Kamis, 09 Juni 2016

[Resensi: Rainbow of You - Indah Hanaco] Mengharap Kembalinya Cinta Masa Kecil

Judul buku: Rainbow of You
Penulis: Indah Hanaco
Editor: Anin Patrajuangga
Desainer cover: Steffi
Penata isi: Yusuf Pramono
Penerbit: Grasindo
Tahun terbit: September 2013
Tebal buku: 280 halaman
ISBN: 9786022511939
Review at steller: Check out my story on Steller



BLURB

Ryu punya mimpi paling murni tentang Robin. Mimpi yang terpelihara rapi selama dua belas tahun. Hingga Tuhan memberi kejutan yang tidak siap untuk dihadapi gadis itu.
Enzo juga menyimpan mimpi-mimpinya di tempat rahasia. Berbeda dengan Ryu, Enzo tahu bagaimana caranya untuk mewujudkan mimpi itu. Meski tidak mudah.
Pipi semangka. Robin. Juliet. Ian Quintus. Lirik lagu. Satu per satu mendorong Ryu dan Enzo ke arah yang sama. Semuanya dilengkapi oleh ‘mantra’ yang diucapkan Ryu. Abrakadabra! Dan keajaiban pun tercipta.

RESENSI

Masa kecil Ryu selalu riuh dengan kehadiran anak-anak keluarga Macfadyen. Terutama si bungsu Enzo yang membuat hari-hari Ryu tak pernah tenang. Enzo selalu saja mengusili Ryu dan membuat si gadis cilik menangis. Kalau sudah begitu, Robin lah yang akan membela Ryu dan memarahi Enzo. Robin selalu lembut dan baik terlebih Robin juga tampan, sementara Enzo selalu jahat dan iseng. Tentu saja Ryu lebih menyukai Robin dan ingin menikah dengan Robin kelak jika ia besar nanti.
Sayangnya keluarga Macfadyen harus pindah ke Inggris dan meninggalkan Medan, dan membuat mereka sedih. Saat itulah Robin berjanji akan kembali demi Ryu suatu saat nanti. Robin memberikan album foto mereka saat bayi, dan Ryu menjadikan salah satu foto itu sebagai jimat.
Bertahun berlalu, Ryu yang telah menjadi gadis SMA tetap memegang kesetiaannya pada janji Robin. Ia menolak semua cowok yang mendekatinya. Tentu saja itu membuat kakak-kakak lelakinya geleng kepala, terutama Ken. Dan Ken yang sejak kecil jadi partner in crime Enzo tentu saja lebih memilih menjodohkan adiknya dengan Enzo. Itu sebabnya Ken mengumumkan bahwa Ryu adalah pacar Enzo untuk mengusir Ian, cowok yang terus menguntit Ryu. Jelas Ryu menjadi kesal.
Hingga akhirnya waktu yang dinanti tiba. Keluarga Macfadyen akan kembali. Ryu akan bisa bertemu dan bercakap-cakap lagi. Bukan hanya bicara seorang diri pada selembar foto bayi yang ditempel di kaca riasnya tiap hari.
Tapi benarkah Robin kembali demi Ryu? Yang jelas mantra yang diucapkan Ryu memang bekerja... terhadap salah satu anak keluarga Macfadyen.

********

Jika ditanya apa saya nggak bosan membaca karya Indah Hanaco, jawabannya nggak sama sekali. Saya selalu menikmati setiap karyanya senikmat saya mennyesap kopi. Kadang manis kadang pahit. Kadang pekat kadang encer. Kadang panas kadang dingin. Tapi tak pernah gagal menaikkan mood saya.

Rainbow of You menyajikan kisah kocak tentang kebebalan Ryu yang menanti teman masa kecil. Huhuu... gadis mana sih yang nggak punya teman-cowok-favorit-di-masa-kecil-yang-mungkin-potensial-untuk-diajak-nikah-nanti? Saya sih punya. Wkwkk~

Di bagian awal Rainbow of You memang lumayan membosankan. Mungkin karena banyak tokoh yang diperkenalkan dan dideskripsikan untuk membangun konstruksi ceritanya. Dan sebenarnya saya nggak suka sama kisah satu cewek yang dikelilingi banyak cowok. Dan ganteng. Bikin ngiri ya kan?
Coba di dunia nyata manalah ada cowok ganteng sebegitu banyak berkeliaran di sekitar saya? Hhhh....

Namun begitu kisah bergulir ke masa kuliah, ketika Robin dan Enzo kembali, ceritanya jadi asyik. Seru dan konyol. Chemistry-nya juga dapet banget. Terutama antara Ken dan Ryu. Saya suka melihat persaudaraan mereka yang natural. Terlebih justru mungkin Ken lah orang yang paling perhatian terhadap Ryu. Buktinya ramalannya bisa tepat. Hahaha... Tapi chemistry Ryu dan Enzo juga seru banget. Bertengkar-ngambek-baikan-romantisan hiih... bikin gemes gitu. Dan bagian romantisnya jelaaas... bikin meleleh.

Yang selalu saya suka dari novel Indah Hanaco adalah karakter ceweknya yang berani and to be herself. Ryu di sini memang kekeuh pendiriannya sampai saya merasa terlalu bebal. Bego banget rasanya karena terlalu memegang janji anak umur sepuluh tahun. Tapi di sisi lain kesetiaan tanpa nalar itu tetap romantis ya kan? Dan kesetiaan itu yang membawa happy ending. Paling yang bikin sebel karena Ryu terus menganggap Enzo jelek dan nakal. Pengin njitak jadinya.
Robin tetap konsisten baik dan lembut. Tapi saya ikut syok juga seperti Ryu mengetahui perubahan yang terjadi pada Robin. Syok tapi ngakak. *diblebekin Robin*
Enzo aduuuh... saya sih yakin bakal seperti apa Enzo versi dewasa. Anak lelaki yang usil dan jadi teman berantem pasti gedhenya jadi keren dan asyik... setidaknya itulah versi cerita di manga dan novel. Wkwkwk~
Haduuh tapi sumpah deh ya, Enzo ini enak banget diajak ngobrol. Kadang jahil, kadang nggodain, tapi seringnya bikin melting. Nggak kuat jantung adek, bang.

Konfliknya simple dan ringan, cuma melibatkan perasaan antara Ryu, Robin dan Enzo. Sudah pas banget dan mudah dibaca sekali duduk. Aah... saya suka deh dialognya yang nggak kaku dan mengalir. Saya juga suka puisi-puisinya Ryu. Daleeeem jenderal!

Well, buat kalian yang suka kisah cinta yang ringan antar teman masa kecil boleh banget deh baca novel ini. ;)

1 komentar:

Posting Komentar

 

Nurina mengeja kata Published @ 2014 by Ipietoon