnya yang dianggap eksentrik dan sulit dikendalikan, bahkan membuat kesal Marcus, Earl of Westcliff.
Sejak awal Marcus membenci sikap urakan Lillian dan berusaha menghindari gadis itu. Terlebih ia punya kewajiban untuk mencari istri yang berasal dari kalangan bangsawan untuk meneruskan garis keturunan Marsden, sebagai bangsawan tertua di Inggris.
Namun sejak kedatangan Lillian dan keluarganya untuk yang kedua kali di estatnya, Marcus menyadari betapa sulit menolak daya tarik mereka yang besar. Marcus menyadari gairah dan kekeraskepalaan Lillian begitu memikat. Dan ketika Sebastian St. Vincent jelas-jelas menunjukkan ketertarikannya pada Lillian, Marcus merasa tak bisa tinggal diam.

-----------

It Happened One Autumn adalah buku kedua dari seri wallflowers setelah Secret of A Summer Night. Novel yang saya suka banget karena kekontrasan karakter hero-heroinenya dan terutama karena temanya yang klise: benci jadi cinta.
Meski buku kedua dari sebuah seri, tenaaaang... bisa langsung dibaca tanpa membaca buku pertamanya. Hal yang saya suka dari Lisa Kleypas memang kejernihannya bertutur yang seolah menutup lubang meski nggak membaca buku sebelumnya. Maka boleh banget kalau mau langsung baca It Happened One Autumn. 

Mengambil setting di Hampshire, di estat milik Marcus, yaitu di Stony Cross Park, tepat saat musim gugur di tahun yang sama dengan kisah Annabelle sebelumnya, tahun 1843. Saya selalu suka dengan Hampshire yang hijau, tenang dan terasa lapang. Tempat kelahiran Jane Eyre ini benar-benar lokasi yang sempurna untuk jatuh cinta.
Lisa Kleypas pun melukiskan tempat ini dengan detail yang indah dan mudah dibayangkan. Saya suka bagaimana Lisa memberi sentuhan manis terhadap latarnya sehingga suasana jadi mendukung.

Hmm~ sebagai hero, Marcus ini tipe pria yang selalu bikin saya gemeees. Kaku, tukang perintah, merasa selalu benar dan terkendali. Saya setuju dengan Lillian, memang kalau menilik cara berbusana Marcus yang rapi banget, pastilah membangkitkan sisi liar kita yang pengin membuatnya acak-acakan. Bahahaa...
Lillian sebagai heroine sebenarnya cukup bikin kesal. Saya sudah kesal dengan kengototannya terhadap Annabelle agar tidak berhubungan dengan Simon di buku pertama. Lillian sebenarnya sama dengan Marcus, selalu merasa benar dan suka mengatur. Hanya saja Lillian lebih meledak-ledak dan provokatif. Malah beberapa kali dia berhasil memancing reaksi Marcus. Tapi justru di situlah saya merasa kuatnya karakter Lillian. Heroine yang badass apalagi saat dia nggak mau menyerah begitu saja ketika diculik Sebastian.
Ooh... dan saya paliiiiing suka dengan dialog-dialog penuh sindiran dan sarkasme yang Lillian ucapkan terhadap ibu Marcus maupun Marcus sendiri. Ya ampun... gadis ini luar biasa pinter omong. Wkwk~
Lillian menjadi cerminan gadis yang amat sangat bertolak belakang dengan gadis bangsawan yang harus penuh sopan santun dan tunduk diatur-atur. Lillian begitu segar dan menunjukkan harga diri sebagai wanita di tengah kekolotan.
Sebastian St. Vincent muncul sebagai pihak ketiga.. kehadirannya membuat kisah makin segar. Tentunya Marcus perlu dorongan besar untuk mengakui perasaannya terhadap Lillian, dan dorongan itu berupa kecemburuannya terhadap Sebastian. Seruuuu... :))

Konflik di novel ini lebih menegangkan dibanding sebelumnya. Namun lagi-lagi, cukup mudah ditangani. Terlalu mudah malah. Tapi bagaimanapun juga... endingnya yang manis membuat saya memeluk buku ini erat-erat.

Nah.. bagi kalian yang sedang membenci seseorang, hati-hati lhooo... karena terkadang di balik benci yang terlalu ada hasrat cinta yang menggebu. Saya rekomendasikan banget It Happened One Autumn yang luar biasa ini.

Minggu, 10 April 2016

[Review: Secret of A Summer Night - Lisa Kleypas] Rahasia di Penghujung Musim Panas


Judul buku: Rahasia Malam Musim Panas
Judul asli: Secrets of A Summer Night
Seri: Wallflowers #1
Penulis: Lisa Kleypas
Alih bahasa: Iingliana
Desain sampul: Marcel A. W.
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: November 2008 (cetakan kedua)
Tebal buku: 448 halaman
ISBN: 978-979-22-4040-5



BLURB

Empat gadis muda memasuki lingkungan sosial elite London dengan satu tujuan yang sama: memanfaatkan kecerdasan dan daya tarik mereka untuk mendapatkan suami. Maka terciptalah rencana rahasia perburuan-suami yang mengejutkan.


Keadaan keluarganya yang miskin meski berdarah bangsawan membuat Annabelle Peyton dihadapkan pada dilema terbesar dalam hidupnya: menjadi wanita simpanan pria bangsawan yang sudah menikah, atau menikah dengan rakyat biasa dan menanggalkan status kebangsawanan.
Bersama ketiga temannya, Annabelle menyusun rencana untuk memikat Lord Kendall yang lajang lagi kaya. Sialnya, rencana mereka sedikit terhambat karena kehadiran Simon Hunt, anak tukang daging yang kini sukses menapaki tangga sosial dengan menjadi salah satu orang terkaya di Inggris.
Sekuat tenaga Annabelle berusaha menampik Simon dan berkonsentrasi pada usahanya menjadi Lady Kendall. Hingga pada suatu malam musim panas, Annabelle menyerah pada godaan yang ditawarkan Simon dan menyadari tak ada tempat lain yang pas baginya selain di sisi Simon.


RESENSI

Ini adalah musim keempat bagi Annabelle Peyton. Tiga musim sebelumnya ia gagal mendapatkan suami dan kini lagi-lagi ia menjadi wallflower. Meski cantik namun tidak ada yang ingin menikahinya karena Annabelle tidak memiliki mas kawin. Situasi keuangan keluarganya sudah sangat memprihatinkan, adiknya—Jeremy—bisa terancam putus sekolah. Padahal jika ia menginginkan suami bangsawan, ia harus mempunyai mas kawin yang besar. Belum lagi, Annabelle sudah muak dengan kehadiran Lord Hodgeham di waktu-waktu yang ganjil di kediaman Annabelle, untuk mengurangi sedikit tagihan keluarganya.
Bersama ketiga wallflower lainnya; Evie, Lillian, dan Daisy, Annabelle membentuk persekutuan untuk saling membantu dalam perburuan calon suami. Dan target mereka jatuh pada Lord Kendall.
Sayang rencana yang disusun matang itu gagal karena Simon Hunt, putra tukang daging yang kini kaya raya dan tengah berusaha masuk ke pergaulan kaum bangsawan. Annabelle tak pernah menyukai Simon Hunt karena pria itu bukanlah berasal dari kalangan darah biru, tak peduli sebanyak apa pun uang yang dihasilkan Simon. Annabelle menolak mentah-mentah perhatian dan minat Simon, apalagi ia tahu Simon hanya menginginkannya sebagai kekasih gelap.
Namun ketidaksukaan Annabelle tak bisa menangkal hasrat meletup yang selalu muncul setiap ia berada di dekat Simon. Akankah perburuan calon suami di musim panas ini berakhir dengan manis bagi Annabelle?

----------

The Wallflowers adalah seri favorit saya dari penulis kesayangan saya, Lisa Kleypas. Membaca ulang novel berseri ini selalu bisa memperbaiki mood buruk saya. Kali ini saya membaca ulang Secret of A Summer Night dan mencoba menuliskan reviewnya di blog saya tercinta.
Saya membaca novel ini pertama kali dari hasil meminjam di taman bacaan, lalu saya berhasil mendapatkan novel ini setelah Kak Lina menjualnya dengan harga murah meriah! Wah... nggak perlu pikir panjang saya langsung beli, deh XD

Secret of A Summer Night berlatar di London tahun 1843 tepat di akhir musim perjodohan, ketika persaingan untuk memburu calon suami potensial semakin ketat. Juga tahun ketika kaum industrialis mulai mengancam keberadaan kaum bangsawan.
Simon merupakan perwujudan dari kaum golongan menengah yang dengan kemampuan dan instingnya berhasil mengumpulkan pundi-pundi uang hingga berhasil bergaul dengan golongan atas. Tapi di sisi lain kehadiran orang-orang seperti Simon ini nggak disukai beberapa bangsawan kolot. Bangsawan-bangsawan ini menganggap garis keturunan lebih penting meskipun kebiasaan bermalas-malasan mereka mengakibatkan kebangkrutan.
Dan begitulah Annabelle pada mulanya. Jatuh miskin tapi masih sok angkuh pada Simon. Wkwkk~
Harga diri Annabelle patut diacungi jempol, tinggi dan kuat banget. Dia menolak jika hanya sekedar dijadikan sebagai wanita simpanan. Annabelle jadi lawan yang sepadan untuk Simon yang keras kepala.

Saya suka interaksi di antara Simon dan Annabelle, keterusterangan Simon yang nggak tahu malu itu bisa dibalas dengan keangkuhan oleh Annabelle, yang membuat mereka berdua jadi menggemaskan.
Saya juga suka melihat perubahan pemikiran Annabelle, yang akhirnya bisa melihat ke luar lingkup kaum bangsawan Inggris. Bahwa kerja keras sesungguhnya lebih hebat dibanding garis bangsawan turun temurun yang hanya menciptakan para pemalas.

Bagi saya Secret of A Summer Night menjadi pembuka yang manis untuk seri wallflowers, apalagi sudah ada bibit konflik antara Lillian dan Lord Westcliff sebagai tokoh utama di buku keduanya ^^
 

Nurina mengeja kata Published @ 2014 by Ipietoon