Sabtu, 13 Agustus 2016

[Resensi] Rahasia Audrey - RisTee

Judul buku: Rahasia Audrey
Penulis: RisTee
Editor: Eka Pudjawati
Cover: maryna_design@yahoo.com
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: November 2014
Tebal buku: 240 halaman
ISBN: 978-602-03-1113-5



BLURB

Audrey kabur dari rumah! Semua orang mencarinya dan tidak ada yang bisa menemukannya. Ke mana dia? Apa yang membuatnya pergi? Dan sama siapa dia pergi?

Ulah Audrey kali ini membuat pusing Vinka, Kanya, Alin, dan Naira yang sangat mengkhawatirkan keadaannya. Bagaimana tidak? Audrey jadi pendiam dan sifatnya sulit ditebak.

Ditambah lagi, Audrey diapit oleh dua pria yang dengan setia mendampinginya. Aiden, putra sahabat orangtua Audrey, begitu mapan dan sabar menghadapi tingkah Audrey yang tak tertebak. Sementara Raja, rekan Audrey di kelas kimia, mengajari Audrey tentang hidup sederhana dan membawanya bertemu anak-anak yang kurang beruntung agar lebih bersyukur. Jadi, siapa pria yang akhirnya memenangi hati Audrey? Dan apa yang Audrey rahasiakan dari teman-temannya?


RESENSI

Di tengah pesta yang terasa membosankan, seorang cowok menyapa Audrey. Merasa tak mengenal cowok itu, Audrey pun berusaha cuek. Tapi ternyata cowok itu mengenal Audrey dan menuduh Audrey melupakannya. Saat menyadari cowok itu adalah Aiden, teman masa kecilnya yang telah lama hijrah ke Amerika, Audrey pun senang bukan kepalang. Dan kedatangan Aiden pun disambut antusias oleh mama Audrey, yang kemudian berusaha menjodohkan mereka berdua.
Tapi kehidupan Audrey tidaklah sesempurna yang dilihat orang. Orangtuanya yang tampak harmonis di depan teman-teman mereka tidaklah sama dengan suasana di rumah besar mereka yang sepi dan dingin. Tak ada kehangatan dan tak ada keharmonisan. Hingga Audrey mendengar kalau mamanya hendak menuntut cerai papa Audrey.
Merasa sedih dan tak mampu menahan kepedihan hatinya, Audrey bertengkar dengan mama. Saat berusaha lari dari mama, Raja, teman sekelompoknya di kelas kimia, menawarinya tumpangan dan membawanya pergi.
Hingga Audrey mulai makin mengenal Raja. Cowok yang selama ini dikenal antisosial di sekolah itu ternyata menjalani kehidupan yang sederhana tapi begitu hidup. Akankah Audrey berdamai dengan keadaan orangtuanya? Dan akankah hubungannya dengan Raja berhasil?

------------------------------

Saya lagi pengin baca teenlit, dan akhirnya pilihan saya jatuh pada novel Rahasia Audrey ini. Pertama tentu saja karena covernya cakep. Maka saya pun membacanya dengan harapan isinya secantik covernya.
Ternyata Rahasia Audrey ini termasuk dalam seri Girl's Corner yang terdiri dari lima novel, dan masing-masing novel merupakan cerita tentang kisah cinta lima cewek yang saling bersahabat: Naira, Audrey, Alin, Kanya, dan Vinka. Nah untuk Rahasia Audrey (saya nggak tahu ini seri ke berapa) adalah kisah kehidupan tentang Audrey. *yakan judulnya aje Audrey* *getok si empunya blog*

Novel ini menggunakan POV orang pertama dari sisi Audrey. Alurnya maju dan temponya lumayan cepat. Cara bertuturnya masih lebih banyakan telling daripada showing. Tapi dialognya mengalir, nggak kaku dan nggak basi. Remaja urban banget dengan penyebutan "lo-gue"-nya.
Yang bikin saya gemas adalah karakter tokohnya yang annoying. Audrey ini kekanakan, egois dan self centered banget. Tipe anak horang kayah yang nggak mau lihat sekeliling. Paling bikin saya murka waktu Audrey merayakan ulang tahun dan mengundang teman-temannya buat berpesta ala-ala horang kayah dan kemudian ia melihat Raja yang lagi kerja sebagai petugas katering yang melayani pestanya. Kok bisa-bisanya Audrey masih pakai nanya Raja ngapain. Kalau saya jadi Raja bakal saya balas, "menurut ngana?" Udah nggak ngundang Raja yang notabene adalah teman sekelasnya, masak orang yang jelas-jelas lagi kerja masih diyanya dan dijutekin pula.
Dunia itu nggak semuanya berisi orang kaya kayak elu, neng Audrey. Hih!!!

Kemudian tentang Aiden, saya nggak yakin juga apa peranannya di awal cerita. Kalau mau dibuat sebagai cinta segitiga, kok chemistrynya dengan Audrey sama sekali nggak ada. Dan agak aneh juga kawan yang berpisah sejak TK kok masih bisa begitu akrab (tahu-tahu langsung mau meluk) tanpa kecanggungan. Juga ketika Audrey memutar radio di mobil, Aiden tahu itu lagu kesukaan Audrey sejak dulu. Apa iya anak TK udah mendengarkan lagu-lagu cinta-cintaan?

Sementara Raja lumayan sih. Awalnya jutek dan antisosial, meski saya juga nggak tahu kenapa dia bisa jutek di sekolah, padahal di rumah dan di tempat mengajar dia ramah dan asyik. Jadi berasa kurang konsisten aja. Raja suka banget berkomentar nyelekit sama Audrey, tapi juga nggak segan buat minta maaf. Jadi bingung. Jutek apa usil sih sebenarnya? Yah apa pun sifatnya, Raja yang paling lumayan daripada tokoh lainnya.

Konfliknya pun cuma muter aja nggak ada kejelasan. Audrey yang terlalu drama dan terlalu mengasihani diri sendiri merasa nggak suka dengan suasana rumahnya yang nggak harmonis. Ditambah lagi orangtuanya memilih menghindar dan nyuekin pertanyaan Audrey. Padahal anak-anaknya udah dewasa, semakin ditutupi, remaja justru makin kesal dan makin memberontak.
Dan keegoisan Audrey makin tampak ketika ia bilang ia capek bersandiwara pura-pura bahagia kepada mamanya, yang diucapkan di depan teman-teman sang mama di tengah pesta. Duh Nak, apa pun masalah keluargamu, selesaikan di rumah ya, bukan diungkapkan di depan orang banyak begitu. Cck.

Yaaah pada intinya sih saya sama sekali nggak simpati terhadap tokoh utamanya. Mau dia berubah setelah ketemu Raja kek, tetap saja dia annoying. Perubahannya kayak tiba-tiba dan nggak tulus. Dan cukup kesal juga dengan tokoh tambahan yang punya adik-adik tapi menganggap adik-adiknya pengganggu dan bikin capek. Huhuuuu mau nangis rasanya saya bacanya. Saya kan paling suka baca novel yang hubungan persaudaraannya dekeeeet dan chemistrynya kuat. Tapi di sini, di novel ini, adik-adik nan unyu dan suka berceloteh itu dianggap pengganggu dan bikin pusing. Hiks.

Yaaah kisah Rahasia Audrey bagi saya ternyata nggak sekece covernya. Tapi novel ini cukup ringan dan lumayan buat mengisi waktu luang. Asal tahan saja dengan kehidupan horang kayah tokoh utamanya. Not so bad but i don't like it.

3 komentar:

Unknown mengatakan...

Elaaah tipikal teenlit ya. Wkwk *lirik Paper Princess* Iya emang sih covernya bagus. Buat 240 halaman, rasanya harapan Mbak Na agak mustahil, hehe

Kendengpanali.blogspot.com mengatakan...

Yaaah teenlit lokal juga rata-rata segitu sih. Kangen baca teenlit yang bagus :(

Guelnaomi mengatakan...

Bener bngett,, dlu waktu smp asal ngambil aja novrl teenlit pasti bagus kgak kek sekarang zonk semuaa :(

Posting Komentar

 

Nurina mengeja kata Published @ 2014 by Ipietoon