Sabtu, 11 Juni 2016

[Resensi] Holland: One Fine Day in Leiden - Feba Sukmana

Judul buku: Holland: One Fine Day in Leiden
Penulis: Feba Sukmana
Penyunting: Widyawati Oktavia & Yulliya Febria
Penata letak: Erina Puspitasari
Ilustrator isi & sampul: Gama Marhaendra
Desainer sampul: Gita Mariana
Penerbit: Bukuné
Tahun terbit: November 2013
Tebal buku: 292 halaman
ISBN: 602-220-116-0



BLURB

Sejak menginjakkan kaki di Bandara Schiphol, Belanda, dan udara dingin menyambutnya, Kara tak lagi merasa asing. Mungkin, karena ia pun telah lama lupa dengan hangat.

Belasan ribu kilometer dari orang-orang tercinta, ia berharap bisa bersembunyi. Dari masa lalu, luka, dan cinta. Nyatanya, semua itu harus ia temukan lagi dalam kotak tua yang teronggok di sudut kamarnya. Kini, Kara tahu:
Ibu yang pergi, Kara yang mencari.
Tak ada waktu untuk cinta.

Namun, kala senja membingkai Leiden dengan jingga yang memerah, Kara masih ingat bisik manis laki-laki bermata pirus itu, "Ik vind je leuk" —aku suka kamu. Juga kecup hangatnya. Rasa takut mengepung Kara, takut jatuh cinta kepada seseorang yang akhirnya akan pergi begitu saja. Dan, meninggalkan perih yang tak tersembuhkan waktu. Seperti ibu.

Aku tidak berada di sini untuk jatuh cinta, ulangnya dalam hati, mengingatkan diri sendiri.

Di sudut-sudut Leiden, Den Haag, Rotterdam, dan Amsterdam yang menyuguhkan banyak cerita, Kara mempertanyakan masa lalu, harapan, masa depan, juga cinta. Ke manakah ia melangkah, sementara rintik hujan merinai di kanal-kanal dan menghunjam di jantung kota-kota Negeri Kincir Angin yang memesona?

Alles komt goed—Semua akan baik-baik saja, Kara.


RESENSI

Sejak kecil Kara hanya mengenal Yangti dan Yangkung sebagai keluarga intinya. Setiap ia bertanya tentang orangtuanya, jawabannya nihil. Yangkung dan Yangti tak berniat mengungkap masa lalu. Yang diingatnya hanya seorang wanita yang pernah sekali datang ke rumah ketika Kara masih kecil, dan memberinya sebuah boneka monyet. Wanita yang kemudian bertengkar dengan Yangti dan tak pernah muncu lagi.
Hingga tiba waktu Kara melanjutkan studi ke Leiden, barulah Yangkung menceritakan tentang masa lalu dan di mana ibu Kara sekarang berada. Yangkung juga menyerahkan sebuah kotak tua yang akan menjawab pertanyaan Kara.
Di Leiden, Kara merasa gamang. Bertemu seorang pemuda bermata pirus bernama Rein yang pelan-pelan membuat hatinya bergetar, Kara semakin resah. Bolehkah ia memikirkan cinta? Ataukah ia harus menemukan ibu lebih dulu?

---------------------

Hmm... berapa lama ya buku ini berdiam di timbunan dan nggak saya sentuh? Cukup lama kayaknya. Bukan karena saya nggak mau baca, tapi saya "eman" bacanya. Disayang-sayang gitu karena covernya yang cantik. Tapi alasan utamanya karena saya takut baper, pasalnya novel ini mengambil setting di negara favorit saya daaaan... di kota favorit saya pula: Leiden!!
Apalagi Kara diceritakan berasal dari Yogyakarta. Dari Jogja ke Leiden. Huufft... iri!!! wkwk~

Cover buku ini cakep banget, tapi ilustrasi di dalamnya benar-benar bikin jatuh cinta. Supeeer cantiknya. Gimana nggak jatuh cinta coba, sama novel ini?

One Fine Day in Leiden bukan hanya menyajikan kisah kegamangan hati Kara tapi juga disisipi pesona kota-kota Belanda. Deskripsinya begitu mendetail dan hampir-hampir membuat saya merasa seolah ada di sana. Banyak sejarah dan trivia-trivia yang bertebaran di dalam novel ini, dan ditempatkan dengan apik dan pas.

Hanya saja saya rada capek juga dengan karakter Kara, terlalu banyak ragunya. Iya-enggak-iya-enggaknya itu sempat bikin saya senewen. Dan tingkahnya yang nggak mau nanya kejelasan masalah sama Rein itu lho, haduuuu... gemas deh. Saya sampai berpikir, "sini saya aja yang nanyain ke Rein!" wkwkkk~

Cerita novel ini mengalir dan enak diikuti, diksinya apik dan romantis, adegan-adegannya kadang seru kadang manis, chemistry-nya juga asyik. Terasa sendu tapi juga hangat. Aaah... saya suka.
Yang jelas saya menemukan alasan untuk semakin jatuh cinta dengan Leiden melalui buku ini. So, buat kalian yang suka dibawa ke tempat-tempat indah dengan kisah unik yang menyertainya, boleh banget coba baca novel ini ;)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Nurina mengeja kata Published @ 2014 by Ipietoon