Minggu, 21 Agustus 2016

[Resensi] The Proposal of Love - Mayya Adnan

Judul: The Proposal of Love
Penulis: Mayya Adnan
Penerbit: Elex Media Komputindo
Tahun terbit: Agustus 2014
Tebal buku: 344 halaman
ISBN: 9786020245256



BLURB

Aira Maharani seorang gadis manis dan cerdas yang bekerja sebagai peneliti di Lembaga Konsultan Politik yang bertugas untuk mendampingi Vivian Mahesa selama jelang Pemilukada dihadapkan dengan tugas baru yang menjengkelkan. 

Dan itu berhubungan dengan Raditya Mahesa putra bungsu dari Reynaldi dan Vivian Mahesa, Raditya yang tampan, CEO Mahesa grup, playboy dan gemar bersenang-senang sering membuat keluarganya pusing bukan main. Selain itu apa tugas baru Aira?


RESENSI

Aira Maharani yang sedang terburu-buru tanpa sengaja menabrak Raditya Putra Mahesa dan membuat berkas-berkas Aira berhamburan, sementara jas dan kemeja Raditya ketumpahan kopi. Tapi Raditya tak menyangka kalau Aira, adalah peneliti dan pendamping ibu Radit untuk maju ke pemilukada. Ia harus bekerja sama dengan Aira untuk mensukseskan ibunya.
Raditya pun menyadari kalau Aira ternyata sangat cerdas dan sangat menarik. Sayangnya, Aira sangat dekat dengan Dimas, sepupu Raditya yang juga atasan Aira. Mereka sangat akrab, bahkan orangtua dan puteri Dimas pun begitu dekat dengan Aira. Raditya pun berusaha bersikap sinis dan membenci Aira. Meski ternyata hal itu sangat sulit dilakukan.
Bagi Aira sendiri, berdekatan dengan Raditya membuat hatinya lelah dan terluka. Kadang pria itu sangat manis namun di kala lain bersikap amat berengsek. Belum lagi para wanita cantik yang selalu ada di dekat Radit dan bebas menyentuh dan mencium pria itu tanpa Radit merasa keberatan.
Bisakah Radit membunuh perasaannya dan merelakan Aira untuk Dimas? Atau akankah ia bersikap jantan dan berusaha merebut Aira?

----------------------

Ini pertama kalinya saya mencicipi novel karya Mayya Adnan. Agak ragu-ragu sih karena saya nggak suka covernya. Tapi dibanding dua judul yang lain, The Proposal of Love ini yang paling rada mendingan, dan akhirnya mendorong saya untuk mencoba membaca novel yang diangkat dari wattpad ini.

The Proposal of Love menggunakan dua sudut pandang. Ada sudut pandang orang pertama, yang bergantian dari sisi Aira dan dari sisi Raditya, kemudian ada juga sudut pandang orang ketiga. POV semacam ini memang jamak di wattpad, dan setahu saya, Elex Media Komputindo merupakan salah satu penerbit yang membebaskan penulisnya untuk berganti sudut pandang, meskipun karya tersebut bukan berasal dari wattpad. Nggak membingungkan sih bagi saya, karena setiap pergantian sudut pandang, selalu ada nama tokoh yang mengawali, untuk memandu saya agar tahu siapa yang sedang bercerita. Tapi Aira dan Raditya sedikit terasa masih punya "suara" yang sama. Meski sudah menggunakan pembeda gaya bahasa (Aira memakai aku-kamu, Raditya memakai lo-gue), kadang suaranya masih terasa berasal dari orang yang sama.

Plot novel ini sayangnya masih kurang rapi. Dan ini membuat saya bertanya-tanya apakah memang novel ini nggak dibimbing seorang editor? Karena saya yakin, dengan bimbingan yang benar, pembenahan yang tepat, pasti novel ini bisa lebih bersih dari typo dan lebih rapi.
Alur novel ini maju-mundur dengan beberapa kali flashback. Yang cukup mengganggu bagi saya adalah penulisan "flashback" setiap kali adegan mundur ke beberapa saat sebelumnya. Saya lebih suka penulis bermain dengan sedikit narasi untuk membawa pembaca ke masa lalu. Saya menganggap kata flashback hanyalah seperti jalan pintas yang terlalu mudah bagi seorang penulis.
Setting pedalamannya pun saya masih agak ragu di mana. Apa saya kelewatan detailnya ya? Yang jelas saya buta lokasi kecuali ketika adegan ada di Jakarta.

Yang saya suka dari novel ini adalah usaha Mayya Adnan untuk menyelipkan seluk beluk pemilihan umum. Pekerja humas yang bekerja di balik proses pemenangan calon itu keren banget lho. Saya sih selalu menganggap tim sukses itu keren. Bukan tim sukses yang suka ikut mejeng di koran atau di televisi, sih. Tapi mereka yang mengolah data dan melakukan riset juga memeras otak untuk memenangkan si calon. Tapi mungkin bagi beberapa pembaca yang alergi politik, novel ini bisa jadi membosankan.
Padahal saya rasa ada pesan baik dalam novel ini tentang pemilu yang benar dan bersih. Saya sih merasa ini penting terutama bagi pembaca muda yang bisa jadi adalah pemilih pemula nantinya.

Untuk karakter, memang terasa masih lemah. Aira cukup okelah bagi saya. Mandiri dan cerdas, tapi bisa klepek-klepek pada pandangan pertama. Haha... Aira juga wanita sejati yang nggak terlalu ribet sama kalori dan dandanan. Tapi saya sih penginnya Aira nggak begitu aja suka sama Raditya. Apa sih kualifikasi yang dimiliki Raditya yang bisa bikin jatuh cinta.
Memang dari awal saya merasa ilfil banget sama Raditya. Saya kira dia pria manja. Tapi dari obrolannya dengan Aira dan momen-momen saat rapat, dia ternyata cerdas juga. Cuma ya itu tengilnya nyebelin. Kenapa Aira nggak gaplok aja si Radit sekali-sekali, sih.

Saya sempat nangis baca novel ini, tapi lupa di bagian mana. Ahahaha... Tapi ya saya akui, saya terhanyut sama curahan hati Raditya dan frustasinya dia sampai ke saya. Saya anggap sih itu sebagai poin tambahan untuk novel ini. Seandainya dialog-dialog cerdasnya diperbanyak saya sih makin suka. Cukup sekali dua kali saja si pria merajuk manja, jangan banyak-banyak. Hihihiii...

Overall, saya suka dengan novel ini. Memang masih banyak kekurangan, dan saya berharap seandainya ada cetak ulang, kebolongan dan typonya bisa diperbaiki. Hmm... Saya sih mulai melirik nama Mayya Adnan dan nggak ragu untuk membaca novelnya yang lain.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Nurina mengeja kata Published @ 2014 by Ipietoon