Jumat, 17 Juni 2016

[Resensi: Somewhere in Paris - Vira Safitri] Menggali Ingatan Yang Hilang di Paris

Judul buku: Somewhere in Paris
Penulis: Vira Safitri
Desain cover: Eduard Iwan Mangopang
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: 2014
Tebal buku: 304 halaman
ISBN: 978-602-03-1126-5
Book available at: bukupedia.com



BLURB

Dunia Cecilia Rodin jungkir balik ketika ia mengalami kecelakaan di kota Paris. Selain merenggut sahabatnya, peristiwa itu juga membuat Cecilia kehilangan sebagian memori di otaknya.

Dengan gamang ia mencoba melanjutkan hidup di Marseille, berusaha mengingat kenangan yang menyakitkan yang muncul satu per satu, termasuk ingatan tentang Ethel Black, sosok yang diingat Cecilia harus ditemuinya di Kilometer Nol, Paris, tepat sebelum kecelakaan itu. Sosok yang diyakininya sebagai cinta pertamanya.

Namun, dr. Fernand-Joseph Carlotti yang teramat setia merawat, mendukung, kemudian mencintainya, membuat Cecilia terombang-ambing. Terlebih saat ia menemukan kotak musik di loteng rumahnya di Bandung yang menyimpan petunjuk dari serangkaian misteri. Dan ketika kotak Pandora menguakkan kebenaran, siapakah yang layak Cecilia cintai?

RESENSI

Sejak kecelakaan yang dialami di Paris yang menyebabkan kematian Mina, sahabatnya, hidup Cecilia Rodin terasa janggal. Ada ingatannya yang hilang yang membuatnya resah. Apalagi seorang anak lelaki bernama Ethel Black terus menghantuinya. Anak itu muncul secara tiba-tiba, mendesaknya agar pergi ke Paris dan kemudian menghilang. Tak ada seorang pun yang melihatnya, kecuali Cecilia.
Hingga sekolah tempat Cecilia mengajar di Marseille menugaskan Cecilia untuk mengajar di sebuah sekolah di Paris. Kota yang namanya saja membuat Cecilia ketakutan. Untungnya dr. Fernand yang menjadi dokternya selama perawatan selalu setia mendampinginya. Bahkan pria itu berani melamarnya.
Namun sejak menemukan kotak musik di loteng rumahnya di Bandung, Cecilia bertekad mencari tahu masa lalunya yang hilang. Tentang siapa Ethel Black yang sepertinya memiliki ikatan dengannya dan pelangi. Apakah pria musisi yang memainkan biolanya dengan indah yang sering tanpa sengaja ditemui Cecilia adalah Ethel? Siapkah Cecilia menemukan kebenaran?

-------------

Salah banget ya saya baca novel ini setelah New York After The Rain, ekspektasi saya jadi berlebihan. Well, sebenarnya saya suka deh premisnya.. jenis yang pasti akan saya baca. Sayang jalan ceritanya jadi terlalu berputar-putar dan eksekusinya kurang jleb.

Saya merasa ada terlalu banyak tokoh dalam novel ini. Memang maksudnya mungkin untuk memberi clue satu persatu pada Cecilia, tapi jadi too much dan jadi berputar-putar. Dan ada lagi adegan ala-ala sinetron: di momen yang pas, ketemu, ngobrol, tinggal dikiiiiit lagi... satu langkah aja agar semua terungkap, eeeh... nggak jadi. Bukan cuma sekali pula, tapi berulang-ulang kali. Bahaha... duh gemeeees kan ya jadinya.
Suara dan cara bicara tiap tokohnya masih mirip-mirip. Saya mendapati beberapa tokoh yang suka banget menggunakan kata "entahlah" untuk menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya. Seandainya nggak ada keterangan siapa yang sedang bicara mungkin saya bisa tertukar tokoh.
Padahal gestur dan pembawaan tokohnya sudah lumayan berciri khas. Sementara diksi serta cara penuturannya pun luwes dan menarik diikuti.

Sayangnya justru pertanyaan terbesar tentang masa lalu antara Cecilia dan Ethel nggak juga terjawab. Masih ada banyaaak pertanyaan tentang apa, bagaimana, mengapa, kapan dan seperti apa mengenai hubungan mereka. Rasa penasaran saya nggak terpuaskan. Hiks...

Well... meski sedikit kecewa karena eksekusi yang kurang maksimal tapi saya suka ide-ide cerita dari Vira Safitri yang menurut saya memang cocok untuk lini Amore. Apalagi kekuatan settingnya yang sudah dibuktikan di tiga karyanya yang telah saya baca. Hmm... saya sih masih setia menunggu novel Vira Safitri yang berikutnya. Kira-kira kota apa dan negara mana ya yang akan melatari novelnya nanti? Semoga dua kota favorit saya; New Orleans dan St. Petersburg bakal dilirik oleh penulis kece ini :)))

0 komentar:

Posting Komentar

 

Nurina mengeja kata Published @ 2014 by Ipietoon