Selasa, 26 September 2017

[Resensi: Skandal Sang Governess - Courtney Milan] Adu Tekad Serigala dan Governess

Judul buku: Skandal sang Governess
Judul asli: The Governess Affair
Series: The Brother Sinister #1,5
Penulis: Courtney Milan
Alih bahasa: Eka Budiarti
Desain sampul: Marcel A.W
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: 2016
Tebal buku: 168 halaman
ISBN: 978-602-03-3358-8



BLURB

Ketika reputasinya dihancurkan oleh seorang duke, Serena Barton tidak menyerah. Terlebih ketika ia kehilangan pekerjaan sebagai governess, tanpa kenal malu dan takut, ia menuntut kompensasi dari sang duke. Ternyata, bukan sang duke yang membuat Serena gentar, melainkan pengelola bisnis pria itu, sang Serigala Clermont, yang ditunjuk untuk menangani Serena.

Hugo Marshall pria yang sangat kompeten dalam pekerjaan. Masalah dalam wujud governess yang suka mengganggu hanya soal kecil. Sayangnya, cara baik-baik tidak mempan untuk Serena. Hugo memutar otal, tapi semakin ia mengenal Serena, semakin sulit ia menemukan cara paling tepat untuk menaklukkan sang governess...

RESENSI

Sekali lagi Hugo Marshal harus membereskan masalah yang dibuat oleh Duke of Clermont. Kali ini sang duke bukan saja membuat sang duchess kabur—yang kemungkinan bisa berakibat fatal pada keuangan dan masa depan Hugo—tapi juga membuat marah seorang governess keras kepala. Hugo tahu, ia harus segera membereskan apapun tuntutan yang dibuat sang governess sementara Clermont pergi mengejar dan membujuk duchess-nya.
Sayangnya Serena Barton bukanlah wanita yang mudah digertak. Kekuatan tekadnya untuk tak mudah kalah membuat Hugo harus mengakui ia mendapat lawan yang sepadan. Perlahan, hatinya bertentangan, antara menunaikan kewajiban dan memuaskan hasratnya sendiri.
Saat akhirnya Hugo mengetahui skandal yang sesungguhnya sedang ia hadapi, semua sudah terlambat. Hugo harus bertempur, menyingkirkan Serena demi meraih mimpinya atau harus rela kehilangan lima ratus pound dan menyerah kalah pada hantu masa lalunya.

-------------------------

 "Menikahlah denganku." 
"Aku sedang bertanya-tanya kapan kau akan mulai mengancamku dengan nasib yang lebih buruk dibandingkan kematian. Selamat, Mr. Marshall. Sekarang aku benar-benar takut."(hlm. 73)

Cukup lama waktu berselang sejak saya menuntaskan membaca novella pembuka serial The Brother Sinister dan mengulasnya di sini. Bagaimanapun juga saya akui, mood baca novel romance saya lumayan merosot tajam, bahkan bisa dibilang nol. Untunglah buku-buku sastra masih bisa memuaskan hasrat membaca saya, meski saya harus susah payah mereviewnya.
Novella Skandal Sang Governess ini tadinya hanya buku asal comot di timbunan sebagai teman saya berada di ruang tunggu puskesmas. Sebulan ini, saya memang terlalu akrab dengan puskesmas karena kedua putra saya bergiliran jatuh sakit. Saya pun berhasil menuntaskan novella ini sambil menunggu hasil cek darah putra saya. Courtney Milan memang seorang pencerita yang handal karena sanggup membawa saya larut ke dalam dunianya dan memudarkan kecemasan saya.

Diceritakan dengan berlatar di London pada tahun 1835, The Governess Affair menyajikan plot yang menarik. Sedari awal sudah muncul ketertarikan di antara kedua tokoh utamanya yang terasa manis tapi juga ironis, karena masing-masing harus berperan sebagai pihak yang bertentangan.

"Kau paham benar apa yang terjadi. Kita salig tertarik, dan itu menyusahkan." (hlm. 79)

Novella ini murni hanya mengulik kisah asmara antara sang hero dan heroine-nya saja tanpa hal yang menarik di mata saya. Berbeda dengan novella pembuka serial ini, A Kiss for Midwinter, yang menampilkan lika liku sang hero yang berprofesi sebagai dokter.
Dalam Skandal sang Governess ini, Hugo yang merupakan pengelola bisnis milik seorang duke pun tak terlihat mencolok dalam profesinya, begitu juga dengan Serena yang tadinya adalah seorang governess. Namun bukan berarti novella ini menjadi kurang kuat, justru naik turunnya hubungan antara Hugo dan Serena membuat saya nggak sanggup untuk berhenti membaca hingga tuntas.

Courtney Milan selalu bisa membuat satu adegan simple yang manis dan menyentuh. Dalam buku tipis ini, ada dua adegan yang membuat saya jatuh hati pada Hugo dan Serena; yang pertama adalah reaksi yang muncul ketika Hugo menyiksa Serena saat hujan lebat, dan yang kedua adalah malam pertama mereka saat Hugo dan Serena saling bertukar jepit permohonan. Aih... aih.... sungguh saya dibuat meleleh oleh pasangan ini.

Bagian yang paling menarik disajikan dalam epilog: Penutup & Permulaan. Memang salah saya sendiri yang melewatkan membaca buku pertama serial Brother Sinister dan langsung membaca novella yang terhitung sebagai buku ke 1,5 ini, sehingga saya jadi penasaran akan bab epilognya. 
Yah... mungkin ini tandanya saya harus membaca buku pertama serial ini sesegera mungkin. Bulankah begitu? 😅

Senin, 04 September 2017

A 1000-book Reading Challenge for Children | Let's Read One Bedtime Story Everyday With Children



Memasuki bulan September yang konon adalah bulan yang ceria, tiba-tiba terlintas sebuah ide di kepala saya. Ide ini memang nggak orisinil karena terinspirasi dari 1000 books montessori dan juga kabar dari seorang kawan di negara seberang yang menceritakan betapa serunya kegiatan-kegiatan bagi balita di perpustakaan daerah mereka.

Hal-hal tersebut yang akhirnya membuat saya tergerak untuk membawa kegiatan membaca saya bersama anak-anak ke blog nurina mengeja kata. Kegiatan reading challenge ini juga upaya agar blog saya nggak berdebu karena blogging slump yang melanda saya beberapa bulan terakhir ini 🙈 Well, tentunya juga dengan niat untuk mendokumentasikan apa saja yang sudah kami baca bersama. Karena berdasarkan pengalaman saya selama ini, banyak hal-hal menarik dan lucu yang terjadi selama proses reading bersama mereka.

Untuk aturan dan pelaksanaannya (insyaallah) ini yang akan saya lakukan 😅 :

1. Membaca buku anak apa saja bersama-sama dengan anak, di jam yang sama setiap harinya. Tidak menutup kemungkinan membaca lagi buku yang pernah dibaca selama reading challenge ini.

2. Untuk buku tebal yang terdiri dari beberapa cerita, saya akan membacakan satu kisah per satu harinya kepada anak-anak. Sehingga bisa saja satu buku diselesaikan dalam beberapa hari. Mengingat pada prinsipnya RC ini boleh melakukan pengulangan membaca buku yang sama, maka hitungan untuk buku yang telah dibaca pun akan mengikuti banyaknya cerita.
Misal: Dalam satu buku anak terdapat 10 cerita, maka juga akan dihitung telah membaca buku sebanyak 10 kali.

3. Di akhir membaca buku untuk anak, saya akan mengajak mereka berdiskusi tentang isi buku, menggali pemahaman dan empati mereka serta menjawab semua pertanyaan yang muncul.

4. Memposting review atau kesan setiap kali selesai membaca satu buku atau secara berkala (setiap 10 buku/setiap satu minggu sekali).

5. Membuat update RC setiap mencapai kelipatan 100 buku.

6. Waktu pelaksanaan reading challenge ini bisa dimulai kapan saja dan berakhir setelah tercapai 1000 buku.

Semoga saja reading challenge ini sukses sampai di tujuannya, dan semangat saya untuk update nggak kendor di tengah jalan. Wkwkwk~~ Bagi teman-teman yang mau ikutan membaca bersama anak/adik/keponakan/murid atau bahkan anak tetangga boleh saja lho, tinggalkan saja comment di postingan ini. Yuk kita seru-seruan membaca bersama generasi masa depan Indonesia agar mereka melek literasi sedini mungkin 😉
 

Nurina mengeja kata Published @ 2014 by Ipietoon