Rabu, 05 Oktober 2016

[Resensi] Beauty Touch The Beast - Skye Warren

Judul buku: Beauty Touch The Beast
Penulis: Skye Warren
Edisi: Kindle Edition
Tahun terbit: November 2011
Tebal buku: 30 halaman
ASIN: B006Q648F0



BLURB

Erin cleans Mr. Morris's house twice a week, soaking up every moment with the reclusive ex-soldier she secretly loves. Blake Morris knows he's scarred both inside and out and is no good for the beautiful young woman who cleans his house to pay for college. But when Erin walks in on Blake touching himself and moaning her name, all bets are off.


RESENSI

Sebagai pekerja yang datang dua kali seminggu untuk membersihkan rumah Blake Morris, Erin sebenarnya memendam rasa terhadap bosnya tersebut. Ia menikmati pembicaraan mereka dan menyukai Blake apa adanya. Namun, karena menyadari dia hanyalah pelajar biasa yang perlu mencari tambahan uang dengan bekerja kasar, Erin hanya bisa berdiam diri. Hingga ketika tiba waktunya ia membersihkan rumah Blake, ia tak sengaja melihat Blake, di atas ranjangnya, sedang menuntaskan hasrat seksualnya. Bukan hanya itu yang membuat Erin terkejut, tapi juga saat di puncak kenikmatannya, Blake menyebutkan nama Erin.
Malu karena terpergok, Blake berusaha menjauh, namun akankah Erin menerimanya begitu saja? Saat ia tahu ia menjadi obyek fantasi dari pria yang dicintainya?

--------------------

Beberapa hari yang lalu, setelah saya menyelesaikan Owning Her Beast dari Alexa Riley, saya meniatkan diri untuk membaca novel atau novella yang berdasarkan dongeng Beauty and The Beast. Sebagai dongeng favorit saya, saya memang nggak pernah bosan dengan kisah cinta yang serupa. Dan kemudian seorang teman merekomendasikan novella super pendek, Beauty Touch The Beast karya Skye Warren ini. Novella ini sendiri merupakan bagian pertama dari serial Beauty.

Beauty Touch The Beast dikisahkan menggunakan sudut pandang orang ketiga secara bergantian dari sisi Erin dan Blake. Dual POV ini lumayan berimbang dan menggambarkan dengan tepat perasaan mereka masing-masing. Cukup mengejutkan bagi saya karena biasanya novel erotica tipe fast-insta-love menggunakan sudut pandang orang pertama. Namun, menyebut Beauty Touch The Beast sebagai bagian dari erotica pun rasanya kurang tepat. Karena, plotnya begitu jelas dan rapi. Bukan main adegan panas tanpa sebab musabab jelas hingga hampir absurd seperti novel erotica kebanyakan.
Latar belakang juga pekerjaan Erin dan Blake sebenarnya cukup seru jika lebih digali, karena saya pikir akan lebih baik lagi jika dideskripsikan atau dinarasikan dengan lebih detail. Misal mengapa Blake bisa penuh luka, bagaimana Blake bekerja, bagaimana keseharian Erin di luar rumah Blake. Pasti Tapi semoga saja nanti segala pertanyaan itu akan terjawab di buku keduanya. Jalan ceritanya runut dan disusun secara rapi. Meski adegan pembukanya sangat mengejutkan tapi toh kedua tokoh utama saling mampu menahan diri. Adegan seksnya pun nggak sevulgar novel erotica yang lain, bahkan dirty talknya juga terkesan lebih puitis. Wkwkk~

Mengenai karakter kedua tokoh, saya merasa Erin dan Blake benar-benar gambaran Belle dan Beast versi modern yang "nakal". Tapi rasa rendah diri Blake sungguh menyentuh. Blake sadar dirinya cacat dan buruk rupa, bekas-bekas lukanya nggak enak dilihat. Beberapa kali dia memalingkan wajah dan bahkan di atas ranjang dengan kebesaran hati dia meminta Erin menganggapnya sebagai pria lain. Duh Blake. Saya mendapati saya tersentuh akan gerak-gerik dan sikap Blake.
Sementara Erin benar-benar gadis yang saya rasa tahu apa yang dia inginkan dan berani melakukan sesuatu untuk mendapatkannya. Tekadnya mirip seperti Belle. Dia berani maju saat Blake melangkah mundur. Saya yakin pula dia punya pertimbangan dan siap menanggung segala risiko di hadapannya.
Dan yang bikin saya jatuh hati pada pasangan ini adalah jarak usia mereka yang jauh. Pembaca setia review saya pasti tahu kalau saya tergila-gila pada kisah cinta antara dua karakter yang usianya terpaut jauh. Beberapa mungkin tahu alasannya. Tapi sayangnya, Beauty Touch The Beast nggak menjelaskan dengan pasti berapa usia mereka sebenarnya. Hanya diungkapkan bahwa dengan usianya, Blake sepantasnya menjadi ayah Erin.

Sayangnya Beauty Touch The Beast ini begitu pendeknya hingga habis dibaca hanya dalam sekali jongkok. Beneran. Bukan hanya sekali duduk saja, karena memang singkat banget. Padahal plotnya sangat menjanjikan dan pasti akan lebih menarik lagi dengan dua atau tiga bab tambahan. Meski kepadatan kisah ini memberi rasa puas juga.
Yang pasti novella super singkat ini menarik minat saya untuk melanjutkan kisahnya ke buku kedua, Beneath The Beauty. Karena karakter tokohnya yang Beast banget, jalan ceritanya yang menjanjikan dan gaya bertutur Skye Warren yang asyik. Smut yang manis dan romantis tanpa kesan dirty. Tapi tetap saja saya sarankan hanya untuk pembaca dewasa (dewasa dalam pengertian mental, sih), dan sepertinya nggak akan cocok dibaca di tempat umum. You know why, lah ya. Hihihi...

0 komentar:

Posting Komentar

 

Nurina mengeja kata Published @ 2014 by Ipietoon