Rabu, 29 Juli 2015

[Resensi: Ally-All These Lives by Arleen A] Menjelajahi Banyaknya Alam Semesta Bersama Ally


Judul buku : Ally - All These Lives
Penulis : Arleen A
Editor : Dini Novita Sari
Desain sampul : Iwan Mangopang
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : 22 Januari 2015
Tebal buku : 264 halaman
ISBN : 978-602-03-0884-5
Available at: bukupedia




BLURB

Apa yang akan kaulakukan jika satu menit yang lalu kau anak tunggal orangtuamu, lalu satu menit kemudian ada seseorang yang muncul entah dari mana dan duduk di sampingmu mengaku sebagai adikmu? Apa yang kau lakukan jika kau menemukan foto di meja, menampilkan dirimu dan seseorang yang belum pernah kaulihat? Apa yang kaulakukan jika kau pulang ke rumah dan menemukan bahwa di dalam rumah itu sudah ada dirimu yang lain?

Kehidupan Ally memang bukan kehidupan biasa. Kerap kali ia mendapati dirinya ditempatkan dalam kehidupan yang seolah miliknya, tapi ternyata bukan. Dan tiba-tiba kata "pulang" punya makna yang baru. Apakah Ally akan memiliki kesempatan untuk "pulang"? Akankah ia bisa kembali pada cinta yang ditinggalkannya di kehidupan yang lain?

Ini bukan kisah biasa. Ini kisah yang akan membuatmu berpikir kembali tentang arti hidup dan arti cinta yang sebenarnya.


RESENSI

Semua bermula ketika Ally baru berusia sepuluh tahun. Gadis kecil itu duduk di dapur dan berbicara tentang ulangan matematikanya ketika Mamanya mengeluarkan seloyang kue kering cokelat dari oven. Tiba-tiba Ally merasakan seolah ada seekor semut berjalan di lengan kirinya. Namun ketika mengusapnya, tidak ada semut di sana. Justru tiba-tiba semua yang ada di sekitarnya… menghilang!
Meja, kursi, kotak makan, dan botol minum menghilang. Bahkan Mamanya dan seloyang kue kering juga menghilang. Ally terperangkap dalam sebuah ketidakberadaan. Tak ada kegelapan dan tak ada yang bisa ia lihat.
Lalu ketika Ally kembali melihat warna-warna dan mulai fokus, betapa terkejutnya ia karena ia mendapati ada di tempat yang sama, namun dalam versi dunia yang berbeda. Ally mendapati dirinya berada di dapur bersama mama yang memasak sup dan ada seorang anak laki-laki berusia kira-kira lima tahun yang tak lain adalah adiknya.
Saat ia bersikeras bahwa ia tadinya adalah anak tunggal, ia dibawa ke psikiater. Ally kebingungan. Tak tahu apa yang terjadi. Hingga peristiwa ketidakberadaannya yang kedua terjadi saat ia SMA.
Kali itu, Ally datang ke versi kehidupan di mana Albert, adiknya, telah meninggal dalam kecelakaan. Kemudian Saat Ketidakberadaan Ally datang lebih sering. Tak terduga dan tak terantisipasi. Setiap kali terjadi, selalu ada yang berubah dalam hidup Ally. Ally pun mendapat jawaban ketika mengikuti kelas astronomi, saat Profesor Fraknoi berbicara tentang beberapa alam semesta yang tumpang tindih. Itulah mulanya Ally mengenal adanya "Dunia yang Banyak". Teori yang merumuskan bahwa alam semesta terbelah dan terbagi setiap kali keputusan dibuat.
Ally pun menemui seorang ilmuwan yang mengajar di Universitas Oxford bernama Profesor David El Drone dengan harapan sang profesor bisa menemukan sesuatu untuk menghentikan 'perpindahannya'. Tapi hasilnya nihil. Ally tetap saja mengalami Saat Ketidakberadaan, hingga akhirnya ia pun pasrah. Menerima dan menjalani versi kehidupan mana pun ia ditempatkan.
Tapi tetapkah Ally pasrah saat ia bertemu seseorang yang istimewa? Bagaimana cara Ally tetap berusaha ada di dekat orang-orang yang ia cintai? Apakah ia bisa memilih versi kehidupannya sendiri? Dan apakah hanya Ally satu-satunya orang yang bisa menjelajah "Dunia Banyak"?

--------

Saya sangat menyukai Arleen sebagai penulis cerita anak. Setiap kali ada yang bertanya atau minta rekomendasi buku cerita anak, saya pasti menyebut nama penulis ini ^^
Maka ketika saya mendapat novel ini dari editornya, Dini Novita Sari, saya girang banget. Akhirnya saya bisa membaca novel beliau. Saya penasaran apakah saya akan menyukai novelnya sebesar saya menyukai buku cerita anaknya 😊

Tema dalam novel Ally benar-benar menarik. Saya sungguh senang ada penulis Indonesia yang berani menulis dengan tema Banyaknya Alam Semesta. Saya tidak merasakan adanya lubang menganga dalam alur kisahnya. Semua begitu rapi terjalin dan menggiring saya terhanyut dalam petualangan Ally.

Diceritakan dengan sudut pandang orang pertama yaitu Ally, saya dibawa ke dunia Ally dalam versi yang berbeda-beda. Dan entah kenapa, membaca penuturan Ally membuat saya teringat novel The Time Traveler's Wife. Apa karena mereka sama-sama sebagai 'aku' dan mengalami 'saat pertama' mereka ketika kecil, ya?

Untuk setting awalnya saya agak kebingungan akan latar tempatnya. Karena kalau saya nggak salah ingat, baru di bab enam lah disebutkan Ally tinggal di San Francisco.

Ally sungguh karakter yang kuat. Diambil dari satu versi kehidupan dan ditempatkan ke versi kehidupan lain sungguh menakutkan. Ia tidak tahu akan kehilangan siapa atau menemukan siapa di versi kehidupan barunya. Tapi ia menghadapinya dengan tabah. Ally juga terasa optimis saat ia berusaha mencari orang-orang yang ia sayangi di versi kehidupan barunya.
Sedangkan untuk karakter Kevin dan James, saya masih merasa mereka adalah satu orang. Tidak ada perbedaan mencolok di antara keduanya dalam hal 'bersuara'.
Cukup banyak narasi dalam novel Ally, tapi nggak membosankan. Mungkin hanya terasa repetitif ketika Saat Ketidakberadaan Ally datang, narasi penjelasan tentang suasana dan sensasinya diulang kembali dengan hampir sama.

Saya suka twist endingnya. Jujur saya nggak bisa menebak bagaimana kehidupan Ally akan berakhir. Dan ketika saya merasa kehidupan Ally telah stabil, saya mendapat kejutan. Yah, meskipun saya rasa Ally terlalu banyak mendapat 'keberuntungan' pada akhirnya :))

Saya suka konsep covernya. Elegan dan menggambarkan banyaknya dunia Ally. Yang kurang menarik hanyalah perpaduan warnanya menurut saya.

Saya sudah yakin akan menikmati novel ini tanpa halangan (baca: typo). Tentu saja karena nama penulis dan editornya. Dan terbukti saya nggak menemukan typo, hanya ada kekurangan tanda titik dan kesalahan peletakan tanda koma di halaman 153.

Saya rekomendasikan novel Ally-All These Lives karena saya menjadi memaknai setiap orang yang hadir dalam versi kehidupan saya dan semakin mempertimbangkan masak-masak tiap keputusan yang saya ambil 😉
Saya beri 4 bintang untuk Ally-All These Lives.


TEBAR-TEBAR QUOTE

Setiap kali Saat Ketidakberadaan-ku datang, aku jadi merasa bahwa dunia sedang memainkan sebuah permainan dan aku telah ditinggalkan. (hal. 25)

"Berarti ada banyak sekali alam semesta karena ada begitu banyak manusia dan masing-masing dari mereka membuat begitu banyak keputusan di dalam hidup mereka? Dan setiap kali keputusan dibuat, entah itu keputusan sederhana seperti menu makan pagi atau keputusan besar seperti pemilihan profesi dan pasangan hidup, maka alam semesta akan terbagi?" (hal. 36)

"Tapi kata siapa hidup ini adil? Paling tidak, orang harus menanggung risiko dan konsekuensi dari semua keputusan yang diperbuatnya." (hal. 42)

Alam semesta ini tidak mempunyai Kevin di dalamnya. Sekarang, bagaimana caraku untuk bisa hidup di sebuah alam semesta yang tidak punya Kevin dan Albert di dalamnya? (hal. 86)

"Aku tidak bilang bahwa kau dapat mengendalikan hidupmu. Aku bilang kau dapat memutuskan untuk menerimanya. Jika kau menerimanya, kau akan lebih menghayati hidupmu yang sekarang. Tapi jika tidak, kau hanya akan menjadi seorang turis yang hidup dari sebuah koper, menantikan penerbanganmu selanjutnya." (hal. 121)

"Tuhan, tolong beri aku keberanian untuk mengubah hal-hal yang dapat kuubah, beri aku kedamaian untuk menerima hal-hal yang tidak dapat kuubah, dan beri aku kebijaksanaan untuk membedakan keduanya." (hal. 150-151)


Selasa, 14 Juli 2015

[Resensi: 3 Sisi Susi - Fyra Fatima] Kisah Kegilaan, Kecerdasan, Kesuksesan dan Keberanian Susi Pudjiastuti


Judul buku : 3 Sisi Susi - Kisah Gila-Gilaan Kecerdasan, Kesuksesan, & Keberanian Susi Pudjiastuti
Penulis : Fyra Fatima
Penyunting : Zulfa Simatur, Fitria Pratiwi, Lis Sutinah
Pendesain Sampul & Penata Letak : EM. Giri
Ilustrasi Sampul : Aminudin Hadinugroho
Penerbit : Visimedia
Tahun terbit : 2015
Tebal buku : viii + 172 halaman
ISBN : 978-979-065-239-2
Available at: bukupedia




BLURB

Sang penerobos! Mungkin cap semacam itu sangat layak kita sematkan pada sosok Susi Pudjiastuti. Pada masa remaja, dia berani melakukan pilihan hidup yang "gila" yaitu meninggalkan bangku SMA. Orangtuanya marah karena biaya untuk sekolah ada dan semua kebutuhan terpenuhi. Dia hanya ingin mandiri, menjalankan hal yang dia anggap mampu. Berawal dari bakul ikan, Susi menjadi pengusaha sukses yang bisa mengekspor sendiri hasil tangkapannya. Ketika ada kebutuhan pesawat untuk membawa hasil laut ke tempat yang jauh dalam keadaan segar, tidak ada pihak perbankan yang yakin bahwa Susi bisa membayar. Empat tahun kemudian, barulah ada pengusaha nasional yang bersedia memberikan dana. Lain halnya ketika baru menjabat sebagai menteri, Susi yang dijuluki sebagai pahlawan laut mengeluarkan terobosan baru dengan menenggelamkan kapal asing yang tepergok masuk perairan Indonesia tanpa izin dan membuat moratorium perizinan usaha perikanan tangkap.

Tiga sisi yang diangkat dalam buku ini berkisah tentang terobosan atau kegilaan-kegilaan Susi terkait kecerdasan, kesuksesan, dan keberaniannya dalam kehidupan pribadi, perjalanan usaha, hingga kebijakan publiknya. Semangat yang ditularkan oleh Susi memberikan harapan kepada banyak orang bahwa tidak ada yang tidak mungkin tanpa usaha keras dan kesungguhan. Mungkin benar bahwa jika ingin mendapatkan hasil yang gila-gilaan, kita juga harus melakukan upaya yang gila-gilaan.

RESENSI

Ada tiga sisi dari Susi Pudjiastuti yang dikupas dalam buku 3 Sisi Susi yaitu Sisi Perempuan Cerdas, Sisi Perempuan Sukses dan Sisi Perempuan Berani.
Seperti yang kita ketahui Susi Pudjiastuti adalah Menteri Kelautan dan Perikanan dalam Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo. Banyak yang terperangah saat beliau diangkat sebagai menteri meskipun banyak juga yang sudah memperkirakan sebelumnya. Banyak selentingan dan kabar tak enak beredar dan menutupi prestasi-prestasi beliau. Maka buku 3 Sisi Susi ini dengan akurat menjabarkan dan memaparkan sisi-sisi sang menteri agar pembaca dapat mengenal beliau lebih dekat dan menjadikan beliau sebagai sumber inspirasi.

1. Perempuan Cerdas - Murid Berprestasi Menolak Sekolah

Dalam Susi dan Keluarga, pembaca diajak mengenal Susi dalam proses membangun keluarga. Kegagalan pernikahannya tak membuatnya surut langkah. Beliau bahkan masih berhubungan baik dengan mantan suaminya.
Sedangkan Susi Kecil akan membawa pembaca ke masa kecil Susi yang sangat mengidolakan Semar, gemar menonton wayang dan membaca dan memimpikan punya montor mabur.
Sejak kecil, Susi memang telah menjadi pribadi yang rajin. Si Rajin Susi mengungkapkan alasan mengapa Susi meninggalkan bangku SMA tanpa menamatkannya.
-----
Saya banyak menemukan fakta menarik dari sisi pertama ini. Banyak inspirasi yang saya petik. Hanya saja penulis masih belum rapi merangkaikan jalinan informasinya. Terkesan melompat-lompat dan kurang runtut.

2. Perempuan Sukses - Beli Pesawat Hanya Demi Lobster

Susi dan Bakul Ikan, Susi Sang Ratu Lobster, dan Susi Punya Pabrik, adalah sisi yang mengupas perjalanan kerajaan bisnis ikan Susi Pudjiastuti. Bisnis yang benar-benar dimulai dari nol. Bisnis yang tidak selalu berjalan mulus. Banyak kendala yang beliau temui namun dengan kecerdasan beliau mengubahnya menjadi peluang.
Susi dan Tsunami akan membawa kita pada kenangan Tsunami Aceh, saat kita kagum akan keberaniannya mendaratkan pesawatnya untuk mengirim bantuan. Sebagai pesawat pertama yang mendarat di Aceh, Susi menjadi bagian dari sejarah. Banyak sukarelawan dan media meminjam pesawat milik Susi dan menyebutnya sebagai Susi Air. Inilah cikal bakal Susi Air Lahir.
----
Dalam sisi Susi yang kedua, jalinan fakta sudah lebih rapi. Meski mengungkap betapa heroiknya Susi, namun penyampaiannya wajar dan tidak berlebihan. Saya sangat menikmati bagian sisi ini.

3. Perempuan Berani - Tak Gentar Menenggelamkan Kapal Pencuri

Setelah Susi Jadi Menteri yaitu Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi pun langsung beraksi. Laut dan ikan adalah her love and passion, semangatnya mengembalikan hak nelayan lokal sangat mengagumkan.
Susi dan Kapal menunjukkan bahwa beliau ingin kita tak lagi memunggungi laut, tapi memeluk dan menjaganya. Paparan program dalam Susi dan Kebijakannya, sangat terperinci dengan gambaran tindakan pembenahan yang beliau lakukan.
Sedangkan Susi di Mata Mereka adalah testimoni tentang Susi Pudjiastuti dari Presiden Joko Widodo, Menko Kemaritiman Dwisuryo Indroyono Soesilo, Menteri LHK Siti Nurbaya, Mensesneg Pratikno, dan Menko PolhuKam Tedjo Edhi Purdhijanto.
----

Saya cukup menikmati buku ini, ada banyak hal yang bisa kita petik dari Susi Pudjiastuti. Saya merekomendasikan buku ini bagi pembaca yang ingin mengenal sisi-sisi Susi dan meneladani kecintaan beliau terhadap kemaritiman, kelautan dan perikanan Indonesia.
Saya beri 3 bintang untuk 3 Sisi Susi.

Beberapa typo dalam buku ini:

* tahun 1889 --> tahun 1989 (hlm. 6)
* mengizinkannya itu untuk --> mengizinkannya untuk (hlm. 11)
* …katanya.Dari --> …katanya. Dari (hlm. 12)
* saat diangkat Presiden --> saat diangkat oleh Presiden (hlm. 17)
* dia dibiasakan oleh bangun pukul 03.00 --> dia dibiasakan oleh orangtuanya bangun pukul 03.00 (hlm. 22)
* melanjutkan sekolah SMAN 1 Yogyakarta --> melanjutkan sekolah di SMAN 1 Yogyakarta (hlm. 27)
* dilakukanyaa. --> dilakukanya. (hlm. 29)
* …ketika ada pesanan. dia… --> …ketika ada pesanan, dia… (hlm. 40)
* …sedang masa bertelur. Susi langsung… --> …sedang masa bertelur, Susi langsung… (hlm. 45)
* …pada hari yang, sama, --> …pada hari yang sama, (hlm. 49)
* suminya --> suaminya (hlm. 51)
* …semua produk laut hasil yang… --> …semua produk hasil laut yang… (hlm. 51)
* di produksinya --> diproduksinya (hlm. 51)
* Susilo bambang Yudhoyono --> Susilo Bambang Yudhoyono (hlm. 71)
* Panganadaran --> Pangandaran (hlm. 89)


TEBAR-TEBAR QUOTE

Tidak ada sesuatu yang bisa didapatkan tanpa usaha keras. (hlm. 7)

Semua anak pasti senang dapat membawa orangtuanya dan menunjukkan sesuatu yang telah dilakukan. (hlm. 13)

Jangan pernah berpikir bahwa dunia akan memberimu tempat istimewa karena kamu seorang perempuan. (hlm. 31)

Susi menteri unik yang justru tidak mau dipanggil dengan sebutan Ibu Menteri. Dia lebih suka dipanggil dengan namanya, tanpa embel-embel Bu Menteri. (hlm. 90)

Integritas sangat penting baginya karena itu merupakan pertaruhan kebebasan, freedom of mind. Jika kebebasan hilang, seseorang akan terpenjara dan terkotak oleh kepentingan dan keharusan. (hlm. 99)

Hal yang harus dilakukan kini adalah bangsa Indonesia harus mulai sadar bahwa selama ini sudah terlalu lama memunggungi laut. (hlm. 127)

"Bila dikelola dengan benar dan disiplin, potensi laut dapat menyaingi migas. Tapi, kita harus keras untuk mengelola sumber daya laut dengan benar dan lestari. Kalau tidak, bisa habis seperti migas." (hlm. 135)

"Saya orang yang full komitmen kalau mengerjakan sesuatu. Saya ingin eksistensi dan pengalaman saya membuahkan hasil." (hlm. 150)

"Pemimpin masa depan, yakinlah keberhasilan kita untuk masa depan bangsa kita hanya kita dapatkan dengan jiwa dan pikiran yang merdeka dan mandiri." (hlm. 155)

Kamis, 09 Juli 2015

[Resensi: Jodoh untuk Naina - Nima Mumtaz] Keikhlasan Naina Menerima Perjodohan


Judul buku : Jodoh untuk Naina
Penulis : Nima Mumtaz
Penerbit : Elex Media Komputindo
Tahun terbit : 27 April 2015
Tebal buku : 252 halaman
ISBN : 978-602-02-6348-9



BLURB

Jodoh untuk Naina, Abah yang pilih, Naina ikhlas.
Tapi, kenapa Abah pilih dia?
Dia yang punya masa lalu kelam.
Dia yang pernah diarak keliling kampung karena berzina.
Dia yang tidak sempurna.
Mengapa Abah begitu yakin dia mampu menjadi imam Naina?
Bagaimana Naina harus menjalani kehidupan rumah tangga bersama pria yang tidak dia sukai, bahkan sebelum akad nikah?
Apakah dia adalah jodoh untuk Naina?


RESENSI

Naina Humairah tak mampu menolak saat Abah menawarkan seorang pria untuk menjadi suaminya. Setelah Umi meninggal dan kakak-kakaknya menikah, Naina hanya hidup berdua dengan Abah. Ia sangat menyayangi Abah. Dan jika pernikahan Naina membuat Abah bahagia, Naina rela menjalaninya.
Namun betapa kaget Naina saat mengetahui bahwa calon suaminya adalah Rizal Ayyashi. Pria yang sepuluh tahun lalu pernah membuat skandal memalukan di kampung hingga membuat keluarga pria itu pindah ke Surabaya. Meski saat kejadian itu, Naina masih kecil tapi Naina sudah banyak mendengar berita yang simpang siur dari para tetangga. Bahwa Rizal tertangkap sedang berzina dengan perempuan bersuami.
Naina pun memasuki gerbang pernikahannya dengan ketidakikhlasan. Ia masih meragukan Rizal. Ia masih mencari-cari kekurangan Rizal. Walaupun perlakuan Rizal begitu lembut dan protektif padanya, hati Naina masih ragu. Apakah Rizal benar-benar telah bertobat?
Tapi siapa, sih, yang bisa bertahan dibombardir kelembutan dan godaan yang menyenangkan dari suami yang ganteng? Naina pun luluh. Ia menerima pernikahan dengan ikhlas dan mulai membuka hati untuk Rizal hingga hanya pria itu yang memenuhi harinya.
Dan cobaan pun datang. Latifah, perempuan yang pernah menjadi partner skandal Rizal ,kembali pulang ke kampung. Janda itu mencari Rizal untuk menjawab lamaran yang ditawarkan Rizal setahun yang lalu. Tanpa sengaja Naina mendengar Rizal bertanya pada Latifah apakah Latifah mau menjadi istri kedua. Naina limbung. Dunia seakan menggelap.
Sanggupkah Naina dimadu? Seberapa jauh tanggung jawab yang hendak dituntaskan Rizal? Benarkah Rizal akan membawa wanita kedua dalam kehidupan pernikahan mereka? Dan siapakah gadis berkerudung biru yang menjadi cinta terpendam Rizal?

--------

Saya penasaran dengan Nima Mumtaz sejak munculnya Akulah Arjuna. Sudah mengincar novel itu tapi sepertinya belum juga berjodoh. Dari gagal menang giveaway, stok kosong di toko buku, dan belum menemukan teman yang bisa meminjami :p
Hingga Jodoh untuk Naina terbit. Saya langsung tertarik dengan blurb-nya. Pikir saya, Naina si tokoh utama benar-benar hebat. Saya sendiri, yang nggak bakal mau menerima perjodohan dengan pasrah, tentunya mengagumi sosok yang bersedia menjalani perjodohan.

Temanya sungguh unik. Bukan hanya sekedar perjodohan, tapi perjodohan dengan pria yang memiliki masa lalu yang suram. Sebuah skandal perzinaan. Dosa yang teramat berat dari sisi agama.
Plotnya rapi dan begitu mengalir hingga saya tiba di bagian-bagian yang membuat saya meneteskan air mata. Pilihan diksi Nima meski simpel tapi mampu membuat terlarut. Terlebih karena novel ini menggunakan sudut pandang orang pertama, yaitu Naina, saya jadi ikut merasakan suasana hati Naina.

Karakter Naina tadinya saya rasa cukup menyebalkan di awal. Gemas banget waktu Naina setiap ditanya oleh Rizal jawabannya selalu terpatah-patah atau malah kadang cuma diam nggak berani ngomong. Tapi makin ke belakang makin ketahuan kalau Naina cerewet dan manja. Gaya ngomongnya ke Rizal yang manja dan merajuk itu rasanya lucu.
Untuk tokoh pria, saya yang biasanya mengidolakan cowok bad boy, kali ini luluh oleh Rizal. Aduh, Abah Miftah masih punya stok calon suami kayak Rizal nggak, sih? Sudah ganteng, santun, agamanya bagus, pintar, lembut, tapi bisa ngegombal juga. Haha.
Kepingin deh anak-anak saya kalau dewasa bisa kayak Rizal begitu ^^
Sayangnya fisik mereka kurang terdeskripsi dengan rinci.

Jodoh untuk Naina merupakan novel lini Le Mariage dari Elex Media kedua yang saya baca setelah Not A Perfect Wedding karya Asri Tahir.
Sebagai novel bertema pernikahan, Jodoh untuk Naina begitu kental nuansa islaminya. Mulai dari prosesi dan tata cara ijab qabul hingga keseharian para tokohnya.
Selain itu, hal yang saya sukai adalah unsur kebudayaan yang terangkat dalam hal adat pernikahan dan dialek beberapa tokoh yang digunakan. Terasa semakin memperkuat setting.

Dan yang membuat saya jatuh cinta adalah bonus epilognya. Aaah~ suka banget. Epic.

Radar saya hampir nggak menemukan typo di dalam novel ini:

sampai di rumah, kami pun dia tak berubah. --> sampai di rumah kami pun, dia tak berubah. ( hlm. 98)
makhlukmu --> makhluk-Mu (hlm. 214)

Novel ini memberi banyak pelajaran. Tentang kepatuhan, cara memperlakukan orangtua, cara berumah tangga yang sakinah mawadah warohmah dan tentang keikhlasan.
Saya beri 5 bintang untuk Jodoh untuk Naina.


TEBAR-TEBAR QUOTE

"Tak ada waktu yang terlalu cepat atau terlalu lambat untuk masalah jodoh. Dia akan datang kapan pun dia mau. Karena Allah telah menuliskannya dalam garis takdirmu." (hlm. 2)

"Kamu selalu punya pilihan, Naina." (hlm. 22)

Aku memang selalu punya pilihan, tapi aku juga memilih untuk membahagiakan Abah, apa pun yang terjadi. (hlm. 22)

"Naina, tidak ada harta bersama dalam pernikahan. Yang ada hanya harta suami dan harta istri. Suami punya kewajiban memenuhi semua kebutuhan rumah tangga juga kebutuhan istrinya, sedang harta istri bebas dibelanjakan semau istri. Itulah kenapa Abang berikan semuanya. Karena Abang mau, Naina yang atur. Karena Abang mau, Nai tahu berapa penghasilanku dan berapa pengeluaran kita. Jadi, nanti kalau kamu minta dibeliin mobil mewah atau liburan ke luar negeri sebulan sekali, Nai bisa tahu kalau Abang belum mampu." (hlm. 56)

"Enak, ya, punya istri, ada yang cemberutin." (hlm. 59)

Aku ingin membencimu. Begitu ingin. Aku ingin mengutuk semua keragu-raguanmu namun yang kulakukan hanya memberi maaf padamu. (hlm. 213)

Ya rabb,
Maaf jika aku mencinta makhlukmu terlalu sungguh. Maaf jika aku merindu makhluk-Mu dengan segenap rindu yang kupunya. Tapi aku tak sanggup menahan ini, ya Allah. Aku terlalu mencinta, aku amat sangat merindu. 
Allahku, tolong jaga dia dalam lindungan-Mu. Jaga dia dalam kasih sayangmu. Jaga hatinya agar selalu dalam lingkup rahmatmu. (hlm. 214)

Senin, 06 Juli 2015

[Resensi: The Secret Wedding Dress - Ally Blake] Magisnya Gaun Pengantin Rahasia


Judul buku : The Secret Wedding Dress
Sub judul : Gaun Pengantin Rahasia
Penulis : Ally Blake
Penerjemah : Ayu Mahatma
Penerbit : Elex Media Komputindo
Genre : Contemporary Romance
Tahun terbit : 2015
Tebal buku : 312 halaman
ISBN : 978-602-02-5966-6
Available at: bukupedia



BLURB

Gaun pengantin… tapi tanpa pengantin.

Paige Danforth tidak mengharapkan pernikahan yang indah karena pengkhianatan ayahnya dulu. Akan tetapi di sale gaun pengantin tahun itu, dia tak dapat menahan dirinya dari gaun pengantin dari sifon. Sepertinya dia harus mengakhiri kesendiriannya.

Datanglah tetangga barunya, Gabe Hamilton. Dia sangat menginginkan Paige di ranjangnya--tanpa ikatan, tanpa patah hati.
Tapi, akankah sang petualang yang bertubuh besar dan nakal itu mengakhiri perjalanannya saat dia melihat gaun pengantin di lemari Paige.


RESENSI

Saat diminta menemani sahabatnya, Mae, ke sebuah toko gaun pengantin yang sedang diskon besar-besaran, secara tak sengaja Paige Danforth melihat gaun pengantin yang langsung memikatnya. Entah terdorong oleh hal apa, Paige yang sangat anti pada hubungan jangka panjang, membelinya tanpa ragu.
Saat melihat Paige membeli gaun tersebut, Mae menganggap Paige harus segera menemukan seorang pria.
Sekembalinya ke apartemen, saat di dalam lift, Paige membuat perjanjian dengan dirinya sendiri bahwa ia akan mengajak bercinta pria pertama yang tersenyum padanya. Dan masuklah Gabe Hamilton ke dalam lift itu.
Gabe adalah penghuni penthouse yang terletak di lantai teratas apartemen. Gabe benar-benar berbeda dengan pria yang biasa Paige kencani. Paige lebih suka pria berjas yang bekerja berjam-jam, sementara Gabe selalu terlihat kasual dengan kemeja yang mempertontonkan bahu bidangnya.
Tak bisa dipungkiri adanya percik gairah di antara mereka. Dengan lift yang selalu naik turun sesukanya sendiri, Paige terdampar di penthouse Gabe dan memulai hubungan tanpa ikatan.
Gabe yang begitu tertutup karena pernah dikhianati perempuan berambut pirang-yang mirip Paige, hanya ingin menjadikan Paige tempat singgah sesaat. Karena ia tak pernah ingin menetap. Tapi betapa terkejutnya Gabe setelah kembali dari urusan bisnis, ia mendapati Paige di apartemennya… dalam balutan gaun pengantin! Apa Paige ingin menjeratnya? Apa Paige menginginkan komitmen? Tapi Paige malah menangis dan mengungkapkan betapa irinya ia terhadap Mae.
Apakah Paige hanya sekedar butuh hubungan seksual ataukah ia mencintai Gabe? Sanggupkah Gabe mengakhiri hubungan mereka? Mengapa ia tetap teringat Paige saat melihat hiasan flamingo di Venisia?

------

Satu kalimat di pikiran saya: Terlalu banyak adegan seksual! Hahaha…
Ini pertama kalinya saya baca karya Ally Blake, lumayan berkesan karena ide ceritanya yang menarik. Yaah~ cerita yang mengaitkan gaun pengantin memang berkesan romantis.

Karakterisasi tokohnya lemah, hanya mengambang. Saya nggak teryakinkan bahwa mereka benar-benar anti komitmen. Meski Gabe digambarkan pekerja keras tapi tak terungkap dengan jelas tentang dunia kerjanya. Demikian juga dengan Paige. Seolah profesi mereka hanya tempelan.
Meskipun begitu saya suka aliran ceritanya dan konflik dalam diri mereka.
Dialognya aman dan datar, nggak ada dialog menggigit yang mengena. Saya pikir saat Paige dan penghuni apartemen yang lain bermasalah dengan lift apartemen, akan ada satu adegan konfrontasi Paige dengan Sam, si pemilik apartemen. Tapi ternyata nggak ada. Seolah, 'terima saja lift-nya seperti itu, fokus saja pada betapa hotnya mereka berhubungan'.
Dan meski akhirnya terungkap apa penyebab lift apartemen naik turun sesukanya, bagi saya itu nggak mengejutkan.

Saya suka dengan cover novel ini. Sederhana tapi kesan romantisnya dapat banget. Judul juga langsung tertangkap mata dengan cantik.

Penerjemahannya bagus meski ada beberapa typo dalam novel ini:

* Paige menunjuk --> Mae menunjuk (hlm. 9)
* mas bodoh --> masa bodoh (hlm. 52)
* mengehembuskannya --> menghembuskannya (hlm. 56)
* kerasa kepala --> keras kepala (hlm. 56)
* …pintu apartemennya." --> …pintu apartemennya. (hlm. 79)
* dah --> dan (hlm. 104)
* …yang dimaksud --> …yang dimaksud. (hlm. 122)
* …yang berbeda." --> …yang berbeda. (hlm. 132)
* …seperti dia. --> …seperti dia." (hlm. 132)
* yang tidak yang berguna --> yang tidak berguna (hlm. 207)
* dengan pola makan begitu. --> dengan pola makan begitu." (hlm. 214)
* tau --> tahu (hlm. 222)
* penyataan --> pernyataan (hlm. 229)
* yang dalam mata Paige --> yang dalam di mata Paige (hlm. 273)
* atasan Mae. --> atasan Mae." (hlm. 276)
* menari --> menarik (hlm. 290)
tanpa bahkan menoleh --> bahkan tanpa menoleh (hlm. 292)

Novel ini begitu ringan sehingga cocok dibaca dalam perjalanan, sambil menanti seseorang atau janji. Bahasanya lugas dan berasa kontemporer. Saya sarankan hanya untuk pembaca dewasa karena hot scene-nya bertebaran di sepanjang kisah ^^
Saya beri 3 bintang untuk The Secret Wedding Dress.

TEBAR-TEBAR QUOTE

Jika seorang wanita terlihat seperti masalah, besar kemungkinan dia akan menimbulkan masalah. (hlm. 30-31)

Pria yang enggan menunjukkan kepribadiannya pada suatu tempat berarti tidak terikat dengan tempat itu. Atau dengan orang-orang yang tinggal di tempat itu. (hlm. 61-62)

Sabtu, 04 Juli 2015

[Resensi: Heart and Soul by Windhy Puspitadewi] Mempercayai Cinta yang Layak Melukai


Judul buku : Heart and Soul
Penulis : Windhy Puspitadewi
Editor : Gita Romadhona & Ayuning
Desain cover : Levina Lesmana
Penerbit : Gagas Media
Tahun terbit : 2014
Tebal buku : viii + 336 halaman
ISBN : 978-979-780-750-4



BLURB

Bagi Erika, harapan telah lama menjelma luka. Saat Ayah pergi, meninggalkan ia dan ibu, Erika tahu, tak boleh lagi menggantung harap--bahkan untuk sekedar menunggu. Ayah tak pernah kembali. Ia buang jauh-jauh cinta dari semua sisi hati.

Cinta datang dengan luka. Itu yang ia pelajari. Namun, ketika seseorang dengan lagu kenangan itu datang, ada resah yang Erika rasakan. Membuat ia mulai bertanya-tanya, benarkah hidup tak melulu tentang luka dan kesedihan?

Benarkah cinta bukan hanya tentang akhir bahagia, melainkan juga bagaimana kita menemukannya?

Erika tak ingin mencari jawabnya, tetapi laki-laki itu datang dan memberikan bukti nyata. Namun, Erika tahu ia harus bisa memastikan, benarkah dirinya tak akan lagi terluka.


RESENSI

Saat masih SD, Erika Tatiana dan ibunya ditinggal minggat ayahnya yang bangkrut karena tertipu rekan kerja. Bukan hanya itu, ayahnya juga meninggalkan utang-utang yang harus dilunasi. Setahun setelahnya, ibunya yang mengambil alih tugas mencari nafkah, meninggal. Jadilah Erika yang sebatang kara diasuh oleh tetangga rumahnya.
Erika tinggal di sana bersama Amaro Mahadana, putra tunggal keluarga tersebut yang sebaya dengannya. Di sekolah pun Erika hanya dekat dengan Linda dan Aro. Erika terkenal sebagai cewek jutek yang pelit memberi sontekan karena menganggap tidak ada untungnya baginya. Erika hanya mau memberi sontekan pada Aro, karena menurutnya itu adalah hubungan mutualisme. Karena orang tua Aro sudah memberinya tempat tinggal dan mengasuhnya. Sementara jika memberi sontekan pada teman-teman sekelasnya, itu hanya menjadi hubungan komensalisme, atau bahkan parasitisme. Prinsipnya dan kejutekannya itu membuat Erika dijauhi teman-temannya.
Hingga datanglah Lionel Aditiawan, murid baru di kelas Erika yang usianya dua tahun lebih tua. Leo, demikian ia disapa, masuk ke sekolah Erika setelah dua tahun masa pemulihan dari operasi cangkok jantung. Leo, entah mengapa seolah begitu mengenal Erika. Leo bahkan memainkan lagu Heart and Soul di ruang musik sekolah. Padahal lagu itu adalah lagu kenangan Erika tentang orang tuanya.
Semakin lama Erika semakin berdebar. Leo adalah sosok yang seolah begitu mengerti dirinya. Namun Erika takut jika ia membuka hati, Leo akan meninggalkan dan melukainya seperti ayah.
Bagaimana Leo meluruhkan benteng pertahanan Erika? Bagaimana Erika belajar memercayai orang-orang di sekitarnya? Maukah ia membalas cinta Leo? Dan mengapa Aro tampak kesal setiap melihat Erika dalam pelukan Leo?

---------

Huffff~
Beberapa lama saya cuma bisa terdiam memandangi layar dan novel ini bolak-balik. Nggak tahu bagaimana harus memulai. Hh.
Saya sebal karena patah hati atas ending novel Heart and Soul ini. Tapi saya suka gaya bercerita Windhy Puspitadewi. Jadi harus gimanaaaa dong?

Saya mulai dari pandangan mata dulu, ya ^^
Ketika lihat cover novel ini mejeng di timeline twitter, saya langsung suka. Mmm~ kesan retro yang saya tangkap langsung memikat saya. Nggak sadar kalau dari cover aja sebenarnya udah ada 'tanda-tanda' gloomy-nya :')
Pun saya masih ngeyel saat membaca sinyal 'beware' di blurb dan tetap niat ingsun buat membacanya. Hagzhagz.

Dan saya tenggelam. Larut bagai butiran gula di gelas teh mbah uti. Cerita dalam Heart and Soul terasa padat dengan plot yang rapi. Sangat mudah untuk menikmati adegan per adegannya.
Karakter tokoh-tokohnya begitu kuat meski penampilan fisik mereka nggak terdeskripsi dengan detail. Tapi dialognya…… juara!
Saya nyaris senyum-senyum sendiri membaca kesinisan dan kejutekan Erika saat sedang ngobrol dengan yang lain. Dan saya pengen memeluk Aro yang dengan lucunya nrimo kalimat-kalimat jutek Erika.
Dialog mereka jenis obrolan antar teman yang sudah bersahabat lama. Terasa hangat walau berupa sarkasme dan sinisme.
Tapi saya lebih suka Aro daripada Leo. Masih ada kesan manusiawinya karena bodoh (menurut Erika) - atau sebenarnya hanya pura-pura bodoh? ^^
Adegan favorit saya adalah tiap kali praktikum biologi. Saya kagum pada ketenangan Aro dalam bedah membedah. Hahaha...

Sudut pandangnya mengambil sudut pandang orang pertama, yaitu Erika. Jadi saya ikut terombang ambing dalam kegalauan Erika.
Mengambil setting di Surabaya, ada bagian yang membuat saya bingung. Ketika Leo mengajak Erika jalan bareng. Sehabis dari toko binatang, Erika bertanya, mereka mau ke mana lagi? Leo menawarkan Taman Bungkul, dan Erika menyipit marah. Why? Adakah yang bisa menjelaskan? Apakah lokasinya terlalu jauh? Atau karena banyak pasangan muda-mudi? Atau karena apa?

Nyaris nggak ada typo dalam novel Heart and Soul, saya hanya menemukan beberapa:

* Setiap perbuatan… --> "Setiap perbuatan… (hlm. 58)
* kelebihan Tuhan yang berikan padamu --> kelebihan yang Tuhan berikan padamu (hlm. 88)
* …Apa maksudmu" --> …Apa maksudmu," (hlm. 122)
* ponsellagi --> ponsel lagi (hlm. 168)
* tanyanya --> tanyanya. (hlm. 232)
* Resti pun pun --> Resti pun (hlm. 325)

Saya rekomendasikan novel ini buat pembaca novel remaja yang suka kisah yang mengharu-biru dan banjir air mata.
Saya beri 4 bintang untuk Heart and Soul karya Windhy Puspitadewi.


TEBAR-TEBAR QUOTE

"Setiap perbuatan yang kulakukan, kulakukan karena memang aku ingin melakukannya. Bukan karena aku ingin dibenci atau ingin disukai orang lain. Aku juga tidak bermaksud menutupi siapa aku sebenarnya karena aku yang seperti inilah diriku yang sebenarnya." (hlm. 58)

"Aku jadi menghargai semua orang yang pernah singgah di hidupku. Orang-orang yang hanya melintas maupun menetap di hidupku, orang-orang yang kutemui. Karena pertemuanku dengan merekalah yang membentuk hidupku sekarang hingga akhirnya aku bisa seperti ini, bisa di sini… Bisa bertemu denganmu." (hlm. 96)

"Aku tak ingin lagi merasakan apa yang kurasakan saat Ayah meninggalkanku. Rasa pengkhianatan dan rasa bahwa aku tidak dicintai." (hlm. 259)

"Apa kau takut terluka? Karena cinta memang datang dengan luka. Mereka satu paket. Itu sebabnya kita harus mencari orang atau penyebab yang layak atas luka itu." (hlm. 275-276)

Memercayai seseorang artinya kita memberikan pistol kepada mereka yang bisa mereka gunakan untuk menembak kita kapan pun yang mereka mau. Jika akhirnya mereka menembakkan pistol itu, kurasa luka yang dirasakan memang luka yang pantas kudapatkan. Tapi, aku yakin, teman-temanku itu tidak akan menembakkan pistol itu dan melukaiku. (hlm. 333)

[Blogtour] Pemenang Giveaway Tuhan untuk Jemima




Yeayy~ Blogtour Tuhan untuk Jemima di blog Nurina Mengeja Kata telah sampailah pada saat yang berbahagia saat mengumumkan pemenang giveaway. Terima kasih untuk Mbak Indah Hanaco yang sudah memberi kesempatan bekerja sama dalam Blogtour "Tuhan Untuk Jemima" ini, semoga tidak mengecewakan dan bisa berlanjut ke hubungan intim #heh hubungan kerja sama berikutnya ;)

Dan apresiasi tak terhingga saya tujukan kepada seluruh peserta giveaway yang sudah meramaikan blogtour ini, kalian hebaaaaat!!
Membaca jawaban kalian membuat saya terharu dan senang karena kepedulian kalian yang besar pada hewan-hewan di sekitar kita :')

Semua hewan punya urgensi untuk diselamatkan, tapi saya harus memilih satu jawaban yang menurut saya paparan alasannya menarik. Maka yang berhak mendapatkan satu eksemplar novel Tuhan untuk Jemima adalah...



Thia Amelia/@Thia1498

Selamaaaaat, kamu berhak mendapatkan novel Tuhan untuk Jemima bertandatangan Mbak Indah Hanaco. Jika pemenang tidak memberi konfirmasi dalam 2x24 jam, saya akan memilih pemenang lainnya.

Buat yang lain yang belum terpilih, jangan khawatir kalian masih berkesempatan untuk mendapatkan Tuhan untuk Jemima di bloghost Blogtour berikutnya: Delina Books (4-7 Juli 2015) dan The Anti-Books! (8-11 Juli 2015)


 

Nurina mengeja kata Published @ 2014 by Ipietoon