Judul buku: Sang Hakim dan Sang Penyaru
Judul asli: Unraveled
Seri: Turner #3
Penulis: Courtney Milan
Alih bahasa: Harisa Permatasari
Desain sampul: Marcel A.W
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: 2014
Tebal buku: 448 halaman
ISBN: 978-602-03-0342-0
BLURB
Sebagai hakim, Smite Turner yang juga dikenal sebagai Lord Justice sangat berdedikasi terhadap tugasnya. Namun di balik itu semua, tak hanya ada keteguhan untuk melakukan apa yang benar, tapi juga rahasia masa lalu yang terus menghantui. Dan Smite bertekad akan terus menyembunyikan rahasia tersebut meski itu berarti ia harus menjaga jarak dengan semua orang—hingga suatu hari muncullah wanita mencurigakan di pengadilannya...
Selama ini Miranda Darling selalu sukses menjalankan tugasnya, setidaknya sampai ia bertemu Lord Justice. Miranda tahu seharusnya ia melarikan diri jauh-jauh ketika pria itu mengancam akan memenjarakannya. Namun ia tak sanggup melakukannya, apalagi setelah ia mengenal pria itu, dan mulai menyibak rahasianya...
RESENSI
Sekali lagi Miranda Darling menyamar dan mendatangi sidang yang dipimpin oleh Smite Turner. Ia telah melakukannya beberapa kali dan berhasil tanpa ketahuan. Sebenarnya ia ragu melakukannya karena ia merasa Smite Turner atau yang lebih dikenal sebagai Lord Justice sangat mengerikan. Namun Miranda tak mampu menolak perintah Sang Patron. Bagaimana pun ia berhasil hidup di jalanan tanpa disentuh para kriminal, karena perjanjiannya dengan Sang Patron. Miranda akan melakukan apa yang diperintahkan Sang Patron, dan Sang Patron akan menjamin keamanannya dan keamanan Robbie.
Namun mata dan ingatan Smite tak bisa ditipu. Ia tahu persis bahwa Miranda telah datang beberapa kali di sidangnya dengan menyamar. Mengikuti instingnya, Smite membuntuti Miranda hingga ke sudut paling kumuh di Bristol. Niat awal Smite adalah memperingatkan Miranda untuk jangan datang lagi ke persidangannya dan mengambil risiko melakukan kesaksian palsu. Namun, Smite tak menyangka, gadis kurus dan biasa itu berhasil memikatnya. Dan Smite pun menawarkan perjanjian. Menjadikan Miranda sebagai wanita simpanan selama sebulan, dan sebagai balasannya Miranda mendapatkan rumah dan uang agar Miranda bebas dari kehidupan jalanannya. Hanya saja, tak boleh ada kasih sayang di antara mereka.
Miranda pun setuju.
Hanya saja, Sang Patron rupanya tak berniat melepaskan Miranda. Seolah, ia punya rencana yang melibatkan Miranda.
Bisakah Miranda lepas dari ikatan perjanjiannya dengan Sang Patron? Dan setelah satu bulan, akankah hubungannya dengan Smite berakhir?
------------------
Dari pertama kali mengikuti seri Turner, saya sudah jatuh cinta pada Smite. Bagi saya, Smite itu unik. Rumit. Karakter hero yang jarang-jarang saya temui. Dia dingin, menjaga jarak, padahal bergelimang kasih sayang dari kakak dan adiknya. Saya juga dibuat penasaran akan apa yang sebenarnya terjadi di masa lalu. Bukan dari sudut pandang Ash, bukan dari sudut pandang Mark, tapi dari sudut pandang Smite sendiri. Mengapa Smite jadi terlalu keras pada diri sendiri?
Bersetting di Bristol pada tahun 1843, novel historical romance ini nggak bergelimang gaun indah dan pesta dansa. Ini kisah tentang kehidupan jalanan yang keras. Antara hukum yang sesuai undang-undang dan hukum jalanan. Dan tentang sang magistrat yang terbelah antara prinsip yang dipegangnya dan belas kasih yang mulai dikenalnya sejak bertemu dengan Miranda. Saya suka dengan settingnya, terutama setting suasananya. Benar-benar menggambarkan Bristol di abad 19 secara detail. Dari catatan penulis di halaman terakhir novel ini, saya juga mendapati mengapa kisah ini begitu matang. Riset yang dilakukan oleh Courtney Milan sungguh luar biasa. Courtney Milan bahkan sampai mendatangi Kantor Berkas Bristol demi untuk memperdalam tulisannya tentang perilaku para magistrat. Segala kisah tentang banjir di Somerset, kerusuhan Bristol tahun 1831, Undang-Undang Reformasi, Municipal Corporations Act, SS Great Britain, bahkan hal seremeh surat tilang yang diterima Richard Dalrymple pun diriset dengan sungguh-sungguh. Keren.
Plot Unraveled atau Sang Hakim dan Sang Penyaru ini sungguh rapi. Alurnya mengalir maju dan apa yang terjadi di masa lalu muncul sekilas-sekilas dalam momen yang pas. Saat Smite mengunjungi penjara dan mendengar suara kecipak air yang berasal dari hukuman yang harus dihadapi para tahanan, kengerian masa lalunya muncul. Begitu juga dengan masalah usangnya dengan Dalrymple, alasan mengapa mereka berseteru muncul dengan alami. Saya rasa cara bercerita Courtney Milan memang enak untuk diikuti, disamping penerjemahan dari pihak GPU yang juga rapi dan apik.
Untuk tokohnya, Smite benar-benar semakin bikin saya jatuh hati. Sebagai hakim, ia tegas, tajam dan mau mendengarkan. Ia menelaah dan nggak asal membuat keputusan seperti magistrat lain. Dan yang bikin saya mengidolakan Smite adalah ingatannya yang luar biasa. Ia mengingat apa saja dengan mudah, bahkan hal remeh sekalipun. Tragedi yang ia lalui memang membuatnya trauma, tapi bukannya menyembuhkan diri, Smite menjadikan tragedi itu sebagai pengingat prinsipnya. Hanya pria yang punya tekad besar dan kekuatan diri yang bisa begitu.
Di Unveiled, Ash memiliki kekurangan yang sangat menonjol. Demikian juga dengan Mark di Unclaimed. Saya tahu semestinya Smite pun diberi kekurangan, tapi karena saya sudah terlanjur jatuh hati, saya nggak bisa memutuskan yang mana kekurangan Smite. ^^
Miranda Darling saya rasa memang pas untuk Smite. Saya suka bagaimana cara Smite memanggil nama Miranda. Sama seperti Miranda, saya pun bertanya-tanya saat Smite mengucapkan nama Miranda.
" Saat kau memanggilku Miranda Darling, apa kau memanggilku Miranda Darling sebagai namaku, atau kau mengatakan Miranda, koma, darling?" (hlm. 208)
Miranda memiliki cara berpikir yang unik yang nggak terbayang oleh saya. Membuat hubungan mereka semakin menarik. Sikap dan ucapannya menghibur dengan caranya sendiri. Mencintai Smite tapi nggak berniat mengubahnya atau menyembuhkannya.
"Apa? Dia akan jatuh cinta dan berubah menjadi pria biasa? Siapa pun yang mencintainya tidak akan menginginkan hal itu. Itu sama seperti mencintai samudra, tapi berharap akan berubah menjadi segelas air." (hlm.318)
Konfliknya cukup seru walau nggak terlalu mencekam. Meski sebenarnya berpotensi menjadi thriller, tapi toh konflik cinta antara Miranda dan Smite lebih menyita kisah ini. Namun meski sudah paham akan kemana semua ini berakhir, saya toh tetap terkejut juga dengan tersingkapnya jati diri sang patron. Saya nggak menyangka sama sekali. Courtney Milan menyamarkan fakta dengan cukup baik.
Endingnya memang luar biasa. Momen Smite-Ash yang telah saya tunggu sejak awal akhirnya muncul. Lega rasanya.
Overall, Unraveled menjadi kisah penutup yang manis bagi seri Turner bersaudara. Diceritakan dengan detail yang apik dan tokoh yang sama-sama unik, saya rekomendasikan novel ini untuk para pembaca historical romance yang menyukai kisah yang lain dari yang lain.
0 komentar:
Posting Komentar