Sabtu, 19 Desember 2015

[Blogtour: Resensi + Giveaway] Replay - Seplia


Judul buku: Replay
Penulis: Seplia
Desain sampul: Orkha Creative
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Genre: Young Adult
Tahun terbit: 2015
Tebal buku: 216 halaman
ISBN: 978-602-03-2319-0
Available at: bukupedia.com



BLURB

Nada pernah berjanji tidak akan membiarkan orang lain bunuh diri. Tapi sejak mengenal Audy, ia kehabisan akal dalam menepati janji tersebut. Audy, gadis yang berulang kali mencoba bunuh diri itu, begitu penuh kejutan.

Ujian tari membuat Nada terpaksa meminta bantuan Nino, pacar Audy, untuk mengiringi komposisi tariannya. Ia tidak memahami perasaan hangat yang timbul setiap melihat pemuda itu bernyanyi sambil memainkan jemari di tuts piano.

Nada tidak menyadari bahwa secara perlahan kehadirannya mengganggu hubungan Nino dan Audy. Perlahan, Nada menjadi orang yang ia benci. Seperti wanita yang merebut ayahnya dan membuat ibunya bunuh diri.

Dapatkah Nada menepati janji?

REVIEW

Sejak ibunya meninggal karena bunuh diri, Nada pergi dari rumah dan memilih tinggal di apartemen. Ia sulit memaafkan ayah dan Diana, si kekasih gelap, yang telah membuat ibunya sedih dan memilih bunuh diri. Di apartemen, Nada berkenalan dengan tetangga barunya, seorang gadis bernama Audy. Namun baru saja mereka berkenalan, malamnya Nada harus menyaksikan pertengkaran Audy dengan pacarnya, Nino, yang berujung pada ancaman Audy untuk bunuh diri. Audy cemburu buta pada Nino. Begitu Audy merasa Nino terlalu dekat dengan gadis lain, Audy mengancam akan bunuh diri.
Nada yang pernah merasa tak berdaya karena tak berhasil menyelamatkan ibunya berusaha mati-matian mencegah usaha bunuh diri Audy. Ia tak ingin lagi ada orang yang bunuh diri.
Tanpa sengaja Nada bertemu lagi dengan Nino ketika Nino sedang bermain piano. Musik yang dimainkan Nino menarik hati Nada sehingga Nada ingin menggunakannya sebagai musik pengiring ujian tarinya. Mereka pun bekerja sama diam-diam tanpa sepengetahuan Audy.
Lama-lama Nada merasakan getaran yang aneh saat bersama Nino. Hubungan mereka semakin dekat dan intens. Apakah Nada akan menjelma menjadi orang ketiga? Apakah ia bisa memposisikan diri sebagai perusak hubungan, dan menyakiti hati Audy?

---------------

Senang rasanya bisa membaca sebuah karya yang premisnya menarik. Replay termasuk salah satu di antaranya. Saya begitu menikmati kisah yang dituturkan Seplia dalam novel bergenre young adult ini.

Berapa banyak dari kita yang dengan mudah menyalahkan orang lain dan menghakimi mereka tanpa memandang dengan adil? Dan ketika kita tanpa sengaja jatuh dalam situasi yang sama, apakah kita bisa adil menghakimi diri kita sendiri? Seplia dengan cerdik meramu ide ini dan merangkainya menjadi jalinan kisah yang manis.

Diceritakan dengan menggunakan sudut pandang orang ketiga, porsi konflik batin lebih banyak diungkapkan dari sisi Nada dan Nino. Keresahan dan kerisauan mereka dituturkan dengan apik oleh Seplia. Walau sebenarnya saya ingin juga mendapatkan konflik batin dari Audy sebagai penyeimbang. Karena saya masih merasa bertanya-tanya apa yang ada di benak Audy di akhir penyelesaian konflik.

Hal yang saya suka dari novel Replay adalah tokohnya yang masih manusiawi. Punya kekurangan. Punya kesalahan. Punya dosa. Meskipun sosok Nino ini jenius dalam bermusik dan ganteng dan sabar dan perhatian tapiii... ia toh manusia juga yang bisa khilaf.
Tokohnya konsisten dengan karakter masing-masing. Audy jelas kelihatan banget kalau labil. Sedangkan karakter ayah, saya merasa cukup kocak juga. Cocok sebagai pemilik label musik mayor yang biasanya lebih santai karakternya.
Interaksi antar tokohnya pas banget. Asyik diikuti dan terasa chemistrynya.

Namun memang untuk penyelesaian konfliknya masih terasa ada ganjalan dalam benak saya. Meskipun memuaskan semua pihak, tapi perasaan Audy masih saja menjadi misteri bagi saya.

Saya rekomendasikan novel ini bagi kalian penikmat romance yang berliku. Proses pendewasaan tokohnya layak untuk diikuti dan banyak hal bisa kita dapatkan dalam novel ini.

TEBAR-TEBAR QUOTE

"Aku tahu, cinta memang egois. Tidak mau berbagi pada siapa pun atau apa pun. Tapi kamu harus percaya pada pasanganmu. Sebisa mungkin membicarakannya baik-baik kalau ada masalah." (hlm. 100)

"Tidak sepatutnya kau berubah. Penderitaan tidak berarti mengubah orang baik menjadi buruk." (hlm. 114)

"Kalau suatu saat kebahagiaan tak memihak, masih yakin kamu akan jadi orang baik?" (hlm. 143)

*********GIVEAWAY TIME*****************



Nah, sekarang saya mau membagikan satu buah novel Young Adult yang keren ini buat seorang yang beruntung.

Caranya gampang banget:

1. Peserta berdomisili atau punya alamat pengiriman di Indonesia.
2. Follow akun twitter @LiaSeplia dan @KendengPanali
3. Share giveaway ini dengan hashtag #Replay dan jangan lupa mention akun kami berdua.
4. Boleh banget kalau mau follow blog ini via GFC atau email (optional saja, nggak wajib, tapi saya bakal senang banget kalau difollow ^^)
5. Jawab pertanyaan di kolom komentar dengan menyertakan nama, akun twitter dan alamat email.
Pertanyaannya:

Kalau orang terdekatmu ingin bunuh diri, apa yang akan kamu lakukan?

6. Giveaway akan dimulai dari hari ini dan berakhir tanggal 24 Desember 2015 pukul 23.59. Nama pemenang akan saya umumkan di tanggal 25 Desember 2015.
7. Yang terakhir, good luck ya :)


************THE WINNER*****************

Setelah bersenang-senang selama 6 hari, kini saatnya saya memilih satu orang yang beruntung untuk mendapatkan novel Replay.

Terima kasih sebesar-besarnya untuk para peserta giveaway ini. Kalian teman yang luar biasa, sahabat yang pasti sangat berharga karena berusaha sekuat tenaga melindungi orang-orang terdekat kalian. Kalian semua bikin saya terharu.

Dan di antara jawaban untuk pertanyaan saya sebelumnya, yang beruntung mendapatkan novel Replay adalaaaaaah:

Nama: Aya Murning

Twitter: @murniaya


Selamaaaat! Jawabanmu beda dari yang lain dan bikin saya geleng-geleng kepala. Berdoa saja semoga sahabatmu nggak kalap dan benar-benar membunuhmu lebih dulu. XD

Sila kirimkan data diri berupa alamat kirim dan nomor telepon ke email saya nurinawidiani84(at)gmail(dot)com, dan saya tunggu dalam waktu 2x24 jam.

Bagi yang belum beruntung jangan sedih, karena masih ada satu bloghost lain yang sedang memandu giveaway Replay juga.

Sampai bertemu di giveaway yang lain :)

40 komentar:

Unknown mengatakan...

Nama: Kiki Suarni
Twitter: @Kimol12
Email: kikisuarni616@yahoo.com

Kalau orang terdekatmu ingin bunuh diri, apa yang akan kamu lakukan?

Jawaban:

Tentu saja aku akan berusaha mencegahnya dengan cara apapun. Jika dia punya niatan seperti itu, aku akan selalu menasehatinya. Selalu mamantaunya, menjadi teman curhatnya. Menggali semua informasi yang menyebabkan dia ingin bunuh diri dan mencoba memberi solusinya. Bunuh diri bukanlah cara untuk menyelesaikan masalah. Bertukar pikiran dengan orang lain bisa membantu meringankan beban dan mendapat solusi. Pemahaman seperti itulah yang akan aku tanamkan ke dia, terus-menerus agar melenyapkan pikiran bunuh dirinya itu. Mendengarkan,adalah cara sederhana untuk membamtu orang lain.

Terima kasih

Just Write and Read mengatakan...

Nama : Herma
akun twitter : @rekhakana507
Domisili : Jakarta Timur
Link Share : https://twitter.com/rekhakana507/status/678020104102223873
email : rekhakana7@gmail.com

Pertanyaan : Kalau orang terdekatmu ingin bunuh diri, apa yang akan kamu lakukan?

Jawaban : yang pasti paling pertama ya di nasehatin baik-baik, plus ditanya pelan-pelan, apa sih penyebab sampe orang terdekat saya itu ingin melakukan hal tersebut, nantinya sebisa mungkin ikut bantuin nyari jalan keluarnya, karna saya yakin setiap masalah akan ada solusinya koq, tinggal gimananya aja kita memandang masalah tersebut, karna setau saya Tuhan ga akan kasih cobaan di luar kuasa umatNYA. Biasanya orang yang mau melakukan bunuh diri itu kan karna dia tertekan/depresi akan suatu hal, nah "hal" itulah yang perlu diatasi, selain itu biasanya orang yang mau melakukan bunuh diri itu lebih sering menimpa orang yang extrovert (tertutup), nah lebih sering ajak bicara aja, pelan-pelan di dorong untuk lebih mengeluarkan unek-uneknya, karna menurut saya seenggaknya kalo seseorang lebih sering untuk berbicara mengeluarkan isi hati itu akan ngerasa lebih plong, lega, dan lebih tenang. sambil (kalo bisa) di ajak jalan-jalan ke alam bebas, biar pikirannya lebih terbuka lagi, biar bisa memandang hidup dari sudut pandang yang berbeda juga.

WDPM mengatakan...

The name is Wildy, pokes me on twitter, @wildydepartie and email, wildymuchlis@gmail.com

Kalau orang terdekatmu
ingin bunuh diri, apa yang akan kamu
lakukan?

Saya yakin sekali dia pasti memiliki alasan tersendiri sehingga memutuskan untuk melakukan hal tersebut. Mereka biasanya akan berdiam diri tanpa memberi tahu siapa-siapa. Mengapa? karena mereka takut dinilai. Dicemooh karena masalah sepele aja bunuh diri, misalnya, without knowing their story.

They have their own story. Sebagai orang terdekat, buka mata lebar-lebar untuknya. They must be struggle a lot, makanya, saya akan membuatnya percaya bahwa dia nggak sendirian. Saya memang tidak mengalami apa yang dia alami, tapi saya peduli dengan itu. Saya akan berusaha menambahkan semangat hidupnya. Mengingatkan bahwa ada banyak sekali mimpi-mimpi di luar sana yang bisa ia gapai, namun sayang jika diredam begitu saja karena dia bunuh diri. Musuh terbesarnya adalah pikirannya sendiri, he/she should fight it. Di luar sana, masih banyak hal menyenangkan yang menantinya. And she/he deserves better.

Topik yang benar-benar menarik, ya. :)

Unknown mengatakan...

Naning Pratiwi
@chelseas_lover
chelsea_lovers83@yahoo.com
https://twitter.com/chelseas_lovers/status/678069975358181376
Tulungagung, Jatim

Kalau wajarnya sih, ya dicegah. Dinasihati. Tapi, namanya orang mungkin udah putus asa, kadang egonya terlalu tinggi. Diomongin panjang kali lebar hingga tinggi pun kagak mempan. Hihihi..
Kalau masih wacana sih, kita hasut masih bisa. Kita ajukan banyak pertanyaan hingga ia berpikir ulang. Namun, kalauitu sudah hampir terjadi (misal ia udah ada di lantai gedung paling tinggi dan dengan tangis yang terisak. Ieehh. #KorbanDrama #plak) Mungkin cara satu0satunya kita ulur waktu dia. Banyaak ngobrol mungkin, sedikit pemanis macam (apa yang terjadi? kita bisa bicarakan baik-baik.. :P )Nah lo...
Bukan itu intinya sih, kalau kita mengalihkan perhatiannya dengan ngobrol banyak (meskipun hati was was kalau beneran terjun, dan pikiran buntu mau nanya apa lagi), kita bisa mendekatinya tanpa ia sadari. Dan setelah mendekat, (dan si dia malah terisak, dan mengusap air matanya :D) kita raih tangan atau apalah yang munkin dia menjauh dari ketinggian.)
Dan endingnya, kalau dia nggak ngamuk, ya dia malah nangis kencengg banget..
Ehhhh

Unknown mengatakan...

Nama : Erdina Yunianti
Twitter : @Dinnaaa_27
Email : erdinayunianti21@yahoo.co.id

Kalau orang terdekatmu ingin bunuh diri, apa yang akan kamu lakukan?

Saya akan bawain dia golok,celurit,pisau,gergaji,samurai atau apapun itu sejenisnya yang bisa bikin bulu kuduk berdiri alias merinding.. di jamin gak bakal lagi dehh orang terdekat kita itu akan ngelanjutuin bunuh diri :D soalnya ngelarang pake kata-kata atau kita ngemis-ngemis supaya dia jangan bunuh diri pun percuma, justru orangnya malah tambah nekat dan berani. Nahlohh dia ngeliat samurai yang mengkilap pasti jadi merinding ketakutan :D jadi intinya, jangan terlalu memanjakan seseorang yang nantinya justru menjadikan hatinya lembek,lumer, pengen di manja-manja kayak anak kucing.. sebenarnya kita melarang dia, tapi caranya di balikin dari yang umum, toh kalau dia ngerti sebenarnya di dalam cara kita tadi tersimpan perhatian yang begitu dalam buat dia *cieeelahhh* hahaha

Fitra Aulianty mengatakan...

Nama: Fitra Aulianty
Akun twitter: @fira_yoopies
Email: fitra.aulianty@gmail.com

Kalau orang terdekatmu ingin bunuh diri, apa yang akan kamu lakukan?

Jawaban:

Yang pertama kali dilakukan pasti mencegahnya, biasanya kalo mencegah orang yang udah terlanjur putus asa agak susah sih jadi pelan-pelan dulu. Buat dia ngerasa aman buat ngomong, sebisa mungkin cari kata-kata yang tepat untuk nanyain apa masalahnya dia. Setelah ketemu masalahnya baru kita coba bantu nasehat, tapi biasanya gak mempan nasehat doang, harus pake empati juga kayak pake kata-kata, "Aku juga pernah ngerasa gitu ...," dan itu akan membuat dia mulai terbuka. Setelah dia terbuka baru bantu secara langsung, dia butuhnya dukungan moril atau apa aja? Yaudah setelahnya harus dipantau juga, takutnya dia bakal ngelakuin bunuh diri lagi. Harus sabar banget sih ngehadapain orang kayak gini, terus pantau sampai orang tersebut ngerasa percaya diri lagi.

Ahmad mengatakan...


Nama : Aulia Resky
Twitter : @AuliaaRez
Email : rezaahmad524@gmail.com

Kalau orang terdekatmu ingin bunuh diri, apa yang akan kamu lakukan?

Yang pertama pasti mencegahnya dan menasehatinya. Memberitahukan bahwa bunuh diri bukan penyelesaian masalah yang bijak dan terpuji. Seseorang yang bunuh diri tentu akan langsung di masukkan ke dalam neraka tanpa perhitungan amal yang ia lakukan. Sebaik apapun orangnya, tetap saja bunuh diri adalah hal yang sangat di benci Allah. Tak ada ampunan untuk seseorang yang mengakhiri hidupnya. Kalau menasehati kurang mempan, karena seseorang yang ingin atau sudah melakukan percobaan bunuh diri, pastinya ia sudah benar-benar depresi. Lebih baik jika ia mendekatkan diri kepada Allah, meminta jalan yang terbaik, bukan bunuh diri. Saya akan mencoba membantu masalahnya, agar ia merasa masih ada yang memperhatikannya. Ia merasa tak sendiri di dunia ini dan dia memiliki pegangan. Yang jelas saya akan menanamkan nilai agama kepadanya karena seseorang yang ingin bunuh diri pastinya jauh dari Allah. Keimanannya kurang. Setelah itu saya akan meminta keluarganya untuk memahami dirinya, lebih memperhatikan dirinya dan tidak mencaci atau pun menghinanya. Biasanya orang yang ingin bunuh diri adalah seseorang yang memiliki emosi yang labil atau berlebihan. Emosi di sini adalah rasa sedih, senang, takut dan lain-lain. Nah peran orang tua di sini sangat di perlukan untuk membentuk kepribadian anaknya yang emosinya belum stabil. Tidak membuatnya tersinggung dan memberikan nasehat yang membangun bukannya merendahkan. Terkadang peran orang tua yang salah cenderung membuat sesuatu di dalam diri anak menjadi tak terkendali, biasanya anak merasa bahwa dirinya tak berguna dan buat apa ia hidup sementara orang tuanya seperti menganggapnya tak ada? Tapi ada juga bunuh diri karena kasus pembullyan atau pelecehan. Tetap orang tua merupakan kunci utama, orang tua harus bisa melihat perubahan pada diri anaknya, jika ada perubahan coba tanyakan apa yang terjadi. Kalau ia mulai berubah, sudah tak memiliki keinginan untuk bunuh diri, kita bisa memantaunya hingga ia benar-benar menghilangkan kata itu dalam benakknya. Sekian, Arigatou Gozaimasu^^

Unknown mengatakan...

Nama : Rizky Novianti
Twitter : @ritzkyy99
Link Share : https://twitter.com/ritzkyy99/status/678051406469726208

Yang pertama, harus cegah dong. Nasihatin pelan-pelan kalau dia nggak boleh begitu dan juga tahu apa motifnya melakukan bunuh diri. Orang kaya gini emang emosinya bergejolak banget sih jadi apa-apa harus pelan-pelan, jangan sampai menyinggung perasaannya juga kalau lagi gali informasi.
Yang kedua, kalau dinasihatin nggak cukup daaannn kalau udah bebel banget dan ngotot (?) pengen bunuh diri kayaknya nggak salah kalau kita kerasin dikit caranya beri nasihat biar dia sadar kalau tindakannya ini salah berat dan nggak dibenarkan agama manapun. Kalau perlu bilang dialah manusia terbodoh dan golongan paling merugi kalau sampai mau bunuh diri. Ya iya dong, masa iya mau dikalahkan sama masalah? Lemah banget kan -___- Wkwk lagian sebagai penasihat, kita juga punya batas kesabaran dong -___- Rasanya to the point dengan cara keras buat orang yang bebel dan keukeuh pengen bunuh diri merupakan cara terbaik bikin dia cepet sadar. Jangan kebanyakan drama deh, nggak selesai-selesai. Adanya malah makin menye-menye XD

Unknown mengatakan...

Emailnya ketinggalan : rizkynovianti26@gmail.com ^^

Rini Cipta Rahayu mengatakan...

Rini Cipta Rahayu
@rinicipta
rinspiration95@gmail.com

Kalau orang terdekatku melakukan percobaan bunuh diri atau menjurus akan melakukan hal itu, aku akan mengawasinya dengan ketat. Mengamati tingkah lakunya, menajuhkan dari hal berbahaya, dan sebisa mungkin tidak membiarkan dia sendirian. Itu udah cukup, kalaupun kita ceramahin dia nggak akan dengerin dan kalau kita paksa buat cerita dia juga pasti gak mau dan mengatakan nggak ada masalah apapun. Mereka yang berkeinginan untuk mengakhiri hidup itu adalah orang yang mengalami depresi, ia merasa tertekan mungkin aja dia ada masalah yang mentok gak bisa diselesaikan. Dia udah kehabisan cara, orang lain nggak ada yang bisa ngasi solusi dan malah balik ngejudge. Yang paling mereka butuhkan adalah keberadaan seseorang yang bisa mendengar keluh kesah mereka, walau kadang si pendengar diam aja tapi dengan itu mereka merasa dihargai dan mendapat rasa empati. Jadi jangan sampai membuat mereka makin nggak nyaman dengan keberadaan kita sebagai 'mata-mata'

Unknown mengatakan...

Nama: Eka Sasining Putri
Akun twitter: @cha_ichie
e-mail: ekasasie@yahoo.co.id

Kalau orang terdekat saya ingin bunuh diri, apa yang akan saya lakukan?
Menawarinya bantuan. Bantuan untuk bunuh diri.
Untuk apa repot-repot mengemis padanya agar berhenti melakukan tindakan semacam itu, atau mati-matian menasehatinya untuk sadar bahwa yang akan dilakukannya adalah hal salah. Saya yakin dia memilihnya secara sadar, meski hal itu karena dipengaruhi kondisi mental dan psikologisnya yang sedang tidak stabil. Tapi mengetahui bahwa dia menginginkan mati, apa yang bisa saya perbuat selain mengangsurkan cara mati yang bisa saya sarankan untuknya. Saya tidak ingin sok-sokan menjanjikan bantuan mengatasi masalah yang mendorongnya melakukan tindakan berani, karena bagaimana pun tidak semua konflik kehidupannya dapat diumbar dan dirumuskan penyelesaiannya bersama orang lain.
Saya tahu, karena saya pernah mengalaminya; berpikir untuk bunuh diri. Jadi setidaknya saya paham apa yang dibutuhkannya sebagai individu yang terpuruk oleh situasi yang dia pikir terlampau sukar dihadapi.
Kemungkinan besar saya akan membantunya untuk searching cara mati yang baik di gugel. Saya akan menawarinya cara mati dengan berbagai variasi, tergantung seberapa tingkat rasa sakit yang berani dia lalui. Entah itu secara sederhana tanpa perlu mengeluarkan biaya, atau mati dengan anggaran dana yang lumayan tinggi. Apa yang lebih baik, menahan kepergian orang yang kau harapkan atau membiarkannya pergi atas keinginannya sendiri? Aku menghormatinya dengan membebaskannya memilih mati, jika itu yang akan membuatnya lebih baik.
Tapi sejauh aku terkesan tidak memedulikan nyawa , aku membeberkan konsekuensi yang dia tinggalkan bagi orang lain, bukan untuk dirinya sendiri. Bagaimana keluarga dan orang-orang terdekatnya menerima beban yang dia paksa tinggalkan bersama kehidupan, dan bagaimana aku akan sangat malu memiliki orang terdekat selemah dirinya."Kau tidak akan tahu bagaimana kecewa dan menyesalnya aku nanti, karena kau lebih dulu mati, memilih akhir sendiri, dan meninggalkan cekungan kosong yang hanya berisi konflik. Tidak masalah, semua orang akan menangis lalu mulai melupakanmu sebagai pengecut yang lalai berterimakasih. Jangan mati dengan bodoh, atau kau akan semakin membuatku malu setelah membantumu bunuh diri." Mungkin itu yang akan kukatakan seusai memberikan daftar mati yang telah kami susun sedemikian rupa. Jika aku menghormatinya, kuharap dia juga menghormatiku dengan berhenti bertindak bodoh.

Sofhy Haisyah mengatakan...

Nama : Sofhy Haisyah
Email : sofhyhaisyah28@gmail.com
Twitter : @Sofhy_Haisyah

Pertama lakukan tindakan yang bersifat halus seperti membujuk dan mengajaknya berbicara. Jika cara pertama tersebut tak berhasil, tak ada cara lain selain menamparnya. Hal ini bukan bermaksud untuk melakukan tindak kekerasan, tapi menurut saya tindakan ingin bunuh diri merupakan tindakan yang sebenarnya sudah diluar kontrol pikiran sehat dari pihak yang ingin bunuh diri tersebut. Jadi perlu suatu tindakan yang bisa menyadarkannya, dan cara ini pernah aku liat nenek lakukan kepada bibiku sendiri yang kala itu sedang depresi karena suaminya meninggal, dan alhamdulillah sampai sekarang bibiku bisa hidup lebih baik dengan pernikahannya yang baru dan dikarunia dua orang anak kembar..

Annis mengatakan...

Nama: Anis Antika
Twitter: @AntikaAnis
Email: anis_antika@yahoo.com
Jawaban: Yang bakal aku lakuin adalah sebisa mungkin meyakinkan dia, kalau seberat apa pun masalahnya, mati bukanlah cara untuk menyelesaikannya.

Juga mengingatkan ke dia, kalau masih banyak orang yang membutuhkan dia terutama keluarganya dia. Aku bakal mengatakan padanya semua hal buruk yang akan terjadi bila dia bunuh diri. Berharap semoga dia mau berpikir kembali, kemudian mengurungkan niatnya untuk bunuh diri.

Tapi, na'udzubillah. Jangan sampai ada temenku yang melakukan itu.

Unknown mengatakan...

Nama : Windya Puspa Faradisa
Twitter : @windisya
email : park_wdya@yahoo.com
link share : https://twitter.com/windisya/status/678461116037464064

Yang saya lakukan pasti mencegahnya dengan sekuat tenaga, bertanya apa masalahnya, apa yang membuatnya mengambil keputusan seperti itu.
karena saya tidak pernah berhadapan dengan orang yang ingin bunuh diri, saya jadi bingung apa yang harus saya perbuat.
dukungan moril dan spiritual mungkin akan saya lakukan padanya.

Unknown mengatakan...

Nama: Aya Murning
Twitter: @murniaya
Email: ayamurning@gmail.com

Apa yang saya lakukan?

I'm gonna say:

Beneran nih yakin mau bunuh diri? Bukan cuma gertak sambal, kan? Mau pake cara apa? Silet urat nadi? Hayok sini dicoba. *kasih silet atau cutter atau pisau atau apalah yang tajam* silakan lo bunuh diri, dengan syarat lo sayat dulu nih pergelangan tangan gue *sodorin tangan*, tunggu sampe gue beneran 'lewat', baru lo sayat tangan lo sendiri. Biar lo bisa tahu kayak apa seremnya orang yang lagi meregang nyawa dan betapa menyedihkannya mayat yang tergeletak lemas di depan muka lo ini matinya karena bunuh diri. Mau? Berani?
Jangan pengecut deh lo pake cara nekat kayak gini. Beraninya cuma bunuh diri. Bunuh orang lain dulu coba, berani nggak? Mumpung lagi ada yang mengajukan diri. *kemudian berdoa semoga dia sadar dan nggak jadi nyiletin tangan gue mau pun tangan dia sendiri*

Unknown mengatakan...

Dias Shinta Devi
@DiasShinta
diasshinta.iyas@gmail.com

Aku sih bakal ajak dia ngobrol dari hati ke hati. Cari tau apa yang tersembunyi dibalik hati dia. Abis itu ajak dia hepi-hepi ngelupain masalah dia sambil bantu selesain permasalahan dia pelan-pelan. Sebab hidup terlalu berharga untuk ditinggalkan dengan cara yang sia-sia.

Unknown mengatakan...

Nama: Maggie
Akun Twitter: @Miieruu
Email: maggiechenblogs@gmail.com
Link Share: https://twitter.com/Miieruu/status/678596084147572736

Hal yang paling pertama bakal terjadi sama aku pasti adalah aku nangis. Terus aku bakal nyalahin diri aku sendiri. Kenapa aku, sebagai orang terdekat dia, engga nyadar kalau dia sedang ada masalah berat sampai mau bunuh diri segala... :( Jadi, aku pasti bakal minta maaf sama dia karena selama ini ga peka.

Lalu, aku bakal kasih perhatian aku 24 jam ke dia. Aku gamau kehilangan dia... Aku bakal dengerin cerita dia dari awal sampai akhir *syukur2 kalau dia mau cerita* kalau dia engga mau cerita, gapapa. Tapi aku bakal jagain dia terus. Aku bakal nginep di rumah dia sekalian. Pokoknya gaboleh lepasin pandangan dari dia. Karena orang yang udah ada niatan mau bunuh diri biasanya suka kesambet tiba-tiba gitu(?) Lagi baik-baik aja, tau-tau udah lompat gedung deh /amit-amit/

Aku bakal selalu ada sampai dia lepas dari proses "berniat untuk bunuh diri". Dia pokoknya akan jadi prioritas utama-ku diatas segala hal. :(

Unknown mengatakan...

Nama: Agnes
Twitter: @its_nessie
Email: Bookieslicious@gmail.com

Kalau orang terdekatmu ingin bunuh diri, apa yang akan kamu lakukan?

Gak usah ditanya udah pasti saya biarin aja dia bunuh diri. Toh percuma dinasihati orang yg sudah kehilangan akal sehatnya, untuk apa saya menangis-nangis kemudian mengemis kepadanya untuk tidak membunuh dirinya. Tapi sebelum dia tega membunuh dirinya sendiri saya mau ajak dia keliling dunia ah eh jangan kemahalan ya keliling dunia, saya mau ajak dia keliling Indonesia aja, Indonesia kan gak kalah kerennya saya mau menyadarkan dia betapa indahnya dunia yg akan dia tinggali untuk selama-lamanya belum tentu loh kalau dia sudah meninggal akan mendapatkan tempat seindah di dunia. Okelah kalau dapat tempatnya di surga yg jauh lebih indah daripada di dunia ini eh tapi mana mungkin ya orang yg bunuh diri bisa masuk surga setau saya sih masuk neraka. Nah loh daripada jadi penghuni alam bakar mending jadi penghuni rakyat Indonesia deh walaupun panas tapi gak sepanas di alam bakar, kamu tau? Dan yang pastinya saya akan mengajak dia kulineran mencicipi setiap masakan khas daerah yang kami kunjungi, dengan perut yg kenyang mudah-mudahan juga akan mengembalikan pikirannya yg gak waras bisa jadi waras lagi. Kalau urusan perut selesai semua masalah kelar deh heheh. Dan kalau sudah seperti itu saya mau lihat apakah dia masih tetap memilih untuk membunuh dirinya sendiri atau justru ingin berada di dunia ini lebih lama lagi ahhaha let's see.

Tjatatan Klasik mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

Nama: Ananda Nur Fitriani
Twitter: @anandanf07
Email: anandanftrn@gmail.com

"Kalau orang terdekatmu ingin bunuh diri, apa yang akan kamu lakukan?"

Pertama, saya akan menanyakan apa penyebabnya, memahaminya, lalu memberi pemahaman bahwa bunuh diri itu tidak baik, tidak akan menyelesaikan masalah, dan pastinya akan membawa kesedihan untuk orang lain. Aku juga akan menyuruh dia untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan, supaya mendapat ilham dan dapat kembali ke jalan yang benar. Tidak tersesat dalam pikiran yang kelam. Kalau bisa sih saya juga ingin mengajaknya berkeliling kota, sekadar jalan-jalan untuk menyegarkan pikiran, dan supaya dapat lebih menghargai anugrah Tuhan. Serta selalu menjaga dan mendoakannya, supaya tidak melakukan tindakan berbahaya dan terlindungi dari bisikan setan yang menyesatkan.

Nunaalia mengatakan...

nama: Aulia
twitter: @nunaalia
email: auliyati.online[at]gmail[dot]com

Kalau orang terdekatmu ingin bunuh diri, apa yang akan kamu lakukan?

Yang pasti mencegahnya dari perbuatan yang dilarang Allah itu, menemaninya dan membantunya untuk menenangkan diri, membuka hati dan pikirannya untuk mau berbagi masalah yang dihadapinya, lalu pelan-pelan menasehatinya, memberinya pencerahan untuk berpikir jernih dan menghapus pikiran dan niatnya untuk bunuh diri.
Untuk lebih lanjutnya aku akan mengajaknya menemui orang yg lebih kompeten seperti guru ngaji (ustad/ustadzah) untuk mendapatkan nasehat dan memenuhi rohaninya dengan ajaran agama yang akan membimbingnya kembali ke jalan Allah dan mencegah bujuk rayu setan yang menyesatkan.

Ayyu mengatakan...

Nama: ayyu
Twitter : @ayyu2124
Email: yuhwakim56@gmail.com
Link Share: https://mobile.twitter.com/ayyu2124/status/679162874682408961?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C3283686708

Tindakan pertama yang harus dilakukan tentunya mencegah agar tidak melakukan hal tersebut, menasehati mengajaknya bicara pelan-pelan jika perbuatannya itu tidak benar dan merupakan dosa besar, walau mungkin agak sulit karena biasanya orang yg akan melakukan bunuh diri sudah gelap mata dan sangat berputus asa. Kalo itu tidak bisa juga segera menghubungi pusat bantuan misal pihak berwajib atau pemadam kebakaran mengantisipasi jika orang tersebut masih keukeuh ingin melakukan bunuh diri.

agreenie mengatakan...

nama: Farah Fahmi
akun twitter: @FarrMaSi
alamat email: farahfahma179[at]gmail[dot]com

Kalau orang terdekatmu ingin bunuh diri, apa yang akan kamu lakukan?

Kasih nasehat, bujuk dia supaya tidak melakukan hal buruk tersebut biasanya orang terdekat bakal dengerin. Pancing dia dengan hal-hal yang disukai atau sedang diinginkan. Kalo dengan cara halus sulit, beri ancaman dan persilakan dia bunuh diri (orang biasanya akan mengerjakan apa yang dilarang dan tidak mengerjakan apa yang disuruh). Juga bisa dengan kontak fisik, pukul, pukul, pukul! ngga apa masuk rumah sakit yang penting masih hidup.
Aku belum pernah dan semoga ngga ngehadepin ini sungguhan, ngeri! haha:D

Unknown mengatakan...

Nama: Ariansyah
Akun twitter: @ariansyahABO
Email: ariansyahabo@gmail.com

Saya bisa dibilang termasuk orang bebal yang paling males kalo diceramahi. Kadang saya suka ngomel sendiri kalo orang-orang di rumah nonton acara motivator di tv. Buat saya, motivasi itu susah timbul kalau dari orangnya sendiri tak ada keinginan untuk termotivasi, yang jelas sik kalau saya pribadi bukan dari diceramahi, tapi lebih ke dari diri sendiri.
Kalau ada orang dekat saya yang mau bunuh diri, rasionalnya yang saya lakukan adalah mencoba memandang segala hal dari sudut pandang dia. Lha wong depresi mau bunuh diri, kalo dinasehati malah bikin malesin nggak sih? x)
Usaha yang mungkin saya lakukan adalah, dengan diam-diam membantu dia menemukan lagi apa yang menjadi motivasinya untuk hidup. Misalnya, dengan bekerjasama dengan orang-orang yang dicintainya (tanpa yang bersangkutan perlu tahu) untuk membuat rencana bagaimana caranya agar orang tersebut bisa teringat kembali bahwa masih ada orang-orang lain yang mencintainya, yang dia cintai, yang berarti untuknya, dan yang paling penting bahwa dia berarti untuk mereka (dan saya).

Putri mengatakan...

Nama: Putri Prama Ananta
Akun twitter: @putripramaa
email: anantaprama@yahoo.co.id
Link tweet: https://mobile.twitter.com/PutriPramaa/status/679443332410441728
Tentu aku akan mencegahnya.
Aku akan bertanya ke dia, "apa manfaat kamu bunuh diri?"
Jika dia menjawab bahwa dengan bunuh diri, ia dapat melupakan masalah-masalahnya, aku akan berkata pada dia, "kamu tidak bisa merasakan sensasi 'melupakan' itu. Kamu kan sudah mati."
Aku tipe orang yang sering memberikan 'petuah' jika aku melihat suatu kesalahan yang benar-benar kentara, seperti halnya kalau orang terdekatku ingin bunuh diri. Kalau perlu, aku akan temenin dia, hangout ke mana aja, deh supaya dia bisa melupakan masalahnya sekaligus melupakan rencana bunuh dirinya. Toh, sebenarnya bunuh diri itu bukan mengakhir masalah, justru akan meninggalkan masalah dan menambah masalah. Hidup ini cuma sekali, jadi, ayolah manfaatkan sebaik-baiknya.
Aku akan berkata banyak hal ke temanku bahwa aku benar-benar kecewa kalau dia memang ingin bunuh diri. Ketika banyak orang di rumah sakit berjuang untuk mempertahankan hidupnya, kenapa dia justru menyia-nyiakan hidupnya?
Kuharap, orang terdekatku tersebut sadar dan mau melanjutkan hidupnya tanpa ingin bunuh diri. Jika dia masih ingin bunuh diri, itu terserah dia yang bisa kulakukan hanya mengingatkannya, memberitahunya hingga ia tak ingin bunuh diri lagi. Tapi, keputusannya berada di orang terdekatku tersebut. Yang perlu kulakukan hanya ... percaya bahwa dia tidak akan ingin bunuh diri.
Terima kasih untuk giveawaynya, Kak. Aku jadi lebih memikirkan makna hidup dengn pertanyaan ini. Sukses selalu! ^^

Wening mengatakan...

nama : Wening Purbawati
twitter : @dabelyuphi
email : dabelyu_phi@yahoo.com
share : https://twitter.com/DabelyuPhi/status/679462200113680384

yang pasti aku akan berusaha mencegah dia melakukan perbuatan tersebut. aku akan mengatakan padanya jika bunuh diri bukanlah merupakan penyelesaian dari masalah yang sedang dia hadapi. bunuh diri hanya akan menimbulkan masalah2 lain yang dia tingglkan dan bahkan dia sendiri tidak mungkin bisa menyelesaikannya. bunuh diri juga akan menimbulkan kesedihan bagi orang2 ditingglakan dirinya (termasuk diriku). aku juga akan mencoba menyadarkannya bahwa dia masih lebih beruntung dari orang yang hidup di luar sana, sebatang kara, tidak punya tempat tinggal dan kelaparan. setidaknya dia masih punya aku, sebagai tempat yang dia tuju. meskipun masalah yang ditanggung sangat berat, aku harap dia mau berbagi denganku sebagai orang yang dekat dengan dirinya, sebisa mungkin aku akan memikirkan dan membantu meringankan dan menyelesaikan masalahnya tersebut.

Didi Syaputra mengatakan...

Nama: Didi Syaputra
Twitter: @DiddySyaputra
Email: syaputradiddy@gmail.com

Sebenarnya aku tuh tipe super cuek dengan masalah orang lain, yah mungkin karena udah kebanyakan masalah kali ya, Haha XD. Tapi kalau untuk urusan orang terdekat, sangat dipastikan aku bakal jadi orang pertama yang akan turun tangan, terlebih menyangkut perihal bunuh diri. Hal pertama dan utama yang akan aku lakuin adalah menenangkannya, menjadi wadah untuknya menumpahkan keluh-kesah, kemarahan, kesedihan dan lain-lain yang jelas bisa sedikit melagakan perasaannya. Kemudian aku bakal belajar memposisikan perasaan dan diriku sebagaimana keadaannya, selain bisa memahami sikapnya, juga bisa mengetahui alasannya ingin melakukan perbuatan tersebut, jadi aku nggak mesti men-judge bahwa sikapnya merupakan kesalahan besar meskipun nyatanya memang benar, tapi justru akan semakin mempuruk keadaan jika hal tersebut dilakukan, dia akan semakin tertekan, pokoknya sebisa mungkin selalu menjaga perasaannya. Aku juga nggak akan ngebiarin dia sendirian atau berdiam diri, harus ada aktivitas, biar dia nggak punya kesempatan mikirin hal-hal aneh yang bisa mencelakakannya. Terakhir, setelah kondisi fisik dan hatinya mulai membaik baru aku nasehatin dia, karena jika sebelum kondisi perasaannya pulih udah aku nasehatin, so pasti aku bakal dihindari, jadi trik yang aku pakai untuk menyikapi kondisinya yah dengan "Step by Step" Selangkah demi Selangkah; Selangkah menenangkannya, selangkah menjaga perasaannya, dan selangkah menemaninya serta selangkah menasehatinya. Completed. Very Sure Will be Luck!

Terima Kasih!

Unknown mengatakan...

Nama : Sari Rizki
Twitter : @ryeroro
Email : pappermint94@gmail.com

Yang harus ia ketahui, Bunuh diri bukan satu-satunya solusi. mungkin memang benar dia merasa lepas dari beban setelah bunuh diri. Tapi beban itu tidak benar-benar hilang. beban itu hanya berpindah pada orang lain, pada orang-orang yang ia tinggalkan.
aku akan mencoba mencegahnya sebisaku. meski aku tahu itu butuh lebih dari sekedar perjuangan. mencari tahu apa masalah yang sedang dia hadapi sampai-sampai membuatnya ingin bunuh diri. setelah itu aku akan mendekatinya secara perlahan, mendengarkan segala curahannya, menasehatinya, dan memberikan solusinya.
membuatnya menyadari bahwa disini ada banyak yang mencintainya. agar ia tahu, dia masih punya banyak alasan untuk tetap hidup.
kemudian terakhir, setelah semua usahaku, aku akan diam. aku akan menarik diri dan menunggu apa yang akan terjadi padanya. kalau-kalau ia tetap ingin bunuh diri, aku akan menyerah. hanya berdoa pada tuhan untuk melindunginya. hanya itu yang bisa aku lakukan selanjutnya.

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

Nama: Frida Kurniawati
Twitter: @kimfricung
Email: kimririn93@ymail.com
Link share: https://twitter.com/kimfricung/status/679635898909106180

Hmm, yg jelas saya nggak akan banyak omong, nasihatin bla-bla-bla, soalnya kalau ada sahabat bilang mau bunuh diri, saya pasti bingung dan nggak tau mau ngomong apa. Saya akan nguntilin dia ke mana pun dia pergi (meski dia pasti bakal nyuruh saya enyah), nggak peduli apa pun yg terjadi dan gimana caranya. Jadi saya bisa langsung mencegah kalau dia beneran mau bunuh diri. You jump, I won't jump, but I'll reach your hand!

Muhammad Getar mengatakan...

Nama : Muhammad Getar
Akun twitter : @Muhammad_Getar
Alamat email : lalumuhammadgetar@gmail.com
Jawabannya : Jika orang terdekat ada yang ingin bunuh diri, tentu langkah awal yang harus dilakukan adalah mencegahnya. Namun, banyak sekali di anatar kita yang berniat mencegah tanpa memahami keadaan psikis seseorang yang berniat bunuh diri. Maka, hal yang akan saya lakukan adalah : pertama, mencegahnya. Kedua, menanyakan kenapa dia berniat melakukan hal buruk itu. Ketiga, mencari solusi. Keempat, menyelesaikannya tanpa mengintimidasi pihak mana pun.

Link Share : https://twitter.com/Muhammad_Getar/status/679686696208760832

Vena de mengatakan...

Vena Dwi Masfiyah
@venadwim
Tulungagung-Jatim

Waduh! Jangan sampe ada deh. Udah trauma ditinggal orang yang deket sama aku min :'( (kenapa jadi curhat ya?)
Gini min, karena aku sudah merasakan sakitnya kehilangan jadi aku tak mau merasakan rasa sakit itu lagi. Sakit banget tahu gak min....
Aku akan mencegah dia supaya tidak bunuh diri. Bagaimanapun caranya. Menuruti permintaannya walaupun itu mustahil, selalu berbicara lembut ke dia walau dia ngomongnya pakai urat, selalu menemaninya walaupun dia bilang mau sendiri. Itu semua memang susah. Apalagi ditambah rasa panik karena dia yang mau bunuh diri. Itu susah banget untuk dilakuin. Apalagi bagi seseorang yang cengeng seperti aku ini. Sudah pasti air mata mengalir duluan sebelum bertindak. Tapi walau bagaimanapun juga, orang yang mau bunuh diri itu kan harus dicegah, apalagi itu orang yang dekat sama kita. Kalau itu terjadi padaku, aku akan mencegahnya mati-matian supaya dia tidak lagi bunuh diri dan kembali menjalani kehidupan penuh dengan semangat dan impian. Aku juga akan memotivasinya supaya impian hidupnya semakin banyak, dan mengajarkannya bahwa hidup tak harus memiliki semuanya, termasuk mimpi-mimpinya. Bila mimpi atau impiannya ada yang tidak jadi kenyataan, dia tak butuh bunuh diri. Cukup bersyukur, menerima apa adanya dan tetap menjalani kehidupan yang serba aneh ini.
Sudah cukup kehilangan waktu itu (untungnya bukan karena bunuh diri). Dan mudah-mudah peristiwa seperti pertanyaan itu tidak terjadi dalam hidupku. Amin.

novaip mengatakan...

Nama : Nova Indah Putri Lubis
Twitter : @n0v4ip
Email : n0v4ip[at]gmail[dot]com
Link Share : https://twitter.com/n0v4ip/status/679789312720814081

Wah, pertanyaan nostalgia ini. Waktu itu orang terdekat saya bukan hanya ingin bunuh diri tapi memang sudah melakukan tindakan bunuh diri. Untung saja saat itu saya belum terlambat. Saya masih ingat saya menemukannya dalam keadaan mulut berbusa. Astaga, kalau itu saya panik banget. Dan saya langsung minta tolong tetangga. Jadi pertolongan pertamanya itu, saya menuangkan susu kental manis rasa vanilla langsung dari kalengnya, biar perutnya bereaksi dan Alhamdulillah, 2 kaleng susu kental manis bisa membantunya memuntahkan racun yang terlanjur dia minum meski raun dalam tubuhnya belum sepenuhnya hilang, setidaknya waktu itu dia berhasil diselamatkan... *lah, malah curhat*
Dan kalo ditanya demikian yang saya lakukan adalah saya akan berusaha sebisa mungkin untuk meyakinkan dia bahwa apa yang akan dia lakukan itu gak benar dan juga gak menyelesaikan masalah. Saya akan berusaha melakukan mediasi sama dia agar dia mau mendengarkan saya. Sambil melakukan
mediasi dengan dia, saya akan mencoba pelan-pelan mendekatinya, dan mengamankan barang apa saja yang dia jadikan sebagai alat untuk bunuh diri. Mungkin itu cara terbaik yang bisa saya lakukan, berbicara dengannya dan meyakinkannya bahwa hidupnya jauh lebih berharga untuk dikorban dengan hal-hal yang jadi alasan dia untuk bunuh diri... :')

Terima kasih kak ^^

Terry Irawan 3 mengatakan...

Bunuh diri, sebagian orang mungkin berpikir ini jalan paling jitu buat bebas. Kadang keinginan seperti ini pun sulit untuk dibendung saat seseorang tengah berada dititik terendahnya juga sudah benar-benar kehilangan kepercayaan. Dan jika hal semacam begini terjadi pada orang terdekat saya, tidak cara lain kecuali saya mesti berupaya mengembalikan 'kepercayaan'nya tersebut. Caranya? Komunikasi. Karena tidak sedikit mereka-mereka mengambil jalan ini akibat tidak mempunyai 'teman bicara'. Mereka merasa sendiri, dunia tidak berpihak pun hidup tidak ada artinya. Dan saya yakin, ketika mereka diberi kesempatan bicara, didengar tentu akan timbul kekuatan dengan sendirinya. Tidak akan pernah ada keinginan untuk mati saat kau merasa dipedulikan juga disayangi. So, itulah hal yang bakal saya lakukan.

Nama: Tri Wahyuni
Twitter: @tewtri
Email: triwahyuni.irawan3@gmail.com

lenyhermi.blogspot.com mengatakan...

Nama: Leny
Twitter: @Lenny66677291
Email: lynnlenie7@gmail.com
aku akan mencoba mencegahnya tapi dengan cara tdk langsung agar dia sadar dgn sendirinya kalau bunuh diri itu hal yg tdk baik dan tdk akan menyelesaikan masalah. Mungkin aku akan bilang gini, ''oh kamu mau bunuh diri? Ya udah bunuh diri aja, tapi sebelum kamu bunuh diri aku akan ngasih tau kamu dulu kalau bunuh diri itu dosa dan kamu akan langsung masuk neraka, kamu nggak mau kan masuk neraka? Kalau nggak mau mending kamu urungkan deh niatmu itu daripada kamu mati sia-sia dan masuk neraka''. Setelah itu aku akan kembalikan keputusannya itu ke dirinya sendiri dan terserah dia. Tapi aku sangat berharap dia sadar dan mengurungkan niat bunuh dirinya itu.

Shiela mengatakan...

Nama : Shiela Hartiningtyas
Twitter : @ruth_shiela
Email : yskasim@gmail.com

Kalau orang terdekatmu ingin bunuh diri, apa yang akan kamu lakukan?

Jawaban : Aku akan menamparnya supaya ia sadar bahwa saat itu bukanlah sebuah mimpi.
Tindakan yang dilakukannya ini merupakan sebuah hal yang nyata dan tidak akan bisa diulangi.
Jika ia merasakan sakit akibat tamparanku, berarti ia masih memiliki akal sehat dan kemampuan untuk berpikir.
Bunuh diri itu lebih menyakitkan daripada tamparanku, baik bagi dirinya juga bagi orang yang ditinggalkan.
Jika ia mati akibat hal bodoh yang dilakukannya, ia akan menyia-nyiakan kehidupan yang telah dianugerahkan Tuhan kepadanya, juga menyia-nyiakan keluarga dan orang-orang yang begitu menyayanginya.
Aku berharap tamparanku ini mau membuatnya berpikir kembali dan mengurungkan niatnya untuk bunuh diri.

thiamelia mengatakan...

Nama: Thia Amelia
Twitter: @Thia1498
e-mail: thiameliasn@gmail.com

Kalau orang terdekatmu ingin bunuh diri, apa yang akan kamu lakukan?

Berusaha semaksimal mungkin mencegahnya. Mengajak nya berbicara dan berdamai dengan hal yang membuat dia melakukan hal keji tersebut. Berusaha meyakinkan dia bahwa apa yang akan dia lakukan akan mengecewakan orang lain, membuat hidupnya sia-sia dan pastinya dia pun akan kecewa dengan apa yang dia lakukan. Dia termasuk orang terdekatku dan pastinya aku akan membuat dia kembali seperti semula, menikmati hidup dengan berdamai dengan masa lalu dan membuat masa depan yang lebih indah. Membuat hal yang menjadi alasan dia ingin bunuh diri itu menjadi hal yang akan memberi dia pelajaran besar di masa depan.

Hary mengatakan...

Nama : Hary Gimulya
Twitter : @angels_rutherfo
Email : harygimulya@gmail.com

Aku akan memeluknya. Just it.
Pelukan lebih memiliki banyak arti daripada 1000 perkataan yang diucapkan.
Aku tahu tidak ada gunanya mengatakan banyak hal terhadap temanku/keluargaku yang ingin bunuh diri ini.
Oleh karena itu aku hanya akan memeluknya, seberapa lamapun itu. Aku ingin dia tahu, aku selalu ada untuknya.
Semoga dengan pelukanku tersebut, ia masih bisa merasakan kehangatan yang ada di sekitarnya dan berpikir ulang atas rencana untuk bunuh diri.

Rilan mengatakan...

TNama : Trias Nurilani
Twitter : @rilanpotter
E-mail : trias_lucu@ymail
Kalo ada orang yang terdekat aku yang akan bunuh diri, aku akan segera mencegahnya. Menenangi dirinya. Setelah dirinya tenang saya akan menanyakan kepadanya apa yang mnyebabkannya bunuh diri. Setelah itu, saya akan menasehatinya dan mengingatkan bahwa perbuatan bunuh diri belum tentu bisa menyelesaikan masalahnya dan mengingatkannya bahwa bunuh diri adalah perbuatan dosa.

Unknown mengatakan...

Nama : Ken
Twitter : orion____
Email : kenastridd@gmail.com

Q : Kalau orang terdekatmu ingin bunuh diri, apa yang akan kamu lakukan?
A : Ajak bicara dengan hati-hati. Menyadarkan bahwa bunuh diri bukanlah hal yang disukai Tuhan, dan bahkan dia nggak akan dapat tempat yang layak di akhirat nanti jika nekat melakukannya. Lagipula bunuh diri nggak akan membuat masalah yang dihadapinya selesai, dan hanya membuat orang-orang yang menyayanginya akan sedih karena rasa kehilangan. Kemudian membujuknya untuk terbuka dan mengutarakan masalah yang dialaminya saat itu. Orang bilang, dengan bercerita, sesuatu yang mengganjal di dalam dada bisa sedikit terangkat dan kita bisa menghadapi masalah dengan lebih berkepala dingin :)

Posting Komentar

 

Nurina mengeja kata Published @ 2014 by Ipietoon