Minggu, 13 November 2016

[Resensi] Typo - Christian Simamora

Judul buku: Typo
Penulis: Christian Simamora
Editor: Alit Tisna Palupi
Designer sampul: Dwi Anissa Anindhika
Ilustrasi isi: Maillor
Penerbit: Twigora
Tahun terbit: Juli 2016
Tebal buku: 476 halaman
ISBN: 9786027036277



BLURB

KETIKA TUHAN TAK MERENCANAKAN
LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN UNTUK BERJODOH,
PARA ORANGTUA AKAN TURUN TANGAN 
UNTUK MENYATUKAN MEREKA. 

Di usianya yang keempat belas tahun, Maisie Varma dijodohkan dengan Josh Mallick oleh kedua ayah mereka. Meskipun sama-sama tak suka dengan keputusan sepihak itu, Mai dan Josh memilih untuk belajar beradaptasi dengan satu sama lain ketimbang membangun nyali untuk menentangnya. 

Tapi kemudian, di malam pergantian tahun, Oma Josh yang baru mendengar tentang perjodohan itu langsung protes keras. Bukan itu saja, beliau memaksa para ayah untuk membatalkan pertunangan malam itu juga. Semuanya pun kembali seperti semula—kecuali bagi Mai. Dia sungguh-sungguh tak menyangka, status tunangan Josh selama beberapa hari membuatnya jatuh cinta untuk kali pertama.

Novel #jboyfriend kali ini merupakan kronologis cinta putri satu-satunya keluarga Varma. Tentang gelenyar yang membungkus perasaan Mai dalam bahagia, juga tentang hal-hal manis yang membuat pipinya sering merona merah. 

Novel ini juga akan bercerita banyak tentang anak bungsu keluarga Mallick. Si mantan tunangan yang bertanggung jawab membuat Mai jatuh hati sekali lagi, juga yang mengingatkannya bahwa perasaan itu tak lebih dari sekadar typo. Kesalahan hati yang harus Mai koreksi. 


Selamat jatuh cinta,

CHRISTIAN SIMAMORA 


RESENSI

What your heart feels now is a typo... (hlm. 348)

Sejak kemunculan novel ini saya sibuk bertanya-tanya sendiri, mengapa judulnya TYPO? Tadinya saya kira ini singkatan, tapi ternyata judulnya memang Typo, yang merujuk pada typography. Nah...nah... apa pula hubungannya novel romance dengan kesalahan eja? Jelas saya makin penasaran.

Saya lumayan keder juga dengan ketebalannya, dan ternyata saya memang kesulitan menyelesaikan novel ini. Rasanya nggak kelar-kelar juga. Bagi saya, Typo memang cukup membosankan di awalnya, beberapa adegan terasa klise, bagi pembaca romance seperti saya, bisa dibilang sudah ratusan kali saya mrmbaca adegan jilat-emut jari. Atau pijit-kaki-lecet-karena-sepatu. Biasanya saya suka adegan-adegan novel Christian Simamora yang cheesy tapi unik, punya cita rasa sendiri, tapi di dalam Typo adegan cheesynya terasa boring dan biasa.
Untungnya seorang teman menyemangati saya dan menyuruh saya membaca sampai akhir. Yah, tanpa disuruh pun sebenarnya saya pasti bakal membaca tuntas. Saya bukan jenis pembaca DNF, apalagi ini novel penulis favorit saya. Dan benar saja, setelah setengah buku berlalu, novel ini makin seru.
Adalah adegan tarik ulur yang saya suka. Apalagi adegan Josh merana. Huaaa... Saya suka bangeeeeett. Wkwkwk~
Bicara soal adegan, favorit saya adalah saat Josh menawarkan page marker yang sengaja dibawanya. Awww... itu sweet banget buat saya. Tindakan paling manis dari seorang cowok adalah ketika dia menyadari apa yang dibutuhkan ceweknya dan membekali dirinya sendiri.

Novel ini menggunakan sudut pandang orang ketiga dengan fokus utama bergantian pada Josh dan Mai. Settingnya mengambil tempat di Jakarta dan Bali. Detail tempatnya juara banget, Christian Simamora selalu bisa menyertakan pernik yang seru untuk mendeskripsikan settingnya. Seperti novel-novel sebelumnya juga, detail tentang busana bertaburan di dalam Typo. Gaya bertutur yang lincah membuat novel ini enak diikuti, dialognya pun menunjukkan betapa kuat chemistry antar tokohnya.

"Relationship itu lebih dari sekadar berpelukan, berpegangan tangan, berciuman... Relationship isn't about who you can see your life with, but who you can't see your life without." (hlm. 31)

Christian Simamora memang paling jago untuk ngajak baper. Bukan hanya dialog yang quotable tanpa berkesan menggurui, tapi novelnya juga selalu menyajikan quote-quote keren di awal bab dan yang lebih menggoda lagi adalah ilustrasi yang kece badai. Benar-benar memanjakan saya yang menyukai novel historical romance.
Apalagi, Mai digambarkan sebagai seorang readet yang  gemar melahap novel-novel karya Carina St. Tropez. Mungkin itulah yang bikin saya merasa terkoneksi dengan Mai. Saya merasa nyambung dengannya.

Karakter dalam novel ini loveable banget. Baik Josh maupun Mai. Tentang Mai saya suka karena dia cerdas, mandiri dan seru. Saya suka ikatan persahabatannya dengan Duchess, bersahabat dengan orang-orang yang sangat berbeda dengannya, tapi Mai tetap jadi diri sendiri. Saya suka gayanya.
Sedangkan Josh benar-benar adorable. Tindak-tanduknya manis banget dan penuh perhatian. Dan saya juga suka dengan hubungannya yang mesra dengan kakak-kakaknya. Super sweet.

Adegan panasnya saya anggap lumayan hot. Selain lebih dari sekali, gambarannya juga cukup detail. Seru dan nggak monoton karena Mai dan Josh bisa dibilang mencoba beberapa posisi. So, novel ini memang benar-benar novel dewasa sesuai dengan labelnya yang ada di halaman belakang.
Maka saya rekomendasikan novel ini buat para pencinta hisrom, buat para ratu baper seperti Mai, dan tentunya buat kalian yang telah dewasa ;)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Nurina mengeja kata Published @ 2014 by Ipietoon