Minggu, 21 Februari 2016

[Resensi: SeoulMate - Lia Indra Andriana] Kisah Cinta Antara Mate dan Soul


Judul buku: SeoulMate
Penulis: Lia Indra Adriana
Penyunting: O Lydia Panduwinata
Desain dan ilustrasi cover: Tom Kuu
Penerbit: Penerbit Haru
Tahun terbit: September 2011 (cetakan ketiga)
Tebal buku: 300 halaman
ISBN: 978-602-98325-0-1



BLURB


Ketika kenyataan menentangmu untuk terus berharap

Sebuah harapan untuk bertemu kembali dengan seorang pria telah memaksa Kim Sun menggunakan kemampuannya berkomunikasi dengan hantu. Ia memutuskan menjadi mate dan bergabung dalam sebuah organisasi 'penyalur hantu' bernama SeoulMate yang menerima proposal permintaan bantuan dari manusia. Sebagai mate, ia bertugas menjaga serta membantu soul atau hantu yang bergabung dalam SeoulMate untuk melaksanakan proposal dari para klien SeoulMate.

Tak disangka, Sun ditugaskan menjaga soul yang amnesia! Hantu baru ini sama sekali tidak mengingat kehidupan manusianya dan terus mendesak Sun untuk membantu menemukan asal-usulnya. Sun tidak habis pikir bagaimana dia dan Jang—nama yang dia berikan untuk soul-nya—dapat menyelesaikan proposal klien jika mereka selalu bertengkar.

Namun, semuanya berjalan di luar dugaan. Tanpa disadari, sengatan-sengatan perasaan aneh yang disebut cinta itu mulai tumbuh antara Sun dan Jang.

Pada saat yang hampir bersamaan, sebuah kenyataan menghadapkan Jang kepada pilihan, antara tetap menjadi soul yang menjalin cinta abnormal dengan Sun atau menuju tempat yang wajar bagi para hantu dan menghilang dari kehidupan gadisnya....


RESENSI

Kim Sun adalah seorang gadis yang bergabung sebagai guide di Traveliyagi, sebuah organisasi yang meberikan jasa pemandu gratis kepada turis asing yang datang ke Seoul. Saat sedang memandu sebuah keluarga dari Indonesia berkeliling Insadong, lagi-lagi Sun merasakan sensasi unik itu. Pandangannya pun tertuju pada sebuah rumah teh bernama Flying Me Tea House, dan menemukan hantu cantik ber-hanbok yang balik menatap Sun. Bukan itu saja, Sun juga melihat pemuda itu lagi, Si Won, yang beberapa hari belakangan ini begitu gigih mengikuti Sun untuk merekrut Sun sebagai mate.
Si Won terus membujuk Sun agar mau bergabung dengan SeoulMate, sebuah kelompok yang mem-partner-kan manusia dan hantu untuk mrnjalankan misi tertentu. Semula Sun menolak, namun ketika Si Won menyebut nama Dong, pria yang terus Sun cari selama empat tahun ini, Sun akhirnya setuju.
Sun pun datang ke hanok yang dijadikan markas SeoulMate dan dipertemukan dengan hantu yang akan jadi partnernya. Hantu yang masih berupa hantu cair karena belum lama meninggal. Hantu itu lupa akan kehidupannya sebelumnya dan menuntut Sun untuk mencari tahu siapa dirinya. Hantu itu menamai dirinya sendiri Jang, sesuai dengan nama artis Korea yang dilihatnya di majalah.
Sun dan Jang pun menunaikan misi mereka satu demi satu. Mulai dari menakut-nakuti kambing agar mau melahirkan hingga mengusir hantu wanita ber-hanbok di rumah teh yang dulu dilihat Sun. Lama-lama benih perasaan di antara mereka mulai tumbuh. Tepat saat jati diri Jang terungkap. Tepat saat Dong muncul di hadapan Sun.
Akankah mereka mempertahankan cinta yang mustahil ini? Ataukah Sun malah akan merelakan Jang pergi?

-------------

Novel ini mengendap cukup lama di timbunan karena saya belum menemukan buku keduanya. Jujur saya malas digantung oleh buku pertama dan harus mencari jawabannya di buku kedua ataupun buku ketiganya. Tapi saat seorang teman memberi jaminan bahwa novel ini nggak akan menggantung, saya pun berniat membacanya.

SeoulMate menyajikan cerita yang menarik, tentang hantu tapi nggak menakutkan. Hantu yang justru berpartner dengan manusia untuk mengerjakan tugas sesuai proposal yang telah masuk. Hantu-hantunya cantik dan ganteng.
Konstruksi cerita fiktifnya menarik dan detail. Bagaimana cara kerja SeoulMate, kemampuan seperti apa yang dimiliki soul, bagaimana proposal bisa masuk dan ditangani, semuanya dibangun hingga terasa masuk akal. Hanya saja untuk latihan yang sering disebut dalam novel ini, latihan antara mate dan soul kurang dideskripsikan.

Menggunakan POV orang ketiga, plotnya begitu rapi. Alurnya maju dan mengalir membawa saya hanyut dengan kekonyolan misi Sun dan Jang. Porsi romantisnya memang sedikit tapi hubungan mereka masih terasa manis.

Karakter Sun cukup menjengkelkan bagi saya,  Sun gampang marah-marah dan egois. Bahkan terhadap orang yang baru ia temui, ia berani bicara sinis. Nyebelin.
Sementara Jang tadinya saya kira bakal jadi karakter yang cool tapi justru malah cerewet. Mirip perempuan. Tapi di endingnya Jang bisa bikin saya klepek-klepek sih.
Hubungan antar tokohnya terasa cair, walaupun Sun selalu marah-marah sama semua orang. Tapi asyik juga mengikuti perkembagan hubungan Jang dan Sun. Chemistry-nya lumayan asyik.

Ada banyak bahasa Korea yang umum digunakan sehari-hari dalam novel ini, lengkap dengan catatan kaki. Settingnya juga dideskripsikan dengan indah.

Secara keseluruhan, SeoulMate memberi saya kisah yang lucu dan manis, khas drama korea. Bagi kalian penyuka novel-novel bersetting Korea Selatan dan ingin membaca kisah yang unik, kalian bisa banget baca novel ini. Saya juga sudah nggak sabar pengin baca buku keduanya.

5 komentar:

Mochamad Mochklisin mengatakan...

Keren2

Ratna mengatakan...

Kayanya seru ya...

Kendengpanali.blogspot.com mengatakan...

Terima kasiih :)

Kendengpanali.blogspot.com mengatakan...

Seruuu! Ini masih ada sekuelnya lho ;)

Annisa Indah Cahyani mengatakan...

Sekuelnya judulnya apa ya

Posting Komentar

 

Nurina mengeja kata Published @ 2014 by Ipietoon